NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Pendekar Dewa

Reinkarnasi Pendekar Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Anak Genius / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Transmigrasi
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: Boqin Changing

Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.

Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun?

Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berakting

"Chang'er kami pulang." Suara Ehuang Baiye memecah kesunyian di rumah. Dia kemudian masuk ke dalam dan mencari anak semata wayangnya itu.

Ehuang Baiye kemudian melihat Boqin Changing sedang membaca sebuah buku dengan urat-urat otot yang terlihat di wajahnya.

"Chang'er kau sedang apa?"

"Ah ibu, kau mengagetkanku saja. Aku sedang membaca buku ini bu. Hanya saja aku tidak paham." ucap Boqin Changing dengan berpura-pura terkejut.

Dia kemudian berakting menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal untuk menambah kesan kebingungannya. Boqin Changing sedang berakting seolah-olah dia tertarik dengan buku yang ada di depannya.

Sebelumnya dia berfikir keras bagaimana caranya agar dia bisa mulai belajar membaca dan menulis. Satu-satunya hal yang masuk akal baginya adalah dia harus membuat ibunya mulai mengajari dia membaca dan menulis. Dengan begitu, maka ketika suatu saat nanti dia terlihat menulis sesuatu, maka orang tuanya tidak akan curiga.

"Oh anak ibu sudah mulai tertarik membaca ya. Apa mau ibu ajarkan untuk mengenal huruf dan tulisan?"

"Mau bu mau..." Boqin Chang berpura-pura antusias saat ibunya menawarkannya untuk belajar membaca dan menulis.

"Baik nanti malam kita mulai belajarnya ya." ucap Ehung Baiye sambil mencubit pipi anaknya ini.

Boqin Changin hanya tersenyum getir mendapatkan perlakuan itu. Sebagai seseorang yang bermental kakek-kakek, tindakan ibunya ini masih diterimanya karena ibunya adalah salah satu orang terdekatnya.

Ehuang Baiye kemudian mengajak Boqin Changing untuk tidur siang namun ditolak oleh Boqin Changing.

"Ibu, bolehkah mulai sekarang aku tidur sendiri di kamar tamu? Aku sudah besar jadi ingin tidur sendiri."

Boqin Changing ingat di kehidupan pertamanya, dia baru tidak tidur dengan orang tuanya ketika berusia tujuh tahun. Saat itu dia dibawa gurunya ke sekte yang terletak kurang lebih dua hari perjalanan dari desanya. Bahkan saat malam terakhir sebelum dia dibawa gurunya, dirinya masih tidur bersama kedua orang tuanya.

Boqin Changing kemudian berakting kembali dengan mimik menggemaskan. Jika para pasukannya di kehidupan pertamanya melihat kelakuan tuan mereka ini, mungkin mereka akan muntah karena ini benar benar menjijikkan.

"Heh... Apa ibu tidak salah dengar? Apakah anak ibu merasa sudah besar?" Ehuang Baiye mencolek hidung Boqin Changing karena permintaan gemas anaknya itu.

"Boleh ya bu... Aku mulai belajar tidur sendiri." Boqin Changing terus berakting meminta ijin kepadanya ibunya. Walaupun ibunya terus menolak keinginannya, Boqin Changing tetap tidak patah semangat dan terus merajuk. Sampai akhirnya ibunya mengeluarkan kata kata terakhir.

"Jika ayahmu boleh, ibu setuju." katanya dengan ketus.

"Ibu makasih yaaaa... Ayah dimana bu?" ucap Boqin Changing dengan air mata yang seolah berkaca kaca.

"Coba kamu cari di gudang sepertinya tadi ayah ke arah sana." Nada suara Ehuang Baiye menjadi lebih ramah melihat air mata anaknya.

Boqin Changing kemudian mencari ayahnya dan berakting meminta ijin untuk mulai tidur terpisah dari mereka berdua. Hal yang mengejutkan ternyata ayahnya langsung mengijinkan permintaan Boqin Changing tersebut.

Dalam hati Boqin Changing, dia merasa aktingnya sangat sempurna karena berhasil meyakinkan ayahnya dengan begitu cepat. Padahal dia tidak tahu bahwa ayahnya sudah memendam keinginan sedari lama agar anaknya mulai tidur terpisah.

Dari dulu dia ingin mengatakan hal ini kepada istrinya tapi takut istrinya marah. Boqin Feng tahu istrinya sangat menyayangi Boqin Changing.

Boqin Feng tentunya ingin waktu berduaan dengan istrinya lebih lama. Adanya Boqin Changing di kamar mereka berdua membuat aktivitas ayahnya menjadi lebih terbatas.

Ehuang Baiye yang telah dikabari Boqin Changing kemudian terlihat marah kepada Boqin Feng karena menyetujui keinginan anaknya ini. Ehuang Baiye terpaksa menyetujui keinginan anaknya tersebut karena dia telah berjanji. Namun dia baru menjanjikan hal tersebut baru akan dimulai nanti malam. Siang ini Boqin Changing masih harus tidur siang dengan ibunya.

Boqin Changing tersenyum getir dan terpaksa menuruti keinginan ibunya. Siang itu mereka beristirahat bersama. Namun muka Ehuang Baiye masih terlihat cemberut ketika melihat suaminya. Boqin Feng hanya tersenyum canggung dan terus berusaha memberikan penjelasan kepada Ehuang Baiye.

Sesudah makan malam, sesuai janjinya Ehuang Baiye mulai mengajarkan membaca dan menulis kepada Boqin Changing. Boqin Changing masih terus berakting seolah-olah ini baru pertama kalinya dia belajar membaca dan menulis. Boqin Changing harus belajar berakting seperti ini agar orang tuanya tidak curiga padanya.

Malam itu, Boqin Changing telah bertekad dalam hatinya agar tidak memberi tahu siapapun bahwa dia telah kembali ke masa lalunya. Dia percaya langkah ini adalah langkah terbaiknya saat ini.

Hari sudah larut malam, Ehuang Baiye menghentikan kegiatan belajar anaknya. Dia cukup puas dengan pencapaian Boqin Changing malam ini. Tiba tiba dia merasa anaknya sangat berbakat dan pintar. Dirinya mulai berpikir mungkin anaknya cocok menjadi pejabat pemerintahan atau sastrawan suatu saat nanti.

Di kamarnya yang baru, Boqin Changing menghela nafas sambil merebahkan dirinya. Hari pertama ini sangat melelahkan kesehatan mentalnya. Dia harus melakukan berbagai kepura-puraan kepada orang tuanya.

Akan tetapi dia juga tersenyum puas. Dia merasa aktingnya hari ini sangat luar biasa. Boqin Changing hampir tidak percaya dia mampu meyakinkan orang tuanya untuk rencana yang dia susun di hari ini. Pada saat kehidupan pertamanya, dia beberapa kali melihat pertunjukan teaterikal. Hal itu yang menjadi inspirasinya dalam berakting hari ini.

"Mungkin jika aku menjadi pemain teater di masa ini, aku juga bisa menjadi aktor terbaik." gumam Boqin Changin sambil tersenyum.

Di sisi lain kedua orang tuanya juga sedang membicarakan Boqin Changing. Mereka merasa tingkah laku Boqin Changin sangat aneh hari ini. Kelakuannya sangat berbeda jauh dengan hari sebelumnya. Jika Boqin Changing mengetahui hal ini, mungkin dia merasa bahwa dia sama sekali tidak berbakat sebagai seorang aktor.

Di dalam kamarnya Boqin Changing mulai bersila dan memejamkan matanya

"Hmmm baiklah mari kita mulai"

1
Andi Heryadi
yah abis,pdhl kopi dan pisang goreng msh byk Thor 😂
Dar Mono
ni nyegat tan coi po setor nyawa buat boqin chanqin sang dewa kmatian palgi kalo tengkorak hitam yg muncul lngsung bersih deh
Yandi Saja
mantap arulnya
Dirman Ha
h gh uhh noob
Dirman Ha
ih fuhh hi joon
Dirman Ha
ih t yg hi ijon
Dirman Ha
ig f yh hi ijon
Dirman Ha
ih Fu uhh noob
Dirman Ha
ih Fu uhh hi kool
Dirman Ha
ih Fu yho joon
Dirman Ha
yg Fu gb bjo
Dirman Ha
jg f thought
Dirman Ha
iffy gh I joon
Dirman Ha
ig Fu uhh jo kool
Dirman Ha
jg Fu yg hanya
Dirman Ha
jg Fu uhh joon
Dirman Ha
it dy yh jo
Dirman Ha
y t yg giih
Dirman Ha
ig Fu uhh jo jo
Dirman Ha
jg fuhh joon
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!