NovelToon NovelToon
TERBUNGKUS WAKTU Rahasia Suamiku

TERBUNGKUS WAKTU Rahasia Suamiku

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / Penyesalan Suami / Cintapertama / Pihak Ketiga / Trauma masa lalu / CEO
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Dina Sen

Sekar Ayu, gadis sederhana lulusan SMK, hidup di bawah naungan paman dan bibinya yang sukses di dunia fashion. Meski tumbuh di lingkungan materialistis, Sekar tetap menjaga kelembutan hati. Hidupnya berubah ketika bertemu Arumi, istri seorang konglomerat, yang menjodohkannya dengan Bayu Pratama, CEO muda dan pewaris perusahaan besar.

Namun, Bayu menyimpan luka mendalam akibat pengkhianatan cinta masa lalu, yang membuatnya membatasi dirinya dari kasih sayang. Pernikahan mereka berjalan tanpa cinta, namun Sekar berusaha menembus tembok hati Bayu dengan kesabaran dan cinta tulus. Seiring waktu, rahasia masa lalu Bayu terungkap, mengancam kebahagiaan mereka. Akankah Sekar mampu menyembuhkan luka Bayu, atau justru masa lalu akan menghancurkan hubungan mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Sen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

memndam rasa bersalah

Pagi hari.

Cahaya matahari menembus tirai kamar, lembut menyapu lantai kayu yang mengilap. Aroma kopi dan roti panggang memenuhi udara. Sekar sudah duduk rapi di meja makan, mengenakan blus sederhana berwarna lembut. Ia menunduk, memutar sendok kecil di dalam cangkir tehnya namun pikirannya melayang jauh.

Langkah kaki terdengar dari arah tangga. Bayu muncul dengan kemeja kerja berwarna abu muda. Wajahnya terlihat lebih segar dibanding malam sebelumnya, senyumnya lembut meski masih ada sisa kelelahan di matanya.

“Pagi,” sapanya pelan.

Sekar menatapnya sebentar, sedikit heran dengan nada lembut yang sudah lama tak ia dengar. “Pagi, Mas. Sudah agak baikan?”

Bayu menarik kursi, duduk di hadapan Sekar. Ia menghela napas pelan sebelum berkata, “Sekar… tentang kemarin sore, aku minta maaf.”

Sekar menoleh cepat, sedikit terkejut. “Mas, nggak perlu...”

“Tapi aku harus minta maaf,” potong Bayu dengan nada tenang namun tulus. “Aku sempat marah waktu tahu kamu pergi tanpa bilang. Aku… pusing waktu itu. Banyak urusan kantor yang belum selesai, dan mungkin aku melampiaskannya ke kamu. Maaf, ya?”

Nada suara itu lembut, tulus, dan Sekar bisa melihat ketenangan yang jarang muncul di wajah suaminya.

Ia tersenyum tipis, menunduk sedikit. “Aku juga minta maaf, Mas. Aku memang seharusnya pamit dulu.”

Bayu mengangguk, lalu menatap piring sarapan mereka. “Sudah, jangan dibahas lagi. Ayok makan.”

Mereka makan dalam keheningan yang tidak lagi tegang justru terasa tenang, meski masih ada sesuatu yang belum selesai.

Sekar sesekali melirik Bayu. Lelaki itu tampak menikmati sarapannya, sesekali mengecek dokumen di ponselnya.

Namun dalam hati, Sekar tak bisa tenang. Ada beban yang mengganjal bagaimana aku bisa bilang pada Mas Bayu soal uang itu?

Ia ingat wajah Tante Susan kemarin sore, suara dinginnya yang memaksa, alasan “kebutuhan mendesak” yang terasa tak masuk akal.

Jumlahnya juga tidak sedikit.

Sekar menelan ludah, mencoba mencari kalimat yang tepat namun setiap kali ia ingin membuka suara, matanya justru melihat Bayu yang tampak kelelahan.

Tidak, bukan sekarang, batinnya lirih. Mas Bayu sedang banyak pikiran. Aku tidak tega menambah bebannya.

Suasana sarapan kembali hening. Hanya suara sendok yang beradu dengan piring.

Tiba-tiba, ponsel Bayu di meja berdering.

Nada dering itu memecah ketenangan. Bayu menatap layar, lalu tersenyum samar. “mama.”

Sekar menegakkan badan. “mama?”

Bayu mengangguk, mengangkat panggilan itu.

Suara lembut seorang wanita terdengar dari seberang, meski Sekar tak jelas mendengar seluruh isi percakapan.

Yang ia dengar hanya potongan kata dari Bayu, “iya, Bu… sudah… jangan khawatir… aku baik-baik saja.”

Nada suaranya lembut, penuh hormat seperti biasa. Namun ada sedikit getar yang Sekar tangkap entah karena rindu atau sesuatu yang lain.

Beberapa menit kemudian, Bayu menutup panggilan dan tersenyum ke arah Sekar. “Ibu kirim salam buat kamu. Katanya jangan lupa makan yang cukup, dan katanya dia mau video call minggu depan.”

Sekar tersenyum kecil. “Iya, aku juga kangen Ibu.”

Bayu berdiri, merapikan jasnya. “Aku berangkat dulu, ya. Hari ini ada rapat pagi.”

Sekar ikut berdiri, mengantarnya sampai ke depan pintu. “Mas, hati-hati di jalan.”

Bayu menatapnya sebentar, tersenyum lembut. “Iya. Kamu juga jangan kemana-mana dulu, istirahat aja di rumah, ya.”

Sekar mengangguk. Tapi saat mobil hitam yang membawa Bayu menjauh dari halaman rumah, dadanya terasa sesak.

Ia menatap punggung mobil itu hingga menghilang di tikungan.

...

Pukul 10.00 pagi.

Sekar duduk di ruang tamu, menata vas bunga ketika suara mobil berhenti di depan rumah. Ia sedikit bingung karena Bayu baru saja berangkat satu jam yang lalu.

Ternyata bukan Bayu.

Pintu terbuka, dan suara yang sangat ia kenal terdengar dari baliknya.

“Sekar!”

Suara Tante Susan tegas, tajam, dengan aroma parfum mahal yang segera memenuhi ruangan.

Wanita itu melangkah masuk tanpa permisi, mengenakan dress elegan berwarna krem dan kacamata besar yang menutupi sebagian wajahnya.

Sekar berdiri tergesa. “Tante… ada apa datang sepagi ini?”

Susan menurunkan kacamata, menatap keponakannya dengan pandangan yang membuat Sekar gugup.

“Bukannya kamu janji mau bantu tante hari ini?” katanya dengan nada dingin. “Tante sudah tunggu, Sekar. Tapi uangnya belum juga ada.”

Sekar menunduk, jari-jarinya saling menggenggam gelisah. “Maaf, Tante… aku belum sempat bicara dengan Mas Bayu. Dia sedang banyak pekerjaan, aku nggak tega minta uang sebanyak itu sekarang.”

Mata Susan menyipit, nadanya mulai naik. “Banyak alasan. Kamu pikir Tante minta buat senang-senang? Tante butuh uang itu. Dan kamu tahu, siapa yang sudah bantu kamu sampai bisa menikah dengan Bayu?”

Sekar menelan ludah, suaranya hampir tak keluar. “Aku tahu, Tante. Aku berterima kasih sekali… tapi...”

“Kalau begitu buktikan rasa terima kasihmu,” potong Susan cepat. Pandangannya beralih pada kalung berlian kecil yang melingkar di leher Sekar. “Itu… kalung dari suamimu, kan?”

Sekar refleks memegang kalung itu. “Iya, ini hadiah dari Mas Bayu.”

Susan tersenyum dingin. “Pinjamkan ke Tante. Hanya sementara. Tante janji akan kembalikan.”

Sekar menatapnya terkejut. “Tante… aku nggak bisa. Kalau Mas Bayu tahu,”

“Berhenti berpikir seperti anak kecil, Sekar.” Suara Susan kini datar namun menusuk. “Kamu tinggal bilang saja kalau kalungmu dijambret waktu datang ke rumah Tante. Selesai.”

Sekar menggeleng, matanya mulai berkaca. “Tante, jangan suruh aku bohong pada Mas Bayu…”

Susan tertawa pendek, getir. “Bohong kecil demi kebaikan keluarga sendiri, apa salahnya? Kamu harus belajar jadi istri yang cerdas, Sekar. Bukan cuma istri yang pasrah.”

Sekar diam. Wajahnya pucat. Ia tak tahu harus menjawab apa.

Susan mengulurkan tangan, nada suaranya berubah sedikit lembut namun tetap menekan.

“Ayo, Sekar. Tante janji kalung itu akan kembali dalam beberapa hari. Kalau kamu benar-benar sayang keluarga ini, bantu Tante kali ini saja.”

Sekar menggigit bibir, hatinya berperang antara takut dan rasa bersalah.

Bayangan wajah Bayu muncul di benaknya dingin, tenang, tapi juga rapuh seperti tadi pagi.

Ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau Bayu tahu kalung itu hilang.

Namun di depan tatapan tajam Susan, lidah Sekar kelu.

Tangannya perlahan bergerak ke kalung di lehernya.

Sementara Susan menatapnya dengan senyum tipis senyum seorang wanita yang tahu ia akan selalu menang dengan cara halusnya.

***

Pagi Menjelang Siang di Rumah Pratama.

Suasana rumah sepi. Hanya terdengar suara lembut jam dinding di ruang tamu.

Sekar berdiri terpaku di tempat yang sama setelah Tante Susan keluar dari rumah dengan langkah angkuh, kalung berlian yang baru saja ia lepaskan kini telah dibawa pergi oleh wanita itu.

Pintu tertutup pelan. Suara langkah sepatu Susan perlahan menjauh.

Sekar menggenggam lehernya yang kini kosong — terasa hampa, dingin. Air matanya menetes tanpa bisa ditahan.

Wajahnya menunduk, bahunya berguncang pelan.

Bukan karena kehilangan perhiasan itu semata, tapi karena perasaan bersalah yang begitu dalam.

Mas Bayu… maafkan aku…

Ia menutup wajah dengan kedua tangannya, isak tangisnya pecah di ruang tamu yang sunyi.

Beberapa saat kemudian, langkah kaki lembut terdengar dari arah dapur.

Seorang wanita paruh baya, Mbok Rini, muncul dengan daster sederhana dan wajah penuh iba. Di belakangnya, Nunik, gadis muda yang menjadi asisten rumah tangga sekaligus teman curhat Sekar, ikut menyusul.

“Non Sekar…?” panggil Mbok Rini pelan, mendekat dengan wajah khawatir. “Lha, kenapa nangis begini, non?”

Sekar buru-buru menyeka air matanya, berusaha tersenyum, tapi matanya masih sembab.

“Enggak apa-apa, Mbok… aku cuma… sedikit capek.”

Mbok Rini menatapnya tak percaya, lalu duduk di sampingnya, menepuk pelan punggung Sekar.

“Nggak mungkin cuma capek, Nak. Wajahmu pucat begitu. Cerita aja sama Mbok, biar hati agak enteng.”

Sekar menggeleng, air matanya kembali mengalir. “Aku… aku nggak bisa cerita, Mbok. Aku takut…”

Nunik yang duduk di lantai dekat kakinya, memegang tangan Sekar pelan.

“Kalau mbak takut, ya udah, nggak usah cerita dulu. Tapi jangan nangis kayak gini, Mbak… nanti Mas Bayu pulang malah makin khawatir.”

Sekar terdiam. Nama Bayu disebut saja sudah membuat hatinya mencelos. Ia takut bukan karena suaminya galak, tapi karena Bayu begitu sabar. Ia takut mengecewakan seseorang yang selama ini begitu menahan luka demi tetap terlihat kuat.

Mbok Rini menghela napas panjang. “Kadang hidup memang nggak adil, Nak. Tapi jangan semua ditanggung sendiri. Mbok sama Nunik selalu di sini.”

Sekar hanya mengangguk pelan, air matanya terus menetes.

Sementara di luar, angin berhembus lembut membawa pergi suara isak kecil dari hati seorang istri yang hanya ingin melindungi suaminya dari kekecewaan.

...

Siang Hari, Kantor Bayu (Pukul 14.00)

Suasana kantor Bayu siang itu sedang padat. Ruangan modern dengan dinding kaca besar tampak sibuk oleh para karyawan yang mondar-mandir membawa berkas.

Bayu duduk di balik meja kerjanya, menatap layar laptop dengan fokus yang mulai menipis. Kantung matanya masih terlihat, tapi ia berusaha terlihat tenang.

Sekretarisnya, Rina, mengetuk pintu perlahan.

“Pak, mohon maaf… ada tamu yang ingin menemui Bapak.”

Bayu tak mengalihkan pandangan. “Saya sudah bilang, nggak ada janji siang ini. Tolak saja.”

Rina ragu-ragu. “Saya sudah coba, Pak… tapi tamunya ngotot masuk. Namanya,”

Sebelum kalimat itu selesai, pintu terbuka keras.

Seorang wanita bergaun hitam elegan melangkah masuk tanpa diundang langkahnya pelan, tapi penuh percaya diri.

Alira.

Wangi parfumnya memenuhi ruangan, aroma khas yang dulu sempat membuat Bayu sulit berpikir jernih.

Bayu spontan berdiri, wajahnya langsung tegang. “Alira! Aku sudah bilang jangan datang ke sini!”

Rina segera berusaha menghalangi. “Maaf, Bu, Anda tidak bisa”

Alira menatap sekretaris itu dengan senyum manis yang dingin. “Tenang saja, aku hanya mau bicara sebentar.”

Kemudian, tatapannya beralih ke Bayu. “Bayu, aku janji nggak lama.”

Bayu menghela napas keras, suaranya menahan amarah. “Rina, keluar dulu.”

Sekretaris itu menatap ragu, tapi akhirnya menunduk dan menutup pintu dari luar.

Begitu mereka berdua saja, Alira melangkah perlahan mendekat, high heels-nya beradu dengan lantai marmer.

“Bayu…” suaranya lembut, namun mengandung sesuatu yang menusuk. “Kenapa kamu susah sekali dihubungi akhir-akhir ini?”

Bayu menatapnya tajam. “Karena aku tidak mau punya urusan lagi denganmu.”

Alira tersenyum miring. Ia mendekat satu langkah, jemarinya nyaris menyentuh dasi Bayu.

“Tapi aku belum selesai denganmu.”

Bayu menepis tangannya cepat, tatapannya penuh kemarahan. “Jangan sentuh aku, Alira! Aku sudah cukup dengan permainanmu dulu.”

Alira tertawa kecil, nada suaranya seperti menggoda. “Permainan? Kau menyebut malam itu permainan? Kau pikir aku tidak tahu bagaimana kau memandangku waktu itu?”

Bayu mengepalkan tangan. Rahangnya menegang. “Malam itu bukan kehendak ku. Kau yang menjebak ku. Kau yang membuatku minum sesuatu yang bahkan aku tidak tahu apa isinya.”

Alira menatapnya dengan tatapan ambigu — setengah lembut, setengah berbahaya.

“Tapi kau tetap menatapku dengan cara itu, Bayu.”

Bayu menarik napas dalam, mencoba menahan diri. Ia melangkah ke arah pintu dan menunjuknya. “Keluar. Sekarang.”

Alira tak bergerak. “Bayu…” ia mendekat lagi, kali ini suaranya nyaris berbisik, “kau tahu, aku bisa membuat semuanya jadi sulit kalau kau terus menghindar.”

Bayu menatapnya tajam. “Kalau kau mau menghancurkan reputasiku, silakan. Tapi aku tidak akan jatuh lagi ke perangkap mu.”

Alira tersenyum kecil, menyandarkan diri pada meja kerja Bayu dengan sikap santai namun menantang. “Kita lihat saja seberapa lama kau bisa menolak aku.”

Bayu berusaha menahan diri untuk tidak meninggikan suara. “Keluar, Alira. Sebelum aku benar-benar kehilangan kesabaran.”

Akhirnya Alira berdiri tegak, tersenyum dingin.

“Baiklah. Tapi jangan salahkan aku kalau nanti aku kembali dengan cara yang lain.”

Ia melangkah keluar perlahan, meninggalkan aroma parfum dan ketegangan di udara.

Begitu pintu tertutup, Bayu menatap tangannya yang bergetar campuran antara marah, jijik, dan takut.

Ia menunduk, menekan pelipisnya dengan jemari, suaranya bergetar pelan.

“Kenapa dia muncul lagi sekarang…”

Ia menatap jendela kaca besar, memandangi langit siang yang mendung — seperti pikirannya yang mulai gelap lagi.

---

1
Sharah ArpenLovers Khan
Semoga rencananya Rama, Arifal dan Arumi berhasil yaa🥲
dan Test DNA nya negatif 🥲🥲
kasihan Sekar jika hasilnya positif🥲🥲

itu knp Alira ketawa sendiri yaaa 🤣🤣🤣
ngomong sendiri jawab sendiri 🤣🤣🤣 Dahh stress si pelakor Alira krn Masaru kabur, krn gk bisa dapetin Bayu 🤣🤣🤣
Alira pikir Masaru akan membantu nya 😅😅
Alira di penjara bukan nya tobat tapi makin Stress 😅😅😅

penasaran dg lanjutannya...
Di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat Sayyy quuu🤗 🥰💪
Sharah ArpenLovers Khan
Ayo Bayuuuu bangkit lagiiii jangan menyerah 🥲🥲
mudah²an hasilnya negatif yaa, kasihan Sekar jika hasilnya positif, Sekar harus menerima nya 🥲🥲
btw itu Bayu kyak nya cemburu sama Arifal, krn Arifal blg ke Sekar, jika butuh sesuatu, Arifal selalu ada, 😁😁
Sharah ArpenLovers Khan: Klo Suami nya gk cemburu, berarti Suaminya gk cinta sama istrinya 🤣🤣
wajar Bayu Cemburu karena Sekar di perhatiin oleh Arifal krn Bayu blm pernah seperti itu ke Sekar dan Bayu tak mau Arifal yang perhatiin Sekar krn takut kehilangan Sekar 😆😆😆
total 2 replies
Sunaryati
Bayu kamu yang rugi dan tumbang, yang mengakibatkan merepotkan semuanya. Itulah segala sesuatu hanya dipendam sendiri. Dan tidak bergerak menyelidiki apa yang dituduhkan Alira. Bahkan kamu sampai menikah diri dan nurut jadi boneka Alira.
Dinar Sen: terlalu takut, terlalu khawatir, terlalu gak yakin ini yang buat seseorang kadang malah justru salah arah. begitu real life kita kak 🙏🏻☺️
total 1 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Akhirnya Rama dan keluarganya membuka ponsel Bayu.
Rama pun melihat isi chat Alira dg Bayu bahkan foto Masaru dengan Bayu.
Wahh ternyata Masaru pesaing bisnis Papa nya Bayu yaa
Akhirnya lokasi si Pelakor Alira di temukan kira² bener gk tuhh jgn² Alira nyamar lagi 😡😡
Alira licik banget sampai memalsukan indetitas segala biar bisa kabur 😡😡
Bener kata Arumi, kalau Alira bersembunyi, 😡😡
Sekar menunduk menatap Bayu yg lemah dong 🥲🥲
Bener tuh kata Sekar sebentar lagi akan tau kebenarannya 🥲🥲
Polisi, Rama bergerak cepat dong nyusul Alira ke Bali 😡😡
Tangkap saja Alira greget 😡😡
Rasain Alira Si Pelakor Stress di tangkap polisi 😡😡
Kira² Alira berani gk test DNA 😆😆
Alira dahh makin stress msh berani dia blg Bayi itu anak Bayu dan berani Tes DNA 😡😡
Alira dahh salah ketawa mulu dasarnya stress Pelakor stress 😡😡

Lanjutkan Sayyy penasaran...
Tetap semangat yaa Author kesayangan kuuu 🤗🥰
Sunaryati
Bayu terlalu lemah tak tegas bisa dikendalikan Alira, dan Alira jadi boneka Masaru
Dinar Sen: Bayu kebanyakan mikir kak, takut ini tkut itu, dan Alira terlalu bodoh 🤣
total 1 replies
Sunaryati
Lanjut selalu bikin penasaran
Dinar Sen: next kita tunggu selanjutnya 🙏😊
total 1 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Waduhhh siapa tuh yaa yg menghapus sebagian rekaman CCTV nya pst org suruhan Alira😡😡😡
duhhh Alira ternyata kabur ke luar negeri pakai indetitas palsu dasar Alira pelakor Stress😡😡😡
mudah²an ponsel nya Bayu ada bukti kuat tentang Alira kasihan Bayu dan Sekar 🥲🥲
pengen jambak tuh Alira Stress 😡😡😡🤣🤣🤣
Sharah ArpenLovers Khan
semoga ada petunjuk di ponsel nya Bayu 🥲🥲
dasar Alira Stress pengen tak jambak 😡😡
Sharah ArpenLovers Khan: Ntar tak cari sampai ketemu biar jadi pergedel sama si Rama sekalian di Palu tuh Alira 🤣🤣🤣
total 2 replies
Sunaryati
Sepandai - pandai kalian mengelabuhi menghilangkan jejak kejahatan tetap akan terbongkar juga, ingat di atas langit masih ada langit
Dinar Sen: siap kak kita bongkar perlahan kemana wanita licik itu pergi 👍🏻
total 1 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Mantap Arifal dan Rama bekerjasama 😃😃
Ada rekaman CCTV yg di hapus Ehmm pst org dalam pesuruh
si stress Alira yg hapus tuh 😡😡
Alhamdulillah Bayu sudah sadar 🥲🥲
Untungnya efek racunnya lambat 🥲🥲
Kasihan Bayu, meskipun Bayu sudah sadar, Kondisi Bayu msh lemah dan blm kuat buat Bicara 🥲🥲
Duhhh Alira Pelakor Stress kmn tuh.. ,😡😡
Bener banget Alira gk pergi sendiri 😠😡😡.

Duhh siapa yaa yg hps CCTV itu org dalam tuh suruhan Alira 😡😡

Penasaran dg lanjutkan nyaaa

Di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuu
Tetap semangat terus ya Sayyy 🤗🥰💪
Sharah ArpenLovers Khan: Okeyy Sayyy 🤗
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Weyyyy Alira menghilang 🤣🤣🤣
bener banget pasti ada seseorang yang bantuin Alira si Pelakor stress itu 😡😡😡
duhh Arifal ksh tau CCTV ke Rama...
ayo Rama ksh bom Alira biar meledak 🤣🤣🤣
Sharah ArpenLovers Khan: Klo sampai Alira kemari tak jambak rambut nya biar kapok 🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
Sunaryati
Ayo kerahkan untuk melacak Alira dan kekasihnya, jika bersama- sama akan lebih kuat dan cepat
Dinar Sen: siap, entah kabur kemana dia 🥴
total 1 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Kasihan Bayu 🥲🥲
Sekar di salahin krn Bayu masuk ICU 🥲🥲
Bayu sebut nama Sekar dong🥲🥲
alhamdulillah Bayu mulai membaik🥲🥲

entah rencana apalagi di buat Pelakor Alira dan Masaru 😡😡
greget bacanya😡😡

penasaran lanjutannya bikin emosi episode ini😡😡

di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuu
tetap semangat ya Sayyy 💪🥰🤗
Sharah ArpenLovers Khan: Okey Sayy 🤗
total 2 replies
Sunaryati
Manusia biadap kalian akan membayar semuanya ingat hukum tabur tuai
Dinar Sen: begitulah kalau apapun bersaing tidak sehat kak, dunia bisnis terkadang kejam
total 1 replies
Sharah ArpenLovers Khan
gara-gara si Pelakor Stress Alira, Bayu jadi kritis di RS 🥲🥲
akhirnya Rama, Sekar, Arifal tau klo Bayu di Racun dan menduga itu perbuatan Alira 🥲🥲
arifal berusaha tenangin Sekar dong... 🥲🥲
dasar Alira Pelakor Stress bisa nya dia ketawa krn Bayu sekarat di RS 😡😡😡
Masaru gk jauh beda stress nya😡😡😡
skrg Masaru dan Alira mau menghancurkan Rama pula dasar stress 😡😡

penasaran sama lanjut nya pengen Sekar palu Alira biar sadar 🤣🤣🤣

di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuu
tetap semangat ya Sayyy 🥰🤗💪
Sharah ArpenLovers Khan: Biar gak ada yang ganggu Bayu dan Rama lagi baik nya Masaru duluan yang pindah alam 🤣🤣🤣
tapi Masaru nya mau ngajak bareng 🤣🤣🤣
total 6 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Kasihan Bayu..
semoga Bayu baik² saja 🥲🥲
Sharah ArpenLovers Khan
Sekar masih perhatian sama Bayu meskipun hati nya tersakiti 🥲🥲
Batu sebenarnya tidak mengkhianati Sekar, tapi Bayu di jebak Alira 🥲🥲
bagus lah Sekar bertahan buat Bayu 🥲🥲
jangan biarkan pelakor menang Sekar, klo bisa jambak si Alira 🤣🤣🤣

penasaran dg lanjutannya...

di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuu....
tetap semangat Sayyy quuu 💪💪🥰🥰🤗🤗
Sharah ArpenLovers Khan
ciieee Sekar jagain Bayu, selalu berada di samping Bayu sampai pagi. klo Alira pelakor itu mah kaga mau 😄😄
duhhh ngapain sih si pelakor Stress Alira chat kirim pesan ke Bayu 😡😡😡
Sekar pun baca pesan ny dong 🥲🥲
akhirnya Bayu jujur tentang Alira ke Sekar dan Bayu pun minta maaf ke Sekar 🥲🥲
Sekar pun blg ke Bayu klo Alira pernah datang menemui nya🥲🥲
Bayu pun blg semua yg di blg Alira bohong kecuali nikah siri, emng si Alira pembohong 😡😡
kasihan Sekar merasa di bohongi sama Bayu 🥲🥲
Sekar mau Bayu jgn bohong lagi dan gk ada kebohongan lagi 🥲🥲

penasaran lanjut nya pengen rasanya Sekar jambak rambut Alira Stress si Pelakor 😄😄😄

di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 🥰💪🤗
Sharah ArpenLovers Khan: Biar kapok tuh si Alira Pelakor Stresss di jambak sama Sekar biar tahu rasa 🤣🤣🤣
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Ciieee Arifal perasaannya gk enak tentang Sekar seperti khawatir sama Sekar😄😄
duhhh Sekar msh mengingat kata kata Alira dong🥲🥲
jgn di ingat Sekar, Bayu itu milik mu bukan milik Alira🥲🥲.
duhh Mama Arumi telpon dong nanya Sekar kapan hamil? di sentuh Bayu pun tidak gmn mau hamil? seandainya Mmah Arumi tau yg sebenarnya 🥲🥲
mmah Arumi blg Bayu bukan org jahat 🥲🥲 ya bnr Bayu gk jahat dia hanya di jebak Alira si pelakor stress 😡😡

penasaran dg lanjutannya..
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 🤗🤗🥰🥰💪💪
Sharah ArpenLovers Khan: Okey Sayyy ku tunggu 🤗
total 2 replies
Sharah ArpenLovers Khan
Jahat banget tuhh Alira si Pelakor Stress😡😡😡 gara-gara si Alira Bayu jadi sakit 🥲🥲
untung ada pak Joni yg bantu Bayu pulang 🥲🥲
duhh ternyata Bayu dahh tau Sekar kerja di toko 🥲🥲
pak Joni yg ksh tau Sekar kerja di toko 🥲🥲
duhhh meskipun hati nya merasa sakit, Sekar msh perhatian dg Bayu 🥲🥲
dokter periksa Bayu dongggg 🥲🥲.
knp tuhh Bayu gk mau di opname 🥲🥲
meskipun Bayu lagi sakit, dia msh perhatian dong sama Sekar, sampai minta Sekar pulang lebih awal🥲🥲
waduhhh kira² Bayu bakal cerita ke Sekar gk yaa tentang Alira si Pelakor stress itu??
penasaran....

di tunggu updatenya ya Author Kesayangan quuu tetap semangat terus Sayyy 🤗🤗🥰🥰💪💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!