Cyrien: Seni Memiliki Tanpa Izin
Malam itu turun seperti tirai beludru, menutup semua suara kecuali detak jam yang makin lama terdengar seperti napas seseorang. Di kamar sempit itu, Cyrien Seraphyne Maevara, duduk bersila di lantai,
0
1
Bayang-bayang cita-cita yang tercapai.
Tamara gadis muda yang bercita-cita tinggi demi bangsa nya. Cita-cita yang ingin menjadi seorang desainer terkenal di Asia, sejak kecil Tamara sangat suka menggambar, mengamati, dan menjahit baju untu
0
1
Episode 4 – “Upacara Penyambutan Murid Baru”
Serial Horor – Koridor yang Tidak Pernah Berakhir (Versi Sadis/Gore, Terinspirasi Corpse Party — Episode Tersadis Sejauh Ini) Pintu aula menutup di belakang mereka dengan suara BLAM yang menggema. Ru
0
1
Desah Di Balik Dinding
Suatu pagi, langit mendung menggantung di atas kepala, ketika Rania berdiri di sebuah taman kecil dekat area parkir, ia meremas kertas resep yang harus ditebus. Hatinya seakan retak dan hancur, saat m
8
15
Ini Kisahku
Bukan niat untuk menakuti, atau menghalangi hanya berbagi kisah. Dulu saat aku sedang duduk di bangku pesantren. Sore hari seperti biasa kami hilir mudik menuju madrasah untuk mengaji, tidak ada
0
1
Takdir Siapa Yang Tau
Di kampung kecil, di malam yang sepi, di hiasi hujan rintik dan suara hewan kecil. Malam itu rumah kami kedatangan tamu, teman dari almarhum ayah ku, beliau bernama pak purnama. Di ruang tamu ka
9
8
Cinta Abadi
Aku masih ingat hari pertama kita bertemu, di kafe kecil itu. Kamu duduk di seberangku, dengan senyum manis yang langsung mencuri hatiku. Aku tak bisa mengalihkan pandangan, seolah-olah waktu berhenti
0
0
Judul: Secangkir Teh di Tepi Jendela
Pagi itu, mentari menyusup malu-malu di balik tirai tipis kamar Maya, menebarkan cahaya keemasan yang lembut di lantai kayu. Tidak ada deru alarm yang menggelegar, tidak ada jadwal padat yang menunt
2
1
Semu
Nama ku, Serayu. Sejak kecil, aku senang menyusun kata-kata seolah sedang menata sebuah berlian diatas tiara yang indah. Bagi sebagian orang, menulis mungkin sekadar hobi, tetapi bagiku menulis adala
0
2
Annella Aqriewa ( Part 2 )
Part 2 — “Mula Dari Bawah” Sejak malam itu, dunia Annella Zieyne kembali sedikit terganggu. Dia cuba kembali ke rutin harian—kerja, pejabat, mesyuarat, rumah. Tetapi setiap mesej masuk dari Zayyan me
0
1
3 sekawan dari pare pare liburan di kota makassar
Tiga orang sahabat dari Parepare—Fitri, Tsabita, dan Shinta—berangkat menuju Makassar dengan penuh semangat. Kota besar itu menyambut mereka dengan hiruk pikuk kendaraan, aroma kuliner khas, dan gemer
1
3
#4 RUMAH TUA DI PINGGIR HUTAN
Aku tidak tahu berapa lama aku terjebak di dalam kegelapan itu.Aku hanya tahu bahwa aku tidak bisa bergerak,tidak bisa berbicara,dan tidak bisa melihat.Aku merasa aku seperti sedang terjebak di dalam
1
1
Terjebak di Kukungan Musuh
Seingat Lulu, ia sedang berdebat dengan Damian di acara pool party sahabatnya. Bahkan ingatan cengkraman Damian pada lengannya pun masih terasa. Lalu, entah kenapa saat ini ia terbaring di ruang inap
1
4
KETIKA HATI TAK SENGAJA PULANG
Ada banyak cara Tuhan mempertemukan dua orang: lewat kebetulan, lewat keinginan, atau… lewat kehilangan. Tapi malam itu, Dara belum tahu bahwa kehilangan kecil yang ia bawa selama dua tahun terakhir—s
0
2
Episode 3 – “Sekolah Tanpa Pintu Keluar”
Serial Horor – Koridor yang Tidak Pernah Berakhir (Versi Sadis/Gore, Terinspirasi Corpse Party) Kegelapan menelan semuanya. Tidak ada suara—tidak ada napas—tidak ada langkah kaki… hanya rasa dingin y
0
0
Episode 2 – “Anatomi Penuh Dendam”
Serial Horor – Koridor yang Tidak Pernah Berakhir (Versi Sadis/Gore, Terinspirasi Corpse Party) Darah Sela masih mengalir di lantai, membentuk pola yang aneh… seperti simbol yang sengaja muncul karen
0
0
Koridor yang Tidak Pernah Berakhir
Episode 1 – Darah Pertama (Versi Sadis/Gore, Terinspirasi Corpse Party) Hujan mengguyur halaman sekolah seperti cambuk air yang tak berhenti. Lampu di lorong utama berkedip-kedip, dan empat siswa yan
0
0
Rindu
Sore itu, pantai seolah menelan semua suara selain desir ombak. Langit, yang bergradasi jingga lembut, tampak seolah ingin menghibur Aulia yang berdiri sendirian memandang horizon. Namun, tak ada war
0
0
#3 RUMAH TUA DI PINGGIR HUTAN
Kami semua berdiri di sana,membeku,tidak bisa bergerak.Wanita tua itumasih berdiri di jendela,dengan mata yang merah dan senyuman yang jahat.Aku bisa merasakan nafasnya yang ringan di leher ku. Tiba-
0
0
#2 RUMAH TUA DI PINGGIR HUTAN
Aku tidak ingat apa-apa lagi,tapi aku tahu bahwa aku harus melarikan diri dari sana.Aku mencoba membuat mata,tapi aku tidak bisa.Aku merasa aku terjebak dalam kegelapan. Tiba-tiba,aku mendengar suara
0
0