VRAMUS yang tidak sengaja bisa naik daun. Tapi ketika sudah sampai di puncaknya. Mereka tidak benar-benar menginginkannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Ada yang Tahu
Terkadang memang hidup tidak ada yang tahu. Tidak pernah sama sekali.
Jansen dan Alice telah sama-sama berhenti dari pekerjaan mereka di restoran timur tengah. Mereka sama-sama akan totalitas di band seperti personil yang lain.
Billy yang memberikan seluruh waktunya setelah resmi diwisuda jadi sarjana. Ia ingin melakukan apa yang ia mau bersama teman-teman yang sejalan dengan nya sebelum masuk ke dunia kerja. Yang penting bagi Billy adalah maksimal dalam berusaha. Supaya apa pun hasilnya kelak ia tidak akan pernah menyesal pada akhirnya.
Toni yang memulai semuanya. Bahkan ini adalah band yang kesekian kali nya bagi Toni. Kali ini ia merasakan energi positif yang sangat berbeda dari teman-temannya sebelumnya. Mungkin inilah saat yang dinantikan mimpi itu akan terwujud. Toni selalu mempunyai semangat yang sama ketika harus memulai kembali dari awal. Tapi kali Toni seperti telah benar-benar mencium aroma keberhasilan itu.
Lalu Ruben. Band ini menjadi lengkap dengan datangnya Ruben. Satu-satunya peserta yang datang ke tempat audisi menjelang tengah malam. Ruben datang dari tempat yang sangat jauh. Pemuda pesisir pantai ini sangat serius ingin menjadi seorang seniman. Dalam audisi kemarin mereka berempat langsung menyatu meski baru pertama kali bertemu. Ruben membuktikan diri bahwa ia memang benar-benar bisa bernyanyi. Ruben terbuka dan tidak keras kepala ia mau membuka diri dan mendengar kan pendapat serta masukan dari orang lain. Dan Ruben juga sempat menunjukkan karya-karya yang ditulisnya sendiri.
Jansen benar-benar beruntung. Ia yang semula membayangkan akan hidup di kota besar dengan setiap hari bekerja keras membanting tulang. Sekarang alur jalannya berubah. Jansen bertemu dengan teman-teman yang menyenangkan dan akan melakukan sesuatu yang sama sekali tidak pernah dibayangkan dalam hidupnya untuk diperjuangkan sebagai sebuah impian. Menjadi pemain band. Ini keren sekali bagi anak desa seperti Jansen.
Setelah bergabung nya Ruben mereka berlatih semakin sering dan terpacu. Jansen juga sudah tidak lagi bekerja. Member termuda itu sekarang bisa datang kapan saja.
Toni memutuskan untuk menyulap apartemen nya menjadi sebuah studio latihan sekaligus markas bagi band barunya. Toni juga telah menyatakan kepada yang lain untuk tidak lagi memakai lagu-lagu lamanya. Sekarang mereka sepenuhnya beralih kepada materi-materi baru yang mereka kerjakan bersama.
Hampir setiap hari mereka berempat selalu berkumpul di tempat Toni. Ruben juga tinggal di sana. Mereka menulis lagu dan musik bersama-sama.
Alice bertugas untuk mencari panggung dan mempromosikan teman-temannya itu. Alice berpikir kesalahan nya menulis kan alamat audisi yang tidak disengaja itu adalah sebuah berkah untuk memudahkan mereka berempat bertemu.
Toni, Billy, Jansen dan Ruben setiap pekannya pasti ada saja jadwal untuk tampil satu atau dua kali manggung. Mereka menggunakan kesempatan itu untuk menciptakan harmonisasi diantara mereka. Dan membawakan lagu-lagu mereka yang baru.
Pada akhirnya mereka akan tampil di Show Bar malam nanti. Mereka benar-benar sudah siap. Lima lagu baru yang mereka tulis bersama telah benar-benar siap untuk ditampilkan di depan para pencari bakat dari label-label rekaman.
Tapi masih ada satu yang kurang. Mereka belum menemukan nama yang pasti.
"Kita harus sudah memiliki nama yang paten untuk malam nanti",
"Sebuah nama yang akan kita pakai untuk seterusnya",
"Bagaimana dengan The Hidden?",
"Apa artinya?",
"Hidden adalah nama desa aku tinggal",
Tentu saja usulan Jansen ditolak beramai-ramai.
"Bagaimana dengan Five, The Five karena kita selalu berlima",
"Itu terdengar terlalu biasa",
"Bagaimana jika ditambah menjadi The Fantastic Five?",
"Itu terdengar seperti judul komik superhero",
"Dimana Alice biasanya dia punya nama-nama yang unik setiap kali kita manggung?",
"Alice sedang ada keperluan bersama teman-teman wanitanya",
"Itu terdengar bagus",
"Bagaimana dengan Where is Alice?",
"Bukankah itu judul sebuah film?",
"Bagaimana dengan VRAMUS ?",
"Siapa itu VRAMUS ?",
"Aku baru pertama kali mendengar nya",
"VRAMUS adalah nama bengkel tempat aku bekerja sebagai pembuat papan selancar sewaktu di Nearsea",
VRAMUS
