Ayura Kazumi Aditama seorang gadis yang masih duduk di bangku SMA kabur dari acara pertunangannya sendiri karena tidak mau di jodohkan.
Namum sepertinya Dewi Fortuna sedang tidak berpihak padanya. Karena baru beberapa jam pelariannya dia justru terpaksa menikah dengan pria yang sama sekali tidak di kenalnya.
"What? NIKAH?" pekik Ayura dan Ello bersamaan.
"Iya nikah. Daripada kalian berbuat zina lebih baik di nikahkan saja," sahut bapak Polisi dengan santainya.
"Yang benar saja dong pak. Saya aja gak kenal dia sama sekali. Gimana bisa nikah?" Ayura menunjuk Ello yang wajahnya masih terlihat syok setelah mendengar ucapan bapak Polisi.
Apakah Ayura dan Ello akhirnya menikah?
Baca kisah selengkapnya di "PERNIKAHAN RAHASIA SEPASANG ANAK SMA".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isthiizty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salim
Ayura melemparkan tatapan protes pada Ello. "Kak.. Ayura kan baru dua hari masuk sekolah itu. Masa iya tau-tau udah pacaran sama kakak. Pasti bakal bikin anak-anak di sekolah curiga," sahut Ayura tak setuju dengan Ello yang meminta untuk berpura-pura pacaran.
"Bilang aja udah kenal lama," balas Ello santai.
"Kan temen-temen Yura udah tau kalau Yura baru pindah dari Jepang."
"Lo pindahan dari Jepang?" tanya Ello sedikit kaget. Karena jujur dia baru tahu jika istrinya itu dulu sekolah di Jepang.
"Iya... trus gimana kak? Apa alasannya?" tanya Ayura menanyakan alasan menjauhi Alex dan Reno.
"Seminggu lagi aja deh, kita pacarannya. Dan selama seminggu ini lo harus pura-pura caper sama gue," ucap Ello memberikan rencana untuk mereka kedepannya.
"Dihh... ogah.. masa iya cewek secantik dan semanis Ayura harus deketin cowok duluan. Apa kata dunia pernovelan nanti," ucap Ayura tak setuju jika dia yang harus berpura-pura mencari perhatian Ello.
"Lah lebih aneh lagi gue. Lo kan tau gue di sekolah kayak apa. Masa iya tiba-tiba gue jadi genit ke cewek. Yang ada nanti kesebar gosip kek gini." Ello diam sejenak lalu berdehem sebelum akhirnya melanjutkan ucapannya. "Grafello Axel Darmawangsa Seorang cowok tertampan, cool dan misterius tiba-tiba meleleh hanya karena siswi baru yang terlihat mungil dan sedikit aneh," ucap Ello memberi pandangan tentang gosip apa yang akan menyebar jika di mendekati Ayura terlebih dulu.
Dengan bibir yang sudah mencebik kesal, Ayura memukul bahu Ello saat mendengar dirinya dikatai aneh. Hingga hal itu justru membuat Ello tertawa renyah. Karena entah kenapa setiap ekspresi yang di tampilkan oleh wajah Ayura selalu saja membuat dirinya gemas.
"Kakak.... diam! Kenapa malah ketawa sih?" gerutu Ayura. Wajahnya terlihat semakin kesal. Karena sejak tadi dia selalu saja di tertawakan oleh suaminya sendiri.
Setelah menghentika tawanya, Ello menatap jam yang ada di ponselnya dan sudah menunjukan pukul enam sore. "Gue anter pulang yuks," ajak Ello dan di balas anggukan kepala oleh Ayura.
Keduanya memang sama-sama asik menikmati kebersamaan mereka, hingga tak menyadari jika diluar sana langit sudah mulai gelap.
Ello mengeluarkan motornya dari himpitan sepeda motor yang lain dengan di bantu Ayura yang memegang jok belakang motor Ello. Sebenarnya bukan membantu, karena lebih tepatnya hanya memegang tanpa melakukan apapun yang bisa mempermudah Ello mengeluarkan motornya.
Ello mengambil helm pink dan membantu memakaikannya pada Ayura.
"Ayok naik, jan lupa pengangan sama gue," ujar Ello yang baru saja menurunkan footstep agar Ayura lebih mudah untuk naik.
Ayura naik dan kini dia sudah berpegangan dengan cara mencengkeram erat tepian baju seragam sekolah Ello, hingga membuat sang suami berdecak kesal.
Dan tanpa aba-aba Ello melajukan motornya dengan sedikit menyentak hingga membuat Ayura kaget dan reflek langsung memeluk tubuh suaminya dengan sedikit erat karena dia takut jatuh.
Sedangkan Ello yang tadi sempat berdecak kesal kini tersenyum simpul di balik helmnya karena Ayura sudah mau memeluknya.
Tak berselang lama motor yang Ello kendarai berhenti di lampu merah. Hingga tak sengaja pandangan mata Ello menatap ke arah samping dimana ada sepansang kekasih yang sedang berboncengan seperti dirinya dan Ayura. Ello dapat melihat jika sang pria tengah mengelus lutut wanitanya dengan lembut hingga membuat wanitanya tersenyum begitu manis.
Dan tanpa Ello sadari, dia pun melakukan hal yang sama pada Ayura. Namun ternyata reaksi Ayura justru berbeda. Gadis itu nampak diam terpaku. Namun jantungnya justru berdetak lebih cepat. Hah,, dekat dengan Ello sepertinya membuat jantung Ayura tak sehat.
Ello kembali melajukan motornya saat lampu merah sudah berganti menjadi hijau. Sedangkan Ayura masih tetap diam seraya mencoba memenangkan debaran jantungnya.
"Sudah sampai Ay," ujar Ello sesaat setelah motornya berhenti tepat di depan gerbang rumah Ayura.
Ayura menatap ke sekeliling dan benar saja dia sudah tiba di depan rumahnya. "Kakak kok tahu rumahku? Padahal tadi aku lupa ngasih petunjuk jalan," ujar Ayura dengan wajah bingung. Bahkan dia masih duduk di boncengan motor.
"Udah gak usah banyak nanya. Sekarang lebih baik lo turun takutnya udah ada yang nungguin lo di rumah," ucap Ello yang kini sudah membuka helmnya.
Ayura mengangguk. Lalu turun dari boncengan. Dia juga melepaskan helm yang ia pakai dan memberikannya pada Ello. "Helmnya kan gue beli buat lo. Kok di kasih lagi ke gue?" tanya Ello heran.
"Haishh... kan kakak yang kemana-mana bawa motor. Yura juga cuma naik motor sama kakak doang. Masa iya Yura jalan kaki pakai helm segala," ujar Ayura ketus.
"Hehe... iya juga ya. Ya udah sini helmnya." Ayura memberikan helmnya pada Ello.
"Kalau gitu Yura masuk dulu kak," pamit Ayura dan berjalan ke arah pintu gerbang.
"Ay..." panggil Ello hingga membuat Ayura menghentika langkah kakinya dan berbalik menatap ke arah Ello.
"Ada apa lagi kak?" tanya Ayura heran.
"Sini....." perintah Ello dengan melambaikan tangan agar Ayura kembali mendekat ke arahnya.
"Ada apa sih kak?" tanya Ayura saat sudah berdiri tepat di samping motor Ello.
Pletak
"Aawww... kakak sakit," gerutu Ayura seraya mengusap keningnya yang terasa sedikit berdenyut karena jitakan Ello.
Ello tak menjawab. Dia justru mengulurkan tangannya ke arah Ayura. "Kenapa?" tanya Ayura tak mengerti.
"Sekarang sebelum berpisah, lo harus salim dulu sama suami lo," ucap Ello dengan tangan yang masih mengulur ke arah Ayura. Dengan wajah manyun Ayura menerima uluran tangan suaminya dan dengan sedikit memaksa Ello mengarahkan tangannya ke wajah Ayura agar istrinya itu mencium punggung tangannya. Hingga mau tak mau Ayura pun mencium pungung tangan suaminya itu hingga membuat senyum manis terbit di wajah Ello.
"Ya udah masuk gih," perintah Ello dan di balas anggukan kepala oleh Ayura.
Setelah memastika istrinya masuk ke dalam rumah, Ello kembali memakai helmnya. Kemudian mencantolkan helm Ayura di lengan, sebelum akhirnya kembali melajukan motornya untuk pulang ke rumahnya sendiri.
"Ehem....." suara deheman menghentikan langkah kaki Ayura yang hendak berjalan ke arah kamarnya.
Ayura menatap ke sumber suara. Terlihat papi Genta berkacak pingang menatap tajam ke arah putrinya yang baru saja pulang. "Ehh... ada papi disini." Ayura nyengir memperlihatkan gigi putihnya.
"Papi disini papi disini." Papi Genta nyinyir dengan cara menirukan ucapan putrinya. "Dari mana lagi kamu? Jam segini baru pulang?" tanya papi Genta menatap tajam ke arah Ayura.
"I-itu pi. Ayura abis belajar kelompok," ujar Ayura masih mencoba menampikan senyum termanisnya agar kali ini papi Genta tak memarahinya lagi seperti kemarin.
"Sama siapa?" tanya papi Genta menatap curiga pada putrinya.