Ratusan tahun setelah kemenangan Kaisar Xiao Chen, di sebuah dunia fana yang terpencil, sebuah legenda baru mulai bersemi dari benih yang telah ia tanam.
Xuan Ye adalah seorang yatim piatu, dibuang saat lahir dan dianggap "sampah" karena tidak memiliki akar spiritual. Dia tumbuh di bawah hinaan dan penindasan, tidak menyadari bahwa di dalam darahnya tertidur dua garis keturunan agung: kekuatan ilusi Mata Ungu dari Keluarga Xuan kuno, dan darah Phoenix dari ibunya, seorang bidadari suci dari Aliran Suci. Ibunya, yang dibutakan oleh harga diri sektenya, telah membuangnya karena dianggap sebagai aib dan berbohong pada suaminya bahwa putra mereka telah meninggal.
Di titik terendahnya, Xuan Ye secara "tidak sengaja" menemukan sebuah warisan jiwa yang ditinggalkan oleh Kaisar Xiao Chen. Kesempatan ini membangkitkan Mata Ungu Ilusi miliknya dan memberinya teknik kultivasi jiwa dasar, memberinya kunci untuk memulai perjalanannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14: Taman Giok di Dasar Jurang
Setelah proses penyerapan energi selesai, Xuan Ye akhirnya membuka matanya di dalam gua bawah tanah yang sunyi. Lautan kesadarannya kini telah meluas berkali-kali lipat, dan kekuatannya telah mencapai puncak Ranah Foundation Establishment, hanya selangkah lagi dari terobosan berikutnya.
Tetapi kegembiraan atas peningkatan kekuatannya sepenuhnya tertutupi oleh kengerian dari penemuan terakhirnya. Sepasang mata Phoenix biru api yang agung, yang bersembunyi di kedalaman jiwanya.
Dia segera mencoba untuk menyelam ke dalam lautan kesadarannya lagi, mencari jejak dari kehadiran misterius itu. Tetapi tidak ada apa-apa. Sudut terdalam dari jiwanya kembali menjadi kegelapan primordial yang kosong. Seolah-olah mata itu tidak pernah ada.
Apa itu tadi? pikirnya, keringat dingin membasahi punggungnya. Sebuah ilusi yang diciptakan oleh jiwaku yang tegang? Sisa-sisa dari garis keturunan lain yang tidak kuketahui?
Pertanyaan tentang asal-usulnya, yang tadinya hanya sebuah kesedihan yang samar, kini telah menjadi sebuah teka-teki yang menakutkan. Dia menyadari bahwa dia tahu lebih sedikit tentang dirinya sendiri daripada yang pernah ia bayangkan.
Dia memutuskan untuk menyingkirkan misteri itu untuk saat ini. Dia tidak berdaya untuk menyelidikinya sekarang. Prioritasnya adalah bertahan hidup dan menjadi lebih kuat.
Dia bangkit dan mengalihkan perhatiannya ke sekelilingnya. Dengan lenyapnya Roh Sisa Beracun, jalan menuju Mata Air Racun Giok kini terbuka.
Dia mendekati mata air itu dengan hati-hati. Itu adalah sebuah kolam kecil yang berisi cairan hijau giok yang kental, memancarkan cahaya lembut dan energi Yin yang luar biasa murni. Dia menyentuh cairan itu. Anehnya, itu tidak korosif. Sebaliknya, itu terasa sejuk dan menenangkan jiwanya.
"Ini bukanlah racun biasa," bisiknya pada dirinya sendiri, menyadari sesuatu. "Ini adalah 'Racun Kehidupan', sebuah harta surgawi yang bisa menutrisi jiwa."
Dia menjelajahi sisa gua raksasa itu. Di balik kerangka ular naga purba, dia menemukan sebuah ceruk tersembunyi. Di dalamnya, tergeletak sisa-sisa kerangka seorang manusia dan beberapa benda.
Di samping kerangka itu, ada sebuah tablet batu dengan beberapa baris tulisan yang terukir di atasnya.
"Aku adalah Yao Gu, seorang alkemis pengembara. Aku secara tidak sengaja jatuh ke dalam jurang ini tiga ratus tahun yang lalu. Aku menemukan mata air suci ini, tetapi aku tidak cukup kuat untuk mengalahkan roh penjaganya. Aku akan segera mati karena luka-lukaku. Bagi siapa pun yang cukup beruntung untuk menemukan tempat ini, aku meninggalkan sisa-sisa dari pekerjaan seumur hidupku. Kuharap itu akan berguna."
Di samping tablet itu ada sebuah cincin penyimpanan yang sudah usang.
Xuan Ye memeriksanya. Di dalamnya, ada tumpukan ramuan spiritual langka yang memiliki atribut Yin dan racun, yang jelas hanya tumbuh di dasar jurang ini. Ada juga sebuah gulungan kulit binatang yang sudah tua.
Dia membuka gulungan itu. Itu adalah jurnal alkimia pribadi dari Yao Gu, yang berisi catatan-catatan penelitiannya yang mendalam tentang ramuan beracun dan beberapa resep pil tingkat tinggi. Dan di halaman terakhir, ada satu resep yang membuat mata Xuan Ye berbinar: "Pil Yin Peningkat Jiwa", sebuah pil yang bisa sangat mempercepat kultivasi jiwa. Dan bahan utamanya adalah air dari Mata Air Racun Giok.
Dan yang paling penting, di dalam cincin itu juga ada sebuah peta kasar yang digambar oleh Yao Gu, yang menunjukkan sebuah jalur rahasia dan sangat berbahaya untuk bisa memanjat keluar dari Jurang Awan Menangis.
Xuan Ye memegang semua benda itu di tangannya.
Sebuah tempat kultivasi yang sempurna. Bahan-bahan alkimia yang tak ternilai. Resep-resep pil tingkat tinggi. Dan sebuah jalan keluar.
Surga tidak hanya memberinya jalan keluar dari kematian; surga telah memberinya sebuah kesempatan yang menentang takdir.
Dia membuat keputusan. Dia tidak akan segera pergi. Tempat ini adalah benteng alaminya. Sekte Gerbang Awan Biru tidak akan pernah menemukannya di sini.
Dia akan menggunakan tempat ini sebagai basisnya. Dia akan berlatih. Dia akan belajar alkimia.
Dan saat dia akhirnya keluar dari jurang ini, dia akan menjadi seseorang yang sama sekali baru.
Dia duduk di samping Mata Air Racun Giok, mengeluarkan beberapa ramuan dari cincin, dan sebuah kuali alkimia tua. Dia teringat pada catatan Yao Gu tentang cara menciptakan api alkimia pertama seseorang.
Dia mengulurkan tangannya. Dengan susah payah, dia memfokuskan energi jiwanya. Sebuah nyala api kecil yang goyah, berwarna ungu samar, muncul di telapak tangannya. Api Ilusi Jiwa.