NovelToon NovelToon
HASRAT SANG TUAN MUDA

HASRAT SANG TUAN MUDA

Status: sedang berlangsung
Genre:Hamil di luar nikah / Obsesi / Mengubah Takdir / Keluarga / Romansa / Pembantu / Tamat
Popularitas:25.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Mae_jer

Follow My IG : @mae_jer23

Geyara, gadis kampung berusia dua puluh tahun yang bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga Cullen. Salah satu keluarga terkaya di kota.

Pada suatu malam, ia harus rela keperawanannya di renggut oleh anak dari sang majikan.

"Tuan muda, jangan begini. Saya mohon, ahh ..."

"Kau sudah kupilih sebagai pelayan ranjangku, tidak boleh menolak." laki-laki itu terus menggerakkan jarinya sesuka hati di tempat yang dia inginkan.

Tiga bulan setelah hari itu Geyara hamil. Masalah makin besar ketika mama Darren mengetahui sang pembantu di hamili oleh sang anak.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta

Keesokan harinya kediaman rumah keluarga Cullen sudah sibuk-sibuk dari pagi. Yara mendapat tugas mendekorasi taman depan rumah bersama para pembantu lainnya. Nyonya besar juga mendatangkan beberapa chef dari luar negeri khusus untuk memasakkan hidangan di pesta malam nanti. Yara masih tidak tahu pesta apa yang akan diadakan nanti malam di rumah ini.

"Lus, sebenarnya nyonya besar mau bikin pesta apa sih?" Yara bertanya pada Lusi di dekatnya. Jujur ia penasaran.

"Pesta khusus buat ulang tahunnya tuan muda Darren."

Yara kaget. Namun ia masih bisa mengontrol sikapnya di depan Lusi.

Ulang tahun tuan muda? Ia sama sekali tidak tahu hari ini laki-laki itu berulang tahun. Kalau saja dia tahu pasti dia sudah mampir di toko untuk membelikan pria itu hadiah ulang tahun. Yara tertawa kemudian.

Hadiah?

Dariku?

Tuan muda Darren pasti akan mendapatkan banyak sekali hadiah dengan harga yang sangat fantastis. Kado darinya pasti tidak seberapa dengan kado yang akan laki-laki itu dapatkan dari teman-teman dan keluarganya. Harusnya Yara tahu diri. Tapi, tuan muda kan tidak ada. Bagaimana mereka bisa membuat pesta kalau pemilik pestanya saja tidak ada?

"Bukannya tuan mudanya nggak ada ya?" Yara bertanya lagi.

"Aku dengar dari mbok Ipe, pesawatnya tuan muda mendarat sore, jadi nanti malam dia akan ada."

"Tuan muda dari luar negeri?" Lusi mengangguk lagi. Yara baru tahu kalau laki-laki itu pergi ke luar negeri. Pantas saja tidak pernah pulang-pulang ke rumah orangtuanya beberapa hari ini. Kira-kira apa yang laki-laki itu lakukan di luar negeri? Kerja? Atau liburan? Kalau liburan pasti pria itu menyewa wanita penghibur di sana untuk bersenang-senang.

Yara tersenyum masam. Ia langsung berubah muram memikirkan tuan mudanya yang bercinta dengan perempuan lain selain dirinya. Kalau di luar negeri berarti ceweknya bule. Pasti cantik-cantik. Yara makin merana lagi memikirkan itu.

"Yara, Yara!" lamunan Yara buyar ketika Lusi memanggil-manggilnya.

"Umh?"

"Kamu lagi mikirin apa sih? Ayo fokus kerja. Ada yang ngawasin kita loh. Memangnya kamu mau gaji kita di potong kalo kerja kita nggak beres?"

Yara memandang ke seseorang yang berdiri di ujung sana, sedang mengawasi semua pekerja. Dia pun kembali bekerja.

                            ***

Malam harinya semua tamu undangan yang datang ke pesta sangat banyak. Mulai dari taman depan, sampai ruangan besar dalam rumah yang khusus di dekorasi dengan indah untuk menyambut para tamu, semuanya sudah dipenuhi dengan orang-orang berkelas. Yara sebagai pembantu tentu berdiri di pinggir sambil menunggu ada di antara tamu undangan yang memanggil kalau ada yang mereka perlukan.

Yara mengamati semua wanita muda yang datang hari ini. Penampilan mereka seperti sedang berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik malam ini. Semuanya ingin memamerkan kecantikan dan betapa kayanya keluarga mereka.

"Aku dengar Darren menang lagi. Kalian juga lihat beritanya?" suara kuat dari sekumpulan wanita yang berdiri tak jauh dari situ membuat Yara ikut tertarik mendengarnya.

"Berapa hadiahnya kali ini?"

"Lima ratus ribu dolar Amerika. Ya ampun, kalau dia juara terus aku nggak bisa bayangin bakal sekaya apa dia nanti."

"Dan yang paling beruntung pasti pacarnya."

"Darren itu nggak punya pacar. Setahuku dia belum pernah ada perempuan yang dia seriusin. Padahal banyak sekali perempuan yang tergila-gila padanya.

"Lihat perempuan itu!" Yara ikut menatap ke sosok yang ditunjuk oleh si wanita yang memakai gaun berwarna merah menyala.

Wanita yang ditunjuk masuk dengan dua pria berjas. Tampang mereka juga keren-keren meski tidak sekeren Darren. Dari kharisma, mereka jauh sekali dari tuan mudanya. Tampan, tapi tidak begitu menarik.

"Nama wanita itu Gisel. Bisa dibilang dia adalah satu-satunya perempuan yang dekat dengan Darren. Aku dengar sih hubungan mereka hanya sebatas teman. Tapi Darren cukup peduli padanya. Siapa yang tahu besok-besok dari teman mereka berakhir menjadi suami istri."

"Tapi dia memang cantik. Aku dengar papanya adalah seorang hakim terhormat. Sejujurnya aku iri dia bisa dekat dengan Darren."

Yara terus menatap Gisel. Betul. Wanita itu memang cantik. Gayanya elegan berbeda dengan banyak perempuan di dalam sini. Sesaat Yara iri melihatnya. Dia tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan wanita itu.

"Eh lihat, itu Darren! Ya ampun kalian lihat tadi? Darren menatap ke sini. Pasti dia menatapku!"

Mendengar nama Darren di sebut pandangan Yara berpindah lagi. Tatapannya bertemu dengan laki-laki itu. Namun tak lama setelah itu Yara cepat-cepat membuang muka ke arah lain dan pura-pura sibuk sendiri. Ia melakukan itu agar tidak ada menyadari ada sesuatu antara dia dan si tuan muda.

Dalam hatinya Yara gugup sekali. Bagaimana tidak, Darren sangat tampan dalam balutan jas hitam yang mahal. Yara baru pertama kali melihat pria itu berpenampilan rapi. Vibesnya sudah seperti CEO tampan di film-film.

Penampilan Darren malam ini sangat memukau sehingga semua wanita yang hadir di pesta ini berandai-andai untuk menjadi pasangan hidupnya. Banyak yang memberi selamat kepada Darren sekalian memberikan pria itu hadiah.

"Selamat bertambah tua bro, kau sudah tua rupanya." Lucky tertawa habis meledek Darren tua.

"Hei luck, kamu ngaca sana. Darren biar tua tetap keren banyak yang suka. Nah kamu? Muda aja nggak ada yang demen, apalagi tua." Vicko lagi-lagi mematahkan keceriaan Lucky. Darren tertawa. Dua orang itu tidak pernah cocok, tapi anehnya mereka selalu bersama. Agak lain memang.

"Happy birthday brother." Vicko memberi selamat dan memberi pelukan persahabatan.

"Thanks,"

"Selamat ulang tahun Ren, ini hadiah dari aku." giliran Gisel sekarang. Ia tersenyum lembut pada Darren. Sebenarnya dia ingin memeluk Darren namun pria itu seperti tidak memberinya kesempatan, membuatnya kecewa dalam hati.

"Terimakasih ya Sel, tapi lain kali jangan beri aku hadiah lagi. Kau tahu aku tidak butuh hadiahkan? Semua itu tidak akan terpakai. Lebih baik sumbangkan saja uangmu ke yayasan sosial." kata Darren. Benar memang, dirinya sudah kaya bahkan dengan uangnya sendiri. Kalau mau sesuatu dia bisa beli sendiri. Gisel memaksakan senyuman.

Mata Darren kembali melihat ke arah Yara. Gadis itu kini sibuk mengisi minuman di gelas.

Gisel diam-diam mengikuti arah pandang Darren. Orang lain mungkin tidak begitu memperhatikan, tapi Gisel tahu. Ia sudah memperhatikannya dari tadi. Gisel tahu Darren sedang memperhatikan seorang pelayan wanita.

Entah benar atau tidak, gisel merasa tatapan Darren kali ini berada. Hal itulah yang dia takutkan, di mana akan tiba saat Darren benar-benar jatuh cinta pada seorang wanita. Dan itu bukanlah dirinya.

Lihat sekarang, Darren langsung ikut pergi saat wanita itu menghilang mungkin ke dapur.

"Darren mau ke mana kamu? Masih banyak tamu." mama pria itu menahannya.

"Ke toilet sebentar. Mama yakin mau menahanku di sini?" Lika pun akhirnya melepaskan sang putra.

"Awas saja kalau kamu nggak balik, semua mobil balap kamu mama bakar." ancam Lika. Darren pun berlalu pergi dari tempat itu.

1
anonim
Zora mau pulang sekarang, Ansel tak membiarkan Zora pergi.

Zora menginjak kaki Ansel dengan heels pendeknya karena sangat begitu kesal terhadap Ansel.
Ansel meringis menahan rasa sakit. Ansel tersenyum melihat keberanian Zora.

Zora kalau bibirmu pingin dilumat Arsen, tinjulah muka Arsen sekarang /Facepalm/.

Kesempatan Zora menjauh dari Arsen ketika seorang wanita menghampiri mereka.
Zora mendekat ke meja panjang yang tersedia aneka kue, tak peduli pada orang-orang dengan tatapan menilai, Zora mengambil beberapa kue dan dimasukkan kedalam mulutnya.

Olivia kecewa dengan Arsen yang tak merespon baik perkenalannya

Zora jadi bar-bar gitu perlakuannya terhadap Arsen 😂.
anonim
Arsen yang nekat - menggenggam tangan Zora dengan kuatnya masuk ke dalam gedung - Zora jelas kesal sekali, meminta Arsen melepas genggamannya.

Arsen ini tidak kasihan sama Zora yang salah kostum, menjadi pusat perhatian tamu-tamu yang hadir /Facepalm/.

Bingung mau jadi Zora atau tetap bertahan menjadi Lianna Zhou ketika tante Indah mengenali dirinya - Zora. Zora hanya tersenyum tipis.

Ada yang tidak suka dengan kedatangan Arsen yang datang dengan membawa perempuan - geram pula karena perempuan yang di bawa
Arsen jadi pusat perhatian semua tamu - dia Olivia putri rekan bisnis papanya Ansel yang ingin dijodohkan dengan aansel.
Asyatun 1
lanjut
rahmah
awas lho Zora kalau Arsen tambah gila kamu di pojokkan lagi dan di sosor sampai dia puas kamu gak akan bisa lari lagi..🤪
Santi Sukmawati
cie cie zora udah mulai berani ke arsen
Theya Na RafKey
kabur zore biar Arsen makin kesel🤣🤣
adning iza
xander boleh sma aq aja nggak
Titik Supadmi
next thor...👍👍👍👍
anonim
Zora mau pulang tapi Arsen butuh bahtuannya.
Arsen tidak memberi tahu Zora bantuan apa yang di maksud.

Arsen membuka pintu mobil untuk Zora.
Membawa Zora ke pesta perusahaan guna mendampingi - untuk mencegah papanya memperkenalkan dengan perempuan lain.

Karena masih kekeuh jadi Lianna Zhou, sesampainya di perusahaan milik keluarga Arsen - Zora tanya gedung apa dan kenapa di bawa ke sini.

Zora tidak mau masuk walaupun Arsen memohon masuk bersamanya sepuluh menit saja.

Ada Bima yang mengenali Zora.
Tanpa pikir panjang Arsen meraih pergelangan Zora yang tidak dapat menolak - terpaksa masuk, karena ada Bima
Ina Fibrianti
gemesh poll bacanya 🤣😄
anonim
Zora dan Arsen saling mengingatkan untuk berhati-hati dalam menangani kasus pembunuhan seorang diplomat - kasusnya bisa di seret sampai tingkat kementrian.
Nuryati Yati
kabur Zora 💃💃
anonim
Ada pembunuhan korbannya warga negara asing.
Arsen menyuruh Rendy menghubungi Zora - Lianna Zhou untuk datang sekarang juga.

Menurut Arsen, Zora yang paling ahli dari siapapun dalam analisis jaringan dan reaksi biokimia.

Zora datang, masuk keruangan menatap Arsen yang berdiri di dekat meja logam, lalu kearah tubuh korban.

Korban seorang diplomat - Zora ada rasa khawatir terhadap Arsen.

Zora akan memimpin pemeriksaan bersama dokter forensik Dimas.
Analisis Zora membuat tegang wajah Arsen, Rendy, dan dokter Dimas.
anonim
Sepertinya Xander masih mengharapkan Zora - Zora sendiri hanya menganggap rekan kerja - tidak lebih.
Dewy Karyady Fortuna
🤣🤣😄rasain kau Arsen ...jengkel kan...tapi pasti tambah cinta😁
Dian Rahmawati
hadeh 🤣
Ida Sriwidodo
Astagaa.. ini Zora Arsen kenapaa dah seperti abege labil dah jadinya?
Jadi pada seneng saling menggoda.. 😅😅🤪🤪🤣🤣

Hhah!
Kereen Xander!
Hatinya lapang! Saluutt 👍🏻👍🏻👍🏻
Semoga beneran tulus ke Zora!
Jarang2 karakter di novel yang saingannya bisa tulus.. apalagi dengan kondisi Xander yang sekarang sudah sukses!
Bisa ajaa nekad ngerebut Zora! 🤔🤔
LANY SUSANA: wah Zora hobby amat ya kejar2 an 🤣🤣
mirip abg sj ni mau nya kejar2 an
total 1 replies
Heny Janitasari
🤣🤣🤣🤣
Aurora
jangan ngeledek tar dikejar ketangkep🤣,gemesh bngt setelah bucin
Jetri
malah ikut nyengir sendiri,,, zora kini saatnya buat Arsen panas dingin ya,,
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!