NovelToon NovelToon
Ibu Susu Bayi Kembar Tuan Barra

Ibu Susu Bayi Kembar Tuan Barra

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Anak Kembar / Menikah Karena Anak
Popularitas:157.7k
Nilai: 5
Nama Author: Buna Seta

Aryani Faizah yang sedang hamil tua mengalami kecelakaan tertabrak mobil hingga bayi yang ia kandung tidak bisa diselamatkan.
Sang suami yang bernama Ahsan bukan menghibur justru menceraikan Aryani Faizah karena dianggap tidak bisa menjaga bayinya. Aryani ditinggalkan begitu saja padahal tidak mempunyai uang untuk membayar rumah sakit.

Datang pria kaya yang bernama Barra bersedia menanggung biaya rumah sakit, bahkan memberi gaji setiap bulan, asalkan Aryani bersedia menjadi ibu susu bagi kedua bayinya yang kembar.

Apakah Aryani akan menerima tawaran tuan Bara? Jika mau, bagaimana kisah selanjutnya? Kita ikuti yuk.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna Seta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

Chana yang sudah tidak sabar ingin segera diurut Ratih, mendorong kenop pintu hingga terbuka sedikit. Kepalanya menyembul menatap tempat tidur, mencari Ratih di sana. "Kok tidak ada." ucapnya dalam hati.

Chana pikir Ratih ke kamar mandi, lantas melebarkan daun pintu hingga terbuka seluruhnya. Ia ingin rebahan di tempat tidur Faiz sambil menunggu Ratih. Itu, yang ada dalam pikiran Chana. Namun, mata Chana membelalak lebar begitu menatap siapa yang berada di samping box. "Kenapa Barra pulang sekarang sih, bukanya seharusnya masih seminggu lagi" batin Chana, ia takut juga jika Barra tanya ini itu tentang kepergian Faiz.

Rencana Chana akan tetap tinggal di rumah ini hingga seminggu kemudian setelah si kembar dekat dengan Ratih, namun kenyataannya Barra pulang cepat.

Tetapi Chana segera merubah ekpresi lebih tenang ketika Barra hanya menatapnya biasa saja, seperti tidak ada masalah. Barra pun berpaling ke dalam box mengajak Rohman berbicara.

Chana tidak tahu jika sikap Barra lunak seperti itu hanya karena tidak mau ribut di depan putranya. Padahal hatinya terasa panas ingin segera membakar Chana.

"Mencari siapa Tante?" Abdullah pura-pura bertanya, padahal tahu jika Chana sedang mencari Ratih.

"Tidak" Chana menjawab gugup.

Tahu akan ada perang anak tiri, dan ibu tiri, Abdullah mengangkat Rohman dari box mengajaknya ke luar kamar, walaupun pada akhirnya Rohman menangis.

"Kapan kamu pulang Barra?" Tanya Chana mendekati Barra yang berdiri menekan box. Posisi membelakangi Chana.

"Saya mau pulang kapanpun, apa urusan kamu!" Barra sudah mulai mengobarkan api peperangan.

"Saya kan hanya tanya Barra, kalau tidak mau menjawab cukup diam, tidak usah membentak" Chana ngeri begitu menatap wajah Barra yang menoleh kepadanya.

"Mana Faiz sama Dilla?!" Tandas Barra seketika balik badan dan berdiri di depan Chana dengan wajah murka.

"Sebaiknya kita duduk Barra, aku akan menceritakan kemana Faiz," Chana hendak mengarang cerita jika Faiz kabur. Ia belum tahu jika di kamar itu Barra pasang cctv.

"Tidak usah basa basi, karena saya muak melihat tampangmu lama-lama di rumah saya. Saya hanya ingin kamu menjawab pertanyaan saya. Kemana Faiz?!" Sorot mata tajam itu mengarah ke wajah Chana.

"Aku tidak tahu Barra, ketika tadi pagi tiba di rumah ini, Faiz sudah tidak ada. Bahkan si kembar menangis di kamar sendirian. Untung saya datang bersama Ratih"

"Bohong!" Barra mencengkeram krah baju Chana. "Kamu mengusir Faiz kan? Jawab!" Bentak Barra tidak ada ampun lagi menarik krah lebih kencang.

Chana tidak berkutik dan pada akhirnya menjawab. "Aku suruh mereka pergi" jawabnya. Namun, Chana mengarang cerita jika Faiz membiarkan si kembar menangis, tapi justru menulis novel. Itu alasannya mengapa Chana mengusir Faiz.

"Bohong saja kamu! Sekarang juga kamu harus angkat kaki dari rumah saya." Barra emosi, ibu tirinya itu ternyata budek dan tuli. Padahal ketika pindah dari rumah ini tiga bulan yang lalu, Barra sudah memperingatkan Chana agar tidak datang lagi walau apapun alasannya.

"Kamu jangan jahat begitu Barra, alasan aku tidak mau pergi dari rumah ini karena apa? Karena hanya rumah ini yang meninggalkan kenangan Papa kamu." Chana pun menangis. Entah air mata beneran atau air mata buaya, Barra sudah tidak peduli.

"Pergi! Jangan banyak alasan!" Barra tidak mau dibantah, ia mendorong Chana hingga keluar kamar.

Padahal Barra membuatkan rumah Chana bukan asal-asalan, supaya dia betah dan tidak menganggunya lagi. Namun, Chana kerap kali datang ketika Barra sedang tidak ada di rumah seperti sekarang.

Di atas tempat tidur Faiz, Barra berpikir, dari mana Chana tahu tiap kali ia pergi. Bahkan saat kemarin ke luar negeri pun Chana mengetahui, padahal Barra tidak pernah bercerita.

Barra pun akhirnya keluar kamar mencari bibi hendak gantian mengasuh Rohim. Terdengar tangis Rohim di gazebo belakang rumah, Barra bergegas ke sana.

"Sayang... Sama Abi yuk..." Barra menggendong Rohim posisi nyampir di dada dan pundak. Putranya pun akhirnya sedikit tenang walaupun belum berhenti menangis, tapi tidak berteriak-teriak seperti sebelumnya. Si kembar sudah tidak mau di gendong seperti bayi tiga bulan ke bawah, tentu sudah bisa mencari posisi nyaman.

"Bi, lanjutkan pekerjaan saja" titah Barra kemudian bersiul-siul agar Rohim tidak menangis lagi.

"Baik Tuan." Bibi pun akhirnya ke dapur, ia memang belum sempat memasak untuk makan siang, kecuali membuat tajin untuk si kembar. Terutama saat ini tuanya dan juga Abdullah berada di rumah, tentu sebentar lagi mereka akan makan siang.

Sementara itu di dalam kamar, Chana ngamuk-ngamuk. Spray, bantal, dan guling sudah berantakan di lantai, karena dia lempar-lempar sambil berteriak-teriak.

"Awas kamu Barra, kamu lebih membela Faiz yang hanya orang rendahan, daripada aku Mama kamu sendiri. Aku pastikan hidupmu tidak akan bahagia karena sudah durhaka sama orang tua" Chana ngomel-ngomel tapi tidak ada orang yang mendengar.

Dia pasang tas di pundak, lalu meninggalkan kamar yang seperti kapal pecah. Chana mengedarkan pandanganya mencari keberadaan Ratih tapi tidak melihatnya.

"Di mana anak itu" Chana bermaksud mengajak Ratih pulang. Lalu dia tekan nomor hape Ratih, hanya dalam hitungan detik, terdengar suara nan jauh di sana.

"Kamu dimana Ratih?"

"Saya sudah pulang Nyonya, maaf, karena tidak sempat pamit Nyonya,"

Tut.

Chana matikan handphone, sebenarnya ingin segera keluar rumah, tapi tenggorokannya terasa haus. Dia balik arah ke pinggir meja makan, ambil gelas mengisinya dengan air dingin dari dispenser, kemudian meneguk dengan posisi berdiri.

Tak.

Ia letakkan gelas di atas meja sedikit membanting hingga menimbulkan suara.

Bibi yang sedang memasak di dapur kaget, lalu mengecek ke arah suara benda yang dibanting.

"Nyonya, saya kira siapa?" Tanya Bibi.

Namun, jangankan menjawab bibi, Chana menoleh pun tidak. Hanya meninggalkan bekas lisptik yang menempel di gelas, lalu melengos tanpa dosa. Dia mencengkeram handle pintu ke luar rumah.

Matahari sedang panasnya, karena waktu masih jam satu siang. Chana sebenarnya malas keluar rumah jika bukan karena diusir Barra dengan tidak hormat. Ia berhenti di teras rumah memesan taksi online. Daripada menunggu di luar pagar yang ngebul dan gerah, Chana lebih baik duduk di kursi teras sembari mencari tontonan yang bagus di hape.

Tin tiin tiiin...

Belum juga menemukan yang ia cari, klason taksi menggema di luar pagar.

"Kok cepat banget ya" gumamnya sembari berjalan ke arah pager, kemudian mendorongnya. Namun, matanya melebar karena yang datang bukan taksi yang dia pesan, tapi taksi tersebut mengantar dua orang wanita yang hendak masuk pagar masing-masing membawa tas.

...~Bersambung~...

1
Zeni Supriyadi
Gak sabar nunggu Abbas ketemu Lilis
Dewi kunti
badalaaaaaa mantan datang
Dwi ratna
jeng jeng jeng mz abbasssss
Maizuki Bintang
lagi thor, pasti Abbas kaget. apa balikan lagi ya thor
🍁ᴹᴵᴹᴵ a ʙᴊɴ❣️💋🅰ℹ️➌👻ᴸᴷ: Aamiin🤲
total 1 replies
Rina
Apakah yang memanggil Faiz itu ibu Listiani 🫢🫢🫢
Zeni Supriyadi
Si Lilis jadi TKI mungkin karena mencari Abbas sm Faiz... mungkin Lilis menyesal gak lama setelah meninggalkan Abbas sm Fais waktu masih bayi. tp Lilis kehilangan jejak karena gak tau tempat tinggalnya Abbas
🌷💚SITI.R💚🌷
kayanya listiani itu ibuy faiz de..coba klu ktmu abbas pasti letahuan
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Kamiem sag
betul Lilis emaknya Faiz
zh4insu
Listiani nama panggilan Lilis,,, Emaknya Faiz...
Hana Roichati: jitu daya ingatnya kak zh4insu 👍👍
🍁ᴹᴵᴹᴵ a ʙᴊɴ❣️💋🅰ℹ️➌👻ᴸᴷ: Bisa jadi semoga Lilis udah tobat berubah menjadi orang baik pasti dihantui rasa penyesalan yang dalam
total 2 replies
Nadira ST
kalau dendam ya usir saja gampang,pake ditimbun dirumah
🌷💚SITI.R💚🌷
apa ibuy bilqis itu lilis ya ibuy faiz
Rina
Siapa kah perempuan yg mencari Bilqis , jangan” itu ibunua Faiz 🫢🫢🫢
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Kamiem sag
siapa??
Lilis emaknya Faizah? atau emaknya kembar?
zh4insu
Jangan bilang kalau si Lilis, emaknya Faiz...
Dwi ratna
aduh sp itu ya, apakah Lilis ataukah masalalu barra ?
Dwi ratna: sama kak, tkt barra/faiz goyah koh😅
🍁ᴹᴵᴹᴵ a ʙᴊɴ❣️💋🅰ℹ️➌👻ᴸᴷ: Lilis atau mantan Barra itu kita tunggu episode selanjutnya penisirin aku Kak🤭
total 2 replies
Leli Suryani
dak masalah fais kan abi mu ingin punya cucu penerus
Sunaryati
Good job Thoor kok sampai punya ide seperti ini. Chana meremehka Faiz segitunya. Kutunggu balasan Faiz untuk Chana
neng ade
tak apa Faiz meskipun masih menyusui kalau mau hamil ga masalah konsultasi aja dulu sama dokter.. tapi kalau mau KB pun tak apa asal kan Barra setuju
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!