Mau menulis sebuah karya Pedang dan Sihir yang baik, sangat diperlukan kerangka cerita yang jelas dan lengkap. Jika unsur genre cerita adalah dekorasi yang dipakai untuk mempercantik, dan bisa membuat karya Pedang dan Sihir-mu menjadi semakin nyata, maka kerangka cerita adalah kerangkanya, adalah poin terpenting dimana sebuah cerita terbentuk.
Sebagai salah satu tema cerita Petualang, pembaca Pedang dan Sihir berharap peran utama dapat terus memenangkan rintangan yang semakin ke belakang semakin sulit, dan akhirnya mengalahkan musuh, serta menjadi pahlawan yang menyelamatkan dunia. Oleh karena itu, kita perlu membuat cerita yang saling berkaitan untuk membuat pembaca merasa seru.
Jadi, bagaimana caranya jika kita ingin menulis sebuah kerangka cerita yang lengkap dan jelas? Kamu boleh mencoba cara mendorong balik alur cerita. Pertama, kamu boleh memikirkan puncak konflik ceritamu dulu, kedua baru memikirkan lagi, bagaimana dengan alur ceritamu sebelumnya agar bisa mencapai puncak konflik tersebut, dan ketiga adalah terus mendorong kembali alur ceritamu hingga alur pembuka cerita, dan terakhir adalah menyelesaikan ending dari puncak konflik tersebut, sehingga sebuah logika struktur alur cerita menjadi lengkap dan jelas.
Contoh:
puncak konflik yang kamu setting adalah peran utama yang bekerja sama dengan teman-temannya, mengalahkan penyihir jahat yang menciptakan senjata sihir jahat dan berencana untuk menguasai dunia, maka kamu bisa mendorong alur cerita ini ke alur sebelumnya, seperti dimana letak pertarungan peran utama mereka dengan penyihir jahat?
Apakah tempat itu adalah pagoda penyihir? Lalu bagaimana caranya peran utama mereka tiba di pagoda penyihir jahat? Rintangan apa saja yang akan mereka temui di perjalanan?
Bagaimana caranya peran utama bertemu dengan teman-temannya, dan berteman dengan mereka, serta memutuskan untuk bekerja sama melawan penyihir jahat? Apa senjata sihir jahat milik penyihir jahat ini? Mengapa ia memerlukan senjata ini? Bagaimana peran utama mengetahui penyihir jahat memiliki senjata itu? Dengan cara mendorong kembali alur cerita untuk melengkapi logika alur puncak konflik, juga dapat mendasari alur cerita yang diperlukan sebelum puncak konflik terjadi, dan kerangka ceritamu sebenarnya juga sudah jadi.