Sahara adalah anak kandung yang terusir bersama dengan ibunya karena Fit-nahan yang di buat oleh wanita lain di hati ayahnya.
Mampukah Sahara memperjuangkan dan membersihkan nama ibunya dari fit-nah keji wanita yang tak lain adalah sahabat ibunya itu?
Akankah ayahnya percaya? baca terus kisah Perjuangan Sahara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yam_zhie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sahara 30
Rianty masih menunggu di sofa ruang kerja Sandy. Mereka menunggu pengacara yang sudah di panggil oleh Sandy. Pria itu setuju untuk meresmikan perceraian mereka secara hukum. Rianty rasanya sudah lelah selalu mendapatkan perlakuan tak adil dari Sandy maupun istrinya.
Dia ingin sepenuhnya lepas dari mantan suami yang benar-benar membuat dirinya susah dan kesulitan dalam melanjutkan hidup. Bahkan memang mungkin saat ini mentalnya sudah mulai dia rasa terganggu. Rasa ketakutan selalu menghantuinya. Karena Wanda sudah dua kali bahkan mem-fit-nah dia dengan jebakan yang sama.
Dan untuk yang ke dua kalinya, Wanda mengakuinya sendiri di hadapan Rianty dan Sahara saat Sahara kelas sebelas. Mereka yang baru menjalani hidup lebih baik terpaksa harus memulai lagi dari nol. Karena semua di hancurkan oleh Wanda dan juga Hendra mantan suaminya.
"Kenapa kamu terlihat gelisah? Apa kamu ingin mengubah fikiran? Atau mungkin kamu berharap akan kembali padaku dengan mencoba mencuri perhatianku? Maaf sampai kapanpun aku tak akan pernah kembali kepada wanita pengkhianat!"ujar Sandy membuat Rianty terkekeh.
"Allah subhanahu wa' ta'ala tidak tidur Sandy. Aku yakin, cepat atau lambat akan di perlihatkan semua kenyataan itu padamu. Hanya saja jika kamu menyesal saat itu dan ingin mendapatkan maaf kami. Kamu sudah terlambat. Dan jangan terlalu percaya diri, cinta aku kepada Sandy suamiku dulu sudah sirna bersama dengan dia yang berselingkuh di kantor ini. Bahkan berbuat menji-jikan disini hampir setiap hari,"jawab Rianty dengan tatapan yang begitu menusuk jantung Sandy.
Ternyata benar, jika memang Rianty sudah tau dari dulu jika dia selingkuh dan melakukan perbuatan tak benar dengan Wanda. Tapi rasa cintanya selalu dan masih ada untuk Rianty sampai saat ini. Tapi dia terlalu gengsi untuk mengakui rasa itu kepada Rianty. Terlebih pengkhianatan Rianty padanya. Laki-laki memang egois, padahal dia jauh lebih parah. Dia sengaja berbuat seperti itu dengan Wanda, sedangkan Rianty karena mendapatkan fit-nah dari Wanda.
"Sombong sekali kamu Rianty!"jawab Sandy menekan perasaan sakit di dalam hatinya. Entah kenapa tapi rasanya sakit sekali bercampur bahagia bisa bertemu langsung kembali dengan wanita yang sudah membersamainya dulu selama bertahun-tahun. wanita yang sudah melayani dia sepenuh hati dan tak banyak mengeluh. Hanya karena sebuah fit-nah hingga akhirnya membuat Sandy murka. Tanpa melihat kesalahannya sendiri.
"Permisi Pak, Pak Lubis sudah datang,"Danu mengetuk pintu ruangan Sandy.
"Biarkan dia masuk!"ucap Sandy.
"Apa kabar Bu Rianty..."sapa Pak Lubis yang baru bertemu kembali dengan pengacara perusahaan mereka.
Berita perpisahan keduanya memang sudah gencar di dengar apalagi tidak adanya Rianty dan yang ada adalah Wanda. Mereka jug atau kalau Wanda adalah istri kedua dari Sandy. Hanya mereka semua tidak tau kalau Rianty dan Sandy sudah bercerai secara agama.
"Alhamdulillah sangat baik Pak. Apalagi Pak Sandy memanggil anda kesini membuat saya lega dan penantian saya bertahun-tahun dalam ketidakpastian akan ada titik terang,"jawab Rianty membuat Pak Lubis hanya tersenyum kaku.
Sedangkan Sandy yang berjalan ke arah mereka terlihat tidak senang apalagi melihat senyum lega dari bibir Rianty. Seolah Wanita itu sangat menginginkan semuanya segera selesai. Sepertinya memang benar Rianty sudah memiliki pacar.
"Baiklah Pak Lubis saya datang kemari ingin meminta anda mengesahkan perceraian kami secara hukum. Karena kami sudah berpisah hampir tujuh tahun lamanya,"ujar Sandy membuat Pak Lubis menatap tak percaya.
"Ah baiklah, saya kira prosesnya bisa akan sangat cepat. Apalagi kalian sudah berpisah lama,"jawab Pak Lubis membuat Rianty semakin tersenyum lebar dan lega. Senyum yang sangat di rindukan oleh Sandy. Senyum yang dulu selalu menyambut dirinya dalam setiap keadaan yang sedang mereka hadapi.
"Alhamdulillah, terimakasih Pak Lubis. Ini berkasnya juga sudah saya siapkan. Dan bahkan formulir dari pengadilan agama juga sudah saya bawa. tinggal di tandatangani oleh Pak Sandy agar semuanya cepat selesai,"ujar Rianty memberikan berkas kepada Pak Lubis.
"Baiklah saya periksa dulu Bu..."jawab Pak Lubis membawa berkas dan memeriksanya. Tak lama dia meminta tandatangan dari keduanya. Sedari tadi Rianty terus tersenyum merasa lega. Akhirnya semua penantiannya segera terwujud.
"Baiklah, Pak , Bu. Saya permisi akan langsung ke pengadilan agama mendaftarkan semuanya,"pamit Pak Lubis.
"Saya juga permisi Pak Sandy. terimakasih karena pada akhirnya anda mau memprosesnya. Dan mohon jangan lagi mempersulit agar semuanya berjalan dengan lancar. Sehingga istri anda bisa dengan tenang menjadi istri sah bukan siri lagi. Dan tolong katakan padanya, jangan pernah ganggu saya lagi. Jauhi anakku juga, jangan coba lagi untuk mencelakai Sahara. Karena aku tak akan memaafkan kalian jika sampai terjadi apa-apa kepada anakku!"ucap Rianty bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah pintu keluar.
Tapi tangannya di tahan dan di tarik lelah Sandy. Sentuhan keduanya membuat Jantung Sandy berdetak tak karuan. sedangkan Rianty yang begitu banyak menderita karena dia dan istrinya memang tak memiliki perasaan apapun. Hatinya seperti beku untuk pria itu.
"Ada apa lagi? Lepaskan tangan saya. Jangan sampai ada orang yang salah paham dan melaporkan yang tidak-tidak kepada istrimu dan aku lagi yang akan dia fit-nah. Aku sudah lelah dengan ulah kalian. Aku mohon jauhi kami. Hiduplah masing-masing setelah ini. Anggap kalian tak pernah mengenal kami!"ujar Rianty mencoba menghempas tangan kekar Sandy.
"Apa yang kamu katakan itu benar? Apa Wanda seperti itu?"tanya Sandy.
"kamu masih waras kan? Masih punya pikiran yang lurus atau sudah terkena virus dari Wanda. Jika memang kamu memang ingin tau kebenarannya sudah ku katakan, kamu selidiki sendiri! Kamu punya uang, punya kuasa , punya segalanya. Kenapa malah jadi bodoh secara tiba-tiba hanya karena se-lang-ka-ngan Wanda? Menji-jikan!"jawab Rianty pergi dari sana.
ucapan Rianty membaut Sandy marah dan merasa terhina. apalagi mantan istrinya itu menghina dia sampai seperti itu! Benar-benar keterlaluan Rianty.
"Danu masuk ke dalam ruanganku!"ujar Sandy penuh emosi menahan amarah kepada Rianty atau mungkin kepada dirinya yang memang bodoh seperti yang di katakan oleh Rianty?
sampai kiamat
bang ken kk ambu ikut sedih ya kasian saharanya bang
drpd para cecunguk CEO gk jelas itu.
lelaki gampangan di bodohi..
gk cocok sm sahara...
dan juga terlalu gmpang di bodohi 😄