NovelToon NovelToon
Pewaris Dewa Perang

Pewaris Dewa Perang

Status: sedang berlangsung
Genre:Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: Junot Slengean Scd

Langit di atas Lembah Seribu Pedang selalu berkabut, seolah-olah para roh pedang zaman kuno sengaja menutupinya dari mata dunia luar. Di balik kabut itu, terdapat sebuah lembah yang luas, terjal, dan dipenuhi bangunan megah terbuat dari batu hitam. Di puncak-puncak tebingnya, ratusan pedang kuno tertancap, bersinar samar seperti bintang yang tertidur. Konon, setiap pedang telah menyaksikan darah dan kemenangan yang tak terhitung jumlahnya sepanjang ribuan tahun sejarah klan ini.

Di tempat inilah, klan terbesar dalam benua Timur, Klan Lembah Seribu Pedang, berdiri tegak sebagai simbol kekuatan, kejayaan, dan ketakutan.

Klan ini memiliki struktur kekuasaan yang ketat:

Murid luar, ribuan pemula yang menghabiskan waktunya untuk latihan dasar.

Murid dalam, mereka yang telah membuktikan bakat serta disiplin.

Murid senior, para ahli pedang yang menjadi pilar kekuatan klan.

Murid elit, generasi terpilih yang berhak memegang pedang roh dan mempelajari teknik pamungkas.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Junot Slengean Scd, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB.33 Tiga Tetua Bintang Langit

Langit di atas Benua Barat tampak muram dan terliputi kabut energi biru keperakan. Di tengah padang luas penuh batuan berkilau, Xio Lun berdiri tegak, jubah hitamnya berkibar. Di genggamannya, Pedang Kegelapan Sejati memancarkan aura dingin yang mengguncang langit dan bumi.

Suara angin membawa aroma logam dan darah. Lalu, dari balik kabut spiritual itu, tiga siluet turun perlahan, setiap langkah mereka menimbulkan gelombang tekanan yang membuat udara bergetar.

“Tch... jadi kau yang disebut pewaris jurus kegelapan,” ucap salah satu dari mereka dengan suara dalam, matanya menyala seperti bintang biru. “Aku, Tetua Tantai Lie, penjaga bintang utara dari Klan Bintang Langit.”

Dua orang di sisinya menunduk ringan.

“Aku Tetua Yun Hei, pemegang formasi bintang tenggara.”

“Dan aku Tetua Mo Xian, pengendali pusaran jiwa langit.”

Mereka bertiga memancarkan aura yang begitu kuat hingga tanah di bawah kaki mereka merekah seperti kaca retak. Ranah mereka—Ranah Jiwa Ilahi tahap pertengahan.

Xio Lun mengangkat wajah, menatap tanpa gentar. “Klan Bintang Langit... akhirnya kalian menunjukkan diri.”

Tantai Lie menyeringai. “Bocah, serahkan pedang itu. Kau tidak tahu apa yang sedang kau pegang. Itu bukan sesuatu yang bisa dikendalikan manusia sepertimu.”

Pedang Kegelapan bergetar lirih.

Xio Lun tersenyum tipis. “Jika memang begitu... coba ambil.”

Udara seketika membeku.

Tantai Lie mengangkat tangan, dan di langit terbentuk lima lingkaran cahaya bintang, masing-masing memunculkan tombak energi murni.

“Teknik Langit Berbintang: Lima Penusuk Dewa!”

Kelima tombak itu meluncur secepat kilat, menembus ruang udara, meninggalkan garis cahaya menyilaukan. Xio Lun berbalik, melesat mundur, lalu mengayunkan pedangnya.

“Jurus Kedua — Seribu Pedang Kegelapan!”

Langit seketika berubah pekat. Ribuan pedang hitam muncul dari pusaran di belakang Xio Lun, saling bertubrukan dengan tombak-tombak bintang.

Ledakan keras terdengar. BOOOOMMMM!!!

Gelombang kejut menyapu seluruh lembah, membuat gunung-gunung di kejauhan retak.

Dari balik ledakan, Tetua Yun Hei sudah melompat ke depan. Kedua telapak tangannya berubah menjadi biru transparan, berputar seperti pusaran air.

“Seni Rahasia Klan Bintang: Pusaran Pemakan Jiwa!”

Putaran energi itu menyerap aura spiritual di sekitarnya dan mengarah ke tubuh Xio Lun.

Pedang Kegelapan menyala. Xio Lun mengayunkan cepat, menciptakan lapisan pelindung dari aura pedang murni. Namun pusaran itu terlalu kuat — bagian dari pelindungnya hancur berantakan.

Xio Lun terlempar beberapa langkah ke belakang, tapi ia mendarat dengan ringan, menahan getaran spiritual di dadanya.

Dalam hati ia bergumam lirih, “Kekuatan mereka benar-benar setara dengan tetua Yualian dulu. Tapi aku bukan Xio Lun yang sama lagi.”

Tetua Mo Xian melangkah maju, matanya menyala keunguan.

“Formasi Bintang Iblis!” teriaknya.

Langit bergetar, tiga puluh enam bintang spiritual berputar membentuk jaring energi raksasa yang menjerat Xio Lun di tengah.

Seketika tubuh Xio Lun terasa berat, tekanan gravitasi spiritual turun seperti gunung.

Namun bibirnya justru terangkat membentuk senyum tipis.

“Bagus... mari kita lihat siapa yang benar-benar pantas menguasai langit.”

Ia menurunkan napasnya, memusatkan kesadaran, lalu mengangkat pedang tinggi ke atas kepala. Aura hitam pekat menyembur dari seluruh pori-porinya.

“Jurus Ketiga — Nyanyian Kegelapan!”

Suara pedang itu bergaung seperti raungan iblis dan nyanyian roh dalam satu nada yang mengguncang alam. Gelombang energi bergetar membuyarkan formasi Mo Xian, menelan dua tetua lainnya ke dalam kabut hitam yang menyelimuti mereka.

“ARGHHH!!!” teriak Mo Xian ketika baju jubahnya robek. Darah menetes dari sudut bibirnya.

Tantai Lie menahan serangan itu dengan menancapkan tombak bintangnya ke tanah. “Jangan panik! Gunakan formasi gabungan!”

Ketiganya lalu berdiri membentuk segitiga sempurna, menyatukan inti energi mereka.

Di langit muncul simbol bintang raksasa berwarna ungu kebiruan yang memancarkan cahaya membelah awan.

“Formasi Suci Tiga Langit!”

Petir menyambar, badai spiritual mengguncang tanah.

Xio Lun terpaksa memundurkan langkah, aura kegelapan dari pedangnya menahan badai itu dengan keras.

Kedua kekuatan besar saling menekan. Tanah di bawah mereka terbelah sejauh puluhan li, menciptakan kawah hitam menganga.

Dalam pusaran energi itu, Xio Lun menatap mereka tanpa rasa takut sedikit pun.

“Kalau ini kekuatan kalian... maka aku akan membalas dengan kekuatanku sendiri.”

Ia melangkah maju, pedang Kegelapan Sejati bergetar. Aura gelap menari di sekeliling tubuhnya, membentuk siluet naga hitam besar yang mengaum ke langit.

Tantai Lie menatapnya dengan wajah tegang.

“Itu... itu bukan kekuatan manusia!”

“Benar,” jawab Xio Lun dingin, “karena aku... bukan manusia biasa.”

Benturan berikutnya mengguncang dunia. Pedang Kegelapan menebas formasi bintang raksasa, cahaya hitam dan ungu berpadu, menciptakan badai energi yang menelan segala sesuatu.

Ketiga tetua terhuyung mundur, tubuh mereka tergores dan berdarah, namun mereka belum tumbang.

Xio Lun menatap mereka dengan tatapan tajam penuh aura pembunuh.

“Bangkitlah, Tetua Klan Bintang Langit. Pertarungan ini belum berakhir.”

Tantai Lie menyeringai, menyeka darah di bibirnya.

“Kau kuat, bocah... tapi mari kita lihat... apakah kau bisa bertahan di babak berikutnya.”

Langit kembali bergemuruh. Aura tiga tetua melonjak lebih tinggi, menyala dengan warna biru keperakan.

1
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Nanik S
di Cerita ini harusnya kata subuh tidak ada Tor
Nanik S
Peta
Nanik S
Siap Balas Dendam
Nanik S
apakah Xiao Lun akan dilenyapkan
Nanik S
Awal yang menarik
Ibad Moulay
Pengawal Timur
Ibad Moulay
Lorong Batu
Ibad Moulay
Formasi Penyegel Darah
Ibad Moulay
Penjaga Kuno
Ibad Moulay
Kuil Bayangan
Ibad Moulay
Menara Langit Ilahi
Ibad Moulay
Uraaa 🐎🐎🐎🐎
Ibad Moulay
Lanjutkan 🔥🔥🔥🔥
Ibad Moulay
Gerbang Bintang
Ibad Moulay
Pusaran
Ibad Moulay
Jalur Utara
Ibad Moulay
Penjaga
Ibad Moulay
Ledakan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!