NovelToon NovelToon
One Night Recipe

One Night Recipe

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta pada Pandangan Pertama / Chicklit
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Giant Rosemary

Kehidupan Amori tidak akan pernah sama lagi setelah bertemu dengan Lucas, si pemain basket yang datang ke Indonesia hanya untuk memulihkan namanya. Kejadian satu malam membuat keduanya terikat, dan salah satunya enggan melepas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giant Rosemary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Satu Malam

“Anj–!” Amora hampir memaki dengan napas yang lalu tercekat, ketika melihat sebuah tubuh besar setengah telanjang tidur di satu kasur yang sama dengannya. Terlihat masih pulas dengan dengkuran halus yang terdengar samar-samar.

Matanya kemudian meliar, menatap pada kamar yang berantakan dengan potongan baju yang tercecer disana dan disini. Seketika itu, memorinya tentang kejadian semalam pun kembali. “Tolol!” cicitnya kesal sambil mengacak rambutnya yang sudah acak-acakan.

Amora begerak perlahan hingga tubuhnya terlepas dari tindihan tangan penuh tato milik pria setengah telanjang di sampingnya. Begitu bebas, ia segera mengedarkan pandangan, mencari apapun yang bisa ia gunakan untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Sampai pandangannya kemudia tertumbuk pada sehelai kain putih yang semalam masih terpasang rapih sebagai alas kasur.

Buru-buru Amora meraihnya, lalu melilitkannya ke tubuh. Lagi-lagi, matanya menyapu ruangan. Kamar itu porak-poranda bak habis kena badai atau banjir bandang. Ia melihat beberapa barangnya berceceran, termasuk celana dalam dan sebuah kaos kaki yang semalam ia pakai.

“Sial!” makinya untuk yang kesekian kali. Ia berusaha keras untuk bisa tetap tenang, mengumpulkan lagi kesadarannya dan mengingat barang apa saja yang ia bawa dan pakaian macam apa yang ia pakai semalam. Setelah memastikan semua barangnya sudah ia pungut dari setiap penjuru kamar, ia langsung buru-buru masuk ke sebuah pintu yang beruntungnya benar adalah kamar mandi.

“Tolol! Semabuk apa lo semalem Amori!” keluhnya tak henti walau tangan dan tubuhnya sibuk memakai kembali pakaiannya semalam. Keluhannya semakin banyak setelah menyadari kalau bagian pundak baju yang dipakainya semalam kini sobek.

Setelah kembali berpakaian seperti orang waras, Amori meratapi penampilan yang memantul pada kaca besar yang ada di dinding. Penampilannya sungguh-sungguh kacau. Mirip seperti korban kecelakaan bus yang berhasil selamat, dan beruntungnya tanpa terluka. Kecuali bekas hickey yang beberapa mulai membiru, menghiasi kulitnya yang tidak bisa dibilang gelap walau setelah menghabiskan 3 hari penuh berkegiatan di laut.

Sebuah sweater rajut tipis yang semalam hanya ia jadikan sebagai pelengkap penampilan kini dipakai benar-benar. Rambutnya digerai, untuk menutupi bagian bajunya yang sobek dan memperlihatkan hasil keganasan pria yang masih tidur nyenyak itu.

Sambil berhitung dan mengingat apa saja barang yang kemungkinan tertinggal, Amori berusaha untuk mengatur napas dan menenangkan diri. Karena jika bertindak dalam keadaan panik, yang ada ia hanya akan melakukan kesalahan lain yang sudah pasti, tidak akan pernah ia lupakan seumur hidup.

Setelah yakin kalau semua barangnya tidak ada yang tertinggal, ia pun membuka pintu kamar mandi dengan gerakan yang sangat hati-hati. Ia sempat mengintip keluar, ke arah tempat tidur yang masih menelan tubuh berbalut selimut tebal yang semalam terus mengerjainya itu. Setelah yakin kalau pria itu masih tertidur pulas, ia buru-buru memacu langkahnya hampir berlari.

Amori kabur, entah dari apa. Mungkin dari rasa malu karena gagal mengontrol diri hingga dengan bodoh, mempertontonkan sisi liarnya pada orang asing.

Ya, orang asing. Amori baru saja kabur setelah menghabiskan malam dengan cara yang paling liar dan kriminal, bersama orang yang ia kenal karena nekat mengambil tur dadakan ke Sumba hanya karena putus cinta. Sial, mengingatnya lagi ia jadi semakin kesal.

Setelah berhasil kembali ke kamar hotelnya sendiri tanpa membuat banyak keributan, Amori sibuk mengasihani diri.

“You’re so pathetic, Mori.” satu tetes air mata mengalir di pipinya yang pagi ini agak pucat. Adrenalin yang ia rasakan benar-benar berhasil mengaduk emosinya.

***

“WHAT?! Sumpah lo gila, Mor! Kan udah gue bilang jangan jatuh cinta pas lagi travelling!”

“Gue nggak jatuh cinta Ra. Kejadian semalam itu cuma—”

“One night stand? Main-main?” Mori menggulirkan matanya malas. Ia menjauhkan ponselnya dan menyalakan mode speaker, agar suara Nora yang nyaring tidak terlalu memekakkan telinganya.

“Ya, apalah sebutannya. You name it, yang jelas itu bukan jatuh cinta. Orang kita sama-sama mabuk kok.”

“Gila! Nggak waras! Baru sekali gue lepas lo pergi sendirian, tapi lo udah separah ini. Terus gimana? Lo yakin itu bule sehat? Lo inget gak, bule itu pake pengaman atau nggak semalam?” gerakan Mori yang sedang melipat bajunya untuk disusun di dalam koper berhenti. Karena ucapan Nora, ia jadi terpaksa mengingat lagi kejadian semalam.

“Gak inget kan lo?! Makanya jangan sok-sokan mabok kalo nggak ngga ada yang jagain. Pokoknya lo cepetan pulang. Nanti gue langsung antar lo buat cek ke dokter Thomas.” Amori menghela. Ada tiga keadaan dimana Amori sama sekali tidak bisa memakai otaknya dengan benar.

Satu, saat putus cinta. Dua, saat mabuk dan tiga saat dirinya tidak punya uang. Dan gabungan ketiganya menciptakan keadaan yang sangat berbahaya seperti semalam.

“Iya, iya. Ini gue udah siap-siap kok.”

“Nanti gue jemput. Lo dapet pesawat yang jam berapa?”

“Jam 10. Gue langsung pesan tiket pulang setelah sampai kamar. Untung dapet.”

“Yaudah, nanti kalo udah boarding jangan lupa kabarin gue. Habis ini gue langsung bikin janji sama dokter Thomas, jadi jangan bikin janji lain.”

“Tapi—”

“Gak usah tapi-tapi. Kalo lo capek tetep gue seret, daripada lo terlanjur kena penyakit kelamin terus kencing nanah, terus—.“

“Amit-amit. Sembarangan banget kalo ngomong. Jangan nakut-nakutin gitu dong Ra.”

“Biarin! Biar lo kapok. Pokoknya lo jangan macem-macem, habis selesai siap-siap langsung berangkat ke bandara.”

“Tapi masih 3 jam la—” bunyi panggilan yang terputus membuat tubuh Amori mendadak lemas. Dadanya masih berat karena belum rela untuk kembali ke Ibukota dan menghadapi segala isinya.

Apalagi sosok yang telah membuatnya rela pergi di tengah-tengah kesibukannya, dan menghabiskan hampir setengah uang simpanannya untuk melarikan diri.

***

Tubuh tegap yang Amori tinggalkan pagi tadi akhirnya menggeliat resah karena sliding door yang tak tertutup membuat sinar terik masuk begitu saja ke kamar inapnya. Punggungnya terasa panas karena terbakar matahari.

Ia mengeluh, sambil memegangi kepalanya yang terasa nyeri. Matanya mengernyit, memindai satu-persatu sudut kamarnya lalu menghela seolah kecewa.

“She’sleaving.” katanya sambil menjatuhkan lagi tubuhnya ke atas kasur. Tatapannya tertuju pada beranda kamarnya, lalu pada pantai yang langitnya benar-benar cerah hampir tanpa awan. Kepalanya penuh dengan memori tentang tadi malam. Dimana ia dan seorang wanita yang ia tahu bernama Amori, saling menyentuh dengan tidak sabar dan menghabiskan sepanjang malam dengan penuh gairah tak terbendung. Ia masih ingat, rasa dari setiap sentuhan Amori yang terasa panas di kulitnya.

“She should at least close the curtain before leaving.” Pria itu terkekeh saat membayangkan wajah panik Amori tadi pagi. Ketika gadis itu pertama kali bangun dan menyadari keadaan mereka yang sama-sama telanjang bulat karena semalam, mereka agak keluar batas akibat alkohol.

“It’s too bad that she leaves.” pria bertubuh indah itu mengerang, lalu beranjak dari ranjang yang suhunya semakin menghangat. Tanpa berusaha menutupi tubuh telanjangnya, ia berjalan ke arah jendela. Menatap keluar sekali lagi hanya untuk menemukan berandanya yang benar sepi, tanpa kehadiran siapapun yang sempat ia harapkan bersembunyi disana.

Dengan wajah yang berseri-seri, pria bernama Lucas itu bersiul. Berjalan lenggang masuk ke kamar mandi untuk membersihkan tubuh yang penuh dengan memori sentuhan Amori.

***

Bersambung....

1
Lory_kk
Semangat thor, jangan males update ya.
Hazel Nolasco
Ngangenin deh ceritanya.
Luna_UwU
Saya butuh lanjutannya, cepat donk 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!