Keberuntungan Istri Yang Di Buang

Anya keluar dari dalam rumah, dia melihat anak Pak Rian dan Bu Ayu tertidur di teras rumah, mereka tidak mau menidurkan anaknya di dalam rumah karena sungkan kepada Anya, jika harus menidurkan anaknya di dalam rumah.

Namun malah Anya yang terus menyuruh mereka untuk menidurkan anak mereka di dalam rumah namun mereka terus menolak.

Anya melihat anak Pak Rian dan Bu Ayu hanya seorang diri, karena Bu Ayu membantu Pak Rian untuk segera membereskan pekerjaan nya, agar mereka bisa mendapatkan upah dan bisa langsung mencari kontrakan baru mereka.

1 Jam Anya menemani anak bayi yang tertidur dengan nyenyak itu.

Pak Rian dan Bu Ayu pun datang, mereka sudah membersihkan seluruh halaman rumah Anya dengan sangat bersih.

"Mbak Anya halamannya sudah saya bersih semua" ujar pak Rian

"Cepat sekali pak" kaget Anya

"Iya mbak, istri saya membantu jadi pekerjanya cepat selesai" balas pak Rian.

"Baik lah kalo begitu, sebentar ya pak saya ambil uangnya dulu" ucap Anya

"Ya silahkan mbak" balas pak Rian

Anya pun masuk ke dalam rumah, sedangkan Rian dan Ayu mulai memasukan kembali berang - barang mereka ke dalam tas.

Tap... Tap... Tap...

Anya pun keluar dengan membawa bungkus an makanan

"Pak ini tadi saya beli makanan untuk bapa ibu, jadi makan dulu pasti bapa dan ibu sudah cape" ucap Anya

"Terima kasih mbak" balas Rian dan Ayu

Mereka memang sudah kelaparan karena mereka bekerja dengan sangat cepat membuat energi mereka terkuras habis.

Anya melihat pasangan suami istri itu saling melengkapi berbeda dengan hubungan rumah tangganya yang sekarang hancur lebur, Anya tidak pernah mendapatkan kebahagian itu.

30 Menit Kemudian

mereka sudah makan..

"Pak ini uang nya, terima kasih sudah membatu saya memberitahukan halaman" ujar Diana

"Tidak perlu berterima kasih mbak, saya kan di sini kerja seharusnya saya yang berterima kasih karena mbak sudah memberikan kerjaan kepada saya" balas pak Rian

"Pak maaf sebelumnya. tadi sebenarnya saya melihat apa yang terjadi dengan Bapa dan istri Bapa" ucap Anya dengan lembut

Rian dan Ayu saling menatap dan menundukkan kepala mereka.

"Sebenarnya saya bukan tukang kebun mbak, saya memang sedang mencari pekerjaan namun 2 bulan ini saya mencari pekerjaan tidak ada yang menerima saya. Saya sudah mengontrak dan menunggak 2 bulan jadi dengan berat hati kami di usir dari kontrakan" penjelas Rian

"Pak maaf, jika Bapa dan Ibu tidak punya tempat tinggal Bapa dan Ibu bisa tinggal di sini. menempati rumah ini" ujar Diana

"Tapi kami takut tidak bisa membayar per bulan rumah ini mbak, karena saya yakin pasti perbulan di rumah ini pasti mahal" ujar Rian

"Tidak perlu membayar Pak, saya yang akan meng gaji Bapak per bulannya, Saya ingin memperkerjakan Bapak di rumah ini untuk menjadi penjaga dan pengurus rumah Nenek saya ini" balas Diana

Rian pun melirik kepada Ayu, dan anaknya.

Jika dia tidak menerima pekerjaan yang Anya berikan, bagaimana nasib mereka kedepannya jika dia masih tidak memiliki pekerjaan tetap.

"Saya bersedia bekerja di sini mbak. Terima kasih banyak" ucap Rian

"Terima kasih banyak mbak, doa yang saya ucapkan kepada Tuhan agar di kirimkan Seseorang yang bisa membantu kami dan hari ini Tuhan mengabulkan doa kami , tuhan mengirimkan Mbak sebagai penolong kami" ucap Ayu sambil menangis.

"Mungkin ini cara Tuhan agar saya bisa membantu kalian. Tidak perlu menangis Bu" ucap Anya.

20 Menit Kemudian.

Setelah acara menangis sudah selesai, mobil pengangkut barang - brang yang sudah Diana pesan datang.

Tadi Diana sudah memesan perabotan untuk di simpan di rumah ini, saat tadi dirinya membeli alat Kebersihan namun perabotan ini baru di kirim sore hari.

Mereka pun mulai memasukan semua barang - barang baru ke dalam rumah, Anya membeli kasur baru, sofa baru meja makan baru, Tv peralatan makan.

Dia membeli semua kebutuhan rumah karena semua barang - barang yang ada di dalam rumah sudah tidak layak di pakai.

Listrik, air semuanya sudah berjalan dengan lancar kembali karena Anya sudah menyuruh seseorang untuk memperbaikinya.

Jam 7 Malam

Anya berpamitan kepada Rian dan Ayu, karena dia akan kembali ke Hotel dan mungkin besok dia juga akan mencari rumah untuk dia.

Dia juga memberikan modal kepada Ayu untuk memuat rumah makan kecil - kecilan di depan rumah karena ternyata Ayu suka memasak dan masakan dia sangat enak, jadi Anya memberinya modal untuk membuat rumah makan di depan rumah.

***

"Tono kamu udah cari si Anya kan?" tanya Ratna

"dia belum pulang juga?" tanya balik Tono

"ya kalo dia udah balik, ibu gak bakalan nanya" jawab Ratna

"hah!! tenang aja bu, Tono yakin besok dia pulang. Ibu tenang aja, gak mungkin dia bisa jauh - jauh sama aku Bu percaya deh" percaya diri Tono

"kalo besok gak ketemu juga Giman? kakak gak mau ya ngerjain pekerja rumah lagi. Kuku kakak jadi jelek gara - gara nyuci baju, masak, nyuci piring akh" kesal Wini

Wini sekarang menjadi pengganti Anya, karena bila sekarang sedang mengandung jadi Ratna tidak mau tejadi hal buruk kepada calon cucu pertamanya, jadi Ratna hanya menyuruh Wini saja sedangkan Devia malah malas - malasan dan terus tidak mau membantu Wini di dapur.

"iya iya kak, aku yakin dia pasti balik besok. dia juga gak punya uangkan mau kabur kemana dia" ucap Tono

"aku ke kamar dulu ya, aku cape banget" lanjut Tono.

Tono pun berjalan ke lantai dua ke kamarnya, wini dan Ratna yang masih ada di ruang keluarga saling melirik.

"mah gimana ini kalo si Anya gak balik, aku gak mau ya jadi pesuruh lagi" kesal Wini

"iya iya, besok kamu bisa kasih pelajaran sama si Anya, berani - beraninya dia kabur dan buat kamu gantiin pekerjaanya" kompor Ratna

"awas aja Lo cewe si*lan" kesal Wini

**

Anya baru sampai di hotel, dia masuk ke dalam kamar Hotelnya.

Anya sangat menikmati kehidupan barunya ini.

"besok aku belanja ah, aku udah lama gak belanja baju" monolog Anya dengan sumringah

Karena sudah lama dia tidak membeli baju, dia hanya mendapatkan baju bekas dari ipar nya baju itu pun kalau jelek dan sudah sobek baru di berikan kepada Anya.

Kalo tidak mana mau mereka memberikan baju kepada Anya....