Andien yang mati dibunuh keluarga suaminya, mendapatkan sistem dan bisa hidup kembali dan berganti nama menjadi Clarissa. Karena terikat dengan sistem, begitu kehidupan sebagai Clarissa usai, dia hidup sebagai Lestari dan menyelesaikan misi yang diberikan kepadanya. Kini jiwa Andien yang sudah menjelajahi dua kehidupan ditahun yang berbeda terdampar di dunia Kultivasi, sebuah kehidupan yang selama hanya dia yakini sebagai dunia dongeng dan khayalan karena hanya muncul di novel dan game online. Berada di tubuh seorang gadis kecil bernama Wu Xia yang memiliki lima akar spiritual dimana didalam dunia Kultivasi dianggap tidak berguna dan aib. Didunia asing ini sekali lagi jiwa Andien diberi tantangan untuk hidup dengan baik dan membungkam mulut semua orang yang selama ini merehkan eksistensi keberadaan Wu Xia dan berusaha untuk menjadi kuat agar bisa membawa seluruh keluarganya naik menuju puncak surgawi dimana para kultivator menuju diakhir hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENJADI INCARAN
Kabar mengenai jenius pil berusia 7 tahun yang muncul di kota Nanzi, menarik perhatian semua orang.
“Menurutmu, apakah jenius pil ini akan muncul dalam turnamen tiga keahlian?”, tanya Gong Yu, ketua sekte jari emas penasaran.
Sebagai ketua sekte yang menguasai pembuatan pil dan senjata tentu saja mendengar ada jenius pil dia ingin merekrut nya.
Akan lebih baik lagi jika jenius pil ini belum memiliki sekte tempat bernaung sehingga gadis kecil ini bisa menjadi muridnya.
“Dia pasti akan hadir. Menurut informasi yang kudapatkan, gadis ini pergi ke balai pil kota Nanzi karena ingin mendapatkan lencana alkemis untuk mengikuti turnamen. Hanya turnamen tiga keahlian lah yang paling mungkin. Sementara turnamen yang lainnya masih tahun depan akan dilangsungkan”, jawab ketua Feng Mu dari sekte bulan bintang.
Dua sekte besar inilah yang setiap sepuluh tahun sekali bergantian menjadi tuan rumah dari turnamen tiga keahlian karena selama ini hanya sekte besar seperti keduanya yang bisa menampung banyak orang dan memiliki sumber daya yang melimpah sehingga semua bahan yang nantinya akan dibuat lomba bisa disiapkan dengan mudah.
Seperti sebelumnya, dalam turnamen tiga keahlian ada 6 sekte menengah dan 10 sekte kecil yang akan ikut berpartisipasi.
Selama dua ratus tahun, sekte Guanlan absen sehingga sekte kecil hanya ada 9 sekte. Kali ini mereka kembali ikut maka jumlah sekte kecil yang berpartisipasi kembali ke dalam formasi awal, 10 sekte kecil dan 6 sekte menengah di tambah 2 sekte besar yang ada jadi totalnya ada 18 sekte yang akan berpartisipasi dalam turnamen kali ini.
Sementara itu Wu Xia, setelah menemukan Jiang Li tidak langsung kembali ke sekte. Dia masih ingin berkeliling sebentar untuk melihat kondisi pasar di kota Nanzi saat ini karena dia berencana untuk membuka toko disini.
“Tampaknya aku harus memiliki rumah dulu disini jika ingin membuka usaha agar lebih memudahkan ku untuk bertransaksi”, gumannya dalam hati
Setelah puas berkeliling keduanya pun memutuskan untuk makan malam dulu sebelum pulang.
Karena Wu Xia sudah terkenal di kota Nanzi, agar keduanya bisa makan dengan nyaman maka mereka pun memesan ruang pribadi.
Begitu sudah berada di ruang privat, Jiang Li yang sudah gatal ingin bertanya kepada Wu Xia pun pada akhirnya memberanikan diri bertanya. “Apakah kamu tadi bertanding melawan alkemis dari balai pil kota Fusheng?”.
Wu Xia menatap Jiang Li dengan tatapan menyelidik, “kenapa? Apa kakak Jiang Li mengenal seseorang dari balai pil kota Fusheng?”.
Jiang Li yang sudah penasaran mengenai semua hal yang Wu Xia ucapkan dalam hati tadi pun mengangguk pelan.
“Aku tadi seperti melihat seseorang yang tampak familier…”, ucapnya sedikit ragu.
Wu Xia yang tahu jika seperti nya Jiang Li sudah melihat sosok kakak tirinya pun segera memberi jawaban, “Apakah Jiang Gao itu saudaramu?”, tanyanya.
Melihat ekspresi Jiang Li menggelap, Wu Xia yang tahu jika hubungan keduanya tak baik hanya bisa mendesah pelan.
“Jika saja kakak Jiang Li tahu jika yang mencuri kitab seribu pil legendaris dan buah penguat ingatan milik gurunya adalah Mei Ran yang kemudian diberikan kepada Jiang Gao sehingga dia bisa menjadi alkemis pil tingkat Huang di usianya yang ke 15 ini, entah bagaimana perasaannya”, guman Wu Xia, sambil menatap iba ke arah Jiang Li.
Tanpa sadar, Jiang Li mencengkeram kuat cangkir teh di tangannya dan membuatnya retak.
“Kak Jiang Li, kamu tak apa?”, tanya Wu Xia sambil melihat tangan Jiang Li yang memerah terkena percikan teh panas dari cangkir yang telah retak.
“Tidak apa. Aku hanya teringat kenangan tak menyenangkan saja tadi. Maaf, sudah membuat adik Wu khawatir”, ucap Jiang Li penuh penyesalan.
“Syukurlah jika kak Jiang Li nggak kenapa-kenapa. Jangan pernah melukai diri sendiri untuk sesuatu hal yang tak layak untuk dipikirkan dan diperhatikan”.
Apa yang Wu Xia ucapkan, membuat Jiang Li sedikit malu karena dia yang lebih tua dari Wu Xia tak bisa menjaga ketenangannya.
“Terimakasih untuk pengingatnya. Ya, mereka memang tak pantas mendapatkan perhatian dariku”, ucap Jiang Li sedikit sinis.
Tak ingin membuat suasana hati Jiang Li semakin buruk, Wu Xia pun mengalihkan pembicaraan.
“Bagaimana tadi di perkumpulan pembuatan senjata kota Nanzi? Kak Jiang Li mendapatkan tingkat apa?”, tanya Wu Xia.
Mendengar pertanyaan Wu Xia, senyum cerah tercetak di wajah bulat dan menggemaskan Jiang Li.
“Kamu tahu, aku berhasil lulus dalam ujian pembuatan senjata tingkat Huang! Ini lencana nya”, ucap Jiang Li sambil mengeluarkan lencana yang didapatkannya dengan kedua mata berbinar.
“Wah! Selamat ya kakak Jiang karena berhasil lulus ujian pembuatan senjata tingkat Huang!”, ucap Wu Xia tulus.
Keduanya pun saling berpelukan dengan penuh kebahagiaan karena berhasil mendapatkan lencana sesuai dengan tingkat yang mereka harapkan.
Di ruang privat sebelah, pangeran Bei Nanji yang memang sengaja mengikuti Wu Xia dari kejauhan tak bisa untuk tak tersenyum mendengar suara ceria gadis kecil yang sejak awal bertemu sudah menarik perhatiannya.
Yunji, pengawal pribadi sekaligus tangan kiri pangeran Bei Nanji mengerutkan kening dengan ekspresi bingung.
“Tidak mungkin pangeran kedua tertarik dengan gadis kecil yang dianggap jenius pil itu bukan?!”, batinnya resah.
Selama mengikuti pangeran Bei Nanji, Yunji sangat tahu sifat junjungannya yang sangat dingin dengan makhluk yang namanya wanita.
Bahkan baginda kaisar dan permaisuri sangat khawatir jika anak keduanya itu akan melajang seumur hidup mengingat bagaimana dinginnya dia bersikap terhadap lawan jenis.
Dan sekarang, junjungannya itu tampak membuka hati, seharusnya Yunji merasa senang jika saja yang disukai pangeran Bei Nanji adalah wanita muda, bukan seorang gadis ingusan seperti Wu Xia!
Semakin melihat ekspresi pangeran Bei Nanji yang terlihat bahagia hanya dengan mencuri dengar percakapan antara dua gadis kecil yang belum beranjak remaja, membuat kepalanya tiba-tiba berdenyut nyeri.
“Tidak! Pangeran Bei Nanji tak boleh salah jalan!”, teriaknya dalam hati.
Yunji ingin memberi saran kepada Pangeran Bei Nanji, namun begitu kedua matanya bertatapan dengan netra setajam elang itu, nyalinya pun langsung ciut.
“Ada apa? Apa ada hal penting yang ingin kamu katakan?”, tanya pangeran Bei Nanji tajam.
Untungnya pada saat pangeran Bei Nanji bertanya hal itu, giok pesan miliknya bergetar dan informasi yang diminta oleh junjungannya itupun segera diberikan kepada pangeran Bei Nanji.
“Ini informasi yang pangeran kedua minta”, ucap Yunji sambil menyerahkan giok pesan di tangannya kepada pangeran Bei Nanji.
Mendengar jika informasi yang diinginkannya telah didapatkan , dia pun segera mengambil giok pesan ditangan Yunji.
Seperti yang dia duga, tidak ada keluarga Wu di benua ini. Keluarga Wu hanya ada di benua Ziberus, itu pun mereka hanya memiliki tiga anak lelaki saja.
Jika dia tak salah duga, kemungkinan besar Wu Xia ini berasal dari kota kuno yang keberadaannya sangat misterius karena belum ada yang bisa mengetahui letak pasti kota tersebut.
Hanya orang-orang terpilih saja yang bisa menemukan keberadaan kota tersebut. Itu pun mereka tak bisa mengatakan kepada siapapun dimana lokasinya, seperti ada hukum langit yang membatasinya.
Mengingat bagaimana Wu Xia bisa sehebat itu dalam usia muda serta keajaiban lainnya, seperti dia bisa mendengar suara hati gadis itu dimana dia sadari jika tak semua orang bisa mendengarnya, membuat kecurigaan pangeran Bei Nanji jika Wu Xia berasal dari kota kuno yang misterius itu semakin besar.
Semakin dipikirkan semakin pangeran Bei Nanji merasa jika identitas Wu Xia tak biasa.
Ada hal besar yang membuat gadis kecil itu terpisah dari keluarganya. Dan mengingat jika dia datang tanpa Kultivasi dan akar spiritual serta dantiannya rusak, hal ini jelas ada yang berusaha mencelakainya.
Dan orang-orang yang memburunya malam itu, pasti lah suruhan orang yang ingin melenyapkannya.
Mengingat jika ada orang yang ingin melenyapkan Wu Xia, darah dalam diri pangeran Bei Nanji tiba-tiba saja mendidih.
Diapun segera memerintahkan anak buahnya untuk mengawasi dan melindunginya gadis kecil itu dalam senyap.
Yunji yang melihat bagaimana pangeran Bei Nanji memperlakukan Wu Xia, semakin hatinya merasa tak tenang karena menganggap jika perilaku ini salah dan sedikit menyimpang.
thor ayo lah kau baik dan baik.. weekend thor.. double up thor😍😍 seru thor...
sambil nunggu kau tulis lagi aku kasih kopi panas lah ☕ biar kau thor melek nulis
lanjit thor