NovelToon NovelToon
SESAL YANG TERLAMBAT

SESAL YANG TERLAMBAT

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Pelakor jahat / Putri asli/palsu
Popularitas:33.4k
Nilai: 5
Nama Author: Mama Mia

Virginia Fernandes mencintai Armando Mendoza dengan begitu tulus. Akan tetapi kesalah pahaman yang diciptakan Veronica, adik tirinya membuatnya justru dibenci oleh Armando.

Lima tahun pernikahan, Virginia selalu berusaha menjadi istri yang baik. Namum, semua tak terlihat oleh Armando. Armando selalu bersikap dingin dan memperlakukannya dengan buruk.

Satu insiden terjadi di hari ulang tahun pernikahan mereka yang kelima. Bukannya membawa Virginia ke rumah sakit, Armando justru membawa Vero yang pura-pura sakit.

Terlambat ditangani, Virginia kehilangan bayi yang tengah dikandungnya. Namun, Armando tetap tak peduli.

Cukup sudah. Kesabaran Virginia sudah berada di ambang batasnya. Ia memilih pergi, tak lagi ingin mengejar cinta Armando.

Armando baru merasa kehilangan setelah Virginia tak lagi berada di sisinya. Pria itu melakukan berbagai upaya agar Virginia kembali.

Apakah itu mungkin?
Apakah Virginia akan kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07. Benarkah mayat Virginia?

Armando merasa matanya begitu berat efek semalaman tak bisa tidur. Biasanya kopi yang dibawakan oleh sekretaris akan membantunya untuk mengatasi masalah. Sayangnya kini tak lagi berlaku. Berjalan menuju kantin untuk pertama kalinya semenjak menjadi penguasa Mendoza grup, enggan minta kopi pada sekretaris.

Melewati kumpulan karyawan yang sedang istirahat sambil santap siang, telinganya terasa panas saat nama Virginia disebut. Dengan geram ia membawa langkah kakinya mendekati mereka.

“Nyonya?” serunya kesal.

Mendengar suara Armando, karyawan yang sedang berbincang serempak berdiri.

“Tuan?”

“Tuan?”

Semuanya menunduk tak ada yang berani menatap wajah beringasnya.

Armando berdecak sinis. Keinginannya untuk membeli kopi sirna sudah. “Virginia benar-benar berani. Ia bahkan berpura-pura mati,” umpatnya.

“Katakan! Berapa banyak dia membayar kalian untuk bergosip di hadapanku?” bentak Armando .

Seorang karyawan pria memberanikan diri untuk mengangkat kepala. “Itu tidak benar, Tuan. Nyonya tidak membayar kami. Bahkan kami tidak bertemu dengan Nyonya,” ucapnya lalu menunduk.

“Tuan Armando, suami saya adalah anggota tim SAR.” Seorang karyawan wanita menyela. “Saya hanya mendengar berita ini dari suami saya. Ada mayat perempuan yang ditemukan di pantai dengan wajah tidak dikenali,” lanjut karyawan wanita itu.

“Sudah cukup!” bentak Armando. “Kalian berdua." ujung jari Armando menunjuk ke arah karyawan bernama Diego Martinez dan Penelope Aldama. "Mulai hari ini tidak usah lagi bekerja di grup Mendoza.”

Setelah berkata demikian Armando keluar dari kantin dengan gusar.

Dua orang yang tadi menjawab omongan Armando terduduk di kursinya.

“Aku hanya bicara sesuai yang aku dengar.” Penelope yang mengaku suaminya seorang Tim SAR menunduk pilu.

“Aku juga.” Diego yang pertama kali menjawab Armando pun sedih. “Ini bukan gosip. Bahkan beritanya sudah disiarkan di televisi.”

Beberapa teman lain hanya bisa menatap iba. Mereka kehilangan pekerjaan tanpa tahu apa dosanya.

*

*

*

Berjalan keluar untuk mencari udara segar, Armando melonggarkan dasi yang terasa mencekik leher. Berjalan tak tentu arah, hingga tanpa sadar, langkahnya membawa dirinya di sebuah taman dengan kolam ikan hias di tengahnya.

“Sial! Untuk apa aku ke sini?” Bergumam memaki diri sendiri. Di masa lalu Virginia sering merengek mengajaknya ke tempat itu sekedar untuk berlibur, tapi ia tak pernah mewujudkannya.

“Kak Armando.” Dari arah berlawanan, tiba-tiba Veronica muncul dengan wajah bahagia. “Akhirnya kita bertemu kembali,” ucap Veronica yang langsung memeluknya dengan bahagia.

Armando melepaskan kasar pelukan Veronica membuat wanita itu menatap tak percaya.

“Jaga sikapmu! Aku sudah menikah.”

Veronica terperangah mendengarnya. Bahkan Armando terkejut menyadari apa yang baru saja ia ucapkan.

“Sejak kapan Kak Armando mengakui pernikahannya dengan wanita jalang itu.” Veronica bergumam kesal dalam hatinya. Tidak ini tak boleh terjadi.

“Bukankah kalian sudah bercerai?” Veronica menatap sendu.

Armando menyimpan kedua tangannya di saku celana menatap Veronica sambil mengerutkan kening. Dalam hati bertanya dari mana wanita itu tahu dirinya dan Virginia sudah menandatangani surat cerai?

“Siapa yang bilang?” Suaranya terdengar dingin.

Veronica mengambil ponselnya yang ada di tas, membuka dan memberikannya pada Armando. Menunjukkan sebuah postingan di sosial media miliknya 10 hari yang lalu.

“Kakak sudah mengirim pesan ke semua temannya. Katanya kalian sudah bercerai.” Veronica menatap sendu wajah Armando, seakan ia merasa kasihan pada pria itu. Padahal sejatinya ia sedang bersorak gembira.

Armando mengambil ponsel dari Tangan Veronica dan melihat postingan yang ada di layar. “Dia tidak mungkin benar-benar ingin bercerai kan?” bergumam dalam hati. Armando meremas kuat ponsel itu. Wajahnya tiba-tiba pias dengan rahang mengeras.

“Kak Armando, apapun alasannya, kita bisa memanfaatkan momen ini untuk bersatu. Kakak sudah berpisah dengannya.” Veronica memeluk Armando dengan bahagia.

Armando terkesiap, ada sisi hatinya yang tidak terima dengan ucapan Veronica. Pikirannya mendadak kosong. Ia bahkan tidak membalas pelukan Veronica seperti biasanya.

Merasakan tubuh Armando yang hanya terdiam kaku, Vero mengangkat wajahnya. “Kak Armando, kenapa diam saja?" Veronica menggoyangkan lengan Armando dan menatap penuh heran.

Armando menatap ke arah Veronica dengan tatapan yang rumit, lalu menyerahkan kembali ponsel Veronica yang masih ada di tangannya. Veronica menerima dan memasukkan kembali ponsel itu ke dalam tasnya.

“Kak Armando, ada apa? Kakak terlihat tidak bahagia. Apakah mungkin sebenarnya Kak Armando sudah mencintai kak Virgi?” Veronica menatap sendu. Air matanya hampir menetes.

Armando menatap wajah Veronica tak mengerti. Bukankah sejak dulu Veronica adalah cinta sejatinya? Bukankah dia selalu menunggu waktu bisa bercerai dengan Virginia untuk bisa segera menikah dengan Veronica? Tapi kenapa sekarang ia merasa ragu?

Armando memperhatikan tangannya yang masih berhias cincin pernikahan dengan Virginia. “Dia minta cerai? Itu jelas tidak mungkin.” Hatinya tetap membantah fakta yang nyata ada.

Perlahan Armando melepas cincin itu. “Virginia, bukankah kau paling benci melihatku dengan Veronica. Baiklah. Aku akan sengaja bersama dengan Veronica. Ayo kita lihat sampai kapan kamu akan terus bersembunyi.” Armando terus berbicara dalam hati.

Armando melempar cincin yang baru dia lepas jauh ke kolam. Air yang muncrat ke atas terlihat jelas oleh penglihatannya. Hilang. Cincin itu tak lagi ada. Veronica tersenyum melihat itu.

Armando tersenyum ke arah Veronica lalu merengkuh bahu gadis itu. “Mana mungkin aku mencintai wanita licik itu. Ayo, aku akan mengajakmu makan enak.’

“Virginia kali ini kau takkan bisa lagi merebut Kak Armando dariku.” Dalam hati Veronica tersenyum penuh kemenangan.

Tertawa bahagia. Berjalan sambil berpelukan, seakan dunia hanya milik mereka berdua.

*

*

*

Armando dan Veronica telah duduk berdua berhadapan di sebuah restoran mewah. Veronica merasa senang pada akhirnya dia bisa menguasai Armando seorang diri. Akan tetapi melihat Armando yang saat ini hanya diam melihat jarinya yang tak lagi berhias cincin membuatnya merasa geram.

“Kak Armando…! Kak Armando…!”

Berulang kali Veronica menyebut nama pria itu. Akan tetapi pria itu tetap saja pada fokusnya memegang jari manisnya yang kini kosong. Entah apa yang ada dalam pikiran pria itu sehingga dia bahkan tak mendengar suara Veronica.

“Kak Armando..! Kak Armando…!” Veronica melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Armando.

Pria itu sedikit tersentak kemudian menengadahkan wajah menatap ke arah Veronica dengan tatapan tak mengerti. “Ada apa?” tanya pria itu.

"Kak Armando kenapa? Apa yang terjadi pada ke Armando hari ini? Sudah beberapa kali aku memanggil, tetapi Kak Armando seperti tak mendengarku.”

Suara Veronica terdengar sedih. Ia tak suka dengan sikap Armando yang seolah baru saja kehilangan sesuatu yang berharga. Apa Armando kecewa karena Virginia mengumumkan perceraian mereka? Tidak. Veronica tak akan membiarkan itu terjadi.

“Maaf ya. Akhir-akhir Ini pekerjaanku benar-benar padat. Aku mungkin merasa sedikit lelah,” dusta Armando.

Sebenarnya bukan itu yang terjadi Entah kenapa pikirannya tiba-tiba teringat akan Virginia yang beberapa hari ini tak ditemuinya. Dan pembicaraan beberapa karyawan tadi? Mayat? Virginia. Apa benar itu mayat Virginia? Bagaimana jika memang benar? Memikirkan itu, kenapa dadanya terasa sakit?

Veronica tersenyum dia harus bersikap dirinya adalah wanita yang memahami Armando. Lagipula dia tidak boleh terlalu menekan pria itu. Jangan sampai pria itu malah Kehilangan keinginan untuk tetap bersamanya.

“Ada apa? Kamu tadi ingin bicara apa?” tanya Armando sambil menatap lekat ke arah wajah gadis itu.

Veronica tersenyum lalu menyodorkan piring yang berisi kepiting ke hadapan Armando. “Tolong kupaskan kepiting ini!” ucap Gadis itu manja.

“Aku saja baru saja manikur. Aku tidak mau kukuku ini rusak.” Veronica berbicara sambil menunjukkan kuku-kukunya yang telah cantik dengan warna cat yang mengkilat.

Armando menatap wajah itu tanpa kata.

“Ibu bilang kamu paling suka makan kepiting, tetapi kamu paling malas mengupasnya. Sementara aku paling suka mengupas kepiting, tetapi aku tidak suka makan kepiting. Jadi aku mengupasnya untukmu saja ya..?”

Virginia duduk sambil tersenyum manis di hadapannya mengulurkan sepiring kepiting yang sudah dikupas bersih.

“Kak… Kak Armando…!”

Armando tersentak menatap Veronica dengan bingung. Menengok ke sana kemari. Tidak ada Virginia. Yang ada di hadapannya adalah Veronica. Jadi dia tadi hanya berhalusinasi?

1
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
Amazing 🫶🫶🫶💚💚💚
Cindy
lanjut kak
Cristella Tella
nikmati karmamu veronica
Patrick Khan
yg gila cuma arman aja kyk e.. tak panggil arman ae lah.. armando kapik en 😅😅gk cocok kelakuane jahat soale 😁
Sri
nah bagus, habisi tuh keluarga Fernandez yang licik
untung adik iparnya waras
dan lepas Virginia
Ma Em
Armando yg telah menyakiti Virginia dgn begitu kejamnya sekarang merasakan penyesalannya dan baru sadar bahwa dia sdh ditipu dan dibohongi oleh Veronika tapi itu sdh terlambat karena Virginia tdk akan kembali padamu Armando meskipun Virginia msh hidup .
〈⎳ FT. Zira
gitu kek dari awal😮‍💨😮‍💨😮‍💨
〈⎳ FT. Zira
semenyedihkan ini Armando sekarang🤧🤧
〈⎳ FT. Zira
ehhh/Silent//Silent/🤭🤭🤭
〈⎳ FT. Zira
Ale kyaknya
Jenong Nong
gitu dong armandi balaskan dendam siapa sja yg telah membuat Virginia menderita.. ❤❤🙏🙏🙏
Noey Aprilia
Untung ada adik iparnya yg wras....
kl ga mh dia mti jg bkln sia2,mna yg jhat msh hdp enk pula.....bls mreka dong buat bkti cnta sm istrimu,biar sma2 mraskn gmna skitnya...
Jenong Nong
sekarang sy ada sedikit kasihan sm Armando tpi klo inget kemarin2 gedeknyaaaaaaa.... 😁😁❤❤🙏🙏
ora
Bagus. Setidaknya berguna sedikit kamu Armando ...
Cindy
lanjut kak
Star Ir
Nah bagus, jangan kamu aja yg menderita sendirian tornado bawa keluarga fernadez juga sengsara 🤣🤣🤣
partini
ya termasuk kamu lah biarpun itu cuma FAHAM SALAH,,
Sri
udah Armando coba dijodohin aja sama Esmeralda , soalnya Esmeralda kelihatannya baik drpd sama uler Veronica
〈⎳ FT. Zira: ide bagus tuh..🤭🤭
Queenfans Angelfans: һᥱһᥱһᥱ 𝗍ᥲ⍴і һᥲrᥙs ᥒᥙᥒggᥙ ᥎іrgі ᑲᥲһᥲgіᥲ
total 3 replies
Zhu Yun💫
Ingat Ale, masih ada kenangan terakhirnya yg lain... jangan lupa potong juga ya /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Determined//Determined//Determined/
ora
Armando kelakuan mu gini banget😌😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!