NovelToon NovelToon
Pernikahan Rahasia

Pernikahan Rahasia

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:3.1k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone pak Lee

Tiga tahun menikah dengan Suami yang bernama Imran laki-laki yang dijodohkan karena sebuah perjanjian kedua Kakek mereka tidak mampu membuat kehidupan Azalea bahagia bahkan berani menggugat cerai Imran karena Imran lebih memilih kekasihnya yang bernama Nathasa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone pak Lee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 25

Mendengar kata-kata dari Azalea yang seakan-akan menjatuhkan dirinya,Imran merasakan pukulan kuat dan tindihan beban berton-ton dikepalanya.Baru sekali ini dia merasakan hidupnya diabaikan,mungkin Natasha juga akan melakukan hal yang sama jika mengalami kehidupan seperti Azalea.Bagi Imran Natasha masih membutuhkannya karena dia sangat bergantung kepadanya,itu sebabnya Natasha banyak melakukan dengan cara ekstrim.

"Imran,mengapa sendirian?"tanya teman Papa

"Hem,iya Om."jawab Imran

"Kamu gak ajak istrimu tadi?"tanya istri teman Papa

"Dia sedang bersama temannya."jawab Imran

"Oh begitu,apa dia juga kerja dikantormu?"tanya dia lagi

Imran tidak menjawab,dia hanya tersenyum tipis dan memaksa mengunyah makanan sampai habis meski setelah mendengar pertanyaan tadi rasa makanan menjadi hambar.

Azalea yang duduk disamping Imran juga tidak membantu berkomentar karena dia juga menjaga perasaan Papa mertuanya,lebih baik memendam daripada Papa mendapatkan malu karena anaknya melakukan poligami dan lebih memilih istri keduanya yang dipublik.

"Lea,Papa mau menginap,kamu pulang sama Imran."kata Papa dengan suara pelan

"Enggak usah Pa,banyak taxi diluar."kata Azalea

"Kamu yakin?"tanya Papa

"Iya Pa."jawab Azalea

Setelah beberapa saat Azalea pamit pulang terlebih dahulu karena pertemuan sudah kembali dipegang Imran,meski sebenarnya dalam hati dia merasa was-was melihat Azalea pulang dengan taxi.

"Pa,mengapa disuruh pulang sih?"tanya Imran

"Lalu kamu mau apa?kamu gak ingat semua teman Papa menayakan siapa tadi?"tanya Papa

"Sudah sore Pa,aku khawatir."jawab Imran

"Makanya pikirkan sebelum bertindak,selama ini kamu mikir apa?"tanya Papa

"Pa,berapa kali aku bilang aku salah,aku minta maaf Pa!"kata Imran

Papa Imran diam karena lelah berdebat dengan anaknya,dia memilih menghindar karena menjaga suaranya.Sementara Imran merasa gelisah,dia beberapa kali menatap layar ponsel dan berdiri lebih dahulu setelah pertemuan selesai.

Imran meninggalkan rumah teman Papa,dia mengendarai mobil dimalam hari dengan fokus yang kurang sehingga beberapa kali dia berhenti sekedar menahan nafas dan membuangnya pelan,itulah satu cara yang bisa membantunya kembali tenang.

Imran melihat kesisi kiri dan kanan,disudut sana dia melihat Azalea sedang duduk sendiri dibawah tenda sambil menikmati semangkuk minuman khas jawa dan sesekali ikut berdendang mengikuti alunan musik.Imran turun lalu mendekat,dia duduk tepat didepan Azalea.

"Lea,kamu sendirian?"tanya Imran

"Hem,aku sudah terbiasa sendiri."jawab Lea tanpa menoleh karena sudah paham suara Imran

"Jadi?apa yang membuatmu kembali menjauhiku?"tanya Imran sambil duduk disamping Azalea

"Tidak ada,itu hanya perasaan kamu saja."jawab Azalea

"Lihat aku Lea!"kata Imran sambil menarik pundak Azalea

Azalea melihat Imran,dia menatap lekat matanya dengan pandangan dalam,Azalea melihat ada rona penyesalan yang tersirat namun Azalea menampiknya,baginya itu sudah menjadi pilihan Imran sejak awal,bisa saja Imran menolak meski saat itu kehilangan Kakeknya.

Panggilan ponsel Imran berdering,dia merogoh lalu bicara meski hanya menjawab ya,Imran menarik tangan Azalea lalu membawanya masuk kedalam mobil.

"Kita pulang,angin malam tidak baik untuk badan."kata Imran

"Angin malam tidak lebih bahaya daripada bunga malam."kata Azalea

"Terserah kau saja."kata Imran

Imran mengendarai mobil dengan mengeratkan tangan pada setir mobil,dia menatap kedepan karena harus fokus menyetir pada malam hari.Mobil berhenti disebuah hotel,namun Imran meminta Azalea menunggu didalam mobil karena Imran harus menjemput Natasha.Melihat Imran memapah Natasha membuat Azalea turun dengan melipat kedua tangan didada.

"Harusnya kamu bilang,biar aku pulang sendiri."kata Azalea

"Lea,dengarkan aku,aku bisa jelaskan."kata Arman sambil memapah Natasha

Azalea membantu membuka pintu,saat Imran memasangkan sabuk pengaman pada Natasha dengan langkah cepat Azalea masuk kedalam sebuah taxi yang sedang berhenti.

"Pak,cepat jalan."kata Azalea

"Kemana?"tanya supir taxi

"Jalan dulu."jawab Azalea

Imran merasa geram melihat taxi yang membawa Azalea meninggalkannya,dia buru-buru mengejar namun taxi didepan sudah belok melewati jalur perumahan.Imran kehilangan jejak Azalea,dia menyerah dan memutuskan mengantar Natasha kerumahnya.

****

Imran mendengar kabar dari Maher bahwa Azalea tidak bisa dihubungi,seharusnya Azalea sudah kembali masuk kerja mulai pagi ini.Siang ini Imran masih tertahan dirumah Natasha,setelah semalam dia kembali berulah,Natasha mengancam akan lompat jika Imran meninggalkannya.

"Jangan pergi!"kata Natasha

"Baiklah kalau itu maumu."kata Imran

Imran menghempaskan tubuhnya diatas sofa,dia mencoba mengikuti kemauan Natasha,namun karena perutnya merasa lapar Imran berdiri lalu membuka kulkas.

"Astaga!Natasha!"panggil Imran

Natasha berjalan menuruni tangga dengan baju yang masih sama seperti semalam,dia menghampiri Imran dan ikut melihat isi kulkas yang benar-benar bersih.

"Kamu menahanku,setidaknya kamu buatkan aku sarapan,Nat!"kata Imran sedikit menekan

"Habisnya kamu ngasih uang gak cukup sih."kata Natasha

"Sekarang gimana aku bisa kasih kamu uang kalau aku sendiri gak kerja,kamu pikir uang bisa turun dari langit!"kata Imran

Imran menarik tangan Natasha lalu mengajaknya keluar,dia merasa sudah saatnya tidak memanjakan lagi Natasha,Imran membawa Natasha kerumah untuk belajar.

"Mama,ajari Natasha masak!"kata Imran

"Suruh dia kursus."kata Mama tidak mau lagi terlibat

"Ma,tolonglah.Aku harap Mama ajari dia merawat anak saja."kata Imran

"Hei,kamu baru sadar sekarang?"tanya Mama

"Bukannya Mama juga mendukungku dulu?"tanya Imran

Mama Imran terdiam,dia lebih memilih cara aman dengan membawa Amalia pergi masuk kedalam kamar sementara Natasha masih menunduk.Imran meminta kepada Noni untuk membuatkan secangkir kopi.

"Noni,buatkan kopi."kata Imran

"Iya Pak."kata Noni

Imran menunggu sambil memainkan ponselnya,secara tidak sengaja dia melihat sebuah postingan milik Azalea namun dia menggunakan nama lain.

"Jadi itu kamu?"tanya Imran dalam sebuah pesan

Lama tidak ada jawaban membuat Imran merasa bosan,setelah habis secangkir kopi Imran berjalan menaiki tangga dan melempar begitu saja jas yang baru saja dia lepas.

Imran merebahkan tubuhnya lalu memejamkan matanya,Natasha masuk namun hanya duduk disampingnya,dia tidak banyak bicara apalagi melihat Amalia juga tidak memandangnya.

"Imran,kamu tidur?"tanya Natasha

Karena tidak ada jawaban Natasha merebahkan tubuhnya disamping Imran,dia memeluk Imran lalu memainkan jarinya hingga membuat Imran kembali merasakan sensasi dan tidak mampu lagi menahannya.

Natasha tersenyum melihat Imran terlelap disisinya,dia meraih baju lalu melangkah masuk kedalam kamar mandi,begitu merasakan guyuran air dingin yang menyegarkan dia mengingat bahwa tidak ada baju ganti dirumah Imran.Natasha keluar,mencari baju milik Anita dikamarnya.

Mama melihat pintu kamar Anita terbuka,dia masuk dan melihat kedalam karena Anita sedang pergi bekerja.

"Natasha!ngapain kamu disini?"tanya Mama

1
Maemanah
enak aja suruh orang Sebagai pengasuh...suruh aja ibuya yg ngurus...semangat thor 👍👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!