NovelToon NovelToon
Behind The Executive Desk

Behind The Executive Desk

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kehidupan di Kantor / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rosee_

Ivana Joevanca, seorang wanita ceria dan penuh ide-ide licik, terpaksa menikah dengan Calix Theodore, seorang CEO tampan kaya raya namun sangat dingin dan kaku, karena tuntutan keluarga. Pernikahan ini awalnya penuh dengan ketidakcocokan dan pertengkaran lucu. Namun, di balik kekacauan dan kesalahpahaman, muncul percikan-percikan cinta yang tak terduga. Mereka harus belajar untuk saling memahami dan menghargai, sambil menghadapi berbagai tantangan dan komedi situasi yang menggelitik. Rahasia kecil dan intrik yang menguras emosi akan menambah bumbu cerita.

“Ayo bercerai. Aku … sudah terlalu lama menjadi bebanmu.”
Nada suara Ivy bergetar, namun matanya menatap penuh keteguhan. Tidak ada tangis, hanya kelelahan yang dalam.

Apa jadinya jika rumah tangga yang tak dibangun dengan cinta … perlahan jadi tempat pulang? Bagaimana jika pernikahan ini hanyalah panggung, dan mereka akhirnya lupa berpura-pura?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosee_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11 - Luka yang Tak Pura-pura

..."Pernikahan ini mungkin palsu, tapi mengapa rasa sakitnya begitu nyata?" ...

.......

.......

.......

.............

Padahal hanya pernikahan bisnis yang tidak berlandaskan cinta. Padahal ia tahu jika hatinya tidak pernah berharap lebih, tapi kenapa dirinya merasa marah? Tentu saja karena pernikahan yang telah terjalin selama empat tahun ini bukanlah pernikahan yang mudah.

Meski ia tahu jika suatu hari nanti ia akan diceraikan, bukan berarti ia akan setuju dengan hubungan terlarang di dalam pernikahannya. 

Membasuh wajahnya, Ivy mendesah cukup keras sambil menatap dirinya sendiri di depan cermin yang ada di dalam toilet. 

"Ada apa denganku? Kenapa aku bersikap seperti wanita cemburu?" tanyanya pada diri sendiri. "Siapa yang waktu itu bertanya soal jatuh cinta pada suaminya? Apakah aku menyesalinya sekarang?"

Bukan salahku, kan? Bagaimanapun aku masih istrinya. Jika dia ingin mencintai orang lain, kami harus bercerai dulu. Benar, kan? 

"Nyonya, Anda baik-baik saja?" Ketukan dari luar membuat Ivy hanya melirik kecil. Trevor pasti menjemputnya atas perintah Calix karena ia sempat beralasan untuk menggunakan toilet di samping ruangan mereka. 

Ivy mengambil tasnya dan melangkah keluar. Ia hanya menatap Trevor datar, lalu berjalan melewatinya. 

Siapa lagi yang merusak moodnya? Apa ada yang bergosip di dalam? Trevor melongokkan kepalanya ke dalam toilet wanita di sana.

"Kau mau mengintip siapa? Lebih baik masuk saja sekalian!" Mulut tidak terkontrol sang nyonya mengejutkannya, membuat dirinya sedikit panik karena orang-orang jadi melihat kearahnya dengan tatapan risih.

"Trevor, aku tidak tahu jika kau sem*sum ini." Ivy memasang ekspresi mengejek bersama kedua tangan yang menutup tubuh depannya seolah melindungi diri.

"Nyonya!" Trevor gelagapan hendak menutup mulut wanita itu, tapi sayangnya ia tidak bisa menyentuh bahkan seujung rambutnya saja. 

"Makanya, jangan mengikutiku terus!" Ivy berujar ketus seraya melangkahkan kakinya menuju ruangan yang tadi mereka gunakan. 

"Saya hanya menjalankan perintah —" Trevor tidak melanjutkan ucapannya kala melihat Ivy sudah berhenti di depan pintu yang sedikit terbuka. Wanita itu tengah memperhatikan dua orang yang ada di dalam dari luar pintu.

"Apa sebelumnya mereka memang dekat?" tanya Ivy pada Trevor kemudian.

"Iya?" Trevor agak terkejut dengan pertanyaan tiba-tiba tersebut. "Sa — saya tidak tahu, Nyonya."

"Kau sudah bersamanya selama delapan tahun, kan? Tidak mungkin dia tidak punya seseorang yang dekat dengannya!" 

Bagaimana ini? Trevor kebingungan menjawabnya.

"Tidak ada, Nyonya. Anda wanita pertama yang bersama tuan," jawabnya cepat.

Maafkan saya, Nyonya!

"Lalu kenapa mereka terlihat seperti itu?" Ivy menyingkirkan tubuhnya, membiarkan Trevor melihat ke sela pintu yang terbuka itu. Tak lama kemudian, mata pria itu menunjukkan keterkejutan baru bercampur tegang.

"Sepertinya dia terlalu impulsif," timpal Ivy lagi. Kali ini, ia membuka pintu tanpa permisi. Mengejutkan dua orang yang tengah berpelukan mesra di mata Ivy. 

"Ivy?" Calix melepaskan pelukan Beatrice. 

Ivy hanya menatapnya nyalang. Diraihnya segelas jus yang masih penuh karena belum tersentuh olehnya, kemudian membiarkan jus yang ada di gelas itu tumpah mengguyur kepala Beatrice. 

Setelahnya, keheningan mencekam menyelimuti mereka.

Trevor dengan mulut terbuka, dan Calix yang terdiam kaget. Calix tahu jika istrinya gila seperti yang digosipkan para pelayan, namun ia tidak menyangka akan melihat aksi Ivy sendiri di depan matanya.

"Jaga sikapmu! Apa kau sadar siapa yang kau sentuh, Nona?" Ivy menahan amarah yang membuncah. Ya, mulai sekarang ia akan membenci wanita ini!

"Ivy, kau salah paham." Calix hendak menyentuhnya, namun Ivy menepisnya. 

"Ceraikan aku dulu. Setelah itu kau bebas melakukan apa pun." Air mata menggenang di pelupuk matanya, menatap dingin pria yang telah menjadi bagian dari hidupnya selama empat tahun silam.

Memangnya kenapa jika ini hanyalah pernikahan bisnis yang tidak berlandaskan cinta? Empat tahun yang telah mereka lalu, bukanlah waktu yang singkat. Itu adalah empat tahun mereka berbagi atap, empat tahun mereka yang berperan sebagai pasangan sempurna, dan empat tahun dengan emosi batin yang kuat.

Dengan menumpahkan jus pada wanita itu, Ivy melampiaskan amarah dan rasa sakitnya. Itu adalah tindakan impulsif yang jelas tidak disukai keluarganya akan sikapnya, sikap bar-bar yang tidak menunjukkan kewibawaan sama sekali! Tetapi, itulah tindakan yang lahir dari luka terpendam. Ia perlu menegaskan posisinya dengan jelas, bukan? 

"Siapa yang mengizinkanmu menyebut kata itu?!" hardik Calix marah. Pria itu tanpa sadar mencengkram lengan Ivy hingga wanita itu mendesis. 

"Nyonya, ini kesalahan saya. Tuan bukan orang yang seperti itu." Beatrice memberanikan diri untuk menyela. 

"Siapa yang mengizinkanmu bicara!" bentak Ivy. "Aku tidak mau melihatmu lagi!" katanya dengan emosi yang jelas.

"Nona Beatrice, sebaiknya Anda keluar sekarang," pinta Trevor cukup lantang.

Pria itu juga diliputi rasa takut. Trevor menyadari betapa seriusnya situasi ini. Ini bukan sekadar pertengkaran kecil antara majikan dan wanita lain, tetapi sebuah skandal yang berpotensi besar. Bayangan akan kemarahan Tuan Calix dan konsekuensi yang akan dihadapinya mulai memenuhi pikirannya. Ia melirik ke arah pintu, berharap tidak ada orang lain yang melihat kejadian ini.

Sial! Sejak kapan nyonya besar ada di sana! 

"Nyonya!" Kejutan dan keterkejutan semakin mendominasi reaksi Trevor. Ia tertegun, tak mampu bereaksi apa pun selain menatap dengan wajah pucat pasi.

"Keributan apa yang kalian buat di perusahaanku!"

Catherine, awalnya tidak berniat mendatangi mereka, namun secara kebetulan saat melewati ruang pertemuan menuju ruang rapat, ia mendengar keributan yang terlalu jelas. Hampir saja menarik perhatian orang-orang di sekitar tempat itu jika saja ia tidak muncul lebih awal. Ditambah dengan keberadaan Beatrice yang tampak sangat kacau dengan tumpahan jus di rambut dan pakaiannya.

Ivy melepaskan kasar tangannya dari Calix, merampas tasnya di meja, dan mendekati ibu mertuanya dengan ekspresi marah.

"Putramu berselingkuh dengan wanita itu! Berikan wanita itu hukuman atau suruh pria itu menceraikanku!" Setelah itu, tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi, Ivy keluar meninggalkan semua orang.

"Ivy! Jangan berani-berani pergi." Calix hendak mengejarnya, namun sang ibu menarik tangannya agar diam.

"Mom!" 

"Biar saya yang mengikuti nyonya, Tuan." Trevor berinisiatif pergi.

"Kau tidak punya malu? Anak itu sudah melihatmu yang seperti ini!" Catherine berkata dengan nada dinginnya.

"Ivy salah paham, Mom." Calix keras kepala.

"Benar, saya tidak memiliki niat seperti itu." Beatrice ikut membenarkan. 

Catherine menghela nafas berat, menatap putra serta wanita yang menjadi asistennya selama tiga tahun itu dengan tajam. 

"Lalu apa? Aku akan percaya jika kalian tidak memiliki hubungan sebelumnya, tapi kalian pernah saling mencintai, bukan?"

"Mom ... aku tidak ingin membahas ini." Calix memijat pangkal hidungnya. "Ivy tidak akan suka mendengarnya. Aku pergi." 

"Calix!" bentak Catherine lagi, namun pria itu mengabaikannya dengan menghilang secepat mungkin. 

"Nyonya besar —" 

"Aku membiarkanmu di sini bukan untuk ini. Meski yang terjadi barusan memang kesalahpahaman, aku akan tetap memperingatimu, Beatrice. Jaga sikapmu! Setidaknya sampai mereka benar-benar tidak memiliki hubungan," peringat Catherine sambil berlalu pergi.

Beatrice menatap kepergian wanita itu dengan sendu. Situasi yang tengah terjadi memanglah fatal jika diliat dari sudut pandang orang lain. Ditambah lagi, tanpa sadar ia telah membuat hubungan Calix dan istrinya merenggang.

...~o0o~...

1
safaana
terkena jebakan sendiri kan ivy
safaana
kenapa perhatiannya yang begitu manis,di lakukan nya sewaktu ivy tidak sadar,jdi terasa tidak lengkap calix
safaana
apa yang di tulis Thor aku pahami ajah,semisalnya ada salah kata atau typo aku ma' lumi dan pahami selagi ceritanya masih di mengerti
safaana
ivy alasanmu terlalu ringan jdi terlalu mudah di curigai,apalagi CEO nya terkenal galak kaga ada yg percaya dengan alasanmu,
safaana
thor jangan yg berat2 konfliknya takut berpisah dan gak nyambung lagi putus deh
safaana
kasih sayang dan cinta dari keduanya sudah ada cuman belum saling mengakui,di kasih yg manizz manizz meleleehh akoh,
WOelan WoeLin
next kak
firna khusnul
pagi2 🔥🔥🔥 thor /Smile/
ig: arosee23: Hehee😜
total 1 replies
Trituwani
hareudang hareudang...🔥/Joyful/
ig: arosee23: pake kipas angin yak😆
total 1 replies
Nani Naya
manis terus juga gpp KK😀, semangat ditunggu up nya
luzy_rm
Rasanya hangat campur sedih, sesusah itu mencari teman ya ivy...
Trituwani
masya allah meleleh adek bang....
mungkin si ivy klo melek jg bakal meleyot ya /Applaud/emhh manisnya abang cal/Kiss/
semangat kaka sehat selalu
firna khusnul
emmm sooo sweat bangettt
Nani Naya
bebas apa kata othor aja💪💪💪
Nani Naya
seneng sama ceritanya, kalau bisa konflik nya jangan berat2
Trituwani
lanjut ka semangattd/Kiss/
ig: arosee23: Makasii
total 1 replies
Cing_
Semangat thor🔥 emm Niatnya mempermudah thor, tapi secara Pribadi aku lebih srek sja bila di tulis dengan nominal dollar sj, soalnya pas aku baca scene bgian uang yg di tulis dalam rupiah, vibes yg aku rasakan tentang latar western novel ini hilang seketika di otakku thor🏃‍♀️
Cing_: Sebenarya tdk perlu revisi bab ini, toh sdh jadi juga kan. Tpi secara pribadi aku, keinginanku untuk bab selanjutnya nanti pakai dollar sj✌️
maaf kesan ny ngatur thor, piccc🙏😁
total 2 replies
Cing_
Semangat thor, sampai tamat ceritanya ya🔥
pliss thor jangan sampai hiatus lagi yaa and jaga kesehatan selalu
WOelan WoeLin
lanjut thor
smangat 💪💪💪
firna khusnul
seru.. penasaran alur crtanya... trus karakter tokohnya beda... jd spesial
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!