NovelToon NovelToon
Mermaid:Cinta Atau Balas Dendam

Mermaid:Cinta Atau Balas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Balas Dendam / Cinta Terlarang / Cinta Beda Dunia / Dunia Lain
Popularitas:519
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Nerina Oceana, seorang mermaid muda, ditugaskan oleh ibunya, sang ratu, untuk menyelidiki hilangnya beberapa mermaid di daratan. Misinya berubah rumit saat ia bertemu Ethan Blackwood, pria yang pernah ia selamatkan. Tanpa Nerina ketahui, Ethan menyimpan rahasia keluarga kelam yang terkait dengan dunia mermaid. Kini, Nerina dihadapkan pada pilihan sulit: mengikuti kata hati dan bersama Ethan, atau mengkhianati cintanya demi membalaskan dendam klannya?


Dukungannya teman teman dengan like dan komen ❤️❤️❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9 Laut merenggut apa yang ku sayang

"Karena laut merenggut orang yang paling ku sayang,aku sangat membenci laut"ucap Ethan sambil menatap ke arah kaut,sorotnya menampakan kesedihan yang begitu dalam.

"Maksudmu?" Nerina menatap ke arah Ethan keningnya berkerut.

"Ya laut yang setenang ini telah merenggut mama ku"ucap Ethan sedih.

Mendengar kata 'mermaid' membuat jantung Nerina berdegup begitu kencang,kedua bola matanya membelalak.

"Mer… mermaid?" suaranya sedikit bergetar, tetapi ia langsung membuat suaranya seolah baik baik saja.

"Mama percaya penuh sama itu. Dan anehnya sebelum dia meninggal, dia sempat bilang kalau suatu hari aku pasti bertemu dengan ‘gadis laut’ yang akan mengubah hidupku. Bahkan mama tahu kalau ada dua makhluk yang bertengkar di laut yaitu bangsa siren dan mermaid"ucap Ethan sedikit bergetar.

Nerina menunduk mencoba menyembunyikan keterkejutannya. Tangannya gemetar memegang kalung kerang.

"Bagaimana bisa seorang manusia tahu rahasia sebesar ini?" batinnya.

"Tapi nyatanya, laut juga yang ngerenggut Mama. Dia hilang pas lagi nyelam. Orang bilang arus yang kuat narik dia, tapi di kepalaku cuma ada satu hal laut itu kejam. Aku benci laut, Ner. Aku benci makhluk-makhluk aneh yang katanya tinggal di dalam sana. Aku benci karena mermaid merenggut mama dariku"Ethan mulai terisak.

Nerina menelan ludah. Hatinya terasa sakit mendengar kata-kata itu. Tapi ia tak bisa membiarkan Ethan terus menaruh dendam. Perlahan, ia menyentuh punggung tangan Ethan, membuat pemuda itu menoleh.

"Laut tidak akan pernah merenggut manusia, Than. Percayalah" Suaranya lembut tapi tegas.

"Laut hanya memberi dan merawat kehidupan. Bahkan mermaid tidak akan pernah membunuh. Itu bukan prinsip mereka."

"Tetap saja mereka tidak bisa membuat mama kembali"ucap Ethan kesal.

"Tetapi menyimpan rasa dendam juga tidak baik Ethan"kata Nerina lembut.

"Aku tidak peduli,aku sangat sangat membenci laut"gumam Ethan lalu berjalan agak menjauh dari Nerina.

.

.

Setelah beberapa jam mengobservasi laut,Alia segera memanggil teman temannya untuk berkumpul kembali di titik kumpul.

"Sekarang udah siang,kita harus kembali dan nyusun hasil observasi"kata Alia tegas.

Mereka semua mengangguk,lalu berjalan ke arah restoran seafood yang ada di pinggir pantai. Di sepanjang jalan menuju restoran seafood, suasana penuh canda tawa. Haidar sibuk menggoda Jacob yang selalu saja mencari perhatian Alia.

"Bro lo sehari ga goda Alia kayaknya bakal masuk angin deh"goda Haidar sambil cengengas cengeges.

"Eh justru itu gue harus selalu deketin neng lia! Cewek galak kayak neng Lia tuh bikin hidup gue berwarna" balas Jacob dengan wajah penuh percaya diri.

"Berwarna menurut lo,kalau gue yang ada bisa darah tinggi emosi terus sama lo" Alia yang mendengar itu mendengus kesal.

Haidar dan Jacob langsung pecah dalam gelak tawa, berlarian kecil sambil menghindari tatapan mematikan Alia yang menatap mereka penuh kesal. Restoran seafood sederhana di tepi pantai itu akhirnya menjadi tempat mereka berhenti. Dari jendela kaca, laut terlihat membentang indah, memantulkan cahaya matahari di siang hari.

Mereka duduk berderet lalu segera memesan makanan. Nerina tampak begitu bersemangat menatap daftar menu. Matanya berbinar seolah semua makanan disini sangat enak, senyumnya tulus.

"Alia, lihat ini katanya sup kerang mereka terkenal enak sekali. Wah, udang saus mentega juga ada!" ucapnya penuh semangat.

Alia tersenyum lalu mencondongkan tubuhnya ke arah menu. "Kalau begitu kita pesan saja beberapa menu untuk dimakan bareng-bareng. Sup kerang, udang, sama ikan bakar. Setuju?"

Nerina mengangguk cepat. "Setuju! Wah, aku tidak sabar mencobanya. Apakah ini lebih enak dari sayur bayam dan tempe?"

"Ini bahkan melebihi enaknya tempe"kata Alia sambil menatap Nerina yang tampak excited.

Di sisi lain meja, Haidar sibuk berceloteh soal harga menu.

"Gila mahal mahal amat"ucap Haidar sambil membolak balikan buku menu.

"Yaelah dar,kan yang bayar juga tuan muda Ethan"ucap Jacob santai sambil menyiku lengan Ethan.

"Yakan bos"kata Jacob.

Ethan hanya mendengus kesal. Siku kirinya bertumpu di meja, dagunya ia sandarkan pada telapak tangan. Matanya tidak pernah lepas dari Nerina yang sangat excited dengan buku menu itu.

Cahaya siang yang masuk lewat jendela membuat wajah Nerina seolah berpendar, rambutnya tergerai lembut tertiup angin laut dari sela pintu restoran.

"Laut… tidak akan pernah merenggut manusia"

Kata-kata itu terus bergema di kepalanya. Begitu sederhana, tapi entah mengapa terasa begitu dalam.

Tatapan Ethan tajam, sekaligus melembut. Ada sesuatu di diri gadis itu yang tidak bisa ia pahami. Sesuatu yang membuatnya resah sekaligus tenang.

"Kenapa aku merasa setiap kalimat darinya seperti ombak yang langsung menghantam hatiku?" batin Ethan, matanya masih terkunci pada Nerina.

Sementara Nerina yang asyik tertawa bersama Alia sama sekali tidak menyadari betapa dalam tatapan Ethan yang diam-diam selalu mengikuti pergerakannya.

Hingga akhirnya pelayan mengantarkan makanan yang mereka pesan.

"Terimakasih mbak"kata Nerina sambil tersenyum ,kedua matanya ikut tersenyum menampilkan bentuk bulan sabit.

Melihat senyum itu Ethan merasa terpukau,begitu cantiknya Nerina yang tidak bisa di ceritakan melalui kata kata.

"Hei bro"tepuk Jacob yang berada di sebelahnya.

Ethan tersentak kaget,Jacob membuyarkan lamunannya.

"Apasih jak"kata Ethan kesal.

"Ini loh makanan lo,malah natap neng Nerina terus"ucap Jacob sambil memutar kedua bola matanya.

Nerina dan Alia yang mendengar kata itu segera menatap ke arah Jacob dan Ethan.

"Kenapa lo natap natap Nerina?"tanya Alia ketus.

"Eh...engga becanda itu jacob gue cuman lihat lukisan di belakang Nerina"kata Ethan gugup.

Nerina dan Alia dengan kompak segera menatap kebelakang benar saja ada lukisan mermaid yang sedang berenang di lautan.

"Lukisan mermaid?"tanya Alia.suaranya terdengar datar seakan tidak peduli, padahal jantungnya berdegup cepat melihat lukisan itu.

Haidar yang baru saja meneguk es kelapanya langsung terkekeh.

"Halah, mermaid? Itu mah cuma cerita khayalan orang-orang zaman dulu. Mana ada setengah ikan setengah manusia. Paling juga dongeng buat nakut-nakutin bocah biar nggak main ke laut"

Jacob ikut menimpali sambil menyuap udang ke mulutnya.

"Bener tuh. Gue dari kecil sering denger cerita kalo mermaid suka nyulik manusia, katanya sih ada yang dibawa ke dasar laut terus nggak pernah balik lagi. Tapi jelas lah itu cuma mitos. Kalo bener ada, pasti udah viral dari dulu"

Alia menyandarkan punggungnya di kursi, menyilangkan tangan dengan wajah yang sengaja ia buat malas.

"Ya jelas dong mermaid itu cuma khayalan manusia. Nggak nyata. Orang-orang kebanyakan baca buku fantasi aja makanya percaya yang aneh-aneh" Suara Alia terdengar ketus, meski hatinya berusaha keras untuk menutupi kenyataan yang sebenarnya.

"Manusia tidak boleh tahu kalau mermaid beneran ada,yang ada mungkin klan mermaid semakin dicari"batin Alia.

Namun, Nerina yang duduk di samping Alia menoleh perlahan. Matanya menatap lembut ke arah lukisan itu.

"Aku percaya kalau mermaid itu ada" ucapnya pelan tapi jelas membuat semua orang di meja terdiam.

Alia langsung menoleh kaget menahan napasnya. Alia takut kalau dengan polosnya Nerina menceritakan semua tentang mermaid.

"Ner" panggilnya lirih, seolah memberi kode agar tidak bicara sembarangan.

Tapi Nerina tetap melanjutkan dengan senyum tulusnya.

"Menurutku, mermaid itu indah. Mereka tidak akan membunuh manusia. Justru mereka menjaga laut. Semua kehidupan laut, karang, ikan, bahkan ombak mereka lindungi agar tetap seimbang"ucapnya sambil menatap ke arah Ethan.

"Terus siapa pelaku orang orang yang mati di laut?"tanya Ethan penasaran.

Pertanyaan itu membuat suasana meja mendadak hening. Haidar dan Jacob hanya saling pandang mereka tahu Ethan pasti merasa bahwa kematian ibunya di bunuh oleh mermai. Alia langsung meremas sendok di tangannya, berusaha menahan diri agar tidak menumpahkan amarah.

Nerina menoleh, menatap Ethan dengan sorot mata yang lembut.

"Menurutku itu bukan ulah mermaid" jawabnya lembut.

🧜‍♀️🧜‍♀️🧜‍♀️

MOHON DUKUNGANNYA JANGAN LUPA LIKE,KOMEN DAAN VOTE SEBANYAK BANYAKNYA TERIMAKASIHHH

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!