Saat menulis karya Pedang dan Sihir, setting pandangan dunia adalah hal yang perlu dipikirkan. Kamu perlu mengetahui aturan dunia dimana karakter berada dan terus bertanya kepada diri sendiri:
1. Bagaimana setting ini membantu atau menghalangi karakter untuk mengabulkan tujuan mereka?
2. Bagaimana setting ini membentuk cerita, pesan utama cerita dan tema keseluruhan cerita?
Kita tidak boleh langsung membeberkan semua pandangan dunia cerita kita kepada pembaca, hal itu akan menakuti dan membuat pembaca kabur. Tapi, hanya dengan mengenal baik pandangan dunia yang kita tulis, kita baru bisa mendirikan dunia yang dapat dipercayai orang-orang.
1. Menentukan jenis pandangan dunia:
Dunia itu ada banyak jenis, begitu juga dengan tema Pedang dan Sihir ini, karena cerita yang ingin kamu tulis berbeda, maka pandangan dunianya juga bisa sangat berbeda.
Misalnya kamu ingin menulis karya Petualangan Epik, maka setting pandangan dunia yang bisa dipakai adalah dunia kekuatan rendah yang dimana berbagai macam ras makhluk hidup bersama. Di dunia ini terdapat manusia, peri, dwarf, goblin dan berbagai macam ras lainnya. Pada saat yang sama, kekuatan mereka juga tidak berlebihan, tidak asal memunculkan perang besar yang dapat menghancurkan dunia. Pandangan dunia seperti ini sangat cocok untuk menceritakan Petualangan Epik yang agung.
Tapi, jika kamu ingin menulis karya Akademi Sihir, maka kamu harus memiliki pandangan dunia Akademi Sihir terlebih dahulu. Kamu boleh menggambarkan Akademi Sihir ini menjadi menara penyihir yang dimana seorang penyihir tua membimbing langsung beberapa muridnya. Kamu tentu saja juga boleh menggambarkan Akademi Sihir ini menjadi Hogwarts School yang persis dengan sekolah modern di karya "Harry Potter".
Kamu boleh memikirkan karya yang ingin kamu ceritakan dengan cermat, lalu baru menentukan bentuk dunia yang ingin kamu tulis.
2. Bagaimana dengan bentuk lingkungannya?
Menghabiskan waktu untuk menentukan pemandangan duniamu. Saat mendirikan lingkungan, kamu boleh menentukan bagaimana lingkungan ini membentuk perjalanan karakter, misalnya:
a: Mungkin saja ada angin topan atau lingkunga tertentu yang menghalangi perjalanan karakter.
b. Atau tidak, beberapa lingkungan boleh memunculkan interaksi yang berbeda dengan lingkungan lainnya.
kita lihat karya "Game of Thrones", untuk bidang politiknya, kita dapat melihat lingkungan bagian utara dan selatan yang cukup berbeda. Lingkungan bagian utara itu terpencil dan dingin, serta ada sebuah dinding yang menghalangi karakter dengan dunia luar yang misterius, dan hal ini sangat bermanfaat untuk alur ceritanya. Sedangkan dunia lingkungan bagian selatan adalah tempat dimana sebagian besar penduduk dan kota berada, maka itu juga menjadi tempat dimana sebagian kekuasaan berada.
3. Mengenal aturan dunia
Sekarang poin ini perlu banyak dipikirkan. Kamu perlu tahu dunia ini terdiri apa saja, ia ada pembatasan apa saja, seperti:
a: Siapakah penanggung jawan dunia ini?
b: Apa hukum pemerintah ini?
c: Bagaimana dengan sistem hirarki sosial di sini? Apa maksud dari setiap strata sosial tersebut?
d: Apakah ada sihir? Apa aturannya?
e: Apakah orang-orang dalam dunia ini saling mengatakan bahasa tertentu? Apakah ini dapat menimbulkan ketegangan dalam narasi?
4. Bagaimana menggabungkan unsur setting dunia ke dalam novel?
Merangkai setting dunia yang detail dan menggabungkan unsur setting dunia ini ke dalam cerita adalah hal yang berbeda, bagai perbedaan antar menggambar sketsa dan membangun rumah.
Dalam proses menulis, harap perhatikan beberapa poin berikut ini:
a: Menjamin penggambaran yang singkat. Penulisan pandangan dunia yang berlebih mudah membuat pembaca merasa bosan. Maka itu, setiap kali kita perlu melakukan penjelasan untuk pandangan dunia, kita harus sebisa mungkin menjelaskannya dengan singkat, padat, jelas.
b: Membagi jadi beberapa tahap untuk memberi informasi dunia tersebut. Beberapa informasi hanya perlu dikasih tahu waktu diperlukan, boleh melalui percakapan, ingatan, bahkan tindakan karakter untuk menjelaskan dunia tersebut, agar pembaca pelan-pelan terlarut dalam cerita sembari membaca tulisanmu.
c: Belajar memakai panca indera untuk menggambarkan sesuatu. Kamu boleh memakai panca indera apapun untuk menggambarkan duniamu, agar pembaca merasakannya. Bagaimana aromanya, bagaimana sentuhannya, bagaimana suaranya, hal ini dapat merangsang panca indera pembaca untuk membayangkan dunia tulisanmu dalam pikiran mereka, melalui kata-kata.
d: Saat memakai dialog/percakapan untuk memberitahu informasi dunia, kamu harus perhatikan dan membuat karakter yang terlibat dalam percakapan untuk menunjukkan reaksi subjektif, seperti rasa takut atau rasa menantikan, hal ini dapat membantu pembaca mengetahui suasana ceritanya.
e: Jangan menulis detail dengan berlebihan. Menambahkan detail secukupnya dapat memperkuat nyatanya cerita, tapi kalau terlalu menekankan detailnya, akan membuat alur cerita menjadi tidak jelas.