Bukan niat untuk menakuti, atau menghalangi hanya berbagi kisah.
Dulu saat aku sedang duduk di bangku pesantren.
Sore hari seperti biasa kami hilir mudik menuju madrasah untuk mengaji, tidak ada yang beda, setiap hari kami menimba ilmu dengan penuh suka cita, meski banyak halangan rintangan dan hafalan yang tidak pernah berhenti.
Kala itu di malam setelah kami pulang mengaji, aku di minta untuk tidur di kamar bawah.
Kebetulan di kamar bawah ada televosi, bukan televisi modereh, hanya tivi tabung ukuran 12 inch.
Kami memang jarang menonton televisi, bahkan ponsel pun wajib di kumpulan.
Memang itu peraturan dan kamu wajib mengikuti, kami tidak keberatan dengan hal itu.
Namun karna keasikan menonton sampai lupa waktu, kami belum tidur sampai pukul 11.30 malam.
Ada meja tenis yang terpasang di depan madrasah, karna halamanya pun luas bisa di pakai untuk bermain sepak bola.
Kala itu..
Ada suara.
Srreeeek..
Srreeeek..
Srreeeek..
Seperti sandal karet yang bergesekan dengan tembok berhalang biji pasir, membuat nya sangat berisik.
Dan tok..tok.. tok..
Saling bersahutan, seperti orang sedang bermain tenis beja pada umumnya.
Aku dan seniorku hanya membiarkan.
'mungkin santri putra sedang bermain.' pemikiran kamu sama.
Setelah beberapa lama suara itu menghilang.
Lalu berganti suara seperti gerombolan orang-orang tengah berjalan.
Suara itu sangat ramai, sampai-sampai kami menambah volume televisi yang kami tingyin, karna terganggu dengan suara langkah kaki yang begitu banyak.
Kami fikir.
'mungkin anak-anak Santi putra baru pulang dari GOR.'
karna biasanya setiap malam Minggu, para santri memiliki jadwal gratis bermain di GOR, selama masa gir itu baru di buka.
Dan biasanya mereka bermain, futsal setelah selesai kelas pengajian terakhir.
Setelah suara itu menghilang, kami mengecilkan kembali volume televisi yang kami dengar, karna terlalu berisi di malam hari yang sunyi ini.
Namun tidak lama, kembali suara terdengar.
Kali ini suara orang yang sedang mandi, namun anehnya suara itu lama-lama seperti suara, keriak air yang bergelombang dan sangat nyata seperti ombak namun tidak terlalu besar.
BRUSSSSS...
Contohnya seperti ada orang yang melompat untuk berenang memasuki air kolam, kurang lebih seperti itu.
Itu terjadi cukup lama.
Dan tidak lama setelah itu, datang lagi suara orang yang berjalan, suara itu seperti satu orang, namun lama-kelamaan seperti saling mengikuti.
Kata penasaran dan jam pun telah menunjukan pukul 01 dini Ari, kami pun mencoba mengintip dari gordeng, biasanya akan terlihat karna tepat di depan jendela dan tidak terhalang apapun.
Namun setelah kami mengintip, suara itu menghilang seketika, tidak ada jejak apapun di luar.
Setidaknya mungkin bekas orang jalan kaki, atau bola dan bet yang biasanya masih di atas meja.
Namun ini tidak ada satupun.
Bahkan tidak ada yang keluar dari kamar mandi, lalu apa yang kami dengar.
Lalu siapa yang tadi??
Karan takut, dan merasa aneh, kami pun bergegas cepat tidur, meski sangat sulit menutup mata dan menjemput mimpi.
Setelah bertanya pada salah-satu pengurus di siang harinya, ternyata semua santri tidak ada yang keluar dari komplek pesantren setelah pulang dari GOR.
Dan tidak ada juga yang bermain tenis meja, karna semua alat tersimpan dengan rapi di ruang kepengurusan, tidak ada juga yang madindi malam hari, karna sebelum nya mereka pun berjaga di depan kamar santri putra.
Bahkan tidak ada yang berjalan di malam hari, karna sudah di pastikan semua santri berada di kamarnya masing-masing.
Hah entah, apa yang kami dengar semalam.
ini bukan untuk menakuti, tapi yang ku yakini, kita memang hidup di dunia ini berdampingan karn dalam Al-Qur'an pun di sebutkan.
Kita tidak perlu takut, meski aku sendiri pun sering takut, bahkan takut dengan diri sendiri
Maaf bila ada salah kata, atau merasa tidak nyaman🙏🏻🙏🏻