NovelToon NovelToon
Gadis Somplak Milik Cassanova

Gadis Somplak Milik Cassanova

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Nikahkontrak / Tamat
Popularitas:18.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Rita Tatha

Memergoki sepasang manusia yang sedang bercinta, membuat Kumala Rasya Putri—Kurap—harus terjerat sebuah perjanjian konyol dengan lelaki itu. Pandu Nugraha Andaksa—Panu—harus menahan emosi setiap kali berhadapan dengan Rasya yang begitu menguji kesabarannya.

Lantas, akankah mereka terjebak dengan sebuah pernikahan seperti kisah novel pada umumnya? Atau akan ada kejutan luar biasa yang mampu membuat kedua orang itu saling jatuh cinta?

Mau tahu jawabannya? Baca kisah ini dan jangan lupa beri dukungan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rita Tatha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27

"Saya terima nikah dan kawinnya, Kumala Rasya Putri binti Joko Saifudin dengan mas kawin tersebut, tunai!" Suara Pandu menggema di ruang tamu.

"Bagaimana saksi? Sah?"

"Sah!"

"Alhamdulillah."

Pernikahan itu benar-benar digelar secara siri. Tidak ada gaun pengantin apalagi pesta mewah. Tidak ada sesi berfoto bersama, hanya foto saat ijab kabul yang diambil oleh Arga secara diam-diam. Namun, bibir Rasya justru tersenyum lebar, berbeda dengan Pandu yang memasang wajah datar.

"Kamu akan langsung kembali ke kota atau di sini dulu, Kum?" tanya Marlina.

"Om, mau balik sekarang apa besok aja?" Rasya menoleh ke arah Pandu yang sedang menikmati teh panas.

"Nanti sore kita langsung balik sama daddy dan mommy." Pandu menjawab ketus.

"Bu, Rasya langsung balik. Nanti kalau pas enggak sibuk, Rasya pulang kampung lagi." Rasya menatap Marlina dan Paijo bergantian.

"Baiklah, hati-hati nanti di jalan, Kum. Padahal bapak masih kangen banget sama anak perawan bapak satu-satunya." Paijo tampak terlihat sedih. Rasya bangkit berdiri lalu memeluk erat Paijo.

"Jangan sedih, sih, Pak. Kukum 'kan sekarang bisa pulang kapan aja tanpa mikirin uang buat bayar bus," balas Rasya. Mereka semua terkekeh kecuali Pandu yang memasang wajah malas.

"Tapi bapak masih kangen sama kamu loh, Kum." Paijo memeluk putrinya erat. Sejak kecil, Rasya memang lebih dekat dengan dengannya daripada Marlina.

"Atau Bapak mau ikut aja ke kota? Tapi nanti jangan kangen lihat bokong Juleha yang lebar sempurna," seloroh Rasya. Dia tergelak sendiri, sedangkan Paijo ingin sekali menjewer telinga Rasya sampai putus. Setiap kali nama Juleha masuk pembicaraan, Marlina pasti akan mengomel habis-habisan.

"Aduh! Aduh!" Rasya berteriak karena Agus sudah menjewer telinganya kencang bahkan sampai memerah.

"Kenapa kamu selalu bikin orang tua kita bertengkar?" omel Agus. Bukannya menjawab, Rasya justru mendekati Pandu dan memeluk tubuh lelaki itu erat.

Tubuh Pandu menegang saat tangan Rasya melingkar di perutnya. Apalagi saat Rasya menyandarkan kepala di dada bidangnya, jantung Pandu berdebar begitu kencang seolah tidak terkendali. Ingin sekali dia mendorong tubuh gadis itu karena takut tidak bisa menahan diri, tapi dia ingat kalau Rasya sekarang adalah istrinya.

"Jantung kamu berdebar-debar ya, Om?" tanya Rasya tanpa melepas pelukannya.

"Jangan ngarang!" bantah Pandu berusaha menetralkan suaranya agar tidak terdengar gugup.

"Ini kedengaran banget, Om." Rasya semakin menempelkan telinganya membuat Pandu tak karuan rasanya. "Ciee ... yang lagi dag dig der ... SERRR!!"

"Kamu!"

"Aku sekarang istrimu yang menggemaskan Om." Rasya mengerlingkan sebelah mata untuk menggoda Pandu.

"Astaga." Pandu hanya mengusap wajah secara kasar. Ingin sekali dia meremas wajah Rasya yang terlihat begitu menggemaskan.

***

Sore hari Rasya benar-benar kembali ke kota bersama dengan keluarga Pandu. Lisa sudah meminta Rasya untuk tinggal di rumah utama bersama mereka, tetapi Pandu menolaknya dan akan tinggal di rumah pribadi miliknya saja. Lisa dan Ferdinan pun hanya bisa menyetujui karena berpikir mungkin pengantin baru itu ingin menikmati waktu hanya berdua saja.

Sesampainya di rumah pribadi milik Pandu, Rasya terkejut saat melihat beberapa pelayan berdiri menyambut kedatangan mereka. Namun, Pandu hanya berjalan begitu saja dengan raut wajah datar. Berbeda dengan Rasya yang menarik kedua sudut bibirnya tersenyum ke arah pelayan yang sedang menatap heran padanya.

"Ini kamar kamu, Om?" Rasya begitu terpukau melihat kamar utama di rumah itu. Kamar yang begitu luas dengan ranjang king size. Tidak terlalu banyak hiasan, tetapi kamar itu terkesan begitu elegan.

"Jangan kampungan!" hina Pandu. Rasya mengembuskan napas secara kasar.

"Bukannya Om tahu kalau aku ini anak kampung." Rasya merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuk itu.

"Bangun! Jangan mengotori tempat tidurku!" bentak Pandu, tetapi Rasya justru memejamkan mata dengan santai.

"Yaelah, Om. Pelit amat." Rasya menjawab santai, tetapi Pandu tampak begitu kesal.

"Bangun!" bentak Pandu.

"Enggak mau!"

"Bangun, Kurap!"

"Enggak mau, Om Panu!"

"Ba—"

"Tunggu dulu, Om." Rasya menginterupsi, "kenapa aku baru sadar kalau nama kita sangat cocok. Panu Kurap besok kalau punya anak, aku kasih nama Bima Sultan Andaksa, namanya keren 'kan, Om?"

Pandu terdiam sesaat. "Ternyata otakmu sedikit cerdas juga," puji Pandu. Rasya menepuk dada dengan bangga.

"Iya dong, Om. Rasya gitu," angkuh Rasya. "Bima Sultan Andaksa kalau disingkat jadi Bisulan, jadi pas sama kita. Haha."

"Astaga."

Pandu mengusap dada untuk memberi kesabaran pada hatinya, sedangkan Rasya justru tergelak keras karena yakin Pandu sedang sangat kesal saat ini.

Om Panu

1
Linda Nda
sama thor di dunia nyata sama di dunia novel 🥹
bhunshin
cie yg nyicil dulu MLM pertamanya karena terhalang lampu merah 🤣🤣🤣🤣
bhunshin
jgn pingsan du Ra masa di pelaminan udah pingsan aja blom juga di belah apemMu🤣🤣🤣🤣
bhunshin
ada tawon kah atau di gigit semut rangrang tuh bibir yg sering ngoceh²🤣🤣🤣
bhunshin
gea pasti suruh keluarga nya si pandu
bhunshin
ulet bulu mo Dateng siap² di geprek sama si Rasya🤣🤣🤣🤣
bhunshin
astagaaaaa dari tadi nahan ketawa supaya jgn pecah eh di bab ini bikin beneran ngek ngekan nafasku ketawa Mulu 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
bhunshin
asli ini mah bagi pembaca yg maaf nih ya ada yg punya riwayat asma jgn kenceng² ketawanya takutnya ngik ngikan nafasnya ini cerita sumpah bener bikin ngakak terkencing²🤣🤣🤣🤣
bhunshin
emng cocok ya di mana ada kurap disitu pasti panuan pasti ada kaga cuma dikulit juga toh disini juga ada🤣🤣🤣🤣🤣🤣😭😭😭😭😭🤣🤣🤣🤣🤣
bhunshin
gak kebayang bakalan serusuh apa klo udah nyampe di rumh si panuan..kurap aku ingatin ya nanti ada momynya si panuan bersikap lah lebih somplak lgi biar membahana SE isi rumh si panuan 🤣🤣🤣🤣
bhunshin
buseeeeng blom nyampe rumh si panuan udah rese aja tuh si kurap...awas panu kurap klo udah berulah bikin gatek melebihi org panuan 🤣🤣🤣🤣😭😭😭😭🤣🤣🤣🤣
bhunshin
jujur saya blom baca cerita bab 1 kesini cuma mo numpang ketawa lihat nama pemeran tokohnya asli disingkat menjadi KURAP dan PANU..pasti ini cerita bikin mules perut ketawa Mulu ya Thor 🤣🤣🤣
Syarifah Kirei
sampe muless perutku🤣🤣
Ratna Ningsih
🤣🤣🤣🤣ya ya othor aku paham...
Ratna Ningsih
🤣🤣🤣🤣ya ya othor aku paham...
Lies Atikah
Rasya jadi Butik donk babu cantik hehe
Lies Atikah
mampir ah thor
bibuk duo nan
jadinya bisulan ya Kum hahaha🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
Ima Kristina
Aku juga mulai gemes sama sikapnya Rasya Pandu
Ima Kristina
waduh Rasya gak ada takut takutnya dia bikin tuan Pandu makin emosi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!