BATAS RASA

"keputusan ku sudah bulat mas..aku tidak mau lagi merasa ketakutan karena selingkuhan mu itu ,dia sudah membahayakan putriku dan aku..!" sheila,wanita itu sedang berada di ruang perawatan tangan nya sedikit koyak akibat jatuh tengkurap menahan sang putri yg hendak di celakakan oleh kekasih suami nya.

Sheila sedang membuka dua jahitan nya yg ia peroleh satu minggu yg lalu akibat menahan tubuh putri nya yg didorong kasar oleh kekasih suaminya.

Ya..dua bulan lalu sidang perceraian sheila dan ardi berjalan ,mereka melakukan mediasi dan mendapat kesepakatan damai yg di setujui oleh sheila untuk memberikan kesempatan pada suami nya.

Sheila juga mempertimbangkan masa depan mereka untuk kedepan nya.

Dengan sarat ardi harus meninggalkan kekasih nya,siapa sangka wanita itu malah tak terima karena sudah di tinggalkan oleh ardi.

Lagi pula wanita itu tengah mengandung anak ardi,dengan kenyataan seperti ini wanita itu tidak terima dan mendatangi sheila tempo lalu.

Ardi terus mengekori sheila yg sudah di dorong oleh bi asmi untuk keluar dari ruang perawatan.

Wanita itu sudah lelah dengan suami dan kekasih nya,apalagi belakangan si wanita kerap memprovokasi dengan menunjukan foto2 hasil tes kehamilan nya.

"kamu ternyata cuma membodohi ku mas..!" wanita itu mengepalkan tangan nya di pegangan kursi roda.

Bi asmi hanya diam menunduk dan mendengarkan bukan kapasitasnya untuk ikut campur.

"aku bersumpah..! beberapa bulan belakangan ,aku sudah tidak pernah menemui nya lagi.

Bahkan wanita itu sudah ku pecat dari sana." ya..kekasih ardi adalah seorang janda dan kepala bagian gudang di pabrik produksi itupun naik posisi dengan dukungan ardi.

"aku sayang kamu dan cantika shel.." pria itu berjongkok di depan kursi roda sheila.

pasca mediasi mereka berdamai,ardi benar2 memutuskan hubungan nya dengan wanita yg di panggil mona itu.

Tapi siapa sangka dua minggu lalu wanita itu mengirim foto hasil USG pada sheila.

Bagai petir di siang hari,hati sheila runtuh kembali dan itu berakibat pada naik nya lagi gugatan perceraian nya ke pengadilan.

Ardi mendatangi wanita itu dan mengancamnya untuk tidak mengganggu sheila lagi,tapi wanita itu menggila dan berusaha mencelakai cantika karena sakit hati pada ardi .

Kandungan nya pun di paksa di lenyapkan oleh pria itu melalui jalan aborsi,tapi wanita itu menolak .

Dia menghalalkan segala cara untuk meminta pertanggung jawaban dari ardi.

"aku juga mendapat kan foto kamu kembali..! lihat lah..ini dengan perempuan yg lain kan..?!" wanita itu sedikit berteriak di parkiran.

Orang2 yg ada di sana menoleh kesumber keributan tapi sheila tidak menggubrisnya hati nya terlanjur sakit.

"itu...itu..mas hanya memenuhi kebutuhan sayang..bukan kah kamu juga tidak bisa melayani mas selama ini..." pria itu berdiri dari jongkok nya berkata sambil menolehkan wajah nya kesembarang arah dan berkata dengan gugup.

Hati sheila terasa ngilu nyeri dan sesak,mata nya berkaca kaca dengan pernyataan dari suami nya itu apakah itu cara yg benar untuk hal tersebut.

"sungguh sangat egois...! hiks..." sheila terisak dengan suara pilu dan bergetar.

"seperti yg kamu katakan kan mas ,aku sudah tidak bisa melayani mu.

Jadi lepaskan aku,kenapa kamu masih bersih keras untuk tidak mau bercerai dengan ku..! Hiks..!" di tengah isakan sheila , bi asmi ikut meneteskan air mata mendengarkan pernyataan sang majikan.

"mas sayang kamu dan cantika ,sheila..." pria itu meraih tangan sheila.

"sayang yg seperti apa..?itu....bukan sayang...! hiks..." wanita itu berkata dengan terisak dan tertahan dia mengibaskan tangan ardi.

"itu...adalah keserakahan dan nafsu yg kamu balut atas nama kebutuhan..!" wanita itu menghapus air matanya kasar dan meminta bi asmi segera membantu nya naik ke atas mobil.

"kamu..sungguh menjijikan..!" sheila berkata sarkas sebelum bi asmi menutup pintu mobil nya dan bi asmi berlari ke arah pintu yg lain.

Sang driver sigap membantu memasukkan kursi roda kedalam bagasi kemudian mereka meninggalkan parkiran rumah sakit.

"apa kamu baik baik saja shel..?!" sang driver ternyata kenalan sheila yg kerap diminta membantu nya ini dan itu selama proses perceraian kemarin.

Dia juga ternyata adalah teman sheila saat SMA dulu,pria itu prihatin saat bertemu dengan sheila dua tahun lalu dan mengetahui keadaan sheila waktu itu.

"enggak..ayo.." mobil membelah jalanan kota mereka akan sekalian mampir untuk menjemput cantika pulang dari sekolah.

"ke..se...ra_kahan...?!" pria itu mengepalkan tangan nya berkata lirih sambil terbata dan berkaca kaca.

Dia hanya ingin memenuhi hasrat nya sebagai seorang pria,semenjak sheila mengalami kelumpuhan lima tahun lalu wanita itu sama sekali tak pernah melayani nya untuk kebutuhan mendasar.

Pria itu hanya mencoba untuk membuat nya masih dalam kewarasan pada diri sendiri tampa meninggalkan sang istri.

Dia hanya sangat mencintai sheila dan putri semata wayang nya.

Lagi pula dari mana istrinya itu memiliki foto dirinya dan wanita itu, pria itu pergi juga dari tempat itu dengan wajah penuh emosi tidak peduli dengan kasak kusuk orang2 yg ada di parkiran.

Dor dor dor... Ardi menggedor pintu kontrakan mona sang kekasih gelap.

Mona membuka pintu dan terperanjat kaget dengan kedatangan ardi.

Semula dia tersenyum genit dan memanggil mesra pria itu.

"aakkh..leee...pas..kan aa ku..!" ardi menerobos masuk dan langsung menutup pintu kontrakan dengan paksa,pria itu mencekik mona.

Wanita itu meronta dan berusaha melepaskan tangan kekar ardi yg masih mencekik nya.

"sudah kukatakan..jauhi sheila,.! kamu sama sekali tidak sebanding dengan nya...!" ardi menghempaskan tubuh wanita tersebut.

" kamu hanyalah jal** yg aku bayar untuk memuaskan ku,itu kesepakatan awal kita bukan? Jadi jangan berusaha untuk meminta pertanggung jawaban ku..!" mona tersedak dan terbatuk batuk akibat cekik kan ardi wanita itu sampai mengeluarkan air mata nya.

"tapi..aku sedang mengandung anak mu mas,kamu harus bertanggung jawab..!" wanita itu berkata di tengah batuk nya.

"leny**kan bayi itu..! Aku tidak ingin memiliki anak dari wanita murahan seperti kamu...!" ardi melemparkan sebuah kartu ATM pada mona,dia kemudian pergi dengan membanting pintu kontrakan keras keras.

Wanita itu mengambil kartu tersebut dan menangis pilu.

"kamu sungguh kejam mas ardi..!" wanita itu meremas kuat kuat kartu yg di lamparkan oleh ardi tadi dan terus menerus menangis terisak di atas lantai kontrakan nya.

kring kring....sebuah panggilan masuk dari ponsel mona.

"kamu hanyalah sampah ,kamu tidak berhak ada di dunia ini..! Juga dengan bayi mu..! Tidak ada yg menginginkan mu ,juga dengan mas ardi hahaha.....! Kamu hanya wanita murahan...hahaha..!" suara tertawa renyah di seberang sana,mona meremas perut nya kuat kuat dan menangis meringkuk .

Tetangga kontrakan nya bukan tidak mengetahui tentang keributan yg terjadi ,hanya saja itu bukan urusan mereka..

Apalagi ini terjadi di tengah malam ,hanya beberapa orang yg mendengar semua sudah terlelap dalam istirahat mereka.

\=\= keserakahan adalah bentuk lain dari sebuah kesombongan yg berbalut ke egoisan tampa mempertimbangkan benar atau salah dan itu tidak akan pernah berakhir baik \=\=

\=\= sheila \=\=