NovelToon NovelToon
Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Kau Sewa Aku, Ku Dapatkan Cintamu

Status: sedang berlangsung
Genre:Dosen / Anak Yatim Piatu / Pihak Ketiga / Romansa / Fantasi Wanita / Nikah Kontrak
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Kau sewa aku, Kudapatkan cintamu

Semua berawal dari selembar kertas perjanjian.
Ia hanya butuh uang, dan pria itu hanya butuh istri… meski sementara.

Dengan tebusan mahar fantastis, mereka terikat dalam sebuah **pernikahan kontrak**, tanpa cinta, tanpa janji, hanya batas waktu yang jelas. Namun, semakin hari, batas itu mulai kabur. Senyum kecil, perhatian sederhana, hingga rasa yang tak pernah mereka rencanakan… pelan-pelan tumbuh menjadi sesuatu yang tak bisa disangkal.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...
jangan lupa kasih dukungannya ya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part. 34- Kejutan

Hari itu suasana rumah keluarga Arga terasa lebih hangat dari biasanya. Udara pagi masih segar, burung-burung berkicau di halaman, dan aroma teh melati yang baru saja diseduh menambah kenyamanan rumah besar tersebut.

Namun, hal yang tidak terduga terjadi, tiba-tiba saja Rani datang berkunjung dengan membawa senyuman yang manis. Namun di sampingnya, Riko justru terlihat sedikit malas, dengan tangan yang menyelip di saku celana.

"Rani, Riko, kalian datang. Wah, ini kejutan yang menyenangkan. Sudah lama tidak mampir, ya," sapa kakek yang menyambut kedatangan mereka dengan ramah.

"Iya, Kek. Kebetulan hari ini aku dan Riko libur kuliah, jadi sekalian saja berkunjung," balas Rani seraya tersenyum lebih merekah.

"Saya ikut saja, Kek," timpal Riko yang mengangguk singkat.

Kakek pun terkekeh, lalu tangannya menepuk-nepuk bahu Riko seraya berkata, "Memang dasar, dari dulu kamu paling susah diajak keluar rumah. Untung kakakmu bisa menyeretmu kemari."

Semua tertawa kecil. Dan obrolan pun mengalir, mulai dari perkembangan usaha keluarga hingga nostalgia masa kecil Rani dan Arga.

Saat suasana tengah akrab, dari arah tangga terdengar langkah-langkah kaki Keira dan Arga yang baru saja turun. Anehnya, keduanya terlihat sedang bercanda.

Sambil menahan tawa, Keira memegang lengan Arga dan terus menggodanya dengan kata-kata. "Tapi beneran tuan dingin, gaya kamu kemarin mirip banget sama dosen killer di kelas. Sampai aku takut sendiri 😁."

Arga menatap malas tapi ujung bibirnya terangkat tipis. "Kamu memang terlalu dramatis. Padahal aku hanya membaca buku."

HAHAHAHA....

Keira pun tertawa lebih keras hingga membuat suasana terlihat lebih akrab dari biasanya.

Namun tawa itu mendadak terhenti ketika pandangan mereka bertemu dengan dua pasang mata yang menatap kaget dari ruang tamu.

Rani menatap tajam karena terkejut sekaligus tidak percaya melihat kebersamaan itu. Tapi justru Riko lah yang lebih terkejut, matanya membelalak dan nyaris tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Keira...?" gumam Riko, hampir tak terdengar.

Spontan Keira juga membelalakkan matanya. Tubuhnya kini terasa kaku dan ia pun menjadi gelagapan. Ia langsung menunduk, lalu mencoba mundur beberapa langkah ke belakang Arga.

"Arga... aku harus pergi. Aku—"

Namun sebelum ia sempat berbalik, tangan Arga sudah menahan pergelangan tangannya. Wajah Arga tetap terlihat tenang, meski matanya menatap tajam ke arah Riko.

"Tidak usah menghindar, Keira. Dia sudah telanjur melihat."

Rani menggigit bibirnya dan berusaha menahan gejolak dalam hatinya. Sementara Riko tampak semakin tidak mengerti, matanya bergantian menatap Keira lalu Arga.

"Jangan bilang... kamu... kamu yang jadi—" batin Riko, seolah tak ingin percaya.

Sedangkan Keira hanya bisa menunduk semakin dalam. Wajahnya memanas, hatinya berdebar tidak karuan. Ia ingin bersembunyi dan menghilang dari situasi yang begitu rumit itu, tapi ia tidak bisa menghindar.

Sementara Arga, meski terlihat dingin, genggamannya pada tangan Keira sedikit menguat. Entah sengaja atau tidak, ia seperti ingin menunjukkan sesuatu, baik pada Rani maupun pada Riko, jika Keira bersamanya.

Kakek yang sedikit kebingungan melihat situasi itu kini mencoba mencairkan suasana dengan berkata, "Ada apa ini? Kenapa semua tiba-tiba diam? Arga, Keira, ayo turun. Jangan berhenti di tangga, nanti dikira kalian sedang berpose."

Suasana pun kembali mencair karena gurauan kakek, meski sebenarnya masih terasa tegang. Rani hanya tersenyum hambar, dan berusaha menutupi rasa tidak nyamannya. Sedangkan Riko, matanya tak lepas dari Keira yang kini mencoba menenangkan diri.

Setelah beberapa saat, Arga akhirnya menuntun Keira turun hingga mereka berdua duduk di kursi dekat kakek dengan masih di bawah tatapan Riko dan Rani.

Keira berusaha menyembunyikan wajah tegangnya dengan tersenyum tipis, sementara Arga tetap tenang seperti tidak terjadi apa-apa.

"Nah, begini lebih bagus. Lengkap sudah. Duduklah, Nak Keira."

Keira menuruti lalu duduk rapi di samping Arga. Namun tatapan Riko tidak berhenti menelusuri wajahnya, seakan masih terus tidak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Jadi ini... sungguhan?" bisik Riko.

Keira menatap Riko sejenak lalu beralih menatap ke sembarang arah dan tak berani membalas. Sementara tangannya meremas ujung rok karena merasa gugup. Takut rahasianya menyebar di kampus.

Melihat ekspresi adiknya, Rani segera menengahi dan mencoba mengalihkan suasana. "Kek, tadi aku cerita sama Riko tentang masa kecilku di rumah ini. Banyak sekali kenangan lucu, ya."

"A haha... Oh iya, kamu memang sering main ke sini dulu. Bahkan kamu lebih sering main bersama kakek daripada Arga sendiri," jawab kakek seraya tertawa.

Arga hanya menatap Rani sekilas tanpa banyak komentar, lalu pandangannya kembali ke Keira. Seolah ingin memastikan sesuatu dari Keira.

"Kalau ada yang ingin ditanyakan, sebaiknya langsung saja. Jangan menatap seperti itu," ucap Arga datar namun terdengar tajam, sambil menoleh sedikit ke arah Riko.

Riko pun terperangah dan merasa sikap Arga itu seolah sengaja menantangnya. "Saya cuma… terkejut saja, Pak. Tidak menyangka kalau Keira ternyata—"

Keira buru-buru menoleh dan memberi isyarat halus agar Riko menghentikan ucapannya dengan tatapan memohon, seolah berkata, "Riko... jangan sekarang."

Kakek menepuk tangannya sendiri pelan-pelan dan menertawakan suasana yang agak kaku itu. "Ah, anak-anak muda ini. Suka sekali membuat rahasia. Biarlah, yang penting kalian semua akrab, ya."

Rani tersenyum hambar, tapi matanya menajam ketika melihat cara Arga menatap Keira. Ada sesuatu yang berbeda bukan sekadar basa-basi atau sandiwara belaka.

Sementara itu, Riko masih duduk kaku, pikirannya bercampur aduk. Melihat Keira di posisi itu membuatnya semakin ingin tau, meski jelas-jelas Keira tidak ingin membicarakan apa pun.

"Ini kejutan yang luar biasa...."

BERSAMBUNG...

1
Suanti
dasar pelakor 🤭
Aurora: hahah.. biar ada bumbu bumbunya 😅😅
total 1 replies
Nurul Awula
cirita nya selalu menarik 🥰
Aurora: Makasihh Kka... kasih like juga dong kakak biar tambah semangat nulisnya🥰😍🙏
total 1 replies
Nurul Awula
sumpah muak banget lihat si ulat bulu rani
Suanti: rani sakit jiwa 🤣🤣🤣🤭
total 1 replies
Makinjaya Makinjaya
diakhiri aja kei.msh bnyk cow yg suka sm kam😄
Suanti
rani dulu di lamar sm arga di tolak sekarang aja arga sdh nikah sm keira baru nyesal mau jadi pelakor 🤭
Nurul Awula
masih tetap menunggu thor
Aurora: Lagi meluncur... tunggu ya.. 🥰
total 1 replies
Nurul Awula
kok belum up thor
Aurora: maaf kemarin belum sempet di up 😊🙏
total 1 replies
Nurul Awula
lanjut
Nurul Awula
aku selalu menunggu kelanjutan nya thor
Aurora: udah up kak.. coba cek lagi🥰
total 1 replies
Keynan Milky
hayo Arga kikuk kikuk
Keynan Milky
owalah kasihan Rani Rani kamu tu ya ular yg berbisa
Keynan Milky
dasar Rani kmu tu g ngaca y SDH kmu yg ninggalin ni malah mau ngererbut lg
Aurora: Pura-pura jual mahal ya gitu, giliran dah di miliki orang, ya pengen lagi dia 😅😅
total 1 replies
Keynan Milky
kamu jatuh cintrong y riko
Aurora: Ember, cuman keduluan😅😅
total 1 replies
Aurora
kok, beberapa ayah dan ibu sih😅😅
maafkan typo 🙏😄
Nurul Awula
lanjut Thor seru banget ceritanya
Aurora: siap... di proses
total 1 replies
Nurul Awula
aku selalu menanti dan menunggu
Aurora: Makasih.. 🌹🥰
total 1 replies
Mia Camelia
makin seruu ini , jadi penaran😂🤣🥰🥰
Aurora: lanjut baca lagi kak.... udah update beberapa episode tuh 🥰
total 2 replies
Mia Camelia
🥰👍😄
Aurora
Maksudnya baru lulus sekolah ya, typo😄🙏
Mia Camelia
lanjut thor, makin seruuu🥰🥰🥰
Aurora: siap.. 🌹🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!