"Putus kan pacar Lo!!"
Revano menatap tajam ke arah Renata, mata nya menelisik dari atas ke bawah, memperhatikan Renata dengan begitu intens.
Sementara Renata hanya diam...rasa cinta untuk pacarnya itu masih sangat dalam. Tidak mungkin kan dia begitu saja memutuskan hubungan ini, apalagi alasan karena seseorang.
"Gue kasih waktu sampai nanti malam,...kalau lo belum mutusin dia, siap siap saja....gue minta hak gue.."
"Gue makan Lo!"
Bisik Revano di telinga Renata, dengan hembusan nafas yang begitu kentara, membuat Renata seketika merinding.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aulina alfiana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ajarin Gue
Shittt
Sialan
Mengapa tubuhnya sangat menggoda, gila...gue gak tahan kalau seperti ini, mau langsung gue terkam aja, itu bener-bener indah seksi putih mulus sama sekali tidak ada celah apalagi bagian itunya benar-benar menggiurkan.
Selain terpesona terpana dan juga pokoknya entahlah tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata Revano juga mengumpat kesal, bagaimana mungkin di depannya itu adalah istrinya yang sah yang saat ini sedang bertelanjang dada bahkan seluruh tubuhnya terlihat oleh Revano dengan di bawah shower yang malahan membuat Revano semakin panas dingin saja, benar-benar tidak ada yang terlewatkan sama sekali mata Revano pun tanpa berkedip memandang ke arah tubuh indah istrinya.
Glekk
"Lo!! pergi lo sialan! kenapa lo malah diam saja di sana?"
Byurr
Renata baru menyadari ketika dirinya sudah membuka matanya yang mana tadi kedua telapak tangannya digunakan untuk mengusap rambut dan juga wajahnya, dan kini tanpa sadar sosok laki-laki sudah berada di sampingnya dengan mata yang memandang ke arahnya, benar-benar Renata kaget dan seketika langsung berteriak lalu meninggalkan Revano masuk ke dalam bak mandi.
"Lo bener-bener sialan, brengsek! Lo sengaja ya? mendingan lo keluar sana!!"
Usir Renata lagi di kala Revano sama sekali tidak bergeming bahkan laki-laki itu sudah membuka mulutnya matanya masih menatap ke arah Renata, entah apa yang ada di pikiran nya saat ini yang jelas Revano masih berdiri di sana.
Byuur
"Sialan lo, jadi basah ni gue."
teriak Revano yang saat ini sadar ketika Renata sudah menyipratkan air dari dalam bak mandi yang nampaknya Renata benar-benar terganggu tidak suka dengan Revano yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar mandi meskipun Renata ingat jika Revano itu berhak atas semuanya tetapi ia yang memang belum siap untuk melakukan sesuatu itu.
"Syukurin cepet sana keluar, gue mau mandi ... lo sengaja kan mau ngintipin gue?"
Revano yang tersadar langsung saja tersenyum, senyuman nya yang penuh dengan kecurigaan yang mana saat ini laki-laki itu bukannya keluar dari kamar mandi tetapi malahan mendekati bak mandi, membuat Renata semakin khawatir deg-degan dan juga ketakutan.
"Jangan coba-coba mendekat kalau nggak gue guyur tubuh lo!!"
Ancam Renata yang kini sudah mengambil gayung yang berada tidak jauh dari tangannya dan otomatis Revano langsung berhenti bukannya menyerah tetapi Revano lagi memikirkan bagaimana caranya ia bisa masuk ke dalam bak mandi itu.
"Lo ngancam gue? tidak akan mempan! lo masih ingat kan lo itu istri gue apalagi gue sudah bayar mahal yang banyak sama lo, ingat 10 miliar bahkan 5 miliarnya sudah di gunakan bokap lo untuk perusahaan nya yang hampir bangkrut dan 5 miliar lagi sudah masuk ke rekening lo... Jadi lo sekarang tahu kan apa tugas dan kewajiban lo? belum lagi dengan beberapa kartu unlimited yang sudah gue berikan. Apa itu belum cukup kalau gue minta imbalan gue sebagai suami lo? atau jangan-jangan lo takut memberikan hak lo karena lo sudah tidak perawan lagi?"
"Ckkk.... rugi dong gue kalau memang ternyata lo nggak perawan, 10 miliar gue beli mahal-mahal tapi ternyata lo nya sudah jebol, nggak perawan bahkan mungkin saja punya lo lubangnya sudah besar..."
"Anjing b@jingan memang lo!!"
Umpat Renata kasar yang mana tidak suka mendengar kata-kata dari Revano, dirinya seperti direndahkan padahal kenyataannya memang begitu. Revano memberikan bantuan itu pun dirinya tidak minta bahkan orang tuanya juga tidak meminta hanya menawarkan kerjasama saja bukan menawarkan putrinya tetapi entah mengapa tiba-tiba Revano bisa berpikir untuk menukar semuanya itu dengan dirinya.
"Marah? kenapa marah? kalau memang Lo masih perawan seharusnya lo nggak usah marah dong kalau lo marah-marah itu sudah buktikan kalau lo memang sudah biasa dipakai sama si brengsek itu... Jadi sekarang layanin gue, gue adalah suami lo yang sah, lo lakukan apa yang dulu lo pernah lakukan sama si brengsek itu..."
Revano mendekat meskipun saat ini Renata sudah memegang gayung berisi air tetapi lagi lagi itu sama sekali tidak membuat Revano takut bahkan Revano sedari tadi menatap ke arah tangan Renata yang sudah bergetar sepertinya memang benar Renata hanya mengancamnya saja tetapi tidak akan pernah dilakukan, sudah keburu ketakutan sendiri.
Byuur
"Sialan lo pergi!! kalau nggak gue teriak!!"
Dan memang benar tangan Renata yang bergetar sehingga Renata tidak tahu jika saat ini Revano sudah mengambil gayung, bahkan gayung itu langsung saja disiramkan ke kepala Renata yang mana Renata langsung saja gelagapan sendiri dan dengan kedua tangannya menahan tubuh Revano, meminta Revano untuk keluar dari sana.
"Gue akan keluar tapi itu sama lo... tapi sebelum keluar, Gue mau main dulu sama lo di sini sepertinya lebih enakan main di sini daripada di dalam kamar...."
Renata terdiam benar-benar tubuhnya sudah bergetar hebat ia ketakutan sendiri baru kali ini dirinya merasa ketakutan menghadapi seseorang padahal Renata itu gadis yang barbar sama sekali tidak takut bahkan ketika ada tawuran Renata juga seringnya ikut-ikutan membantu anak-anak sekolahan untuk memebasmi sekolahan lain yang menyerang sekolahannya, tetapi kali ini di depan Revano nyali Renata ciut.
Glekk
Deg
Deg
Entah kapan tiba-tiba Revano sudah masuk ke dalam bak mandi 1 bak bersama dengan Renata, kembali lagi Revano tersenyum dengan senyuman yang penuh arti dan kali ini ia bisa melihat wajah cantik Renata dari jarak dekat dan tubuh indah Renata yang tinggal beberapa centi lagi bisa dipegang dipeluk dan juga bisa melakukan sesuatu kepada istrinya.
"Van, gue mohon lo pergi ya... gue belum siap dan gue nggak bisa ngelakuinnya... gue minta maaf gue salah sama lo!!"
Renata yang ketakutan bahkan saat ini dadanya berdegub kencang bukan karena jatuh cinta tetapi karena memendam sesuatu kekhawatiran tentunya takut-takut kalau dirinya memang benar dimangsa oleh Revano di sini.
"Kenapa sayank? apa yang lo takutkan bukankah selama ini lo sudah pernah melakukannya? Jadi lo sudah pintar dong untuk melakukannya dan tidak perlu canggung lagi..."
Sekali lagi tidak memperdulikan Renata bahkan saat ini Renata yang sudah meminta maaf dengan matanya sudah berkaca-kaca benar-benar ketakutan namun Revano malahan semakin mendekat bahkan tubuhnya saat ini sudah berada di atas tubuh Renata dengan tangannya yang sudah terulur untuk mengusap rambut Renata yang basah.
"Ajarin gue... gue yakin lo lebih jago dari gue.... dan pastinya gue juga nggak akan kalah perkasanya dari si brengsek itu."
Bisik Revano yang saat ini sudah semakin mendekat bahkan bibirnya bukan hanya membisikkan kata-kata yang membuat Renata merinding tetapi juga menggigit telinga Renata, yang membuat gadis cantik itu meremang seketika.
👍👍👍👍👍
👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻👏🏻
❤️❤️❤️❤️❤️