"Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab-35 hadir di pernikahan
lelucon tentang seorang anak yang tidak di undang saat orang tua nya menikah hanya lah gurauan belaka tapi bagaimana jika lelucon itu menjadi kenyataan? kini gua Alaska Aiden beramanzo menghadiri pernikahan orang tua gua.
perasaan yang bercampur aduk melihat ibu nya mengenakan gaun pernikahan dengan pria asing bagi diri nya.
walaupun seumur hidup nya ia tidak pernah merasakan peran ibu serta perlakuan ibu nya kepada Alaska ia tetap tidak bisa membenci nya dan juga tidak bisa mencintai nya perasaan yang aneh tapi ini yang di rasakan Alaska sekarang.
Alaska melihat ke arah ibu nya yang tersenyum bahagia bersama suami baru nya.
Alaska menyadari betapa tidak penting diri nya di kehidupan ibu nya.
"mengapa mama tidak pernah tersenyum seperti itu kepada gua?" batin Alaska.
karina yang menyadari Alaska terlihat sedih segera menghibur nya.
karina menggenggam erat tangan Alaska.
Alaska hanya tersenyum kecil ke arah karina.
tak lama kemudian seseorang wanita mengganggu suasana karina dan Alaska.
"Alaska ayok kita ke depan tante vio tadi nyuruh kita ke depan" Sofia mengulurkan tangan nya.
bukan nya membalas uluran tangan Sofia Alaska malah mengabaikan nya.
Sofia sedikit merasa jengkel melihat ke arah mereka berdua.
"lo ngapain ke sini lo kan ga di undang" ucap Sofia menatap tajam ke arah karina.
"gua yang ngajak"
"tapi kan tante vio mau kita menjadi pasangan di pernikahan nya"
"lo cari aja orang lain gua sama karina mau pergi" Alaska bangkit dari kursi nya dan manarik tangan karina pergi meninggalkan Sofia.
"sialan" umpat Sofia yang mengepal kan tangan nya.
"loh kenapa kita pergi bukan nya pesta nya belum selesai?"
"gua ga mau lo di ganggu sama hama itu"
"tapi aku ga ngerasa di ganggu, sebaiknya kita kembali ke acara nya sebelum selesai" karina menarik tangan Alaska kembali ke acara pernikahan nya.
di sana banyak rekan rekan bisnis vio serta suami baru nya yang hadir.
"wah selamat ya tuan Samuel atas pernikahan anda"
"selamat atas pernikahannya ya vio"
ucapan selamat dari rekan rekan bisnis mereka.
serta sepasang bule yang menghampiri vio dan Samuel.
"selamat ya atas pernikahan kami vio"
"ah terima kasih Valeria"
mereka saling berpelukan seolah olah mereka sudah saling kenal dari lama.
"bagaimana kabar kamu samuel?"
"anda lihat saya sekarang terlihat sangat baik karna hari ini adalah hari bahagia saja Andre"
"hahaha selamat atas pernikahan anda" Andre berjalan lalu nepuk pundak Samuel dengan candaan.
"mama? papa? wah kalian kapan ke Indonesia?" Sofia berjalan mendekati orang tua nya.
"papa dan mama barusan aja tiba di Indonesia bagaimana keadaan kamu sayang di sini?" Andre berjalan mendekati putri nya lalu mengecup pucuk kepala Sofia dengan lembut.
"bisa kah ayah nikahin Sofia dengan Alaska secepatnya? Sofia udah ga sabar"
semua nya tertawa mendengar ucapan gadis itu.
"kamu ini seperti sangat menyukai Alaska ya baik lah tante akan menjodohkan kalian berdua"
"seriusan tante? mata Sofia berbinar binar menatap vio.
"serius" vio mencoel pipi Sofia dengan gemas.
Sofia kegelian lalu tertawa riang membuat suasana menjadi lebih berwarna.
*****
sedang kan Alaska dan karina ingin segera pulang namun di tahan oleh vio yang menghampiri Alaska.
"mau kemana kamu?"
"pulang" Alaska membalas dengan singkat.
"acara pernikahan saya belum selesai saya juga ingin memperkenalkan kamu dengan seseorang" vio menarik tangan Alaska menuju meja tempat suami nya. karina hanya bisa diam di tempat tanpa mengikuti Alaska.
"kenalin ni Valeria putra saya yang bernama Alaska"
"wah anak kamu sangat tampan pantes saja Sofia cepat cepat ingin menikahinya." puji Valeria.
"hahah kamu bisa aja"
percakapan mereka terhenti ketika Alaska ingin pergi.
"eh tunggu kamu mau kemana?"
Sofia menahan tangan Alaska agar tidak pergi.
Alaska melepas kan pegangan tangan Sofia lalu berjalan pergi tanpa memperdulikan teriak panggilan dari vio.
"ah maaf Valeria putra saya emang sering begitu" ucap vio tak enak hati.
Andre dan Valeria hanya mengngangguk paham.
"ayok pergi gua muak di sini" Alaska menarik tangan karina pergi meninggalkan acara pernikahan.
karina hanya menurut lalu beranjak pergi bersama Alaska.
sepanjang jalan Alaska hanya diam tanpa suara membuat karina bingung harus bagaimana.
"kamu kenapa?" ucap karina yang akhirnya memecahkan keheningan.
"nanti gua jelasin" Alaska melajukan motor dengan kecepatan tinggi menuju sebuah taman.
mereka turun dari motor lalu duduk di salah satu kursi taman.
geisha menatap Alaska yang hanya memanda kedepan tanpa mengeluarkan suara.
"gua kangen lo bisa peluk gua ga?"
tanpa ragu karina merentangkan tangan nya Alaska mendekat lalu menghamburkan pelukan.
"gua cuman ingin hidup bahagia sama lo" ucap Alaska yang berada dalam dekapan karina.
karina hanya diam sambil mengelus punggung Alaska dengan lembut.
"kenapa setiap gua sedih lo selalu bisa nenangin gua?"
geisha hanya menggeleng kepala tidak tahu.
Alaska tersenyum kecil hanya bersama karina Alaska bisa menjadi tenang dan clingy begini.
****
"bos lo punya masalah apa sama nenek sihir?" tanya bagas yang melihat Sofia sedari tadi mengikuti mereka.
"ntah lah" Alaska trus melanjutkan langkah kaki nya menuju kelas.
"ALASKA TUNGGU IN GUA" teriak Sofia yang berjalan mengejar Alaska.
namun Sofia langsung di tahan oleh arga.
"eh nenek lampir lo gausah kegatelan deh ngikutin Alaska lo itu cuman hama di hubungan Alaska dan karina" celetuk arga.
"ih apaan sih jangan pegang pegang gua lo itu ga selevel sama gua" Sofia menghempaskan tangan arga lalu mengejar Alaska.
bruk..
Sofia yang tidak sengaja bertubrukan dengan vasha.
"lo ga punya mata ya sialan?" umpat vasha yang kesakitan karna lutut nya yang sedikit tergores.
"lo yang ga punya mata bangsat" umpat kembali Sofia yang tidak terima di salah kan.
vasha menatap introgasi dadi ujung kaki Sofia hingga ujung kepala nya.
"oh jadi lo cewek yang di campakan Alaska" vasha tertawa meremehkan.
Sofia yang tidak terima segera mendorong nya.
vasha kembali membalas jambakan hingga antek antek vasha ikut bergabung menjambak rambut Sofia.
"lo itu ga bakal bisa ngedapetin Alaska karna hanya karina yang bisa menjadi milik Alaska" ucap vasha yang trus menjambak rambut Sofia.
shelin dan silvi pun ikutan menjambak dengan kuat hingga rambut Sofia rontok parah.