Menyeberang ke dunia paralel yang sangat mirip Bumi tempat jiwanya berasal, Ron mendapatkan sistem yang unik.
[Sistem Pembantu Super berhasil diikat!]
Dengan keberadaan sistem yang mendukungnya, banyak sekali kekuatan super yang dia peroleh.
Dalam iming-iming sistem yang sangat manis, tidak ada jalan yang bisa Ron pilih selain memulai jalan hidup yang tak terbayangkan.
Satu per satu pertolongan dan permintaan bantuan muncul, sistem akan membawanya ke berbagai dunia, tidak terkecuali dunia film, kartun, bahkan anime untuk membantu semua karakter.
Superman membutuhkan teman curhat? Ron siap untuk membantunya!
Putri Elsa ingin hidup bersama adiknya? Pasti akan Ron kabulkan!
Naruto ingin punya teman bermain yang seru? Ron bersedia mengajaknya bermain!
Nobita mau menjadikan Shizuka sebagai istrinya? Mungkin Ron akan wujudkan keinginannya!
Krilin ingin memiliki fantasi baru? Uhuk! Ron bisa memberinya seri terpanas dari dunianya!
Tanpa sadar Ron menjadi sosok terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11: Membantu Spiderman Hitam
Mata Ron bergerak menuju ke salah satu bangunan di bawahnya, yaitu bangunan Gereja besar.
Di tengah gelapnya malam dan awan mendung karena hujan, mata Ron masih bisa menangkap ada sesuatu di atas menara gereja.
Seseorang ada yang duduk di sana dengan kostum hitam yang aneh.
Ron langsung mengenali siapa orang itu, kemudian dia tersenyum. "Spiderman hitam dengan kostum simbiot, dia saat ini benar-benar terlihat depresi dan kebingungan."
Peter Parker atau yang biasa dipanggil Spiderman, pemuda yang penuh penderitaan disertai kekuatan super.
Namun, penderitaan yang dia terima terlalu berat, bahkan bisa dikatakan tidak sepadan dengan kekuatan yang dia punya.
Masalah keluarga, percintaan, pekerjaan, hingga internal dirinya sendiri ada di pribadi Peter. Ron sangat menghargai sosok Spiderman, menghargai perjuangan, pengorbanan, dan rasa tanggung jawabnya yang besar.
Ron perlahan menurunkan ketinggian terbangnya, mendekati Spiderman yang murung sendirian.
Hanya dalam jangkauan beberapa meter, Spiderman sontak bereaksi akan kehadiran Ron.
Spiderman mendongak melihat Ron yang turun dari langit dengan ekspresi terkejut. Insting laba-laba miliknya tak bereaksi, artinya tak ada niat jahat dari Ron.
"Kamu menyadari ada yang tak beres dari kostum barumu itu?" celetuk Ron yang melayang terbang di depan Spiderman.
Spiderman makin terkejut, dia berdiri dan menatap Ron agak waspada.
Ron sudah membaca gerakan Spiderman dan dia melanjutkan, "Tenang, Peter, aku datang ke sini membantumu melepaskan kostum itu."
"Tunggu, bagaimana kamu–"
"Aku tahu segalanya tentangmu, tak perlu takut, aku di sini berada di pihakmu, aku bukan orang yang harus diwaspadai."
Sebelum Peter bisa bicara lebih lama, Ron langsung memotong kalimatnya.
Usai mendengar ucapan Ron, Peter masih tak percaya, tapi melihat penampilan pria di depannya tampak teguh, perlahan dia percaya.
Menghela napas panjang, Peter berkata, "Kalau seperti itu, pasti kamu tahu apa yang sedang terjadi padaku, kan?"
"Ya, kostum berwarna hitam yang kamu pakai sebenarnya adalah makhluk hidup." Ron tersenyum terlihat misterius. "Kamu merasakan perbedaan saat menggunakan kostum merah yang kamu buat dan kostum hitam ini?"
Reaksi Peter terdiam dengan tatapan yang masih terpaku pada mata Ron.
Melihat keanehan dari gerakan tubuh Peter yang sedikit gemetar, Ron tahu bahwa alam sadar Peter sedang dirasuki oleh simbiot.
Tanpa banyak bicara, tangan Ron menarik tubuh Peter ke dalam gereja, tempat di mana lonceng besar berada.
"Apa yang ingin kamu lakukan?!" Peter terkejut melihat aksi Ron yang tiba-tiba.
Peter mencoba melepaskan genggaman tangan Ron, rasanya begitu keras bagai dia mencoba membuka cengkeraman tang raksasa.
Seberapa kuat Peter mencoba meski dibantu dengan kekuatan kostum simbiotnya, itu sama sekali tak berguna.
"Tenangkan dirimu, Peter, jangan biarkan simbiot ini mengendalikan emosimu," kata Ron dengan santai.
Tubuh Peter terus diangkat ke atas gereja, kemudian dia membantingnya ke lonceng dengan keras.
Teng! Teng!
Bunyi nyaring lonceng gereja membuat semua orang merasa berisik.
Akan tetapi, efek yang diterima oleh Spiderman lebih dari itu, kostumnya yang terbuat dari simbiot teriak histeris, dengan wujud yang mengerikan.
Simbiot venom tampak ingin terlepas di setiap lonceng berbunyi keras, tapi dia masih tak ingin pindah dari tubuh Peter yang kuat.
Kyaahhh!
Ron tak tinggal diam, dia terus membunyikan lonceng dengan goyangan yang hebat.
Kostum hitam di tubuh Peter sedikit demi sedikit terlihat jelas wujud aslinya, mirip benda cair yang memiliki serat dan mampu merayap.
Ron melepas lonceng raksasa, dibiarkan bergerak sendiri dan masih terus mengeluarkan bunyi.
Dengan cekatan dia membantu Peter mengeluarkan tubuhnya dari jeratan simbiot.
"Arghh!" Peter berteriak, berusaha menarik simbiot dari tubuhnya.
Ron ikut membantu, tapi simbiot yang terlepas mulai menjalar ke tubuhnya.
Melihat ini, Ron sama sekali tidak takut, dia membiarkan simbiot melekat di tubuhnya dengan bebas.
Perlahan semua simbiot yang ada di tubuh Peter berpindah tempat menuju tubuh Ron, tapi terjadi suatu keanehan.
Tak ada satu tetes pun simbiot yang berani masuk ke dalam tubuh Ron, mereka hanya melekat di tubuh bagian luar dan tak berani masuk ke dalam tubuh melalui mulut.
Akan tetapi, simbiot dengan tubuh Ron perlahan menjadi satu kesatuan karena bantuan sistem.
[Ding! Misi Membantu telah selesai!]
[Pembayaran telah dilakukan!]
Beberapa saat kemudian, semua simbiot yang menempel di seluruh tubuh Ron berubah menjadi kostum hitam ketat dengan beberapa corak di beberapa bagian.
Kostum simbiot yang ada di tubuh Ron mirip dengan kostum seorang pangeran dari kerajaan di dalam sebuah cerita anime, dengan sentuhan model yang kekinian dan punya jubah di bagian belakang.
Bagian kepalanya hanga menutupi hingga hidung, membuat pakaian yang menyatu dengan masker mulut. Bagian pangkal hidung sampai rambut tak diselimuti simbiot, dibiarkan terlihat dan membuat ketampanan Ron keluar sebagian.
Begitu Ron membuka matanya setelah menyatu dengan kostum simbiot, sekejap dia merasakan perbedaan jelas antara kekuatannya.
Diperkirakan nilai pada kolom Power bertambah beberapa poin.
Ada hal lain yang Ron perhatikan dari simbiot ini, Ron bisa menggunakan beberapa kemampuan alami Spiderman, seperti menyemprotkan jaring laba-laba, merayap di dinding, dan sedikit kekuatan fisik Spiderman.
"Aku harus mengubah simbiot ini menjadi alat bantuku," ucap Ron dalam hatinya.
Saat ini, Peter yang terbaring lemas setelah berhasil lepas dari kostum hitamnya mulai memperhatikan pakaian Ron yang baru.
"Hei, hati-hati dengan makhluk itu ...."
Peter mencoba memperingati Ron dengan sisa tenaganya.
Bibir Ron melengkung tersenyum mendengar ucapan Peter, kemudian dia membantu Peter untuk duduk.
"Tidak perlu khawatir, simbiot ini takkan menyakiti dan memanipulasi emosiku."
Apa yang dikatakan Ron memang benar adanya, Sistem menjamin bahwa simbiot takkan pernah memberinya efek negatif seperti yang dialami Spiderman.
Walaupun demikian, tanpa sistem pun Ron bisa menakluki simbiot tanpa akal ini dengan aura pembunuh di tubuhnya.
Peter menatap Ron dengan pandangan rumit. "Aku harap kamu mengatakan itu dengan jujur."
Ron tidak membalas perkataan Peter, dia hanya tersenyum memandangi Peter yang lemas.
Berikutnya, Ron membantu Peter kembali ke rumah tanpa ketahuan oleh Bibi May.
Di dalam kamar, mereka berdua mengobrol sejenak membahas tentang apa yang akan terjadi di masa depan.
"Kemungkinan musuhmu di masa depan masih ada meski Eddie Brock tak menjadi sosok Venom yang jahat," kata Ron dengan memasang wajah serius.
Peter tak bisa diam saat tahu dirinya masih memiliki musuh. "Ceritakan padaku lebih jelas, Ron."
Sayang sekali, Sistem berbunyi dan mengingatkan Ron untuk kembali ke dunia asalnya.
"Maaf, Peter, aku tak bisa menceritakan lebih banyak karena waktuku sangat sedikit." Ron terdiam sebelum melanjutkan, "Aku beri tahu intinya, di masa depan akan ada dua musuh kuat, dan keduanya memiliki hubungan denganmu. Kamu harus menyiapkan hatimu dari sekarang."
Kali ini Peter yang diam, dia memandang Ron tanpa bisa berkata-kata.
"Tetap tenang dan jadi pahlawan super kota ini, aku percaya padamu, Peter." Ron menepuk bahu Peter seolah memberikan sebuah energi yang mampu membuat hati Peter lebih tangguh.
Peter benar-benar terdiam hingga Ron melepaskan rangkulannya dan pergi kembali ke dunia asalnya.
Akan tetapi, sebuah pesan dari Ron teringat jelas di kepala Peter, berisi sebuah kalimat dukungan.
"Ingat kata-kata Paman Ben, Semakin besar kekuatan, semakin besar pula tanggung jawabnya. Aku percaya dengan kekuatan dan hatimu, Peter!"
Mengingat kalimat Ron yang juga berasal dari pamannya, tak terasa air matanya keluar. Peter berlutut menghadap langit gelap di luar jendela, matanya basah oleh air mata pria. "Ron, terima kasih sudah datang dan membantuku! Aku akan selalu mengingat dirimu!"
Di sisi lain, sosok Ron muncul di dalam kamar, pakaian simbiotnya berubah menjadi pakaian santai biasa, berupa t-shirt pendek dan celana pendek berwarna hitam.
"Halo, Baymax! Bagaimana kabarnya?" sapa Ron tanpa sadar.
Baymax yang melihat kedatangan Ron memberi reaksi aneh dan membalas, "Tuan, bukankah kamu pergi satu detik yang lalu?"
"Eh??"