NovelToon NovelToon
Jatuh Cinta Pada Kakak Ipar

Jatuh Cinta Pada Kakak Ipar

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Terlarang / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta pada Pandangan Pertama / Tukar Pasangan
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: nurliana

Dilahirkan dari pasangan suami istri yang tak pernah menghendakinya, Rafael tumbuh bukan dalam pangkuan kasih orang tuanya, melainkan dalam asuhan Sang Nini yang menjadi satu-satunya pelita hidupnya.
Sementara itu, saudara kembarnya, Rafa, dibesarkan dalam limpahan cinta Bram dan Dina, ayah dan ibu yang menganggapnya sebagai satu-satunya putra sejati.

"Anak kita hanya satu. Walau mereka kembar, darah daging kita hanyalah Rafa," ucap Bram, nada suaranya dingin bagai angin gunung yang membekukan jiwa.

Tujuh belas tahun berlalu, Rafael tetap bernaung di bawah kasih sang nenek. Namun vidhi tak selalu menyulam benang luka di jalannya.

Sejak kanak, Rafael telah terbiasa mangalah dalam setiap perkara, Hingga suatu hari, kabar bak petir datang sang kakak, Rafa, akan menikahi wanita yang ia puja sepenuh hati namun kecelakaan besar terjadi yang mengharuskan Rafael mengantikan posisi sang kakak

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nurliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jatuh cinta pada kakak ipar

Gaun indah terbalut rapi pada tubuh ramping Viola. Lekuk kain satin berkilau mengikuti garis tubuhnya, sementara bibir mungilnya berwarna merah jambu lembut, bagaikan kuntum kamala yang baru merekah di pagi hari. Bulu mata lentik bagai sayap garuda menambah teduh pada sorot mata bulatnya, yang kian memikat dengan kilau softlens abu-abu keperakan. Bedak tipis, highlighter berpendar, dan semburat blush on mempertegas keelokan wajahnya seakan ia turun dari swargaloka, membawa pesona yang tak tertandingi. Viola telah bersiap untuk malam perjamuan bersama Rafa.

Mobil hitam mengilap berhenti tepat di depan restoran yang sudah mereka janjikan. Dengan anggun, Viola membuka pintu. Tumit stiletto berwarna perak menyentuh aspal, langkahnya terukur, sementara gaun panjangnya bergelombang mengikuti irama gerak. Udara senja yang lembap menempel di kulitnya, membuat aroma parfum mawar dan cendana semakin semerbak. Sebelum melangkah masuk, pandangannya terhenti tatapannya tersedot pada bangunan megah tak jauh dari situ, bangunan itu adalah bandara internasional negara mereka,

Di sana, lampu-lampu berpendar terang. Sebuah ambulans dengan sirine redup terparkir di depan pintu keluar. Viola, tanpa disadari, mengikuti bisikan hatinya. Ia melangkah menuju bandara, rasa ingin tahu menuntun langkah kakinya, langkah yang awal nya hanya kecil, kini menjadi besar dan lebih cepat, begitu pula dengan detak jantung nya, seperti memacu mengikuti langkah kaki nya,

Sesampainya di sana, ia melihat para awak pesawat keluar membawa pasien darurat. Namun matanya hanya tertuju pada satu sosok. Seorang pria berwibawa dengan seragam pilot lengkap, topi dikenakan rapi, bahunya tegak laksana prajurit Pandawa. Senyum kecil yang ia berikan pada rekan kerjanya, meski singkat, seakan merobek tabir waktu. Viola tercekat itulah wajah yang pernah singgah dalam hidupnya, wajah yang dulu membuatnya merasakan arti asmara pertama.

“Baiklah, aku dan Farel akan makan malam. Kalian boleh beristirahat,” suara sang kapten menggema lembut, namun tegas.

Nada suara itu menusuk ke relung hatinya, bagai gita yang menggema dari seruling Krishna. Viola ingin menyapa, namun gengsi dan keraguan membuatnya bungkam. Rafael, sang kapten, tampak sedikit berbeda. Wajahnya lebih tirus, sorot matanya lebih dalam. Mungkin itulah yang membuat Viola tak segera mengenali siapa dia sebenarnya, perbedaan nya sangat jauh dengan wajah Rafa yang sehat dan bugar,

Bruk!

Seorang wanita tanpa sengaja menabraknya. Barang-barang Viola berjatuhan.“Maaf… maaf, saya tidak sengaja,” ucap wanita itu terburu.

Viola tersadar dari lamunannya. Ia tersenyum samar, lalu memungut barang-barangnya. “Tidak apa-apa.”

" Biar saja bantu mbak " ucap sang wanita, ikut menunduk dan mengutip barang-barang viola yang jatuh di lantai

" Tidak apa-apa mbak, saya bisa, mbak lanjut saja " ucap viola, namun wanita itu tidak mau pergi, ia tetapi mau bertanggungjawab membatu viola,

Rafael menoleh, menyadari keributan kecil itu. Dan saat pandangan mereka bertemu,

Deg.

Waktu seakan berhenti. Suara riuh bandara mendadak sirna. Hanya ada ia dan Viola. Air mata tipis menitik di pelupuk Rafael. Bertahun-tahun perjuangannya untuk berubah, untuk menjadi sosok yang layak bagi wanita ini, kini seolah terbayar.

Langkahnya maju perlahan, semakin cepat, hampir menyentuh jarak. Namun tiba-tiba ia menghentikan gerakannya ketika melihat sosok Rafa datang dari belakang Viola. Sejenak Rafael hanya bisa menatap, menahan gejolak dadanya, dan dengan cepat ia memutar balikkan badan nya, agar Rafa tidak melihat kehadiran nya,

“Viola, kau baik-baik saja?” Rafa memeriksa Viola dengan cemas, jemarinya menyentuh lembut lengan Viola.

Viola menatap Rafa, " ya, aku tidak apa-apa, hanya saja tadi.... " viola kembali mencari sosok pilot yang membuat nya terpukau tadi, namun sayang, pilot itu sudah tidak ada, tanpa sadar sebenar nya pilot itu sedang berdiri di dekat viola,

" Kau mencari siapa? Kau menunggu seseorang makanya datang ke bandara? " Rafael yang sama sekali tidak tahu apa alasan viola sampai datang ke bandara,

Viola juga baru sadar, bukannya masuk kedalam restoran ia malah melangkah ke bandara, " aku,,,,,, aku,,,, " ucapan viola gugup, karena memang tidak tahu harus menjawab apa dan bagaimana,

Rafa merangkul pinggang ramping viola, " sudahlah, ayo kita makan malam " Rafa membawa viola bersama nya, kedua nya terlihat sangat serasi, semua orang yang melihat pasangan ini, pasti berfikiran mereka adalah suami istri

Rafael membalikkan badan, meninggalkan mereka. Hatinya berbisik getir, “Dia adalah kakak iparku… bagaimana mungkin aku terus mencintainya? Langkah bodoh apa yang sedang aku lakukan? Kenapa hati ku begitu ingin dekat dengan nya?”

...🌻🌻🌻...

Restoran.

Hidangan sudah tersaji, namun keheningan menggantung di antara mereka. Viola hanya memainkan sendok garpunya, pikirannya melayang pada sosok pilot gagah yang ia lihat tadi.

“Viola,” ucap Rafa akhirnya, memecah sunyi. Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil beludru unggu “Aku tidak bisa menolak perjodohan yang telah ditentukan orang tua kita. Malam ini, biarlah semuanya jelas.”

Kotak itu terbuka, menampakkan cincin perak berkilau dengan berlian biru pucat cincin yang sudah lama menjadi incaran banyak wanita.

Mata Viola membesar, namun bukan karena bahagia. “Dari mana kau mendapatkan cincin itu? Bukankah seri ini sudah bertahun-tahun tidak diproduksi, dan baru dikeluarkan kembali tahun ini? Jumlahnya pun sangat terbatas, hanya ada di London.”

Rafa tersenyum tipis. “Aku meminta tolong rekan kerja untuk membelikannya. Kami punya hubungan baik.”

Viola mengambil cincin itu, menatapnya lama. Hatinya terpesona, tetapi gengsinya menahan. Ia menyelipkan cincin itu di jari manisnya, lalu menatap Rafa dengan sorot yang sulit dibaca. “Indah sekali… ini cincin impian banyak wanita.”

“Jadi… kau menerima lamaranku?” suara Rafa bergetar, penuh harap.

' sudah empat tahun berlalu, Rafael dan aku tidak pernah bertemu, mu mungkin ini sudah saat nya bagiku untuk melupakan nya, dan mencintai orang nya mencintai ku, ' batin viola,

" Kenapa kau diam saja? apakah cincin itu masih kurang untuk memperlihatkan perjuangan ku? " bohong, Rafa sering kali berbohong sekarang demi mendapatkan simpati viola, ia seperti sedang di buatkan oleh cinta,

Viola menatap cincin itu " perjuangan mu? tapi rekan mu yang membelikan nya, semua orang ngantri untuk mendapatkan cincin ini, rekan mu bekerja sangat keras "

Tanpa viola sadari, kata-kata nya membuat Rafa kesal, merasa perjuangan nya tidak berharga di hadapan viola, " tapi aku yang meminta pada nya, viola bisakah kau mencintai orang yang juga mencintai mu, itu lebih baik dari pada berharap pada angan-angan "

" Ya,,,,,, aku hargai " viola terlihat seperti main-main itu terlihat dari raut wajah nya,

" jadi kau menerima lamaran ku? "

Viola tersenyum samar, menundukkan kepala. “Aku… tidak tahu, Rafa. Jangan terburu-buru menafsirkannya hanya karena cincin ini terpasang di jariku. Seindah apapun permata, ia tak akan bersinar bila hati masih bimbang.” jawab viola

Jangan lupa beri bintang lima dan komen ya teman-teman

Bersambung...........

Hai teman-teman, yuk bantu like, komen dan masukkan cerita aku kedalam favorit kalian, ini karya pertama aku dalam menulis, mohon bantuan nya ya teman-teman terimakasih.......

1
Verlit Ivana
saya mampir membaca. saran kak, untuk kata asing, dicetak miring untuk pembeda.
tika
lanjut
Kaginobi
Semangat terus nulisnya kak 😁
Elisabeth Ratna Susanti
bener banget kesempatan tidak datang dua kali
Author Sylvia
moga perubahan kamu membawa hasil yang baik buat kamu ya Rafael.
btw aku mampir Thor /Smile/
Elisabeth Ratna Susanti
tinggalkan jejak 👍
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍
yulia Liana
seruuuu
gaby
Yah, Rafael Cassanova yg hoby tdr dgn para wanita, aq jd males baca kalo tokoh utama pria Casanova. Ga adil rasanya penjahat kelamin dpt istri yg masih perawan.
gaby
Bahasanya banyak sansekerta atau kaya kata3 bahasa hindu budha ya ka. Dasha Vasha, Vidhi
Hazelnutz
Lanjut thorr
Ceyra Heelshire
semangat up nya
Elisabeth Ratna Susanti
top banget 🥰
mpusspita
mampir juga nihh
Ana
apa yg akan terjadi
Muffin🧚🏻‍♀️
Aku kasih bunga untuk rafael
Muffin🧚🏻‍♀️
Aku mampir kak semangat
Riyanti
Aku mampir 😊
Yin_
Jahaaattt bngt kaliann ya tuhannn anak kalian juga loh si Rafaell
Yin_
Jahatt bngt keluarganyaa, udah mh ditinggal neneknyaa skrg hidup rafael sendiriann😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!