NovelToon NovelToon
KAISAR DEWA SEMESTA

KAISAR DEWA SEMESTA

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Identitas Tersembunyi / Perperangan / Penyelamat
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Long Zhu, Kaisar Dewa Semesta, adalah entitas absolut yang duduk di puncak segala eksistensi. Setelah miliaran tahun mengawasi kosmos yang tunduk padanya, ia terjangkit kebosanan abadi. Jenuh dengan kesempurnaan dan keheningan takhtanya, ia mengambil keputusan impulsif: turun ke Alam Fana untuk mencari "hiburan".

Dengan menyamar sebagai pengelana tua pemalas bernama Zhu Lao, Long Zhu menikmati sensasi duniawi—rasa pedas, kehangatan teh murah, dan kegigihan manusia yang rapuh. Perjalanannya mempertemukannya dengan lima individu unik: Li Xian yang berhati teguh, Mu Qing yang mendambakan kebebasan, Tao Lin si jenius pedang pemabuk, Shen Hu si raksasa berhati lembut, dan Yue Lian yang menyimpan darah naga misterius.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Hari Kedua, Goresan di Batu, dan Murid yang Merugikan

Matahari terbit di atas lautan awan, menyinari Sekte Langit Abadi di hari keduanya.

Tidak ada yang tidur.

Di petak tamannya, Mu Qing telah bekerja sepanjang malam. Tanahnya, yang dipenuhi Qi spiritual murni, merespon dengan semangat yang hampir menakutkan. Benih-benih herbal yang dia tanam kemarin sore kini sudah setinggi lutut, tumbuh dalam barisan yang lurus sempurna, seolah diukur dengan penggaris. Dia sedang mencabuti rumput liar yang berani tumbuh di luar formasinya. Dia tampak tenang, tetapi ada kekakuan dalam gerakannya. Dao-nya adalah ketertiban, dan dia memaksakannya pada tanah.

Di tepi jurang, Tao Lin duduk bersila di atas batunya. Dia tidak bergerak satu inci pun. Embun pagi telah mengkristal di jubah dan rambutnya, membuatnya tampak seperti patung giok. Namun, di sekelilingnya, udara bergetar. Niat Pedang Ranah Raja miliknya, yang diperintahkan untuk "tenang", tidak punya tempat untuk pergi. Jadi, Niat Pedang itu bocor, berputar-putar di sekelilingnya seperti badai yang tak terlihat. Kerikil-kerikil kecil di dekat batu melayang dan bergetar di udara, terperangkap dalam pusaran energinya. Dia telah gagal "menenangkan angin" dia malah menjadi angin.

Di dekat dapur luar, Shen Hu dengan gembira sedang mengeluarkan ubi bakar angkatan kelima. Tumpukan ubi yang matang sempurna kini tersusun rapi di sampingnya. Dia telah menemukan Daonya siklus sabar antara api, waktu, dan karamelisasi. Dia adalah satu-satunya yang benar-benar damai.

Dan di tengah halaman...

SKREEE...

Li Xian masih di sana.

SKREEE...

Dia tampak seperti hantu. Matanya merah dan bengkak karena kurang tidur. Bibirnya pecah-pecah. Telapak tangannya oh, telapak tangannya telah lecet berjam-jam yang lalu. Sekarang, telapak itu hanyalah daging mentah yang berdarah, membungkus gagang sapu bambu dengan cengkeraman yang menyakitkan. Setiap dorongan mengirimkan gelombang rasa sakit ke lengannya.

Dia telah melalui semua tahap.

Jam pertama: Frustrasi. Jam ketiga: Kemarahan. Jam keenam: Keputusasaan ("Dao Sapu" Tao Lin adalah omong kosong). Jam kesepuluh: Ketahanan (nasihat Mu Qing lebih masuk akal). Jam kedua belas: Pencerahan Ubi (nasihat Shen Hu adalah satu-satunya yang penting. Terus putar.).

Jadi, dia terus "memutar".

Dia tidak lagi berpikir. Dia tidak lagi mempertanyakan. Dia telah menjadi satu dengan tugas itu. Tubuhnya bergerak secara mekanis. Bernapas. Dorong. Skreee. Tarik. Bernapas. Dorong. Skreee. Tarik.

Pikirannya telah melampaui rasa sakit, melampaui kebosanan. Dia telah memasuki keadaan hampa. Dia adalah sapu. Sapu adalah dia.

SKREEE...

Suara itu, yang awalnya menggores sarafnya, kini telah berubah. Itu tidak lagi sumbang. Itu adalah ritme yang konstan, nada yang stabil.

SKREEE... SKREEE... SKREEE...

Ritme itu mulai selaras dengan napasnya. Lalu selaras dengan detak jantungnya. Lalu... selaras dengan sesuatu yang lain. Sesuatu yang lebih dalam. Energi dari gunung.

Tanpa dia sadari, setiap skreee kini tidak hanya menggeser bulu sapu. Itu menggeser Qi spiritual di udara. Setiap dorongan sapu kini membawa Niat yang sangat kecil, murni, dan terfokus: Dorong.

SKREEE... SKREEE... SKREEE...

KLIK.

Pintu dapur utama terbuka.

Zhu Lao melangkah keluar ke halaman, wajahnya yang tampan sempurna terlihat sangat kesal. Dia mengenakan jubah tidur sutra hitam yang sederhana. Dia menguap, lalu memicingkan matanya yang mengantuk ke arah keributan.

"Kalian," katanya, suaranya yang merdu terdengar serak karena tidur, "adalah murid-murid paling berisik yang bisa kubayangkan."

Semua aktivitas berhenti.

Mu Qing berdiri tegak, tangannya yang kotor memegang belati. Tao Lin tersentak dari meditasinya, Niat Pedangnya meledak keluar dalam satu hembusan yang membuat kerikil di sekitarnya melesat seperti peluru sebelum dia berhasil menekannya. Shen Hu menjatuhkan ubi.

Li Xian membeku, sapunya terangkat di udara.

Zhu Lao mengabaikan yang lain dan berjalan lurus ke arah Tao Lin, yang sudah bersiap untuk sujud.

"Kau!" bentak Zhu Lao. "Aku menyuruhmu 'menenangkan angin'! Bukan 'mengaduknya'! Niat Pedangmu yang bocor itu membuat daun tehku bergetar di dalam cangkir sepanjang malam! Aku tidak bisa tidur! Gagal!"

"Leluhur! Saya...!" Tao Lin tampak hancur.

Zhu Lao tidak mendengarkan. Dia berbalik ke Mu Qing. "Dan kau! Taman apa ini? Barisannya terlalu lurus! Terlalu kaku! Tidak ada Dao di dalamnya! Hanya... garis! Itu menyakiti mataku! Gagal!"

Mu Qing menunduk, mencengkeram belatinya.

Zhu Lao berbalik ke Shen Hu. "Dan kau...!" Shen Hu gemetar. "Ubiku... hangus?" Zhu Lao menatap tumpukan ubi yang sempurna. "Tidak. Ini... lumayan. Tapi kau membuatku kelaparan. Aku mau sarapan sekarang." Shen Hu berseri-seri. "Ya, Zhu Lao!"

Akhirnya, Zhu Lao berbalik ke Li Xian, yang berdiri seperti patung, gemetar karena kelelahan, masih memegang sapu berdarah.

"Dan kau," kata Zhu Lao, nadanya paling kesal. "Dari semua orang, kau yang paling buruk."

"Aku... aku minta maaf, Guru," bisik Li Xian, suaranya pecah. Dia telah gagal.

"Minta maaf tidak akan memperbaiki halaman ini," kata Zhu Lao.

"Memperbaiki?" Li Xian menatap batu giok putih yang masih bersih sempurna.

"Lihat," kata Zhu Lao, menunjuk ke batu di kaki Li Xian.

Li Xian melihat ke bawah.

Dan rahangnya jatuh.

Batu giok putih yang sempurna itu... tidak lagi sempurna. Di mana dia telah menyapu berulang kali selama berjam-jam... ada goresan.

Bukan goresan yang dalam. Tapi ribuan goresan yang sangat halus, setipis rambut, terukir di permukaan batu yang sekeras berlian. Goresan itu persis mengikuti pola sapuannya.

Dia tidak sedang menyapu debu.

Dia telah menyapu batu.

"Kau," kata Zhu Lao dengan nada lelah, menunjuk ke goresan itu. "Telah merusak lantai baruku."

Dia mengambil sapu dari cengkeraman Li Xian yang melemah. Bulu-bulu bambu di ujungnya telah hilang, terkikis habis, hanya menyisakan tunggul yang hangus.

"Dan kau merusak sapuku," kata Zhu Lao. Dia melemparkan sisa gagang sapu itu ke tanah.

Dia menatap Li Xian yang berdarah dan kelelahan, lalu ke halaman yang tergores, lalu ke sapu yang hancur.

"Li Xian," kata Kaisar Dewa Semesta dengan desahan yang dalam. "Kau baru berada di sini dua hari, dan kau sudah menjadi murid yang paling merugikan secara finansial yang pernah kutemui."

Li Xian menatap goresan di batu. Dia menatap tangannya yang hancur.

Dia telah... berhasil. Dia telah mengukir batu dengan bambu.

Dia tersenyum, senyum paling bodoh dan paling bahagia dalam hidupnya.

Lalu, matanya memutih, dan dia pingsan di halaman yang baru saja dia rusak.

1
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
ttap extra semangaaat yaa💪
Yanka Raga
oke Thor 👍👌
Yanka Raga
😎😍
Yanka Raga
😍😎
Yanka Raga
😎😍
Yanka Raga
😍😎
Yanka Raga
awal dari usaha tekad yg kuat
😍💪
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
truslah pd tekad yg kuat Li Xian
💪
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
🤩😎
Yanka Raga
😎🤩
Yanka Raga
huahaaa , , , kutivator puncak tertinggi tersedak rasa cabai 🤭
Yanka Raga
cabe2an kaliee 😆🤭
Yanka Raga
🤩😎
Nanik S
Alur dan cerita yang bagus
Nanik S
Gurunya keren sekali
Nanik S
Li Xian Koki dapur yang Gagal
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!