SISTEM,MARI BALASKAN DENDAM!

“ Paman Albert, ini aku. Kayla Adelia,”

Suara diujung ponsel sana membuat Albert merinding. Ia bolak balik melihat nomor yang menghubunginya lewat ponsel.

Ini adalah putri dari mendiang kakak angkatnya?

Tetapi, bukankah dia sudah meninggal? Bahkan belum genap 7 hari, bukan?

“ Paman.. paman. Aku tahu paman pasti sedang kebingungan sekarang. Tapi ini semua tidak bisa diceritakan hanya lewat ponsel,” Albert kembali melihat ke arah ponselnya yang masih saja bersuara.

Sekarang ia mulai curiga jika suara yang ada diujung ponselnya benar – benar suara keponakannya.

“ Nona Kayla, Anda dimana sekarang?” daripada sibuk bertanya - tanya dalam hati, Albert memutuskan untuk mempercayainya. Jika ini adalah sandiwara belaka, ia tidak akan kehilangan apapun. Toh, pihak sana pasti akan meminta untuk bertemu dan identitasnya akan terkonfirmasi.

“ Aku ada di penthouse No. 1 di MALADEWA TOWER,”

“ Baiklah, mari kita bertemu di area Restoran besok siang,” Albert memutuskan untuk mencoba.

Kematian sang kakak tentu saja mengguncang kehidupannya. Ia dulu hanyalah pengemis yang mendapat uluran tangan dari pasangan ayah dan anak keluarga Angler.

Bukan hanya diajak dan diberi makan, pasangan ayah dan anak itu bahkan mengangkatnya sebagai keluarga. Albert diberikan nama, tempat tinggal dan pendidikan hingga akhirnya ia bisa menjadi pengacara hebat seperti sekarang ini.

Kakaknya meninggal setelah 4 tahun berjuang dengan penyakitnya. Anaknya tinggal dengan suaminya yang kep*rat.

Bukan hanya ingin menguasai kekayaan yang ditinggalkan oleh ayah angkat dan kakaknya, tetapi suami b*jingan dari sang kakak bahkan membawa pulang selingkuhannya serta anak haramnya.

Jika saja sang kakak tidak menitipkan sejumlah aset untuk masa depan putrinya, Albert pasti akan mendepak keluarga gila itu.

Siapa yang akan tahu jika puti sang kakak, keponakannya malah meninggal karena kecelakaan. Dan Cedric bahkan memiliki surat kuasa jika harta yang dimiliki Kayla saat usia 18 tahun nanti akan menjadi milik Cedric.

Albert tidak bisa melakukan apapun. Tanda tangan yang tertera pada surat kuasa adalah benar milik Kayla.

Ditambah dengan berita jika Kayla meninggal dunia, membuat Albert semakin linglung. Jelas saja ia tidak akan rela semua harta yang disiapkan oleh ayah dan kakaknya malah jatuh pada pria baj*ngan seperti Cedric.

Albert dulu tahu jika kakaknya hamil diluar nikah setelah melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Sang kakak kekeuh untuk tidak memberitahu siapapun. Kakaknya hanya takut jika ia menyusahkan ayah mereka. Membuat malu keluarga Angler dan memutuskan untuk mencari menantu pria untuk menyembunyikan kehamilannya.

Dan pria itu adalah Cedric, seorang lulusan mahasiswa biasa yang bekerja di kantor Angler yang sekarang diubah menjadi perusahaan Agatha.

“ Mari kita lihat besok, semoga beliau benar – benar anak kakak,” Albert memutuskan untuk sedikit berharap.

...****************...

“ Begitu terkejut?” Kayla sedikit lucu mendengar reaksi dari Albert tadi.

[ “ BUKANKAH ITU HAL YANG WAJAR, ANDA SUDAH MATI DI MATA PUBLIK”]

“ Bisakah kau sedikit memberikan lelucon kepadaku? Kenapa harus blak – blakan begitu!” sungut Kayla.

[“ ANDA BERHARAP APA? -______-“]

Kayla pasrah dengan tingkat lelucon Sistem yang hampir berada di angka minus. Selalu saja menggunakan mode serius!

“ Apa – apalah, mari kita beristirahat sejenak. Besok sepertinya rencanaku harus segera dimatangkan. Tunggu apa yang akan aku dapat dari pertemuan dengan paman Albert ini,” Kayla mengusap sudut matanya. Selain berolahraga, kehidupan Kayla sangat santai. Ia tidak menyentuh buku pelajaran sama sekali.

Hanya berputar pada makan, tidur, main, dan berolahraga!

Kayla bersiap – siap untuk tidur. Ia bahkan sudah mengganti piyamanya dan sudah berbaring di kasur empuknya sebelum ponselnya berdering.

~ AY AY AY i’m your little butterfly`~~

Kayla mendengus sebal pada siapapun yang mengirim pesan saat ia sudah mengumpulkan niat untuk tidur! Hei, terkadang ingin mengantuk saja kau harus mengumpulkan niat yang banyak, oke!

MALADEWA 1

“ sedang apa?”

+6282xxxxxx

“ Atalaric Swan “

Alis Kayla berkedut hebat ketika melihat pesan kedua. Apa – apaan ini? Bertingkah sok misterius? Kayla mendengus pelan meskipun ia tetapi menyimpan nomor tersebut.

SI JUDES SWAN

Kayla mengangguk pelan, tentu saja ia sangat puas dengan penamaannya. Kayla tidak pusing – pusing membalas pesan keduanya, ia langsung meletakkan ponselnya di nakas dan kembali beradu nasib, mengumpulkan hawa ngantuknya.

...****************...

Atalaric melihat ponsel berkali – kali semenjak ia mengirimkan pesannya kepada Kayla. Berulang -kali hingga membuat Bryan dan Ken yang sedang mendiskusikan rencana penjualan season musim semi keheranan.

Apa yang membuat pangeran es kutub utara ini tampak sangat .... gelisah? Bryan dan Ken saling berpandangan dan senyum jahil segera terukir di bibir masing – masing.

`jangan – jangan kulkas itu akan mencair?`

Berita yang sangat langka. Wajib lapor pada asisten khusus paman sam!

...****************...

Keesokan harinya

Kayla berolahraga seperti biasa. Menyelesaikan misi harian dan kembali memperoleh poin kesehatan sebesar 5%. Sistemnya sedang pelit dan sedikit angot – angotan dalam memberi hadiah.

“ Apakah paman Albert sudah sampai restoran?” Tanya Kayla kepada sistem. Saat ini ia sedang menggunakan sepatu kasualnya.

[“ SEBENTAR LAGI, TUAN”]

“ Baiklah, aku akan turun juga,” ucap Kayla sambil bergegas keluar unit. Ia dengan cepat menuju ke lift khusus miliknya dan turun lalu segera menuju Restoran MEWAH. Tempat yang sudah disepakati oleh keduanya.

.

Albert sudah sampai dan memesan pada Kasir untuk diarahkan ke ruang VIP 2. Tentu saja ia tidak akan bertindak ceroboh dengan mengobrol di depan umum.

Apalagi ini adalah hal yang sensitif. Ia memilih ruangan yang privasi.

Kayla sampai tidak lama setelah Albert memesan beberapa makanan pembuka. Kalya diantar sampai depan pintu ruang VIP 2.

Tanpa ragu, Kayla mengetuk pintu dan mendorongnya ke dalam.

Albert mempersiapkan diri begitu baik, takut jika ini semua hanya lelucon dari orang iseng sekaligus ia berharap jika ia benar akan menemui keponakannya.

Wajah Albert memucat. Tubuhnya bahkan menggigil dan tertegun sejenak.

Gadis yang berada di depan pintu sangat mirip dengan mendiang kakaknya. Wajahnya memiliki tingkat kesamaan dengan sang kakak hampir 70 – 80%!

Sementara Kayla juga sedang mengamati pamannya. Tubuh asli sama sekali tidak memiliki ingatan tentang pria dewasa di depannya.

Perawakan Albert yang dewasa dan penuh dengan aura keadilan, membuat Kayla merasakan rasa aman tersendiri.

“ Anda, paman Albert?” Kayla akhirnya menjadi orang pertama yang memecahkan kecanggungan di dalam ruang tersebut.

“ Y.. Ya, benar. Nona Kayla... kan?” Albert akhirnya berhasil menguasai dirinya sendiri dan segera berdiri untuk menyambut keponakannya.

Ini benar – benar keponakannya! Anak dari mendiang kakaknya. Dia .. benar – benar masih hidup.

Jika saja Albert tidak mempertahankan citra lelaki dewasanya, ia pasti sudah menangis tersedu – sedu.

“ Paman, Aku masih hidup,” ucap Kayla dengan hidung yang sedikit masam. Sepertinya pamannya memang sedikit shock.

“ Ya ya ya, lebih baik masih hidup. Lebih baik Anda selamat,” ucap Albert terbata – bata. Senyuman tulus terbit di bibir Albert.

“ Kayla, bagaimana ini semua terjadi ...?”

“ Semua memang direncanakan...”