Sebuah pernikahan yang membawa petaka, hal ini lah yang di alami seorang gadis cantik yang bernama Athena.
Gaun pengantin yang berlumuran darah menjadi saksi atas hancurnya kehidupan Athena. Pria yang sangat di cintai nya dengan tega membatalkan sepihak pernikahan yang selama ini merupakan impiannya.
Tidak hanya itu, ia juga harus kehilangan sosok seorang ayah yang telah merawatnya sedari kecil.
Namun sebuah fakta yang mengejutkan mulai terungkap, sosok ibu yang selama ini telah meninggalkannya, ternyata telah membunuh kedua orang tua dari calon suaminya Delano.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anisa Rmd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11
Di sudut ruangan terlihat seorang gadis cantik dengan rambut hitam panjang tidak henti-hentinya memencet nomor di layar ponselnya dengan cemberut. Kakinya berkali-kali ia hentakkan ke lantai karena telponnya tidak kunjung di angkat.
"Ish sekarang dia tidak ingin mengangkat telponku!" Teriak Athena dengan suaranya yang keras, sehingga membuat seisi rumah menutup kuping.
Sekali lagi gadis itu berusaha menelponnya, dan bersumpah akan memarahinya jika pria yang menyebalkan itu tidak juga mengangkat telponnya.
"Dah lah, sebaiknya aku tidur aja..." Gumam gadis itu memilih untuk menyerah.
Saat ia baru saja membaringkan tubuhnya getaran ponsel membuat ia langsung menoleh ke arah layar ponsel.
"Kamu kemana aja sih!!! Aku menghubungi kamu dari tadi!!!", Bentak Athena ketika menjawab panggilan telpon dari Lano.
"Aku baru selesai mandi", Jelas Delano berharap Athena dapat mengerti.
"Ke rumahku sekarang juga!"
Setelah mengucapkan kalimat bernada perintah Athena menutup sambungan telpon.
Gadis itu telah menyiapkan beberapa hidangan yang baru saja ia masak.
Sebenarnya Athena bisa saja meminta Ardan untuk mencicipi masakan yang baru saja ia buat, tetapi ia tidak ingin mengganggu Ardan yang sedang mengobrol dengan teman wanitanya.
Ya, saat Athena baru saja pulang ke rumah, Ardan sedang mengobrol dengan seorang perempuan yang Athena yakini adalah kekasih kakaknya.
"Ish.... Kok lama banget sih!", Gerutu Athena saat melihat jarum jam.
Setelah 15 menit berlalu, gadis itu mendengar suara motor yang terparkir di halaman depan.
Gadis itu berlari kecil menyambut kedatangan kekasihnya.
"Maaf lama", Ucap Delano yang baru saja turun dari atas motor.
Athena mengalihkan pandangannya ke motor yang di bawa Delano.
"Kok kamu bawa motor sih!!!"
"Kenapa emangnya?"
"Kan kamu bisa kedinginan naik motor malem-malem gini!!!", Terlihat Athena sangat mencemaskan Delano.
"Kalau kamu cemas, aku akan menginap disini...", Ucap Delano bergurau.
"Ih nggak boleh! Dah lah yuk masuk...", Athena menarik Delano dan membawanya masuk ke rumah.
Sesampainya di dalam rumah, Athena juga mengajak Ardan dan kekasihnya untuk makan bersama.
"Yakin ini bisa di makan?", Ledek Ardan saat melihat telor dadar yang gosong.
"Ini apaan, kok bau amis?", Tanya Ardan menciumi piring yang di penuhi ayam goreng tanpa bumbu.
"Ini juga sayur apa kok kuahnya kaya air comberan gitu warnanya"
Athena menatap sinis kakaknya yang sedari tadi sibuk mengomentari masakannya, sementara Delano dan kekasih kakaknya berusaha menahan tawa.
"Udah jangan cerewet, ayo makan!", Ucap Athena dengan nada sinis.
Baru sesuap terlihat Ardan dan Rosa kekasih kakaknya langsung memuntahkan makanan dari mulutnya.
"Kamu mau meracuni kami ya", Tanya Ardan sambil mengelap mulutnya dengan tisu.
Athena langsung mencicipi untuk memeriksa rasa makanan yang ia buat.
'Weeekk'
Gadis itu juga ikut memuntahkan makanan yang masuk ke mulutnya.
Semua makanan yang di buat olehnya terasa asin, tidak ada satupun yang bisa di makan.
Athena dengan cepat mengambil piring Delano dan meminta Delano untuk memuntahkan kembali makanan yang sempat ia telan.
"Muntahin cepat, kok bisa-bisanya kamu memakan ini", Ucap Athena marah.
"Aku bisa memakannya kok!", Jawab Delano.
"Ini tuh gak layak di makan, ayo muntahin aku gak mau kamu sakit setelah memakan ini!"
"Wahhh ternyata cinta itu berbahaya! Makanan asin pun jadi enak kalau yang membuat orang yang di sayang", Sindir Ardan kemudian mengajak kekasihnya untuk meninggalkan Athena dan Delano dari ruang makan.
"Maaf ya...", Lirih Athena.
"Kenapa minta maaf?"
"Aku memintamu malam-malam begini ke rumah hanya untuk mencicipi masakan yang tidak bisa di makan", Ucap Athena yang merasa bersalah.
"Hei, aku gapapa... Aku senang kamu berusaha... Lain kali aku yang akan mengajarkanmu memasak", Ucap Delano mencoba menenangkan gadisnya.
"Kamu bisa memasak?", Tanya Athena.
"Bisa dong, ibu jarang di rumah jadi mau gak mau aku harus bisa memasak", Jelas Delano.
"Emang di rumah gak ada pembantu?", Tanya Athena lagi.
"Ada sih, pembantu cuman bekerja membersihkan rumah, mencuci piring dan juga pakaian. Kalau untuk memasak, aku lebih memilih untuk memasak sendiri", Jelas Delano.
Sepeninggalan ayahnya sang ibu memang lebih sering menghabiskan waktu di kantor karena pekerjaan yang begitu menumpuk.
"Ayah kamu meninggal karena apa?", Tanya Athena yang begitu penasaran.
"Kalau kamu merasa tidak ingin menjawab kamu tidak perlu menjawab pertanyaanku", Athena memang tidak ingin tergesa-gesa menanyakan kehidupan Delano, ia sangat tidak ingin kekasihnya tersinggung dan menjadi sedih.
"Ayahku meninggal karena kecelakaan", Jawab Delano sambil menatap mata Athena.
"Ya ampun, maaf ya", Athena terlihat begitu syok mendengar cerita tentang ayah kekasihnya.
"Kejadiannya saat usiaku baru saja menginjak 5 tahun. Aku, ibu dan ayah akan bepergian ke kebun binatang untuk menikmati hari libur ayahku... Sejujurnya waktu itu aku tidak bisa melihat, duniaku gelap, tetapi ayah tetap ngotot ingin membawaku ke kebun binatang agar dapat melihat hewan-hewan yang ada disana. Lucu bukan? Anaknya yang jelas buta di ajak untuk melihat hewan-hewan yang tidak mungkin dapat di lihat...", Delano menceritakan kepada Athena bagaimana kehidupannya di masa lalu.
"Lalu?", Tanya Athena lagi yang mendengar dengan seksama.
"Sebelum sampai di tujuan, mobil yang kami naiki di tabrak seseorang dari samping sehingga membuat mobil kami jatuh ke jurang..." Delano diam sejenak dan mengusap air mata yang jatuh di pipi gadisnya.
"Kenapa kamu yang menangis?", Tanya Delano heran.
"Aku sedih, hiks"
"Yaudah kalau gitu gak jadi ku lanjut...", Delano tidak ingin membuat gadisnya menangis.
"Lanjut, aku gak nangis nih", Pinta Athena berusaha menahan air mata yang jatuh di pelupuk matanya.
"Sampai mana tadi?", Tanya Delano.
"Mobil masuk ke jurang", Jawab Athena langsung.
"Setelah kecelakaan itu aku baru siuman setelah beberapa hari di rawat di rumah sakit. Saat aku baru sadarkan diri aku mendengar dari kakekku bahwa ayahku tewas pada saat kejadian"
"Dan kamu tau apa yang paling membuatku sedih?", Tanya Delano kepada Athena.
"Apa?"
"Ayahku telah mendaftarkan jadi pendonor kornea mata untukku jauh hari sebelum kecelakaan, seakan kejadian hari itu memang diinginkan oleh ayah", Ucap Delano semakin membuat Athena syok.
"Aku dapat melihat dunia ini dengan jelas berkat pengorbanan ayahku..." Athena memegang pipi Delano dan menatapnya dengan intens.
"Aku harus berterima kasih kepada ayahmu karena sudah membuat priaku bisa melihat wajahku yang cantik", Ucap Athena membuat Delano tersenyum gemas.
"Hahah kamu mencoba menghibur ku ya", Seru Delano dan mencubit pipi tirus gadis itu.
"Eh terus gimana dengan ibu kamu?", Tanya Athena.
"Setelah kecelakaan ibuku tidak pernah menemuiku, dia selalu menghindar dan tidak pernah mencoba mengajakku berbicara", Jawab Delano.
"Ibuku sepertinya membenciku setelah apa yang menimpa kami... Dia pergi keluar negeri dengan alasan menjalankan tugas perusahaan yang lama terbengkalai. Dan baru kembali saat aku menginjak bangku SMP"
Setelah mendengar kisah hidup kekasihnya Athena menyadari bahwa setiap orang punya luka dan masa lalu yang sebaiknya di tutup rapat-rapat.
Athena memeluk Delano dan meyakinkannya bahwa ia tidak akan menjadi penyebab luka bagi Delano.
