NovelToon NovelToon
Putraku Menggila

Putraku Menggila

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi / Bad Boy / Keluarga / Teen School/College / Anak Yang Berpenyakit / Idola sekolah
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Rere Lumiere

Bima, seorang mahasiswa semester akhir yang stres kerena skripsi nya, lalu meninggal dunia secara tiba-tiba di kostannya. Bima kemudian terbangun di tubuh Devano, Bima kaget karena bunyi bip... bip... di telinganya. dan berfikiran dia sedang mendapatkan hukuman dari Tuhan.

Namun, ternyata dia memasuki tubuh Devano, remaja berusia 16 tahun yeng memiliki sakit jantung dan tidak di perdulikan orang tuanya. Tetapi, yang Bima tau Devano anak orang kaya.

Bima yang selama ini dalam kemiskinan, dan ingin selalu memenuhi ekspektasi ibunya yang berharap anak menjadi sarjana dan sukses dalam pekerjaan. Tidak pernah menikmati kehidupan dulu sebagai remaja yang penuh kebebasan.

"Kalau begitu aku akan menikmati hidup ku sedikit, toh tubuh ini sakit, dan mungkin aku akan meninggal lagi," gumam Bima.

Bagaimana kehidupan Bima setelah memasuki tubuh Devano?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere Lumiere, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

[15] Mobil Tiba

"Nyonya, Anda tidak perlu marah-marah seperti itu, bisa kah Anda bersikap tenang sedikit," sarkas Devano menaikkan satu kakinya ke kaki lainnya dan masih berada di atas ranjang tangan bersandar pada kasurnya yang empuk.

"Tenang kamu bilang, mata mu tenang!"

Emosi Dian meluap hingga menunjuk Devano dengan kasar namun bukannya dia ketakutan. Malah dia lebih santai dari sebelumnya, sembari mengupil.

"Anda tau, aku hanya membela diri dari para pembullyi itu, bukan kah akan lebih memalukan lagi jika aku mati di tangan para pembully. Pasti akan banyak gosip nanti nya yang mengatakan bahwa Anda orang tua yang tidak becus dan tidak memperdulikan anak," ucap Devano melemparkan bekas upilnya ke arah udara, lalu kini menggigit kukunya.

"Kau!" geram Dian tidak suka dengan jawaban dingin dari anak yang tidak di sukainya itu.

"Kalau tidak suka ya tidak suka saja, jangan repot-repot memarahiku, kalau Anda tenang, aku pasti akan hidup tenang," ujar Devano memalingkan wajahnya.

"Apa kau bilang? hem…" Dian menghempaskan tangan nya, kemudian berjalan dengan cepat meninggalkan Devano.

Sedangkan Devano nampak heran mengapa Dian tiba-tiba pergi, padahal Devano fikir wanita paru-baya itu akan makin gencar memarahinya.

Setelah melirik kearah pintu, Devano menarik nafas kasar. Kemudian berdiri dari kasurnya untuk menutup kembali pintu kamarnya. Selepasnya Devano kembali ke kasurnya dan merebahkan tubuhnya disana.

Devano merebahkan tubuhnya sejenak melepas beban yang terasa di kepalanya dan jantungnya, meskipun kebebasan itu nyata di depan matanya. Tapi, tetap saja ada perasaan yang mengekang, mungkin dia hanya bisa mengontrol pikirannya dan mengatakan 'gue bebas !'.

Devano menghela nafasnya hingga suara klakson nyaring dari arah luar rumah membuyarkan lamunannya, dia terlihat buru-buru membuka tirai berwarna abu-abu di jendela kamar itu untuk melihat apa yang terjadi di luar.

Devano menarik senyumnya seperti sangat bahagia ingin buru-buru keluar rumah itu. Ya, Mobilnya telah tiba, Devano membalik tubuhnya kearah pintu dan berjalan cepat keluar dari sana.

Hingga beberapa langkah lembar nya berhenti di depan pagar rumah itu, terlihat satpam rumah sedang memegang pinggangnya.

"Di Buka Pak Dirman," titah Devano pada satpam itu, namun bukan mengikuti perintah Devano Dirman malah menatap sinis pada Devano.

"Di buka pak! apa lagi, mobil saya mau masuk!" Sinis Devano tak suka seorang pekerja tidak menghormati anak majikannya.

"Oh, jadi ini mobil kamu! Jangan-jangan uangnya hasil nyuri," ketusnya membuat Devano naik pitam.

Devano mengerutkan jidatnya tidak suka ucapan Dirman seolah menyindirnya padahal dia adalah salah satu anak majikan Dirman, tapi mengapa dia tidak menghargai Devano selama ini.

Apakah karena dia sering di kucilkan di rumah ini sehingga Dirman bisa menghina nya sesuka hati.

Devano nampak menganggukkan kepalanya, "Oh, jadi ini karena dia keliatan cuek waktu Om Galih anter gue pulang. Tenyata pembantu nggak jauh beda sama sifat majikan nya," gumam Devano dalam hati.

"Gue nggak nyuri, gue pakai ini buat beli mobil," ujar Devano menujukan black card milik Sebastian.

"Itu kan milik tuan Bastian, kamu pasti benar mencurinya!" bentak Dirman ingin segera mengambil kartu itu, namun Devano menghindar dan memundurkan tubuhnya membuat Dirman hampir tersungkur di buat Devano.

Devano nampak menyeringai sinis menatap kearah Dirman, "Pak, kartu ini memang milik tuan Anda, tapi saya sudah diberikan kartu ini. Apakah Anda tidak terima dengan keputusan majikan Anda memberikan saya ini," sarkas Devano.

Tiba-tiba orang yang di dalam truk turun dari mobil dan melihat perdebatan itu sekilas kemudian mengatakan, "Halo selamat sore, apakah benar rumah ini rumah Devano, saya ingin mengantarkan kendaraan nya, " tanya pria itu sembari memegang sebuah map di tangan nya.

"Ya benar, itu saya. Ayo masuk, Pak Dirman cepat, atau Pak Dirman mau melihat uang majikan Anda hangus begitu saja," kata Devano menatap Dirman sinis.

Dengan sedikit lesu dan putus asa Dirman membukakan pagar itu agar truk besar itu bisa menurunkan mobil milik Devano.

Tidak berselang lama setelah berkutat dengan mobil Devano, akhirnya mobil itu bisa terparkir di depan rumah besar itu. Petugas sorum itu terlihat menyerahkan kunci mobil milik Devano.

"Ini Dek kunci mobilnya, tolong tanda tangan disini, tanda adik menerima barangnya," ujar petugas sorum itu menyerahkan map yang sudah terbuka itu pada Devano dengan sebuah pena di tangannya. Devano dengan senang hati menanda tanganinya dengan senyum yang merekah.

Setelah truk pergi, Devano kemudian menoleh pada Dirman yang masih menunduk, sedangkan laki-laki itu nampak sinis tak suka melihat Dirman.

"Kalau gue punya kekuasaan, gue bakalan depak lo dari rumah ini. Sayang gue cuma anak yang nggak di ingin kan, " gumam Devano kemudian mengelus Mercedes Benz GLE-Class miliknya dengan senyum merekah.

"Mobil gue," ucapnya.

Devano kemudian membuka pintu mobil itu terlihat interiornya sangat mewah, tidak seperti mobil yang sering dia temui jalanan, contohnya, Avanza, Innova yang terkenal milik supir travel yang suka kebut-kebutan.

Di sisi lain, di atas balkon seseorang memandang Devano dengan secangkir kopi di tangannya menatap dengan nanar apa yang di lakukan oleh putranya, itu Sebastian.

Memang sedari dia tadi terganggu dengan suara klakson panjang yang mengganggu pekerjaan nya hingga keluar dari kamarnya, memastikan apa yang menganggu pendengaran nya.

"Devano,"

Setelah dia keluar pemandangan pertama yang dia lihat adalah Devano yang berlari keluar dengan terburu-buru dan menyaksikan pertengkaran antara putranya dan Dirman, satpamnya.

Sebastian tidak menyangka Dirman begitu angkuh dan congkak, Sebastian mengeraskan rahangnya hingga hampir saja cangkir di tangannya terlepas dari genggaman karena begitu geram.

"Berani dia bersikap seperti itu pada Devano, apa ada yang salah selama ini? bagaimana bisa seorang pegawai bersikap congkak seperti itu?" geram Sebastian.

Sebastian melihat kearah Devano, seperti dia tidak masalah dengan sikap Dirman malah sekarang dia memeluk mobil barunya dengan bahagia. Sebastian menarik sudut bibirnya melihat anak yang selalu dia abaikan itu bahagia.

"Mobil gue emuah… emuah…" ujar Devano mencium mobilnya itu hingga ponselnya yang berada di saku celananya berdering.

"Siapa dah? ganggu kesenangan gue," ucap Devano mengambil ponsel nya di dalam saku celananya.

Dan tertera lah nama Theo sahabat barunya itu, yang tiba-tiba saja menelpon nya, Devano jadi menyeringitkan jidatnya tanda penasaran.

Devano : Ngapa, yo?

Theo : No, lo tau kandidat lo itu kan yang nama nya Karel.

Devano : Si anglerfish itu? emang kenapa dia?

Theo : Bukan anglerfish, tapi angel face.

Devano : Oke… oke nggak perlu bahas itu, dia kenapa?

Theo : Dia keroyok di kafe deket sini, pas gue mampir kesini, gue lihat Karel di keroyok sama pem-bully.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!