Dia Milikku Bukan Milikmu

Langit siang itu berlapis awan cahaya matahari pun sedikit redup. Sama halnya dengan perasaan Kevin yang penuh kemelut. Tak dapat dipungkuri kejadian ini cukup mengganggu konsentrasinya dalam belajar juga main basket.

Saat istirahat panggilan dari BK menambah mood Kevin semakin down. Pasalnya Kevin benar-benar di sangka melakukan hal tidak senonoh di sekolah.

Nama baik yang selama ini Kevin ciptakan dengan kerja keras lewat prestasi dan olahraga kini terancam. Apalagi ancama pihak sekolah yang akan melaporkannya pada Papihnya.

Ruang Bimbingan Konseling

Dalaam ruangan itu terdapat Kevin dan Sandra juga guru pembimbing.

"Kevin ibu mau tanya apakah yang dalam video itu kamu?" tanya bu Rima

"Benar bu"

"Jadi kamu mengakui perbuatan tak pantas itu"

"Maaf B kami hanya terlalu dimabuk perasaan yang meluapnya luap mungkin ibu juga dulu pernah merasakannya" kali ini Sandra yang menjawab pertanyaan ini

"Diamlah Sandra kamu tahu sendiri kejadiannya tidak seperti itu!"

"Maksud kamu apa Kevin? Bisa kamu jelaskan. Dan sandra nannti akan ada giliran kamu di tanya! " Ibu Rima kembali bertanya

"Kejadiannya tidak seperti yang terlihat bu. Saat itu memang kami sedang berdiri berjejer entah siapa ada yang lari dan menabrak Sandra. Karena posisi saya didekatnya dengan reflek saya membantunya agar tidak jatuh saya tidak tahu tapi sepertinya mili merekam kejadian itu. Dan posisi saya dan Sandra di hadapan mili dan tertangkap di kameranya seperti sedang melakukan hal tidak pantas bu. Itu mepbelaan saya bu. Kuharap sebelum Ibu melaporkan kepada orang tua kami dapat menyelidiki dulu kebenarannya"

'Jangan sampai Papih tahu hal ini kalo enggak aku bisa habis kena marah' batin Kevin

'Sial si Kevin ternyata melihat Mili sedang merekam aku harus memikirkannya'

"Baik Kevin Ibu akan mencatat pembelaan kamu dan akan Ibu selidiki lagi kebenarannya, Sandra sekrnag Ibu mau tanya sama kamu. Apa yang terjadi saat itu versi kamu" Ibu Rima tahu betul siapa Kevin dalam hatinya dia percaya kalau Kevin tidak mungkin melakukan hal itu. Jadi harus benar-benar melakukan penyelidikan.

"Jadi gini Bu kami ini baru jadian dua hari. Dan kami sangat saling menyukai"

"Bukannya Sandra siswa baru yang datang beberapa hari yang lalu?"

"Benar bu tapi kami jatuh cinta pada pandangan pertama" ucap Sandra tak tahu malu dengan pura-pura malu-malu.

"Apa yang Kevin katakan tadi itu tidak benar tak ada yang lari dan menabrak saya yang ada Kevin sendiri yang menarik saya. Sebenernya Kebin yang minta hubungan kami dirahasiahkan. Tapi saya gak terima dengan banyak cewe yang suka padanya aku gak rela dia menutupi hubungan kami makanya aku lebih baik. jujur apa adanya"

"Sandra lo jangan mengada-ngada sejak kapan kita jadian dan kapan gue bicara seperti itu gak nyangka mulut kamu pintar menyembunyikan kebenaran! Dan dengar ya sejak awal gue gak pernah suka sama lo apalagi cinta!" Ucap Kevin penuh penekanan. Rasanya Kevin ingin merobek mulut Sandra tapi apalah daya Kevin hanya mengepalkan tangannya sendiri menahan amarah.

"Lo gak bisa terus menyangkalnya Vin semua udah jelas buktinya. Depan gue mulut lo begitu manis ternyata lo hanya mempermainkan perasaan gue ya lo jahat banget vin hiks hiks hiks!" Sandra memojokan Kevin bahkan sekarang Sandra menangis seolah dia adalah korban disini.

"Gue cuma mau lo akui kalo lo suka sama gue dan li dah jadian itu aja cuma depan Bu Rima aja. Kalo Lo masih mau menutupin dari semua oke gue turutin semua mau lo tapi setidaknya depan Bu Rima lo harus mengakuinya Vin" Sandra bicara dengan leleehan air mata di pipinya

"Gue mesti mengakui apa? Masa gue harus berbohong. Lagian apa yang lo omongin semua hanya halusinsi lo!"

"Sudah sudah... Sebaiknya kalian kembali ke kelas kalian Masing-masing Ibu akan mencoba mencari kebenaran itu. Ibu akan menyelidiki kejadian yang sebenarnya!"

"Baik bu terima kasih saya permisi!" ucap Kevin sambil pamit sedangkan Sandra hanya menganggukkan kepala.

saat keluar ruangan Bimbingan Konseling. Kevin sudah tidak tahan ingin segera meninggalakn cewe ular yang ada di sampingnya itu.

"Vin mau kemana tunggu gue donk masa cewenya sendiri ditinggalin" Kevin berhenti dan merlihat Sandra sedang mengusap air mata buayanya dengan tisu lalu Sandra pun tersenyum penuh kemenangan.

"Gimana Vin? gue kan sudah bilang hue bisa dapatkan elo gimana pun caranya. mulai sekarang dan selamanya lo cuma milik gue!"

"Dasar gila!" Kevin pun meninggalkan Sandra yang sedang terkekeh penuh kebahagiaan.

Dari depan ruang guru terlihat Kiano dan Keysha sedang menunggu. Kevinpun menghampiri mereka.

"Gimana Kev beres?" tanya Keysha

Kevin menggeleng.

"Gue gak nyangka si Sandra licik banget, Gue yakin si Mili saksi kuncinya dia yang punya rekaman itu. Pas gue sebutkan namanya gue lihat perubahan dimukanya si Sandra!"

"Tapi gue yakin Si Sandra sudah bayar si Mili, apa dia mau bersaksi buat lo Kev?"

"Kita cari kelemahan si Mili biar kita bisa menekannya. Kita cari tahu rumahnya dan pergi menemuinya janngan sampai keduluan Sandra!" usul Kiano

"Gue setuju tuh, kita gak usah menemui si Mili di sekolah karena akan membuat si Sandra lebih waspada kita buat dia lengah!" Keysha berpendapat seolah idenya paling cemerlang

"Sha apa Kakek lo gak memasang CCTV" celetuk Kiano itu membuat dua orang sahabatnya langsung tersenyum seolaah mendapat pencerahan.

"Kenapa gak kepikiran! Pulang sekolah kita menemui Kakek siapa tau dapat membantu kita" ucap Keysha.

"Sha kenapa lo gak bilang kalo lo adalah cucu pemilik Yayasan PERSADA?"

"Gue gak mau jadi pergunjingan orang dan gue juga mau diperlakukan sama oleh guru-guru gak mau dispesialkan nanti jadi kecemburuan! Elo sendiri Kev orang tua lo donatur tetap disini lo juga gak mau mengakuinya!"

"Alasan gue gak jauh beda sama lo sha!"

"Yuk kita ademkan dengan Boba!" ajak Kiano

pagi reader's kira-kira setelah ini apa yang terjadi yah? apakah papihnya Kevin akan tahu atau semua dapat diselesaikan dengan bantuan kakeknya Keysha?

Ikutin terus ya kisah mereka. jangan lupa jejaknya setelah baca langsung like dan komen klo punya sedikit poin boleh kasih mawar atau kopi heheehe

salah sayang dari Jingga😉