Nasyama Khadijah Putri harus menelan pil pahit saat 7 hari sebelum hari Pernikahan nya harus berakhir kandas karena ia mendapati calon suaminya sedang bercinta dengan Noni, sahabatnya di kamar utama yang akan menjadi kamar pengantinnya.
Dan semakin membuat Nasya semakin hancur setelah mengetahui mereka adalah pasangan kekasih sebelum Noni memutuskan menikah dengan Gadhing, lelaki yang masih dicintai Nasya dalam diam.
Hingga akhirnya Nasya memutuskan untuk membalas dendam dan melakukan berbagai cara untuk menjadi istri kedua dari seorang Ahmad Gadhing Athafariz.
Setelah berhasil menjadi istri kedua Gadhing dan hubungan mereka mulai dekat, Cinta mereka di uji karena Noni mengidap kanker serviks.
Noni meminta sesuatu yang sulit untuk dikabulkan Gadhing.
Lalu bagaimana kisah rumah tangga mereka? Sedangkan Gadhing sangat membenci Nasya sebelum menjadi suaminya.
Apakah permintaan Noni?
Lalu bagaimana Jimmy, duda beranak satu yang jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Nasya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Windii Riya FinoLa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01. JSAMS
Sebuah taksi online berhenti di depan salah satu Rumah berlantai dua, perumahan di Surabaya. Rumah yang akan ditempati sepasang kekasih yang akan menjadi sepasang suami istri tujuh hari kemudian.
Di taksi online tersebut keluarlah seorang gadis yatim piatu berusia 22 tahun, pemilik Kafe Yudha dan beberapa Rumah Makan Cintarasa di Surabaya dan Malang. Gadis itu adalah Nasyama Khadijah Putri.
Sedari kecil Nasya di asuh oleh Pakde dan Bude nya yang tak lain orang tua dari pria yang masih dicintainya yaitu suami sahabatnya sendiri.
Setelah lulus kuliah, ia memutuskan pindah ke Surabaya karena ingin fokus dengan usaha peninggalan almarhum dan almarhumah kedua orang tuanya.
Nasya menenteng dua kantung plastik berisi makanan untuk makan siang dirinya dan Dimas, calon suaminya.
"Kemana ya, mas Dimas?" gumam Nasya melihat pekarangan rumah mereka tak ada seorang pun.
Nasya masuk ke dalam rumah setelah mengucap salam dan tak ada sahutan. Mencari ke teras belakang, taman mini di samping rumah, dan ke ruang keluarga ternyata nihil. Dimas tidak ada disana.
"Kok mas Dimas gak ada, ya?" gumamnya sekali lagi karena tak kunjung menemukan Dimas di rumah mereka.
Kepala Nasya menengadah melihat ke lantai dua dimana semua ruangan disana belum diperiksa mencari keberadaan Dimas.
"Apa mas Dimas di atas, ya?" tanya Nasya kemudian menaruh dua kantung plastik sedari tadi masih di tenteng nya.
Nasya pun memutuskan untuk ke lantai dua. Menaiki tangga satu persatu dengan senyuman yang tak surut dari wajah ayu nya.
"Suara apa itu?" Nasya penasaran dengan suara di balik pintu kamar utama.
Gerakan langkah Nasya melamban ketika mendengar suara aneh dari dalam kamar utama yang akan dijadikan kamar pengantin untuk Nasya dan Dimas.
"Suara siapa itu?" gumamnya lagi.
Suara menjijikkan itu memenuhi pendengaran indera pendengar Nasya apalagi dirinya mengenal suara pria tersebut.
Nasya menelan saliva dengan kasar saat mengenal suara pria tersebut adalah calon suaminya, Dimas Anggara.
Jantungnya berpacu cepat, tetapi tetap mendekati asal suara menjijikkan itu.
Betapa terkejutnya Nasya setelah mengetahui siapa yang bersama Dimas, yaitu Noni sahabat nya sekaligus istri dari pria yang hingga kini dicintainya, Ahmad Gadhing Athafariz berusia 30 tahun, seorang Dokter Kandungan dan Kepala Rumah Sakit elit di Surabaya.
Ucapan istighfar terus bergumam dibibir ranum Nasya. Tidak menyangka bila dua orang yang begitu dekat, apalagi Dimas adalah calon suaminya begitu tega mengkhianati nya, begitu juga Noni sang sahabat yang telah dinikahi pria yang masih dicintainya secara diam.
Mengingat Noni mengkhianati Gadhing membuat kobaran api dalam dada semakin membara. Di buka pintu kamar tersebut secara kasar.
"Apa yang kalian lakukan, hah?" teriak Nasya membuat kedua manusia di atas ranjang itu menghentikan aksi bejat mereka.
Tangan Nasya terkepal erat melihat reaksi biasa saja dari keduanya setelah memergoki mereka.
Bagaimana bisa kedua orang itu seakan biasa saja ketika ia memergoki mereka?
Dengan santai baik Dimas ataupun Noni memakai pakaian di depan Nasya.
Bahkan Noni terlihat kesal. Mungkin karena permainan mereka harus berhenti akibat ulah Nasya.
"Ck. Calon istrimu sangat mengganggu saja, Dim!" desis Noni menatap Nasya dengan seringai di bibirnya.
Nasya yang mendengar itu hanya diam menatap Dimas. "Apa maksudnya ini, mas?" tanya Nasya dingin.
Marah, sedih, dan kecewa telah dirasakan Nasya. "Apa maksudnya ini, Noni?" ia berganti menatap Noni, sahabatnya.
"Seperti yang kamu lihat. Kami sedang melakukan itu dan kamu mengganggu," sahut Noni santai seperti tak melakukan kesalahan sedang Dimas hanya diam saja.
"Apa maksudnya ini, mas?" tanya Nasya menatap Dimas mulai geram.
"Aku dan Noni adalah sepasang kekasih," sahut Dimas yang sedari tadi hanya diam saja.
DEG
Mata Nasya memanas setelah mendengar jawaban dari Dimas, calon suaminya.
"Kenapa kalian melakukan ini padaku dan juga mas Gadhing?" tanya Nasya lirih tak sanggup menahan air matanya untuk tidak menetes.
Noni tertawa tetapi Dimas hanya diam saja. "Aku melakukan ini agar kamu hancur, Nasya!" sentak Noni mendekati Nasya yang semakin terkejut atas apa yang didengar.
Noni yang dikenal Nasya adalah gadis ceria dan selalu ada untuknya ternyata mampu membuatnya hancur berkeping-keping.
"Apa maksudmu, Noni?"
Noni menyeringai. "Aku ingin kamu terpuruk, hancur dan sehancur-hancur nya. Merebut pria yang kamu cintai dan sekarang calon suamimu juga sangat mencintaiku."
Nasya mendongak menatap Noni. Diseka air matanya. "Aku gak nyangka kamu sehina ini, Noni. Tapi kamu harus ingat, kesakitan yang aku rasa sekarang akan ku balas lebih sakit dari ini," Nasya mengancam tanpa rasa takut.
Kemudia beralih mendekati dan menatap Dimas dengan berani. "Terimakasih karena kamu sudah melakukan ini padaku, mas."
Nasya meninggalkan rumah tersebut dengan derai air mata. Terus berjalan menyusuri jalanan komplek Perumahan hingga di depan gang barulah menghentikan taksi.
Ponselnya berdering dan tertera nama seseorang yang dipercayakan Nasya untuk mengurus Rumah Makan Cintarasa.
"Apa?"
Sebenarnya, bayangan malam tadi masih terngiang dan membuat Nasya memalingkan wajah ....
menurut saya
bayangan itu terbayang, kalau terngiang itu bunyi atau suara
kalau terbayang citraan penglihatan .. mata
kalau terngiang citraan penglihatan .. telinga
sempat terpikir. dia pemilik, dia kepala, dia dokter obgin juga.
maaf kalo ada pembaca yg komen begete thoor.
semangat berkarya thoor
semua komen untuk perbaikan kedepannya. saling memaklumi ja
anaknya meninggal lah malah menantu fi penjarakan. trus putumu siapa yg ngopeni. dia gak pernah open sama anaknya karena gak setuju dengan menantunya. gak tau kalo anaknya yg akting, sehingga Nasya mundur alon alon pas mulai berjuang.