NovelToon NovelToon
Marry Or Kill: My Husband

Marry Or Kill: My Husband

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Balas dendam pengganti
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Nadinachomilk

Dikhianati suami dan sahabatnya sendiri, Seraphine Maheswara kehilangan cinta, kepercayaan, bahkan seluruh harta yang ia perjuangkan. Malam itu, ia dijebak dalam kecelakaan maut oleh Darian Wiranata dan Fiora Anindya.

Namun takdir memberinya kesempatan kedua untuk kembali ke masa lalu. Kini, Seraphine bukan lagi wanita naif, melainkan sosok yang siap membalas dendam kepada paraa pengkhianat.

Di tengah jalannya, ia dipertemukan dengan Reindra Wirajaya, CEO muda yang perlahan membuka peluang takdir baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadinachomilk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 KAMU KENAPA DARIAN?

"Baiklah bisa ambilkan jaketmu untukku Rei?"pinta Sera sambil menaruh tisu di meja.

Reindra mengangguk,lalu berjalan ke arah luar kantin menuju mobilnya. Sekarang di sana hanya tinggal Darian dan Sera serta beberapa orang yang masi menikmati makannya.

"Kenapa kamu berubah Sera?"tanya Darian sambil memegang kedua tangan Sera.

Sera menepis pegangan tangan itu lalu menatap tajam Darian.

"Apanya yang berubah, dari dulu juga aku gini"kata Sera datar.

"Kamu bukan Sera yang dulu, Sera yang dulu selalu sayang dan peduli denganku" Darian menatap Sera.

Sera menghela napas. Tatapannya tajam, menusuk ke arah Darian seolah ingin mengingatkan betapa tipisnya jarak antara benci dan cinta yang Darian pernah hancurkan.

"Kalau menurutmu aku berubah, mungkin karena kamu juga yang bikin aku jadi kayak gini" ujarnya dingin.

Darian terdiam. Ada bayangan rasa bersalah di sorot matanya, tapi gengsinya masih terlalu besar untuk jujur. Ia justru mencoba meraih tangan Sera lagi, kali ini lebih hati-hati.

"Aku nyesel, Sera aku bener-bener nyesel. Aku cuma pengen kita balik seperti dulu. Aku masih sayang sama kamu" Suaranya merendah, penuh permohonan.

Sera tersenyum miring, senyum yang membuat Darian justru semakin gelisah.

"Sayang?" ia mengulang kata itu, seolah mengejek kata yang keluar dsri mulut Darian.

"Jangan terlalu gampang bilang itu. Kalau kamu benar-benar sayang, kamu nggak akan pernah bikin aku ngerasain sakit yang sampai sekarang masih membekas dan ga bakal bisa hilang"

Darian tersentak, menunduk. Ada kilatan rasa bersalah diwajahnya,ia ingin jujur semenjak pacaran dengan Sera. Darian juga berselingkuh dengan Fiora tetapi ego dan rasa takutnya membuat ia memilih jalan lain.

"Aku tahu aku salah, tapi aku nggak bisa lihat kamu deket sama Reindra, Sera. Aku nggak sanggup" kata Darian lirih.

Sera menatapnya lama, lalu menarik tangannya dari genggaman Darian.

"Kalau kamu nggak sanggup, itu masalahmu, bukan masalahku" jawabnya tegas.

Tepat saat itu, Reindra kembali dengan jaket di tangannya. Ia terdiam melihat Darian berdiri terlalu dekat dengan Sera, wajahnya keruh menahan emosi. Sera langsung menerima jaket itu dari Reindra dan memakainya tanpa ragu.

 "Makasih, Rei" katanya lembut.

"Ayo Reindra kita pergi dari sini,aku sudah muak" ajak Sera tanpa menoleh ke arah Darian.

Darian mengepalkan tangannya. Pandangannya penuh rasa sesak, antara menahan cemburu dan takut kehilangan sesuatu yang sebenarnya sudah terlepas dari genggamannya sejak lama.

"Sialan, lihat aja Reindra. Kamu berani mengambil kekasihku" Tangan Darian semakin mengepal.

Fiora yang sedari tadi memperhatikan Darian dan Sera,segera datang menghampiri Darian yang tengah duduk sendiri sambil menahan emosi.

"Darian,aku sudah bilang sekarang kamu sama aku"Fiora menggenggam tangan Darian dengan kasar.

Darian hanya menatap Fiora dengan datar, Fiora yang kesal segera menggoyang goyangkan tangan besar Darian.

"Apa Fiora,aku sudah menuruti permintaanmu tapi nyatanya apa???"Darian kesal.

"Aku pikir dulu Sera bakal mengejar mu karena dia ngerasa kamu satu satunya yang peduli"jelas Fiora agak takut yang melihat Darian marah.

Darian menatap Fiora dengan sorot mata tajam yang membuat perempuan itu kian takut. Rahang Darian mengeras, napasnya berat.

"Fiora kamu pikir semua ini berhasil? Kamu pikir aku senang?" suara Darian meninggi, membuat beberapa orang di sekitar menoleh.

Fiora menelan ludah, mencoba agar tidak terlihat takut.

"Kamu dulu bilang Sera terlalu sibuk sama dirinya sendiri, kamu kesepian, kamu butuh aku. Aku ada di sampingmu, Darian.Aku yang selalu ngerti kamu, bukan dia!"

Darian menghantam meja dengan tinjunya, membuat Fiora tersentak.

"Dan aku bego karena percaya! Aku nurutin kamu, aku jatuh ke dalam jebakan yang kamu buat. Dan hasilnya? Aku malah kehilangan Sera selamanya!"

Wajah Fiora memerah, matanya berkilat penuh amarah. Ia mencengkram lengan Darian.

"Kamu nggak adil, Darian! Kalau kamu bilang nyesel, berarti kamu nyesel pernah sama aku? Padahal aku yang selalu ada! Aku yang selalu peduli! Kamu dulu bilang Sera nggak pernah paham kamu. Sekarang Sera pergi, harusnya kamu bersyukur ada aku!"

Darian menepis tangannya kasar, berdiri dengan wajah kusut penuh penyesalan karena dia terlalu bodoh.

"Bersyukur? Apa kamu pikir aku bisa bersyukur setelah kehilangan orang yang paling aku sayang? Aku bahkan nggak pernah benar-benar milik kamu, Fiora. Hati aku dari dulu cuma buat Sera."

Kata-kata itu menampar Fiora keras. Air matanya mulai berkaca, tapi amarah membuatnya tidak ingin terlihat lemah.

"Jadi semua ini sia-sia, Darian? Semua yang aku lakuin cuma buat kamu lihat aku, buat kamu sadar aku lebih baik dari dia, ternyata nggak ada artinya?" suaranya meninggi, bergetar antara marah dan sedih.

Darian menunduk, kepalanya dipenuhi rasa bersalah yang menyesakkan. "Iya sia-sia. Karena pada akhirnya, aku sadar aku cuma hancurin semuanya dengan nurutin kamu"

Sera terdiam,tubuhnya bergetar hebat. Ia sangat kesal terhadap Sera.

"Kenapa semua orang selalu ada dipihak Sera" batin Fiora kesal tanpa aba aba ia segera pergi meninggalkan Darian sendiri.

Sera masi menggenggam tangan besar Darian melewati koridor kantor,ia kesal dengan Darian yang mendadak peduli dengan dirinya.

"Kenapa setiap darian peduli,hatiku merasa aneh?batin Sera.

"Kamu kenapa melamun Sera"tanya Reindra lembut.

"Ah tidak apa apa,hanya saja aku masi kesal dengan ulah Fiora yang mengotori pakaianku" Sera manyun.

"Sudahlah,aku sudah meminta asisten membelikan pakaian baru untukmu" jelas Reindra.

"Hah? Kamu sampai nyuruh asistenmu membelikanku pakaian?" Sera sedikit terkejut.

"Tentu saja. Aku nggak mau kamu merasa terganggu hanya karena pakaianmu kotor seperti ini. Kamu ini harus tampil yang terbaik" Darian mencubit hidung Sera.

"Kamu ini ya Rei,selalu buat aku ngerasa repotin kamu"

"Apa?aku tidak merasa kamu merepotkan" Reindra segera menatap ke arah kedua bola mata Sera.

"Terus ini apa?ini hanya kotoran kecil,kamu sampe nyuruh asistenmu jauh jauh beli pakaian"jelas Sera.

Reindra tersenyum kecil, matanya masih menatap lurus ke arah Sera.

"Sera… kamu nggak ngerti, ya? Buat aku, ini bukan hal kecil. Kamu itu penting. Jadi apa pun yang bisa bikin kamu nyaman, aku bakal lakuin"

Sera terdiam. Ada rasa hangat yang merayap di dadanya. Kata-kata Reindra itu terlalu tulus, membuatnya tak sanggup segera membalas.

Pelan-pelan, Reindra mengulurkan tangan, menyibakkan helaian rambut Sera yang jatuh di pipinya. Sentuhan lembut itu membuat jantung Sera berdegup lebih cepat.

"Rei" suaranya nyaris berbisik, penuh ragu.

Reindra menunduk sedikit, wajahnya semakin dekat hingga Sera bisa merasakan hangat napasnya.

"Kamu nggak pernah repot buatku, Sera. Justru aku bersyukur bisa ada di sampingmu sekarang"

Sera menunduk, mencoba menghindari tatapan itu. Tapi Reindra kembali menyentuh dagunya, perlahan mengangkat wajahnya agar kembali menatapnya. Mata mereka bertemu. Ada rasa berdebar yang sulit dijelaskan.

"Aku cuma pengen kamu tahu satu hal" ucap Reindra lirih, suaranya nyaris bergetar.

"Aku bakal senang kalau kamu mau ngerepotin aku"

Sera mengedip cepat, matanya memanas. Ada bagian dari dirinya yang ingin percaya, tapi juga ada luka lama yang membuatnya takut.

"Gadis kecilku aku tidak akan membiarkan mu merasa sakit di kehidupan kedua ini"batin Reindra.

1
kriwil
bangkit lagi buat balas dendam knp karakter sii sera ini di buat lebay kek anak anak baru kenal sama lawan jenis saja
kriwil
sebelum mati dan mengulang kembali udah di porot8n di manfaatin suami dan sahabat ,harusnya si sera di kehiduoan kedua jangan nglakuin hal yang sama ngeluarin uang buat temen kawan atau siapa pun apa lagi laki laki di tambah lagi sok nyamar anak sopir
Putrii Marfuah
plot twist
💞DARRA💞💖
ditunggu lanjutannya kak 😍
Nadinachomilk: sudah ya kakak❤️❤️
total 1 replies
kalea rizuky
hahaha kapok duo benalu
kalea rizuky
baru baca uda emosi
Intan Marliah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!