Reina masuk kedalam tubuh sang tokoh antagonis yang merupakan tunangan dari tokoh utama pria yang sangat obsess pada sang tokoh wanita. Takdir dari buku yang dibacanya harus mati dengan keadaan menyedihkan. Tapi Reina tidak ingin takdir buruk itu terjadi. Salah satunya dengan merubah takdirnya dengan memutuskan pertunangannya dengan Nico sang tokoh utama. Sayangnya perubahannya membuat pria gila berbarik tertarik padannya dan berjanji tidak akan melepaskan. Rencana hidup tenangnya harus hancur dengan pria gila yang malah obsesi padanya bukan pada kekasih kakaknya. Tidak sampai disitu saja masalah dalam hidupnya silih berganti. Berbagai karakter muncul yang tak seharusnya ada di cerita.
"Mari kita batalkan pertunangan ini."
"Tidak akan pernah, kamu sudah masuk ke dalam duniaku dan cara untuk keluar hanya dengan kematian. Sayangnya aku tidak akan membiarkan kematian merenggut kelinci kesayangan itu."
"Kenapa alurnya jadi berubah."
"Semua usahaku sudah selesai , mari kita putus."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewisl85, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 2
“Nic,” panggil kakaknya saat masuk ke dalam ruang rawatnya. Dia tahu seberapa handal pria itu menggunakan topeng untuk menutupi keluarganya. Dia memang memiliki hubungan baik dengan kakak dari pemilik tubuh ini. Bahkan setelah meninggal Reina, keluarganya tidak menyalahkan pria gila dihadapannya.
Pria itu memilih untuk duduk di sofa yang ada diruang inap Reina. Ia masih enggan untuk mengeluarkan suaranya. Dia bukan reina yang handal dalam mengontrol ekspresi dan perasaan. Karena itu ia memilih untuk tidak memperdulikan pria itu.
“Hey, kalian sedang bertengkar? Reina kamu harus memahami keadaan tunanganmu. Perusahaanya baru saja memenangkan tender besar, jadi dia pasti sangat sibuk.” Ucap kakak Reina.
“Ya aku paham kak.” Ucap Reina dengan seadannya. Rasannya dia ingin mengumpati dirinya sendiri. Dia harusnya sejak dulu mendengarkan masukan keluargannya untuk tidak terlalu irit dalam berbicara. Sekarang dia sedikit kesulitan untuk mengikuti karakter tubuh ini.
“Sepertinya dia….” Perkataan pria itu terputus saat seorang wanita seusiannya masuk kedalam ruangan dan langsung memeluknya. Saat itu Reina bisa melihat ketertarikan pria itu pada wanita yang dia duga bernama Rose Yulia Fern.
“Rose, kenapa kamu tidak mengabariku kalau mau kesini? Aku bisa menjemputmu.” Ucap kakaknya pada wanita itu. Plot twist dalam cerita ini, Rose Adalah kekasih kakak dari Reina dan sahabatnya dengan jahat berniat merebutnya.
“Kejutana, sayang.” Ucap Rose yang sudah melepaskan pelukannya pada Reina. Wanita itu mendekati kekasihnya dan memebrikan pelukan pada kekasihnya.
“Kamu berhasil membuat aku terkejut, kamu bila tidak bisa kembali dalam waktu dekat.” Ucap pria itu sambil memeluk tubuh kekasihnya. Tanpa kedua orang itu sadari ada satu pasangan yang menatap sebal dengan interaksi mereka. Satu orang merasa cemburu dan satu merasa terganggung dengan keributan hari ini. Reina masih membutuhkan ketentraman. Apakah bisa konflik di novel ini berhenti dulu.
“Mau sampai kapan kalian berpelukan?” tanya Reina dengan tatapan sebal pada kedua orang yang dengan Santai melempar senyuman mengejek.
“Bilang saja kamu ingin berduaan dengan Nico bukan? Adikku ini sudah dewasa.” Ucap kakaknya Reina. Sedangkan dibalas dengan delikan tajam. Sebenarnya dia terkejut dengan perubahan adiknnya setelah dinyatakan koma. Adiknya menjadi lebih pendiam dan sering menatap sebal. Walaupun begitu dia terlihat lebih menggemaskannya.
“Shaka , kamu tidak boleh seperti pada sahabatku.” Ucap Rose sambil memukul dada kekasihnya dan itu membuat Reina membuang nafas kasar.
“Aku masih butuh istirahat, lebih baik kalian bertiga pergi dari ruanganku saja.” Ucap Reina. Ia langsung menarik selimutnya menutup wajahnya. Tanpa dia sadari ada seorang pria yang terus mengamati setiap perubahannya. Dia menatap tajam pada tunangannya. Biasannya wanita itu akan tersenyum bahagia dengan keberadaan mereka. Tapi ia sekarang terlihat sangat terganggu. Tidak lupa ekspresinya yang tidak pernah dirinya lihat sebelumnya.
“Ah, Reina maafkan aku. Sepertinya aku mengganggu istirahatmu.” Ucap Rose dengan wajah menyesal tapi tidak balas oleh Reina.
“Sudah jangan dipikirkan itu, dia mungkin masih lelah.” Ucap Shaka setelah melihat adiknya tidak ada pergerakan dan suara dengkuran harus yang malah terdengar saat ini. Adiknnya sekarang jadi mudah terlelap dan nafsu makan yang meningkat. Setidaknya dia terlihat lebih saat ini.
“Maaf Reina.” Ucap Rose lilih sebelum meninggalkan ruang inap Reina.
“Rose, lihatlah dia sudah tertidur, jangan terlalu dipikirkan.” Ucap Shaka yang dianggukkan. Pria itu menatap pada sahabatnya yang masih belum bergerak dari posisinya.
“Nic, aku titip adikku.” Ucap Shaka yang tidak direspon apapun dari sahabatnya. Dia sudah terbiasa dengan sikap sahabatnya yang seperti itu.
“Kenapa kamu berubah.” Gumam Nico yang berdiri dari posisi duduknya. Dia berjalan menuju samping Reina. Ditariknya selimut yang menutup wajah Reina. Seperti yang diucapkan sahabatnya, wanita itu benar-benar tertidur. Entah apa yang dirasakannya saat ini tapi dia tidak suka dengan sikap wanita itu. Apakah dia sedang mencoba menarik perhatiannya dengan mendiamkannya atau ucapan shaka benar mengenai ingatannya yang hilang.
“Kamu benar-benar bukan artis yang handal.” Bisik pria itu sebelum meninggalkan ruangan inap Reina. Setelah pria itu pergi dari ruangan, Reina membuka matanya. Wajah tegangnya tergambar jelas. Rasa takut sekarang menghinggapinya saat pria itu mendekatinnya. Auranya cukup membuat bulu kuduknya berdiri. Ia benar-benar harus meninggalkan pria itu secepatnya. Dia harus membuat misi memutus pertunangan keduannya.
Akhirnya, hari yang ditunggu Reina tiba. Dia meninggalkan ruang inapnya dan akan melihat rumah dari pemilik tubuhnya. Pada novel digambarkan rumahnya sangat luas dan mewah walaupun tidak sebesar yang dimiliki oleh Nico.
“Sepertinya kamu sudah tidak sabar pulang atau ingin menemui Nico? “ tanya shaka yang senang menggoda adiknya. Kalau dulu dia akan melihat wajah tersipu malu adiknya. Tapi sekarang tidak lagi hanya tatapan sebal dan terlihat tidak suka dengan godaanya.
“Berhenti menggodaku, aku ingin memutuskan pertunanganku juga.” Ucap Reina yang berhasil membuat mobil yang dikendarai shaka bertehenti dalam seketika. Pria itu langsung menatap ke adiknya. Dia merasa pendengarannya sudah bermasalah. Bagaimana bisa adiknnya yang sudah tergila-gila sahabatnya itu meminta untuk memutuskan pertunangannya.
“Sepertinya kita harus kembali ke rumah sakit.” Ucap pria itu yang langsung ditahan oleh tangan Reina. Wanita itu menatap jengah pada kakaknya yang terlalu lebay. Walaupun dia tahu alasan kakaknya sekaget itu. Karena Reina yang dulu sangat mencintai Nico bahkan dia seperti buta.
“Aku baik-baik saja. Hanya saja aku merasa pertunangan ini hanya keinginan aku saja. Aku terlalu memaksakan keinginanku pada sahabat kakak. Sebelum hubungan ini melangkah ketahap yang lebih serius lagi. Aku akan memutuskan pertunangan ini.” Ucap Reina dengan Santai yang malah membuat shaka semakin panik.
“Reina sepertinya benturan itu membuat masalah pada otakmu.”
“Kakak, aku sudah dewasa dan aku perlahan memahami setiap keadaan disekitarku. Seperti perasaan orang disekitarku. Pertunangan ini sudah berjalan 3 tahun dan aku tahu dia tidak pernah memiliki perasaan padaku.” Ucap Reina yang membuat Shaka mencengkram setir dengan kencang. Dia baru tahu kalau sahabatnya tidak pernah mencoba mencintai adiknya. Padahal hubungan itu sudah berlangsung 3 tahun.
“kakak, dia tidak salah. Aku yang salah karena memaksakan kehendakku padanya. Jadi biarkan ini berjalan semestinya.” Ucap Reina yang berhasil membuat Shaka menatap sedih padannya. Dia tahu seberapa besar rasa sayang adiknya dan pada akhirnya perasaan itu tidak terbalaskan.
“Tapi…”
“Aku berharap kakak mendukung keputusanku juga.”
“Baiklah, kakak akan membantumu. “ ucap Shaka yang mulai melajukan kembali mobilnya. Sedangkan sebuah senyuman terbit di wajahnya saat melihat respon kakaknya. Dia tidak sabar dengan kebebasan yang sedang menanti. Dia akan memastikan keluargannya akan tetap baik-baik saja dan kakaknya akan melewati patah hati dengan ia ada disisinya.