NovelToon NovelToon
ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

ISTRI KEDUA [Sebatas Rahim Pengganti]

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Konflik etika / Ibu Pengganti / Diam-Diam Cinta
Popularitas:85.3k
Nilai: 5
Nama Author: syitahfadilah

Terlambat menyatakan cinta. Itulah yang terjadi pada Fiona.

ketika cinta mulai terpatri di hati, untuk laki-laki yang selalu ditolaknya. Namun, ia harus menerima kenyataan saat tak bisa lagi menggapainya, melainkan hanya bisa menatapnya dari kejauhan telah bersanding dengan wanita lain.

Ternyata, melupakan lebih sulit daripada menumbuhkan perasaan. Ia harus berusaha keras untuk mengubur rasa yang terlanjur tumbuh.

Ketika ia mencoba membuka hati untuk laki-laki lain. Sebuah insiden justru membawanya masuk dalam kehidupan laki-laki yang ingin ia lupakan. Ia harus menyandang gelar istri kedua, sebatas menjadi rahim pengganti.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10. KENAPA TIDAK MENOLAK?

"Mas Teddy, bisa kita bicara sebentar?"

Teddy menoleh menatap Aidan yang berdiri di ambang pintu. Mengangguk pelan lalu kembali menatap istrinya.

"Sayang, aku keluar sebentar ya?" pamitnya, membelai pucuk kepalanya istrinya yang terbalut hijab lalu keluar mengikuti Aidan.

"Ada apa, Aidan?" tanya Teddy begitu mereka cukup jauh.

Aidan berhenti melangkah, ia membalikkan tubuhnya berhadapan dengan lelaki yang seprofesi dengannya itu. "Kenapa Mas Teddy tidak menolak permintaan Mbak Agnes terhadap Kakakku?" tanyanya.

Teddy membuang muka sejenak seraya menarik nafas dalam-dalam. "Kakakmu duluan yang sudah bersedia," ujarnya pelan.

"Tapi seharusnya Mas Teddy berusaha menolak!" Aidan terlihat geram. "Atau jangan-jangan, Mas Teddy sengaja ikut menyetujui karena ingin balas dendam pada kakakku yang dulu selalu menolak Mas Teddy?''

Lelaki itu hanya diam meski apa yang dikatakan oleh Aidan adalah sebuah tuduhan. Sebab jauh di dalam hatinya ia sama sekali tidak pernah terpikirkan untuk mengambil kesempatan ini agar bisa bersatu dengan Fiona, juga tak pernah berniat untuk balas dendam atas rasa sakit hatinya yang dulu selalu mendapatkan penolakan.

Namun, ia juga tidak mengerti kenapa ia seakan tidak memiliki kemampuan untuk membujuk istrinya agar mengurungkan permintaannya tersebut pada Fiona.

"Aku mohon usaha Mas Teddy untuk menggagalkan semua ini, karena jika tidak, aku akan melupakan jika kita adalah teman!" ucap Aidan lalu pergi meninggalkan teman sejawatnya itu.

Teddy menatap langkah Aidan yang kian menjauh. Helaan nafasnya terdengar berat. Setelah Aidan tak terlihat lagi, ia pun kembali ke ruang rawat istrinya.

Sementara itu, Aidan melangkah cepat menuju ruangan ayahnya Damar di rawat. Orang tuanya serta kakaknya juga berada di sana. Pak Yahya baru saja siuman saat ia masuk.

"Beruntung hanya mengalami serangan jantung ringan dan tidak terlalu mengkhawatirkan, namun tetap saja harus antisipasi agar tidak terulang kembali," terang dokter lalu berpamitan pergi.

Damar dan Bu Winda mendekat, begitupun dengan kedua calon besannya. Namun, pak Yahya membuang muka seolah tidak ingin berinteraksi dengan mereka.

Sikap pak Yahya tersebut membuat papa Denis dan mama Kiara menjadi tak enak hati, sebab mengira calon besannya itu pasti sangat merasa kecewa dengan keputusan yang telah diambil oleh putri mereka. Dan mereka pun sama kecewanya, tak menyangka pernikahan yang tinggal menghitung hari itu harus batal.

"Pak Yahya, atas nama Fiona kami meminta maaf yang sebesar-besarnya." Papa Denis menatap besannya itu sembari menangkupkan kedua tangannya. Namun, pak Yahya tak merespon sedikitpun yang membuatnya memilih untuk berpamitan. Membiarkan pak Yahya beristirahat dan menenangkan pikiran.

Papa Denis menarik tangan istrinya keluar dari ruangan itu, melewati putrinya begitu saja. Membuat Fiona seketika menundukkan kepala, ada denyutan di hati melihat sikap abai kedua orang tuanya untuk yang pertama kali.

Aidan mendekati sang kakak dan merangkul pundaknya. "Kak, sebaiknya kita pergi sekarang. Pak Yahya baru saja siuman, biarkan beliau istirahat dulu, kita bisa menjenguknya lagi nanti."

Fiona hanya mengangguk. Sebelum mengikuti adiknya keluar, ia menoleh menatap Damar dan dibalas dengan senyuman oleh lelaki itu. Membuat rasa bersalah kian besar di hatinya. Bagaimana bisa Damar setenang itu merelakan ia menikah dengan lelaki lain. Sebelumnya ia sudah meminta Damar untuk mundur dan membebaskannya mencari wanita lain. Namun, lelaki itu tetap bersedia menunggunya.

"Bagaimana perasaan Papa sekarang? Apa masih ada yang sakit?" tanya Damar.

"Sudah benar keputusan Papa untuk tidak memberikan restu lagi terhadap kamu dan Fiona. Papa akan sangat malu jika orang tua Fiona tau putrinya akan dinikahi oleh seorang pendosa!" Ada getaran dalam setiap kata yang diucapkan pak Yahya. Kini ia tidak merestui bukan lagi tentang keputusan Fiona yang seakan menginjak harga dirinya, tapi tentang ketidak pantasan putranya menikahi Fiona yang notabene adalah perempuan baik-baik.

"Pa, jangan berbicara seperti itu." Bu Winda mengusap punggung tangan suaminya untuk menenangkan. Ia tidak bermaksud untuk membela, karena bagaimanapun Damar tetap putra mereka.

"Yang Papa katakan itu tidak salah, Ma. Sekarang Papa justru bersyukur karena Fiona terselamatkan dari laki-laki brengsek ini! Kita tidak tau akan seperti apa kedepannya. Bagaimana kalau Dia tidak pernah berubah meskipun sudah memiliki istri yang Sholehah. Papa akan sangat merasa berdosa jika itu sampai terjadi, membiarkan wanita baik-baik seperti Fiona disakiti oleh laki-laki yang tidak tahu diri itu. Dia mengharapkan wanita yang sempurna sementara dia sendiri tidak bercermin pada dirinya sendiri!"

Damar hanya dapat menundukkan kepala, diam mendengar semua cercaan sang papa tanpa berniat untuk membantah. Meski ia meyakinkan seluruh dunia ingin berubah menjadi yang lebih baik lagi, itu tetap saja tidak akan berarti apapun di mata sang papa yang sudah menganggapnya buruk.

"Ma, aku tinggal sebentar," pamitnya lalu keluar dari ruangan itu. Duduk di kursi tunggu, menyandarkan kepalanya sembari memejamkan mata merenungi semua yang telah terjadi.

Setiap kata yang diucapkan papanya bagaikan anak panah yang tepat mengenai dada, namun itu semua benar adanya. Ia sendiripun tidak bisa membayangkan akan seperti apa tanggapan Fiona dan keluarganya jika tahu tentang dirinya yang seorang pendosa ini. Bahkan ia ingat terakhir kali bermain wanita adalah sehari sebelum bertemu Fiona di pengajian saat itu yang diadakan di rumahnya.

Pesona wanita berhijab itu mampu menggetarkan hatinya yang selama ini tidak pernah tersentuh oleh wanita-wanita yang menghangatkan ranjangnya. Menciptakan sebuah tekad yang besar dalam hati untuk meninggalkan kebiasaan buruknya. Tapi semesta seakan ikut menghukumnya. Disaat ia sudah benar-benar menemukan tambatan hati yang bisa mengubah dunianya , ia justru harus merelakan calon istrinya dinikahi oleh lelaki lain.

Damar membuka mata seraya menarik nafas dalam-dalam, bertepatan dengan itu tatapannya tak sengaja tertuju pada sosok Teddy yang baru saja keluar dari sebuah ruangan. Sepertinya baru saja sehabis memeriksa pasien. Ia pun beranjak dari tempat duduknya dan melangkah cepat menyusul lelaki itu.

"Bisa kita bicara sebentar?"

Teddy menghentikan langkahnya, menatap lelaki yang ia ketahui calon suami Fiona itu dengan tatapan datar. "Kita bicara di ruangan ku."

Damar pun mengikuti lelaki itu. Setelah berada di ruangannya, Teddy melepas sneli yang dikenakannya dan menggantung di sandaran kursinya. Setelah itu ia duduk dan mempersilahkan Damar untuk duduk pula.

Kini kedua lelaki itu telah duduk berhadapan, namun dalam beberapa saat hanya diam dan saling tatap.

"Apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Teddy membuka pembicaraan, sebab Damar hanya diam saja.

"Aku ingin membuat surat perjanjian yang menyatakan kamu harus segera menalak Fiona setelah dia memberikan apa yang diinginkan istrimu," ucap Damar kemudian.

Teddy menatap lekat lelaki di hadapannya itu. Jujur saja ia tidak menyangka dan dibuat heran, bagaimana mungkin Damar bisa semudah itu menyetujui permintaan Agnes dan juga keputusan Fiona seolah ada yang menghipnotisnya. Tadinya ia pikir Damar ingin memintanya untuk menolak, seperti Aidan yang ingin ia membatalkan rencana pernikahannya dengan Fiona. Tapi ternyata ia salah, Damar justru ingin membuat surat perjanjian dengannya.

"Jadi, kamu masih ingin menunggu Fiona?" tanya Teddy.

Damar mengangguk dengan mantap. "Bukankah dia hanya akan menjadi istri keduamu sekedar untuk menjadi rahim pengganti. Setelah itu dia akan bebas dan kami bisa melanjutkan rencana pernikahan kami."

Teddy menggeleng pelan, rasanya tak percaya mendengar ucapan lelaki itu. Kenapa Damar sama sekali tidak berusaha untuk memintanya mundur. Lebih memilih menunggu calon istrinya melahirkan anak lelaki lain daripada menunggu calon istrinya bebas dari penjara.

"Kalau sudah tidak ada lagi yang ingin kamu bicarakan, saya pamit ingin menjenguk istri saya," ucap Teddy mengusir secara halus.

Damar pun beranjak, lalu segera keluar dari ruangan itu.

1
ddeanash
thorr up nya jangan lama2
emak naura
lanjut kak. nunggu fiona
Vyone Shasha
sepertinya..hanya author yang tahu plot seterusnya ..ditunggu episod seterusnya author.. salam dari Sarawak/Smile/
Nurlinda: hehehe. salam kenal kk 🤗
total 1 replies
Wiwik Daryanti
lama up
ddeanash
up thorr 2 lagi nungguin inihhhhh, nanggung banget
Adelia Rahma
ya Allah Fiona semoga saja kamu dan bayimu tidak kenapa napa..
Adelia Rahma
ya ampun fio hati² nyebrang jalan itu bahaya kamu lagi hamil besar lo fio..
Adelia Rahma
wah kenapa tuh si egois nangis gak bisa nebak kenapa dia
Adelia Rahma
semoga saja buku fio gak di ketemu kan Agnes ataupun Teddy..
bisa bahaya kalok di antara keduanya menemukan nya
Rina
Ya ampun Fio semoga kamu dan anakmu dapat diselamatkan ya 🙏🏻
Aditya hp/ bunda Lia
Nah ... kan apa ini maksudmy Thor kalo Fiona gak akan sama siapa2 Fiona mau di buat meninggoy? gak apa2 juga sih biar adil yah ... 🤭
Nurlinda: dasar kalian ya 🤣
total 1 replies
Salsa Billa
dan alurnya fio kehilangan rahimnya 😁😁😁😁
Salsa Billa: 🤣🤣🤣🤣🤣 biasanya kan gitu
Nurlinda: bagaimana ceritanya ya kak kalau dua²nya kehilangan rahim 🤭🤭🤭
total 3 replies
Retno Harningsih
up
Lovita BM
kq Fiona kecelakaan Thor,
kek apa Fiona dan anaknya, buat mereka selamat dan sehat² za Thor,
duh kasihan, tuh anak udah menamani mamanya dlm keadaan duka terus
Dwi Rustiana
wah Mak mau bikin fio koma gitu buat pembuktian cinta antara damar ama beruang siapa yang bisa bawa fio balik jadi jodohnya gitu g pa2 jga sih tapi tolong ya Mak pokoknya jangan sama beruang g ridho q dunia akhirat
Nurlinda: ada kok nanti mak, tenang aja. di novel baru nanti 😁
Dwi Rustiana: 😭😭😭 bisa g sie bkin karakter suami yang tegas Mak sesek q itu di dunia nyata punya suami modelan plin plan di dunia halu nemu lagi kek gini
total 7 replies
Dwi Rustiana
nah lho bang damar gimana masih mau kucing2an ama fio tu dah dikasih jalan sama Allah buat langkah awal berterus terang perkara dimaafin kagak urusan belakangan yang penting kejujuran dan permintaan maaf ok
Nurlinda: ok Mak
total 1 replies
Eva Karmita
"Fiona....!!!!
Dan akhirnya kebenaran itu terungkap jua Fio sudah tau semua keburukan di masa lalu Damarulan 😭😭💔💔 dan itu terjadi karena si ulat sawit selalu nempel dan menggatal ngebet minta dinikahin
dasar wanita gila yg bikin siapa yang di suruh tanggung jawab siapa 😠👊

semoga Fio dan anaknya bisa diselamatkan..
Nurlinda: aamiin 🤲🤲🤲
total 1 replies
Endang 💖
kasian bgt kamu fio...😭
tega bgt outhor nya buat Fiona kecelakaan😁
Nurlinda: 🙈🙈🙈🙈🙈🙈
total 1 replies
Naufal Affiq
gak tau mau komen apa thor,buat aja yang terbaik untuk mereka
Juni Hutabalian
apa yg terjadi terlulang lagi sama fiona
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!