Hidup Tanpa Arti (Part 2)
“Hah, apa-apaan dia!?” gumamku kebingungan dengan perkataannya. Ucapannya itulah tanpa maksud dan tujuan, dan kita pun baru juga bertemu. Seharusnya dia sadar apa yang selama ini kita lakukan. Setelah
0
0
Buta (Part 2)
‘Dor! Dor! Dor!’ “Kak Tyco… Buka pintunya!” Gue menggedor-gendor pintu rumah sambil memanggil kakak gue yang kurang ajar itu. “Kak Tyco!” Gue kembali memanggilnya, tapi gak ada jawaban juga. Ke mana s
0
0
Buta (Part 1)
“Permisi, Mas. Masih ada yang bisa saya bantu?” Gue terkesiap mendengar suara itu yang tiba-tiba masuk ke telinga gue. Sekarang, gue hanya bisa mendengar suara orang-orang di sekitar tanpa bisa meliha
0
0
Kesendirian
Aku berada di tengah keramaian. Di sebuah bangunan besar nan megah. Kulihat sekelilingku banyak kios-kios yang menjual berbagai macam sandang pangan di sana. Seperti di sebuah Mall. Tapi.. ‘Mengapa ak
0
0
Mahen, Chansa dan Musik
Alunan musik terdengar sangat keras hingga satu sekolah. Ada yang menari, menyanyi, bahkan membicarakan tentang genre musiknya. “Semua orang pasti suka lagu, suka musik yang kiranya enak didengar”, pi
0
0
Peniru (Part 2)
Kita ketemuan hari ini jam 1 siang. Jangan lupa ajak BIAN. Itulah bunyi pesan terakhir yang dikirimkan Mala kepada Aldo tadi pagi. Saat ini, tepatnya pukul 11.00, ia sudah berada di depan pintu rumah
0
0
Peniru (Part 1)
Mala menatap tajam lawan bicaranya saat ini. Detik demi detik terlewat tanpa ada kata. Mereka berada di sisi ruangan paling belakang. Tepatnya di sebuah meja paling sudut perpustakaan, di belakang rak
0
0
Aku Tidak Mencintamu
Hembusan angin memberikan pesan berbisik, pesan itu lewat begitu saja di telinga pemuda SMA itu sedang asyik berjalan seraya mendengarkan musik di headset kecilnya dan matanya dimanjakan oleh pemandan
0
0
Taman Kakek
“PERGI KALIAN DARI SINI!!.” Teriak kakek itu. “Maaf kek, kami hanya mau mengambil bola kami kek” Kata anak laki-laki itu. “TIDAK BOLEH, POKOKNYA KALIAN PERGI DARI TAMAN INI DAN JANGAN PERNAH MENGINJAK
0
0
Puisi Bulan Bahasa
Aku belum lama pindah dan bersekolah di Jakarta ini karena mengikuti ayah yang dipindahtugaskan dari Semarang ke Jakarta. Sebagai seorang anggota TNI, ayah memang beberapa kali harus berpindah tugas d
0
0
Kenapa Harus Cowok?
Beginilah nasib menjadi seorang cowok yang biasa aja, yang tidak terlalu pinter dan ganteng. Menjadi cowok biasa aja itu kadang membuat menjadi minder ketika bertemu dengan cewek cantik, bawaannya gug
0
0
Kukira Aku Satu Satunya Ternyata Salah Satunya
Aku adalah Nana panggil saja na. Ingin bercerita pengalamanku ketika bertemu dengan dia. Aku berkenalan dengan dia di akhir tahun 2020. Dia bernama Muhammad rafie yusresya syachrulloh, aku memanggilny
0
0
Kejadian Pagi Hari
“Aku tidak pernah menyesal telah mengenalmu dan mencintaimu” Apakah kamu tidak pernah sadar dengan apa yang aku rasakan saat ini? Jika iya, hebat sekali aku dalam bersandiwara sampai-sampai kau tidak
0
0
Hanyalah Fiksi
Ardan kembali menantang dirinya sendiri. Lagi-lagi saat ini dia menerapkan teknik berdikari untuk menjadi pria sejati dengan cara pergi ke kedai kopi sendirian. Dia ingat betul hari ini adalah Sabtu d
0
0
They Are Girls Too (Part 1)
This ain’t Build-A-Bitch (A bitch) I’m filled with flaws and attitude So if you need perfect I’m not built for you (one, two, three) This ain’t Build-A-Bitch (A bitch) You don’t get to pick and choose
0
0
Penghujung Kelas
Aku selalu berharap masa-masa sekolahku berjalan mulus sesuai dengan skenario-skenario klise yang sering kuciptakan sebelum tidur. Aku ingin punya teman, ingin cantik dan populer, dan bahkan mungkin b
0
0
Lemari Kosong (Part 2)
“Sakit! Tolong! Ini keras!” Aku meneguk ludah kering, rasa panas membanjiri area punggung dan tanganku berkeringat. Aku tidak berani bergerak sedikitpun. Bahkan mulutku yang ingin berteriak hanya bisa
0
0
Lemari Kosong (Part 1)
Cerita macam apa ini? Pikiranku menjerit. Mataku melebar tak percaya dan jantungku berdegup kuat, seperti ingin melompat dari rongga dada. Di sela-sela jari dan telapak tangan keringat dingin merembes
0
0
Mengejar Dinda
“Arsyan!” Dinda memanggil Arsyan sambil menghentakkan kakinya ke tanah. Arsyan memutar bola matanya malas. “Apaan, sih? Ganggu banget dari tadi manggil mulu.” Sentak Arsyan sambil melotot ke arah Dind
0
0
That’s Why You Wouldn’t Understand
Kau takkan pernah merasakan kehilangan yang orang lain rasakan, sebelum kau merasakannya juga. “Maaf, aku turut berduka ya..” “Ibu memberimu kelonggaran karena keluargamu baru saja mendapatkan musibah
0
0