NovelToon NovelToon
Bound By Capital Chains

Bound By Capital Chains

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Obsesi / Percintaan Konglomerat
Popularitas:892
Nilai: 5
Nama Author: hellosi

Ketika takdir bisnis mengikat mereka dalam sebuah pertunangan, keduanya melihatnya sebagai transaksi sempurna, saling memanfaatkan, tanpa melibatkan hati.

Ini adalah fakta bisnis, bukan janji cinta.

​Tapi ikatan strategis itu perlahan berubah menjadi personal. Menciptakan garis tipis antara manipulasi dan ketertarikan yang tak terbantahkan.

***

​"Seharusnya kau tidak kembali," desis Aiden, suaranya lebih berbahaya daripada teriakan.

"Kau datang ke wilayah perang yang aktif. Mengapa?"

​"Aku datang untukmu, Kak."

"Aku tidak bisa membiarkan tunanganku berada dalam kekacauan emosional atau fisik sendirian." Jawab Helena, menatap langsung ke matanya.

​Tiba-tiba, Aiden menarik Helena erat ke tubuhnya.

​"Bodoh," bisik Aiden ke rambutnya, napasnya panas.

"Bodoh, keras kepala, dan bodoh."

​"Ya," bisik Helena, membiarkan dirinya ditahan.

"Aku aset yang tidak patuh."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hellosi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 19

Akhir pekan tiba, dan Helena meninggalkan lingkungan akademik LBS untuk terjun ke jaringan rahasia Nelson.

Edward Finch, pensiunan bankir ulung, adalah pemandunya.

Edward membawa Helena ke sebuah pertemuan privat di sebuah galeri seni mewah di pusat kota.

Pertemuan itu dihadiri oleh para investor, pimpinan industri, dan para visioner yang menggerakkan pasar London, para elit yang beroperasi di bawah radar media.

"Malam ini, kau belajar bahasa kebohongan yang berkelas." bisik Edward saat mereka melangkah masuk.

Helena, yang sudah terbiasa dengan topeng, merasa berada di rumah. Namun, Edward mengajarkan lapisan yang berbeda.

Edward menunjuk seorang investor yang tertawa keras, memuji sebuah kesepakatan.

"Lihat bagaimana bahunya tegang saat tertawa? Tawa itu adalah pelindung," jelas Edward.

"Orang jujur tidak perlu tertawa terlalu keras. Mereka yang paling lantang tertawa, adalah mereka yang paling takut." Helena mencatat, matanya bergerak dari wajah ke postur tubuh.

Edward kembali menunjuk seorang pimpinan industri yang bersikap sombong dan dominan.

"Kesombongan itu, Helena, bukanlah kekuatan. Itu adalah kerentanan," kata Edward.

"Orang yang paling yakin dengan dirinya sendiri adalah orang yang paling tidak siap menghadapi variabel tak terduga. Temukan kelemahannya, dan kau akan tahu cara bernegosiasi dengannya."

Edward juga memperkenalkan Helena kepada beberapa teman lamanya, menekankan bahwa aliansi Nelson dibangun di atas komitmen etis.

"Kami tidak merekrut penipu, Helena. Kami merekrut orang-orang yang lelah berbohong. Orang-orang yang lelah dengan predator."

Helena menyerap pelajaran itu dengan cepat. Dia kini tidak hanya memiliki kecerdasan analisis dari Aiden, dia memiliki seni mengenali kerentanan manusia dari Edward.

Saat Edward mengantar Helena pulang malam itu, dia tersenyum puas.

"Kau belajar dengan cepat, Helena. Kau tahu cara bermain di dunia, tapi kau memilih untuk menggunakan aturan Fedrick."

Helena mengangguk. Dia tahu, Edward Finch sedang mempersiapkannya untuk menjadi pewaris terbaik Nelson.

***

Cambridge, Massachusetts. Pusat operasi sementara Aiden Aliston dan Noa Ryder di dekat MIT Sloan kini terasa seperti ruang komando yang elegan.

Suasana hangat berbanding terbalik dengan strategi dingin yang mereka susun.

Mereka berbagi ruangan yang dilengkapi dengan teknologi canggih dan mesin kopi espresso yang senyap.

Noa, dalam balutan blazer menunjuk ke layar.

"Di sini, kita menciptakan Istana Jaringan dari aset yang tidak terlihat."

"Tepat," sambut Aiden, mengenakan suit rapi khasnya.

"MBA memberiku gambaran besar, tapi Program Master of Finance membawaku ke lingkaran para pemain kunci."

***

Aiden terbang sendiri ke Manhattan, memanfaatkan program MFin-nya untuk bertemu dengan pemain di balik pasar modal.

Di sebuah lounge pribadi di Midtown Manhattan yang remang-remang, Aiden berhadapan dengan Marcus Vance, seorang manajer hedge fund.

Vance memutar gelas whiskey-nya, skeptis.

"Kau ingin kami berpihak pada Aliston jika terjadi fluktuasi harga komoditas. Apa return yang kau tawarkan?"

"Bukan return biasa, Tuan Vance. Aku menawarkan Kepastian Pasar," jawab Aiden tegas.

​"Aliston memberikan jaminan stabilitas harga komoditas Anda saat terjadi krisis. Imbalannya bukan uang, tetapi komitmen Anda untuk tetap setia pada aliansi kami."

Vance tersenyum tipis. Aiden telah menawarkan perjanjian yang tidak bisa dibeli dengan harga pasar, menjamin stabilitas triliunan dolar yang mereka kelola.

Strategi Noa fokus pada fondasi yang lebih lambat namun abadi, material langka dan logistik global.

Mereka sering bepergian bersama untuk menunjukkan persatuan dua dinasti.

Noa dan Aiden terbang ke Hamburg, Jerman, markas bagi banyak perusahaan pelayaran besar.

Mereka bertemu dengan konsorsium pemilik kapal kargo di ruang konferensi berpanel kayu tua yang menghadap pelabuhan yang ramai.

"Kami menawarkan lebih dari sekedar kontrak volume," buka Noa dengan anggun.

"Aliansi Ryder-Aliston menjamin pengiriman yang konsisten dan jangka panjang. Kami adalah mitra yang melihat ke dekade, bukan kuartal."

"Tentu," sahut salah satu eksekutif pelabuhan.

"Tapi apa yang terjadi jika pasar tegang?"

Aiden melengkapi.

"Jika Anda memprioritaskan pengiriman kami, memastikan barang kami selalu dikirim tanpa hambatan atau penundaan, bahkan saat pasokan sedang sulit. Kami menjamin, kapal Anda akan selalu mendapat hak istimewa di pelabuhan-pelabuhan utama kami, terutama di saat pelabuhan sedang sangat ramai atau tegang"

"Sebagai imbalannya, jalur pengiriman kami harus kebal dari penundaan atau pemotongan pasokan."

Jabat tangan yang mengakhiri pertemuan itu adalah kesepakatan diam-diam yang menjamin bahwa kapal Aliston dan Ryder akan selalu berlayar tanpa hambatan, sebuah perlindungan penting dari potensi sabotase.

Kembali di War Room Cambridge, mereka merangkum strategi mereka.

"Masalahnya, Aiden," kata Noa, meninjau ulang catatan pertemuan dengan pemilik tambang.

"Mereka yang menguasai mineral langka hanya setia pada tradisi. Jika pesaing menawar lebih, kesetiaan mereka goyah."

Aiden membalas dengan gesit,

"Dan koneksi elitmu terlalu lambat, Noa! Dana investasi-ku bergerak dalam hitungan jam. Kita harus membuat para bangsawanmu bergerak lebih cepat, atau aliansi kita akan mati dalam birokrasi mereka."

Namun, di tengah perdebatan itu, mereka menemukan keseimbangan, kecepatan likuiditas Aiden (mengikat para hedge fund) dan fondasi material Noa (mengunci pasokan dan jalur logistik).

Mereka tidak hanya mengumpulkan uang, tetapi juga aset soft power, janji tak tertulis, informasi eksklusif, dan prioritas jalur yang tak terhitung nilainya.

Mereka telah membangun Istana Jaringan mereka.

Tepat pada saat itu, tablet Noa berbunyi, menampilkan breaking news yang dia terima dari salah satu kontak industri lamanya.

​Noa menarik napas tajam.

"Sial," desisnya, ekspresinya langsung dingin.

"Saat kita sibuk mengamankan pelabuhan, Eoscar bergerak di bawah radar."

​Aiden mendekat.

Di layar tablet, terpampang berita singkat bahwa Eoscar Corporation telah secara diam-diam mengakuisisi hak penambangan eksklusif atas 15% cadangan Niobium (mineral langka penting) dari sebuah konsorsium di negara kecil di Afrika Barat.

​"Cadangan itu kecil, tapi penting," gumam Noa, tatapannya terfokus.

"Mereka tidak hanya mencari material, mereka mencari leverage. Xavier sudah mulai membangun Istana Jaringannya sendiri."

​Aiden hanya menatap layar, tatapannya setajam baja.

"Biarkan saja mereka bermain dengan Niobium itu, Ryder. Tugas kita sekarang adalah memastikan setiap langkah kecil Eoscar menelan biaya dua kali lipat."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!