3. Bekas Luka Emosional dan Rahasia
Salah satu cara terbaik untuk membuat karakter fantasi semakin realistis adalah memberi mereka beberapa rahasia besar ataupun bekas luka emosional. Maksudku bukan setiap orang di dunia ini memiliki bekas luka yang besar akan masa lalunya, namun memang ada sebagian besar orang yang memiliki masa-masa sedih dan bersifat menentukan yang mempengaruhi mereka dan tindakan mereka.
Bekas luka emosional ataupun rahasia dapat membantu pemahaman akan motif karakter dan kekurangan sifat karakter. Apakah peri pernah berpendapat akan kekuasaan dan meminta untuk mandiri karena penyiksaan orang tua mereka? Apakah pangeran ras lain jadi sulit membuka mulut karena ia adalah anak haram dari seorang pewaris, sehingga ia harus memakai nyawanya untuk melindungi rahasia ini?
Hal yang lebih penting adalah beberapa bekas luka ini sangat membantumu dalam membentuk latar belakang sebuah karakter. Sedangkan untuk novel fantasi, latar belakang cerita tidak hanya pengenalan karakter yang rinci saja, namun juga berhubungan dengan setting cerita. Di dalam fantasi yang epik, apa saja yang pernah terjadi pada sebelumnya, kemungkinan besar sangat mempengaruhi dunia sekarang ini, dan kamu pun harus membahas beberapa kejadian masa lalu ini pada suatu tahap. Coba pikir kembali karya "Game of Thrones", mereka juga terus mengungkit kondisi kerajaan masa lalu dan naga yang memimpin benua itu, dan kejadian-kejadian lama tersebut lah yang membuat cerita tersebut semakin nyata.
4. Emosi dan Reaksi Emosi
Semua unsur ini sangat baik untuk menulis karakter yang dapat dipercayai, tapi jika pembaca tidak dapat melihat hasil dari tindakan dan perasaan ini, maka rasa nyata tersebut akan menghilang.
Bahkan karakter cerdas seperti Dumbledore dalam karya "Harry Potter" saja juga memiliki emosi dan reaksi emosi. Karakter tidak perlu menyembunyikan hati mereka, tapi mereka perlu menyatakan kekesalan, ketakutan dan kebahagiaan mereka, mau secara eksternal ataupun internal. Selain itu, mereka juga perlu memberikan reaksi terhadap emosi tersebut dengan cara yang berarti.
Bagi dwarf yang teguh, kekesalan mungkin saja akan membuat wajahnya memanas atau tidak dagunya mengerut. Bagi penyihir yang mudah emosian, mungkin saja adanya serangan secara kata-kata ataupun tindakan. Sedih belum tentu harus menangis, ia bisa saja menjauhi orang lain ataupun memabukkan diri untuk menghilangan rasa sedih.
Di setiap adegan, tanyakan perasaan karaktermu dan memastikan bagaimana caranya untuk menunjukkan emosi tersebut.
Karakter dalam Novel Fantasi hanyalah sebuah Karakter :
Kamu mungkin saja sudah menyadari, bahwa trik menulis karakter novel fantasi yang nyata ini cocok untuk setiap jenis karakter fiksi. Entah bagaimanapun, karakter dalam novel fantasi ini hanyalah "orang-orang" yang memiliki kemampuan super ataupun berpenampilan aneh.
Jangan terlalu terlarut dalam perbedaan akan setting pandangan dunia, dan melupakan kemanusiaan terhadap karakter non manusia.