NovelToon NovelToon
Revano, Posesif Badboy

Revano, Posesif Badboy

Status: sedang berlangsung
Genre:Bad Boy
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: aulina alfiana

"Putus kan pacar Lo!!"


Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.


Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.


"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."


"Gue makan Lo!"


Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kemana Mana

"Apartemen?"

Renata mengeryitkan alisnya manakala saat ini ia sudah di belakang motor Radit yang mana motor itu melaju ke arah sebuah apartemen.

Ya apartemen yang letaknya di tengah-tengah kota, apartemen yang Renata tahu itu adalah milik Radit.

Hampir 3 tahun Renata menjalin hubungan dengan Radit tetapi Renata hanya tahu Radit mempunyai apartemen di pinggir kota tanpa pernah ke apartemennya. Bukannya Renata tidak pernah diajak Radit ke sana tetapi memang Renata tidak mau Renata takut jika hanya berdua dengan Radit itu nanti akan menimbulkan sesuatu yang tidak diharapkan mengingat dirinya dan Radit sama-sama saling mencintai pastinya akan ada orang ketiga yaitu setan yang akan mempengaruhi mereka.

"Lo yakin kalau mereka ke apartemen dan apartemen itu milik Radit? bukannya Lo belum pernah ke apartemen Radit sama sekali?"

Tanya Nana yang mencoba untuk mengorek informasi lebih lanjut dengan Renata yang pastinya bukannya tidak percaya tetapi apa mungkin di siang bolong begini Radit mengajak selingkuhannya itu ke apartemen sementara Renata sendiri belum pernah menginjakkan kakinya di sana.

Renata menggelengkan kepalanya, memang sih zaman sekarang sepertinya mustahil banget jika pacaran itu tidak keluar masuk hotel ataupun keluar masuk apartemen tetapi tidak dengan Renata meskipun dirinya bar bar dan suka seenaknya, membolos bahkan bisa dibilang urakan tapi Renata masih mampu menjaga harga dirinya.

"Wow hebat banget, lo yang dipacari Radit bertahun-tahun tetapi dia yang keluar masuk apartemen, salut deh gue..."

"Diem deh, mendingan Lo konsentrasi aja daripada mood gue semakin buruk. Gue mau mengakhiri semuanya, gue sudah nggak tahan jika terus dipermainkan seperti ini, enak aja dia selalu bohongin gue dan mengira Gue nggak tahu tetapi kenyataannya gue tahu semuanya."

Bukan tidak mau bersaing dengan selingkuhan Radit tetapi untuk apa, Renata lebih berkelas. Dia perempuan mahal yang mana jika ditinggalkan oleh satu laki laki, masih banyak laki-laki lain yang mengantri terlebih saat ini sudah mempunyai Revano. Ya meskipun belum ada rasa cinta di dalam hatinya tetapi seenggaknya mempunyai pelindung di saat Renata ada sesuatu masalah dan laki-laki brengsek seperti Radit itu memang pantas ditinggalkan agar tidak seenaknya saja mempermainkan hatinya.

Dan siang ini Renata bertekad untuk mengakhiri semuanya ia akan memergoki Radit bersama selingkuhannya di dalam apartemen.

"Re, lo yakin kuat?"

Baru saja Renata akan membuka pintu mobil tetapi tiba-tiba tangannya dicekal oleh Nana bukannya apa-apa hanya ingin memastikan kalau sahabatnya yakin untuk mengungkap semuanya kalau sahabatnya itu nanti benar-benar kuat ketika melihat sesuatu yang benar-benar menyesakkan di dada.

"It's oke, gue nggak papa daripada berlarut-larut, nunggu apa lagi inilah saatnya. Lo tau gue kan bagaimana gue?"

Nana menganggukkan kepalanya meskipun ia tahu kadar cintanya dengan Radit itu masih sangatlah besar tetapi Nana mendukung keputusan Renata untuk mengakhiri hubungan nya dengan Radit walaupun kenyataannya nanti pahit.

Kedua gadis cantik itu turun dari mobil yang tentunya saat ini mereka masih mengendap-ngendap karena Renata juga tidak tahu persisnya di mana apartemen tempat tinggal Radit itu berada, di lantai berapa dan juga nomor berapa.

"Jangan terburu-buru nanti mereka curiga..."

Ujar Renata yang saat ini mencoba anteng meskipun dirinya sudah penasaran dan sudah greget sekali tetapi ia harus waspada siapa tahu nanti Radit ataupun selingkuhannya menoleh ke belakang.

"Kelamaan nanti takut ketinggalan jejak. Renata ... Lo kan nggak tahu mereka berada di nomor berapa."

Setelah mereka berdua diam sejenak kali ini berjalan lagi yang pastinya masih mengikuti di mana Radit dengan selingkuhannya.

Dan benar, Radit bersama dengan selingkuhannya itu masuk ke sebuah kamar apartemen di mana letaknya di lantai 2 apartemen nomor 39 yang pastinya ini adalah pertama kalinya Renata menginjakkan kakinya di apartemen.

"Lo yakin mau memergoki mereka sekarang?"

Keduanya sudah berada di depan pintu apartemen milik Radit yang mana Nana memastikan sebelum gegabah harus dipikir ulang terlebih dahulu harus dipikir matang-matang takut-takut kalau nanti Radit berkilah dan menggagalkan semua rencana Renata.

"Nggak, tunggu sekitar lima belas menit lagi, gue nggak bodoh gue takutnya kalau sekarang masuk mereka berdua bisa saja berkilah dengan dalih apaan gitu, gue pengen memergokilnya langsung sewaktu mereka..."

"Bercinta? lo nggak gila kan lo udah siap melihat semuanya?"

"Iya gue memang sudah nggak waras tetapi dengan begitu semua bukti berhasil gue dapatin, daripada saat ini mereka baru masuk dan belum ngapa-ngapain lalu kita masuk, mereka saja bisa bersandiwara ngapain aja tetapi kalau pas mereka berdua lagi bercinta mereka nggak bisa ngelak lagi."

"Oke gue paham. Lalu kita ngapain sambil nunggu lima belas menit?"

"Makan dulu Gue lapar sepertinya Gue memang butuh tenaga dan kayaknya tadi di lantai 1 ada semacam kafe kecil-kecilan gitu."

"Ha?"

Nana melongo bisa-bisanya Renata masih memikirkan soal perut tidak bagaimana gitu dan memang waktu lima belas menit itu bukanlah waktu yang singkat itu lumayan lama untuk menunggu seseorang yang asik di dalam, ya walaupun pikiran Renata agak gila, bisa-bisanya malahan makan dulu, apa masuk nanti makanan di perut Renata.

"Udah nggak usah ha he ho gue masih normal kok daripada malahan kita nunggu di sini lebih baik kita isi perut terserah lo mau makan apa gue traktir atau kalau lo nggak mau makan lo lihatin gue juga nggak apa-apa..."

"Ogah ngomong ditraktir gue juga mau makan banyak!"

"Terserah lo yang penting waktunya cuma lima belas menit, lebih dari itu gue nggak tanggung karena mereka juga nggak mungkin lama-lama berada di sini..."

Untuk mempersingkat waktu mereka bergegas menuju ke lantai 1 dan benar ada kafe kecil-kecilan di sana yang memang diperuntukkan untuk penghuni apartemen ini. Ya meskipun kecil tetapi makanan dan minumannya komplit dan juga rasanya sepertinya memang menggiurkan.

Sementara di dalam kamar apartemen...

"Radit .. Gue sudah nggak tahan lagi benar-benar lo sudah membuat gue gila..."

Cindy, selingkuhan Radit sekaligus mantan pacar Radit dulu, saat ini sudah bertelanjang dada pastinya sedari tadi Cindy memang sudah bernafsu dan ingin segera dibelai-belai oleh Radit.

"Dan gue mau kita di sini sampai malam.."

Racau Cindy lagi yang entahlah apa saja yang sudah diminumnya yang jelas saat ini Cindy benar-benar sudah seperti orang gila meneriakin nama Radit sembari menggaruk tubuhnya yang entah gatal atau enggak.

"Nggak bisa, di sini kita paling lama cuma setengah jam nggak bisa lama-lama.... takut Renata curiga.."

"Ckk Renata lagi Renata lagi kapan sih lo sehari bersama gue dan gak mikir Renata apa sih hebatnya dia dari gue? lo tau sendiri Gue sudah serahkan semuanya sama lo, bahkan setiap hari lo sudah nikmatin tubuh gue, lalu mengapa lo masih mengingat Renata? cantikan gue daripada Renata.."

Srekkk

Dengan cepat Cindy yang sudah tidak tahan langsung menarik tubuh Radit yang masih menggunakan pakaian, entahlah kebalik atau enggak tetapi yang jelas saat ini tangan Cindy sudah kemana-mana berusaha untuk bisa segera dipuaskan oleh Radit.

1
Herman Lim
nah u candu kan Vano 💩
sunshine wings
Good story author..
👍👍👍👍👍
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
❤️❤️❤️❤️❤️
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
nah bagus kyk ne prok... prokk... ga bs ngelak u kan nah lanjut tuh sama mantan u 💩💩
Siti Nina
Oke 👍👍👍
Herman Lim
lanjut Thor
Ddek Aish
Vano kah ato Radit
Ddek Aish
si Vano nggak dengarin saran si bibi
Herman Lim
nah kena batu sdr kan
Herman Lim
dah re putuskan aja cow kyk gini dah mulai berbohong dia ga ada guna nya di pertahan kan
Ddek Aish
udah Re putusin aja
Herman Lim
bnr re klo. sampe dah dkt bgt baru tau lebih sakit bgs skrg lebih baik tau dl
Herman Lim
lanjut kak
Herman Lim
lanjut Thor penasaran gimn ne Radit ketahuan selingkuh pasti lebih seru lagi
Ddek Aish
astaga 10 atau 20 ronde
Sumawita
good job revano
Ddek Aish
Papanya Renata nggk sich itu.kalo iya bantuin perusahaannya dengan syarat nikah sama anaknya aja
Ddek Aish
mampir
Ernaaaaa
msh aku pantau Thor heee
Sumawita
hadir kak
Sumawita: semangat kak💪💪💪💪
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!