NovelToon NovelToon
Panduan Menulis Pedang Dan Sihir

Materi Dasar Novel Pedang Dan Sihir Ke-6

Jumlah peserta 77

Saat kamu mulai merangka sebuah novel, kamu pasti akan berpikir keras bagaimana caranya agar protagonis semakin menonjol dan bersinar.


Sebelum pahlawan menjadi sangat hebat, pertama-tama kamu perlu membuat dasar untuk keseluruhan cerita, karena ia bukan langsung menjadi bersinar dengan mengelus lampu ajaib ataupun mencium katak. Ia perlu mengalami berbagai macam kesulitan, sekali demi sekali kalah di bawah tangan antagonis.


Berikut ada beberapa pertanyaan yang perlu kamu pikirkan.

1. Siapa itu Antagonis?

Ketika banyak orang mulai merangkai sebuah cerita, mereka selalu melupakan antagonis. Tapi sebelum kamu bisa menulis konflik untuk ceritamu, kamu pertama-tama perlu tahu, siapa yang menciptakan konflik tersebut.


Ingat: antagonis tidak harus penjahat. Ia hanyalah seorang antagonis dalam cerita protagonis. Ia adalah seorang manusia, memiliki keinginan dan tujuannya sendiri, hanya saja tujuannya itu "kebetulan" sama dengan tujuan protagonis, dan saling menjadi rintangan satu sama lain. Moralitas itu selalu berlawanan, masalah juga tidak selalu baik ataupun selalu buruk, maka itu, mau seseorang yang sangat baik pun, bisa saja menjadi seorang antagonis yang membuatnya tidak senang.


2. Apa yang diinginkan antagonis?

Hal ini adalah hal yang penting. Karakter antagonis ini akan ditentukan oleh apa yang diinginkannya. Jika ia tidak memiliki keinginan, maka ia juga tidak ada alasan untuk menghalangi protagonis.


Harap ingat, antagonis tidak hanya ingin menghalangi protagonis, hanya dengan tujuan ia ingin menghalangi protagonis itu saja tidak cukup. Di awal cerita, antagonis boleh tidak peduli akan tujuan protagonis sama sekali, tujuannya adalah motif satu-satunya dirinya bertindak. Jika antagonis di dalam cerita hanya ingin menjebak protagonis, hanya karena ia tidak menyukai protagonis, maka cerita yang seperti ini akan kurang berarti.


Hanya dengan antagonis juga merupakan orang hidup yang memiliki keinginannya sendiri, memiliki ketidakberdayaannya sendiri, maka alur cerita yang seperti akan terasa nyata dan hidup.


3. Mengapa antagonis menginginkan barang yang diinginkannya?

Antagonis harus memiliki motif yang dapat dipercayai orang dan tidak dapat dikalahkan terhadap tujuan dalam ceritanya. Ia juga adalah protagonis dalam ceritanya sendiri.


Hal apa yang merangsangnya? Mengapa ia percaya bahwa itu benar? Bagaimana caranya ia membuktikan bahwa tekadnya itu benar?


Motifnya semakin meyakinkan, maka konflik (dan tema cerita) juag semakin meyakinkan. Antagonis terbaik akan membuat protagonis dan pembaca berpikir, meski hanya sedetik saja, kamu juga perlu membuat pembaca berpikir bahwa ia mungkin saja benar.


4. Rencana apa yang dilakukan antagonis demi mendapatkan barang yang diinginkannya?

Rencana yang disusun antagonis demi mendapatkan barang yang diinginkannya adalah dasar dari seluruh alur ceritamu.


Antagonis ada rencana apa untuk mewujudkan tujuannya dan memperoleh harapannya? Lalu bagaimana tujuan protagonis mengganggu dirinya? Bagaimana beberapa tujuan ini saling mengganggu satu sama lain?


Dengan seperti ini, konflik yang sesungguhnya juga muncul, karena kedua pihak memiliki alasan terbaik untuk mewujudkan tujuan masing-masing.


5. Apa artinya tema tujuan antagonis?

Keuntungan merancang motif, tujuan dan rencana antagonis adalah kamu bisa melihat lebih jelas masalah tema yang ditimbulkan konflik. Inti tema akan terus berada di perbandingan dan persaingan antar protagonis dan antagonis. Nilai-nilai mereka juga ditunjukkan dengan cara yang hampir sama dan berlawanan, serta membuktikan tema ceritamu.


Jika kamu mengetahui apa yang dikejar antagonis, serta mengapa protagonis harus menghalanginya, maka kamu bisa mempergunakan konflik eksternal ini untuk menciptakan semakin banyak dorongan akan perubahan internal protagonis.


6. Menyeimbangkan antar protagonis dan antagonis

Di dalam cerita, kemungkinan besar ada banyak adegan menarik yang dikembang dengan berpusat pada protagonis, bahkan antagonis, mungkin saja tidak akan muncul dalam beberapa adegan ini. Apakah kamu perlu melupakan semua itu demi menulis cerita antagonis?


Tidak. Kamu perlu merancang semacam kekuasaan yang saling berlawanan, kemudian memberikan kekuasaan ini pada protagonis dengan nyata dan logis, dan mendesak karakterisasinya mengalami perubahan. Pertama-tama, meneliti antagonis tidak berarti bahwa protagonis tidak penting. Kamu perlu memahami, bahwa cerita ini selalu menceritakan protagonis. Antagonis ini hanyalah sebuah dorongan, sedangkan satu-satunya poin penting materi ini adalah memberitahumu bagaimana caranya untuk menulis dorongan yang penting ini dengan baik, melainkan menyuruhmu untuk mengubah antagonis menjadi protagonis.

NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!