NovelToon NovelToon
Suami, Wasiat Abi

Suami, Wasiat Abi

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cerai / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:787.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Triyani

Demi memenuhi wasiat sang ayah, Ziyana Syahira harus rela menikah dengan pria yang sama sekali tidak dia kenali bernama Dirga Bimantara, seorang CEO yang terkenal dengan sikap dingin dan cuek.

Belum juga reda keterkejutan Ziyana akan pernikahan dadakannya bersama dengan Dirga. Ziyana kembali di kejutkan dengan sebuah kontrak pernikahan yang di sodorkan oleh Dirga. Jika pernikahan keduanya hanya akan terjalin selama satu tahun saja dan Ziya dilarang ikut campur dengan urusan pribadi dari pria itu.

Lalu, bagaimana jadinya jika baru 6 bulan pernikahan itu berjalan, Dirga sudah menjatuhkan talak pada Ziya dan diwaktu yang bersamaan Ziyana pun di nyatakan hamil?

Mampukah Ziyana jujur jika saat itu dia tengah hamil anak dari Dirga. Ataukah, Ziyana tetap memilih untuk pergi dengan merahasiakan keberadaan sang janin yang tumbuh dalam rahim nya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SWA.Bab 19

"Tidak Ziya. Kamu tidak akan pernah membuat kami kecewa karena kamu adalah istri dan ibu yang sempurna,"

"Aku lah yang terlalu bodoh. Sehingga dulu, aku menutup mata akan kehadiran mu yang begitu tulus menerima pernikahan kita hanya demi mempertahankan hubungan yang toxic dan berakhir dengan sebuah pengkhianatan,"

"Maafkan aku. Kali ini, di kesempatan kedua ini aku tidak akan pernah menyia nyiakan kamu lagi. Aku janji akan hal ini."

Usai bergumam panjang kali lebar, Dirga yang berniat masuk kedalam ruangan itu pun mengurungkan niatnya dan kembali menutup pintu yang hampir dia buka.

Dirga yang tadinya akan masuk kembali ke ruangan di mana istri dan keluarganya masih berkumpul pun mengurungkan niatnya dan beralih pergi ke ruangan dokter yang selama ini merawat putrinya Zingga.

Dirga tidak ingin, moment haru antara istri dan Mama nya terganggu oleh kehadiran nya. Maka dari itu, Dirga pun akhirnya memutuskan untuk pergi ke ruangan Dokter Arif untuk membicarakan proses selanjutnya yang akan dia lakukan untuk membantu pengobatan Zingga.

"Tok..."

"Tok..."

"Tok..."

"Masuk,"

"Kreeekkkk..."

"Maaf, apa saya mengganggu, Dokter?"

"Oh, Pak Dirga. Tidak Pak, mari silahkan masuk,"

"Baik. Terima kasih."

Setelah di persilahkan masuk oleh dokter Arif, Dirga pun melangkahkan kakinya, memasuki ruangan kerja pria yang diperkirakan seumuran dengan nya itu.

Dokter tampan yang selama ini menangani kasus putrinya, Zingga. Setelah berada di dalam ruangan dokter tampan itu, Dirga pun mendudukan diri di depan sang dokter.

"Bagaimana? Apa, ada yang bisa saya bantu? Oh iya, pertama tama saya ucapkan selamat ya atas pernikahan anda dan juga Ziya, semoga jadi keluarga sakinah, mawadah, warahmah. Maaf tadi saya tidak sempat hadir karena ada pasien gawat darurat yang harus saya tangani. Bagaimana, apa acaranya lancar?"

"Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar Dokter. Terima kasih atas ucapan dan doanya,"

"Lalu, apa yang membawa anda kemari Tuan? Apa, ada yang bisa saya bantu?"

"Saya datang untuk membicarakan masalah Zingga, Dokter. Sekarang, apa yang harus saya dan istri saya lakukan agar bisa membantu proses penyembuhan untuk Zingga agar bisa lebih cepat di laksanakan?"

"Eemm, terkait itu. Mungkin, langkah awal sebaiknya anda dan Ziya memberikan adik terlebih dahulu untuk Zingga. Dengan begitu, kita bisa melakukan transplantasi sel punca dan selama menunggu adik Zingga hadir. Kita akan melakukan kemoterapi secara berkala untuk menjaga agar kondisi tubuh Zingga tetap stabil dan mencegah agar sel kanker itu tidak tumbuh lebih cepat. Selain itu, saya saran kan untuk proses pengobatan Zingga selanjutnya. Akan lebih baik jika di lakukan diluar negeri,"

"Begitu ya? Baiklah. Jika itu yang terbaik, maka dari itu. Tolong bantu kami untuk mengurus prosedur pemindahan Zingga ke rumah sakit terbaik yang ada di luar negeri. Saya tidak ingin menunda lagi, jika ini yang terbaik untuk putriku. Maka, mari kita lakukan secepatnya,"

"Baik, saya mengerti dan saya akan membantu semampu yang saya bisa. Kebetulan, saya memiliki rekan sejawat yang bekerja di rumah sakit terbaik di luar sana. Jika anda berkenan, maka saya akan hubungkan anda dengan dia. Dia adalah dokter spesialis kanker juga sama seperti saya. Namun, kemampuan yang dia punya ada di atas saya dan tentu saja, dengan hal itu sudah tidak diragukan lagi jika rekan saya ini adalah orang yang tepat untuk mengambil alih tugas saya dalam merawat Zingga. Bagaimana? Apa, anda setuju dengan saran saya, Tuan?"

"Jika itu yang terbaik untuk putriku untuk bisa sembuh. Maka, lakukan lah. Lakukan apapun itu dan hubungkan dengan siapapun itu. Yang terpenting buat saya sekarang adalah, semua itu bisa membantu putriku, Zingga. Agar sembuh dari sakitnya,"

"Baiklah. Kalau begitu, akan saya mengurus prosedur pemindahan Zingga ke luar negeri secepatnya,"

"Iya, Dokter. Terima kasih atas bantuan nya,"

"Jangan sungkan. Itu adalah bagian dari tugas saya, Tuan Dirga,"

"Baiklah, Dokter. Kalau begitu saya pamit dulu. Selain itu, saya tunggu jadwal keberangkatan Zingga ke luar negeri secepatnya. Permisi,"

"Baik, Tuan. Saya akan memproses prosedur itu secepatnya."

Usai berbincang dengan dokter Arif, Dirga pun akhirnya memutuskan untuk kembali ke ruangan dimana tadi dia melakukan ijab kabul bersama dengan Ziya.

Semoga, setibanya di sana. Momen haru antara istri dan Mama nya sudah lah selesai sehingga tidak akan menimbulkan kecanggungan antara dirinya dan juga Ziya.

Dan, setelah menelusuri beberapa lorong rumah sakit. Akhirnya, Dirga pun sudah hampir sampai di ruangan dimana keluarga nya berkumpul saat ini.

Dahi Dirga mengerut, saat melihat sosok sang istri tengah duduk di bangku tunggu yang ada di depan ruangan yang tadi di pakai untuk melakukan ijab kabul antara dirinya dan juga Ziya.

"Kenapa kamu di sini? Mana yang lain?" tanya Dirga, setelah berada di dekat Ziya yang tengah duduk dengan pandangan lurus kedepan.

Tampaknya, wanita itu sedang melamun. Sehingga, saat Dirga mengeluarkan suaranya untuk bertanya. Ziya terlihat sedikit kaget.

"Astaghfirullah al adzim. Mas sudah kembali? Tadi, dari mana? Semua orang mencari Mas," jawab Ziya yang beristigfar terlebih dahulu karena kaget.

"Aku habis bertemu dan bicara dengan Dokter Arif. Memangnya kenapa? Ada apa?"

"Oh, begitu. Tidak ada apa apa, hanya saja tadi semua orang mencarimu,"

"Kamu belum menjawab pertanyaanku Ziya,"

"Pertanyaan? Pertanyaan apa?"

"Kamu, kenapa di sini dan kemana yang lain? Kenapa ruangan nya sudah kosong?" lanjut Dirga saat melihat ruangan dimana keluarganya tadi berkumpul. Kini, ruangan itu sudah kosong. Meninggalkan Ziya seorang diri di sana.

"Yang lain sudah pergi ke ruangan Zingga dan aku, te_tentu saja menunggu Mas. Aku takut Mas bingung, saat Mas kembali dan kami sudah tidak ada. Makanya, aku menunggumu untuk memberi tahu kalau kami akan pindah ke ruangan nya Zingga." jawab Ziya, sedikit menundukan kepalanya. Karena jujur, Ziya merasa sangat gugup jika harus berhadapan dengan Dirga seperti saat ini.

Belum lagi, pria itu terus saja menatap nya dengan sangat intens. Sehingga hal itu semakin membuat Ziya gugup dan juga takut akan sikap pria itu.

Sementara itu, Dirga yang melihat kegugupan Ziya. Hanya bisa tersenyum gemas, ingin rasanya membawa wanita yang kini kembali halal untuknya itu masuk ke dalam pelukan nya.

Akan tetapi, Dirga harus menahan diri karena saat ini mereka masih berada di ranah publik. Dirga tidak ingin membuat Ziya merasa tidak nyaman jika tiba tiba dia memeluknya di muka umum.

Karena semakin di lihat, sikap Ziya semakin terlihat menggemaskan. Dirga pun akhirnya memutuskan untuk pergi, menyusul yang lain pergi ke ruangan Zingga. Demi mengalihkan perhatian nya dari wanita cantik yang kini telah resmi kembali menjadi istrinya.

1
dika edsel
good job gas.., setidaknya kamu udah nyatain perasaan mu ke zi, jodoh tdknya itu tergantung belas kasihnya othor aja? soal sikap ibumu itu aku bisa maklum lah namanya juga org kaya,org miskin aja banyak yg songgong apalagi ibumu yekan?? tinggal nunggu zi nih..mau berjuang bersamamu apa enggak?? apapun yg terjadi aku dipihakmu gas..
enTri
sama dr Andra ajalah Zi.. biar ga sakit hati liat kelakuan keluarga bagas yg sok gt.. sok penting.. sok kaya.. padahal papanya Zingga lebih lagi... run ... Zingga... run... ga usah berkawan lg dg bagas...
Nar Sih
maaf kak bru bisa bca lgi
🌸 Triyani 🌸: nggak apa apa kak, santai aja 😁🤗🥰
total 1 replies
Aghitsna Agis
nga setuju kalau zi sm bagas udah tolak aja itu nantinya krl. toxic makan hati malah nanti zi sakut lg karena banyak fikiran udah setuju sm andra saja thor jgn biarkan zi menderita
Ida Sriwidodo
Jangan mau Zingga.. karena pertama Zingga sendiri blom yakin dg perasaannya ke Bagas
Kedua.. sikap ibu n adiknya Bagas yang jelas2 tidak menyukai dan memandang remeh Zingga
Ngapain?
Yang ada Zingga akan makan hati..
Naning Naning
ibunya bagas hanya melihat penampilan aja, tidak tahu siapa zingga sebenarnya..
Ida Sriwidodo
Lagian si Bagas kepedean.. ngga ngomong apa2 ke Zingga dah main kenal2in ajaa ke keluarganya
Harus mah ngobrol dulu ke Zingga.. pastiin Zingga beneran mau nerima Bagas/tidak?
Aneh.. pede banget..
Jan salahkan klo Zingga illfeel jadinya.. bisa2 malah ngga mau ketemu Bagas lagi 🤦🏻‍♀️😬

Haiisz.. don't judge a book by its cover!
Alisa n mamanya Bagas blom tau siapa Zingga! 😤😤
Bunda Keisha
Bagus donk kalo keluarga Bagas gak setuju, jadi Zingga nolak Bagas jadi gampang, karena hati Zingga udah jatu pada dr. Andra.. 😍
Arin
Baguslah kalau ibu dari Bagas tidak merestui Bagas bersama Zingga.
Jadi kalau Zingga menolak Bagas pun,tidak ada merasa tak enak hati. Karena Zingga tidak punya perasaan apa-apa sama Bagas
Naufal Affiq
jangan sepele kamu sama jingga,,belum tau kau ya,jingga itu anak siapa,
Naufal Affiq
maju terus pantang mundur dra,kalau cinta diperjuangkan,kalau hanya kagum,dilihat dari jauh aja,biar gak sakit hati
dika edsel
jodoh itu rahasia Tuhan tdk ada yg tau tp klo boleh milih nih, aku lbh memilih bagas drpd andra, setidaknya bagas lbh gentleman..., meskipun keluarga andra rese tp namanya cinta hrs diperjuangkan dong..
Oma Gavin
jgn songong kamu blm tau siapa zingga baru pake tas branded aja sudah sok kaya dilibas ntar sama dirga
Ida Sriwidodo
Walaahh.. blom apa2 adiknya Bagas dah songong!
Blom tauu ajaa siapa Zingga!
Don't judge a book by its cover.. okee! 👌🏻🤪
Arin
Awal-awal diri mu dikenalkan pada ibu dan adik Bagas, tapi sambutannya udah tak baik. Daripada di lanjutkan ke hubungan yang serius malah makan hati...... mending tolak aja lah Zingga.
Bunda Keisha
salah cari lawan kamu de'... 🤭
Naning Naning
kalo cinta jangan diem aja dr andra, kalo diem.aja gimana zinggga bisa tau
Naufal Affiq
lanjut thor
Lilik Juhariah
Waaah seru nih zingga ketemu andra
Mutia
Knp Zingga gak punya teman, biasanya dikampus sangat rame, apalagi cewek biasanya suk bergerombol..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!