6. Aksi meningkat
Di tahap cerita ini, protagonis sudah menghadapi beberapa rintangan dan menatap kekurangannya sendiri. Ia hanya masih kurang baik. Karena beberapa rintangan dan ujian ini, aksi cerita pun meningkat.
Protagonis mungkin saja mendapatkan kemenangan pertama kalinya di sini. Ia mungkin hanya mulai sedikit percaya diri kepada dirinya sendiri. Ia mulai melihat, ia mungkin bisa melakukan hal yang sudah ditakdirkan kepadanya. Ia semakin kukuh untuk lanjut menjalani perjalanannya.
Saat ini, Harry dan Ron mengalahkan iblis besar. Sekarang mereka mencari semakin banyak info tentang Nicolas Flamel dan batu yang dilindungi.
7. Alur sampingan dan semakin banyak aksi
Segalanya sepertinya berlangsung dengan lancar. Bagi protagonis, ini adalah hal baik. Beberapa alur selain alur utama mungkin saja akan muncul, membantu protagonis mencapai tujuan akhirnya. Mungkin saja adalah sebuah hubungan atau tidak cerita romantis yang mungkin terjadi. Atau tidak, meninggalkan beberapa foreshadowing untuk kelanjutan ceritanya.
Antagonis juga lanjut menghalangi pertumbuhan protagonis dan lanjut menjalani jalannya.
Jika cerita tidak ada alur sampingan, maka harus lanjut menambahkan aksi dan ritme cerita, untuk mencapai turning point cerita.
8. Turning point
Protagonis telah melewati jebakan, mengalami ujian, dan juga sudah bertumbuh. Ia mendapatkan posisinya sendiri di dunia baru, serta siap menyambut rintangan tertinggi dalam cerita, atau tidak boleh tulis, apakah ia sudah siap?
Protagonis dalam cerita selalu menyadari, bahwa dirinya tidak dapat menghadapi dunia yang baru ini. Curiga pelan-pelan mendatang, apalagi terhadap kemampuannya. Musuh mungkin saja akan mengeluarkan serangan lagi dan memperoleh kemenangan. Protagonis sendiri mengira semua ini sudah mau berakhir.
Protagonis harus mengetahui bahwa hanya ia satu-satunya orang yang bisa menghalangi musuh. Temannya bisa membantunya lihat bahwa ia bisa, meski protagonis sendiri tidak percaya.
Di bagian ini, pembaca bisa merasa penasaran akan ending cerita, dan apa yang akan dilakukan protagonis.
Harry, Ron dan Hermione menemukan petunjuk terakhir, serta membuat sebuah rencana, mencoba mendapatkan batu sihir sebelum Snape mendapatkannya.
9. Ketegangan, Komplikasi, Pergeseran Plot
Emosi pembaca pada saat ini harusnya sepenuhnya dikerahkan, dan tidak dapat berhenti membaca. Detik ini adalah detik dimana cerita memasuki aksi sepenuhnya.
Protagonis sudah siap pergi perang, serta beraksi sesuai rencananya. Ia tahu ini mungkin saja adalah sebuah kesulitan, bahkan ia mungkin saja tidak akan berhasil. Ia sudah siap menghadapi perasaan insecure-nya dan kekurangan dalam hatinya. Ia sudah siap berkorban, atau memikirkan kembali segala hal yang dilakukannya saat ini.
Protagonis sudah mendekati perubahan. Tapi sebelum itu harus ada perperangan. Protagonis menghadapi antagonis dan bertarung hingga akhir. Di sini adalah tempat dimana sifat berubah, adalah tempat dimana protagonis akhirnya sadar kembali dan menjadi pahlawan.
Harry, Ron dan Hermione menghadapi berbagai ronde sulit yang dibuat para profesor demi melindungi batu sihir. Harry kehilangan Ron dan Hermione di tengah perjalanan, dan hanya sisa dirinya sendiri menghadapi musuh sesungguhnya--Profesor Snape dan Voldemort.
10. Puncak cerita
Pertarungan berakhir, protagonis menang, namun hal ini ada harganya. Ia harus merendahkan identitasnya. Ia sudah mendapatkan pelajarannya. Saat cerita mulai, dunia yang ia tahu bukan dunianya lagi. Ia sudah menerima posisinya di dunia baru.
Alur sampingan dan alur cerita mendapatkan penyelesaian di sini, tapi ada beberapa yang mungkin saja harus ditaruh di bagian cerita selanjutnya.
Di sini, kamu harus memastikan apakah protagonis mencapai tujuan eksternalnya atau tidak. Menunjukkan tujuan dan hasil pertarungan. Melakukan perubahan berdasarkan tipik. Memakai adegan yang akan selamanya diingat pembaca untuk menghubungan segala ini.
