NovelToon NovelToon
Panduan Menulis Pedang Dan Sihir

Materi Dasar Menulis Novel Pedang Dan Sihir -- Edisi Penggambaran Karakter

Jumlah peserta 114

Karakter adalah salah satu unsur yang penting dalam novel. Sekalinya setting karakter kurang baik dan kurang baik, saat menulis, penulisannya juga terbatas, tapi setting karakter tidak kukuh, maka dapat menyebabkan kualitas novel yang memburuk.


Berikut ini ada beberapa poin yang perlu diperhatikan saat menggambarkan seorang karakter:

1. Penulisan karakter: karakter dalam novel perlu melalui penggambaran untuk membangun penampilannya, tidak hanya terbatas pada penggambaran penampilan. Kalau tidak, karakter tersebut akan membuat pembaca terasa datar dan tidak kukuh.


2.Sifat karakter: penulisan sifat karakter harus sesuai dengan latar belakang kehidupan serta proses pertumbuhan karakter. Kalau tidak, hal ini akan membuat pembaca merasa aneh akan suasana hati dan tindakan karakter; selain itu, saat menunjukkan sifat karakter kepada pembaca, diusahakan jangan terus memakai kalimat yang seperti suara latar, seperti protagonis pria namanya blabla, sifatnya dingin, protagonis wanita namanya blabla, sifatnya heboh, protagonis pria sangat mencintai protagonis wanita. Meski penulisan seperti ini bisa mengirim informasi kepada pembaca, tapi empatinya kurang. Jika bisa memakai alur cerita untuk menjelaskan, pembaca bisa menganalisis sifat karakter melalui kejadian yang ditemui protagonis pria dan wanita, dan pemahaman pembaca terhadap karakter juga bisa semakin kukuh. Seperti protagonis pria bernama blabla, saat ini ia tengah berjalan di dalam kantor dengan raut wajah suram, sekelompok karyawan menyapanya dengan hormat, namun ia tidak mengangguk dan tersenyum sama sekali, lalu langsung berjalan melewati mereka masuk ke dalam lift. Ia berjalan ke kantornya dan bertemu dengan protagonis wanita yang tengah bersenandung sembari menyapu kantor, lalu ujung bibirnya pun melengkung ke atas, dan orangnya tampak lebih berperasaan. Dengan cara menyampaikan sifat karakter melalui kejadian yang dilalui protagonis pria dan wanita seperti ini, pembaca pun langsung paham kalau protagonis pria ini adalah seseorang yang dingin dan cuek, tapi protagonis wanita dapat menghangatinya.


3.Nafsu keinginan karakter: setiap orang memiliki nafsu keinginan, begitu pula dengan protagonis utama dalam cerita. Nafsu keinginan menentukan motif karakter, seperti keluarga protagonis utama yang dilukai oleh iblis, maka nafsu keinginannya ini dapat membuat iblis tersebut membayar apa yang telah ia lakukan. Motifnya adalah balas dendam. Reaksi dimana nafsu keinginan terkabulkan dan reaksi dimana nafsu keinginan tidak terkabulkan itu ditentukan oleh apa sebenarnya nafsu keinginan protagonis utama dan sifatnya. Nafsu protagonis dan sifat yang berbeda akan memiliki reaksi yang berbeda, seperti kesatria berani pasti akan memberontak jika menemui sesuatu yang tidak adil, sedangkan orang yang lemah hanya bisa diam-diam menerimanya saat menemui ketidakadilan, sembari mengumpat dan menghina di dalam hati untuk memuaskan nafsu keinginannya yang berupa balas dendam.


4.Perubahan karakter: protagonis utama mengalami banyak hal dan menemui banyak orang dalam sebuah buku. Beberapa hal dan orang ini akan membawa pengaruh untuk protagonis utama, sehingga protagonis utama mengalami perubahan. Seperti berubah menjadi semakin berani, semakin jahat, semakin datar. Jadi harus dipikirkan baik-baik pengaruh apa yang akan terjadi pada protagonis utama setelah beberapa kejadian, dan membuat protagonis utama terus meningkat dan berubah dalam konflik, agar cerita menjadi semakin hidup.


NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!