NovelToon NovelToon
Anak Rahasia Sang CEO

Anak Rahasia Sang CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Identitas Tersembunyi
Popularitas:11.8k
Nilai: 5
Nama Author: Melia Andari

cover diganti NT yah.

Kecelakaan membuat pasangan kekasih bernama Amanda Rabila dan Raka Adhitama berpisah dalam sekejap. Kehadiran ibunda Raka pada saat itu, membuat hubungan mereka pun menjadi bertambah rumit.

"Lima milyar!"

"Ini cek berisi uang lima milyar. Semua ini milikmu, asalkan kau mau pergi dari kehidupan putraku selamanya."
-Hilda-

Amanda pun terpaksa memilih pergi jauh meninggalkan Raka yang sedang terbaring tak sadarkan diri.

Hingga suatu hari, takdir mempertemukan mereka kembali dalam kondisi yang berbeda. Amanda datang bukan lagi sebagai Amanda Rabila, melainkan sebagai Mandasari Celestine, bersama seorang anak lelaki tampan berusia 5 tahun.

Apakah Raka mengenali kekasihnya yang telah lama hilang?
Mampukah Raka mengungkap anak yang selama ini dirahasiakan darinya?

Temukan jawabannya di cerita ini yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melia Andari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Apa Dia akan Mengenaliku?

"Wah, kalung ini sangat cantik, aku akan membelinya dengan harga 10 juta, bagaimana?" tanya wanita sosialita itu kepada Sarah.

"Wah tentu saja nyonya, anda bisa mendapatkannya dengan harga itu."

"Baiklah, saya siapkan dulu uangnya."

Sarah pun tersenyum senang karena kalung yang ia beli dari Singapura, bisa terjual dengan harga yang lumayan.

"Sarah, aku ke toilet dulu ya? Aku titip Rayyan, takutnya dia nanti tersesat jika mengikuti ku ke toilet," bisik Manda di telinga Sarah.

"Oke Man, tenang saja. Transaksi ku juga sebentar lagi selesai. Kita mau pulang atau kau masih ingin di sini dulu?"

"Pulang, tapi aku ke toilet dulu ya. Titip Rayyan," pamit Manda lalu segera pergi dari tempat itu.

Di sisi lain, di tempat yang sama, Raka sedang melakukan transaksi jual beli Hotel Grand Pasific bersama Direktur Group MTC.

"Terima kasih banyak Tuan Raka, anda telah membeli hotel ini," ucap Leon.

Raka hanya tersenyum dan membalas uluran tangannya tanpa berkata apapun. Namun Dito dengan cepat mengambil alih pembicaraan.

"Senang bisa bekerja sama dengan Anda, Tuan Leon," ucap Dito.

"Saya juga, kalau begitu saya antar ke lobi?" tawar Leon.

"Tentu," sahut Dito ramah.

Leon pun mempersilahkan Raka dan Dito untuk berjalan lebih dulu darinya. Mereka melangkah menelusuri koridor panjang, hingga ketika tiba di ujung koridor, seseorang pun menabrak tubuh Raka.

Selesai dari toilet, Manda melihat ada es kopi susu yang tersedia di atas meja restoran dan ia pun menyempatkan diri untuk membelinya satu.

Namun ketika bertemu ujung koridor yang terpisah dinding, Manda tidak sadar jika sedang ada seseorang juga yang melewatinya, hingga tubuhnya mau tidak mau harus menabrak tubuh Raka.

Cup gelas kopi Manda pun terbuka, hingga sebagian minuman itu menyiram jas Raka, dan meninggalkan bekas yang lengket. Raka hanya terkejut dan melihat jasnya sejenak.

Tetapi hal itu membuat Leon terlihat marah dan membelalakkan matanya ke arah Manda.

"Heh kamu!! Apa kamu jalan tidak bisa pakai mata hah? Sudah pakai kacamata besar masih saja menabrak orang??" sentak Leon dengan berapi-api.

Manda tersentak dan menoleh ke arah Leon. Ia pun dengan segera menyentuh ujung jas milik Raka dan langsung membersihkannya menggunakan ujung baju yang ada di pergelangan tangannya.

"Ma—maaf Tuan. Biar saya bantu bersihkan," ucap Manda dengan tangan sedikit gemetar.

Hal itu pun ternyata tertangkap oleh Raka. Pria itu memperhatikan wanita yang menabraknya tersebut dan lagi-lagi ia terkejut karena ternyata wanita itu adalah Mandasari, sekretaris nya.

Manda?

Raka menahan pergelangan tangan Manda yang sedang membersihkan jasnya, hingga membuat wanita itu menengadahkan kepalanya.

Astaga....Raka? Kenapa aku sial sekali sih.

"Tu—Tuan Raka?"

"Lihat ini, kamu tahu tidak jas yang digunakan Tuan Raka hah? Bahkan mungkin gajimu seumur hidup tidak mampu membelinya!!" sentak Leon kembali, seolah tak puas dengan apa yang telah ia katakan sebelumnya.

"Kau sangat ceroboh, bagaimana bisa orang jelek sepertimu mem—"

"Cukup, Tuan Leon," Raka menghentikan ucapan Leon.

Ia pusing mendengarnya karena pria tersebut berbicara dengan intonasi yang cukup kuat. Leon pun menunduk sejenak dan tersenyum kepada Raka.

"Maafkan saya Tuan, saya akan usir saja perempuan ini dari—"

"Dia orangku," ujar Raka kembali memotong ucapan Leon.

"Apa?"

Raka menolehkan pandangannya ke arah Leon. "Dia karyawan ku Tuan Leon, dia adalah sekretaris ku."

"Hahh?" Leon pun terkejut mendengarnya.

Bagaimana mungkin seorang Raka Adhitama memiliki sekretaris yang sangat jauh dari kata cantik?

Penampilannya terlihat culun dan tua seperti ibu-ibu.

"Ma—maaf Tuan, saya tidak tahu," sahut Leon.

"Tidak apa-apa, kau tidak perlu mengantarku," ucap Raka.

"Baik Tuan, kalau begitu saya permisi."

Leon pun meninggalkan tempat dengan langkah yang sedikit tergesa. Ia merasa malu karena telah memarahi seseorang yang menjadi bagian dari perusahaan Raka Adhitama.

"Tuan maafkan saya," ucap Manda sambil berusaha melepaskan tangannya yang masih ada di genggaman Raka.

"Kalau kata maaf itu cukup, buat apa ada penjara, Manda?" sahut Raka setengah berbisik.

"Tuan boleh hukum saya atau potong gaji saya, asalkan Tuan mau memaafkan saya," ucap Manda dengan wajah mengiba.

Ia sungguh tak ingin terlalu lama berurusan dengan Raka. Bila perlu Raka adalah satu-satunya orang yang harus ia jauhi, kecuali urusan pekerjaan.

Raka tercekat mendengar penuturan sekretarisnya itu. Ia jadi teringat ucapan Amanda saat mereka masih kuliah. Saat itu Amanda melakukan kesalahan yang membuat Raka marah, dan Raka mengucapkan apa yang baru saja ia ucapkan kepada Manda.

'Kalau kata maaf cukup, buat apa ada penjara hmm?'

Amanda dengan tenang hanya menjawab singkat.

'Kau bisa menghukum ku, asalkan kamu mau memaafkan aku, Raka."

Begitulah kira-kira ucapan Amanda saat itu.

Raka pun menatap Manda dengan lekat, memperhatikan seluruh garis wajah wanita di hadapannya itu dengan cukup lama.

Kenapa dia sering mengingatkan aku pada Amanda?

Tunggu dulu.. Mata ini, jika tidak dilapisi kacamata sepertinya bisa dinikmati.

"Tuan."

Suara Manda pun menyadarkan Raka, kemudian ia malah menarik tangan Manda agar lebih dekat dengannya, hingga membuat Manda tercekat.

"Kacamatamu terlalu besar, Manda. Tidakkah ini berat untuk dipakai?" tanya Raka, tangannya pun digerakkan untuk membuka kacamata wanita di hadapannya.

Manda terperangah. Jantungnya tiba-tiba saja berdebar kencang mendapati Raka yang akan membuka kacamatanya.

Kenapa dia tiba-tiba....

Bagaimana ini...apa dia akan mengenaliku jika aku tidak mengenakan kacamata?

1
Anna Annawaliana
nah kau Manda Raka pasti tau siapa dirimundan rayyan
Sunaryati
Selidiki juga kehidupan Adelia beserta bukti- buktinya
Sunaryati
Ya selidiki sedetik mungkin, jika sudah dapat info selidiki juga alasan dia pergi dan orang yang membantu, hingga tidak bisa ditelusuri. Kasihan Rayyan ayahnya hidup bergelimang harta anaknya hidup pas- pasan.
Sunaryati: ada tipo sedetil bukan sedetik
total 1 replies
partini
hemmmm cari tau jg kenapa dia pergi waktu itu ,,,cuma taunya masa lalu Manda tapi ibumu jg masih seorang peri di matamu dihhhhh CEO nya oon bngtt gumussss dah
Anna Annawaliana
makanya Manda jangan keras kepala jujur sama raka biar dia bisa melindungi kalian berdua dari kejamnya nyonya hilda
Sunaryati
Jujur saja Manda sebelum fitnah - fitnah terhadap dirimu menumpuk di kepala Raka
partini
Raka ternyata oon
Anna Annawaliana
ayo manda cerita jujur
Sunaryati
Sudah jujur saja, seperti saranku diawal bersandiwaralah bersama, jika dipertimbangkan kalau pun tidak aku tetap ikuti ceritanya sesuai alur author. Jika boleh minta upny tiap hari🙏🙏
Melia Andari: up tiap hari ya kk, tapi sepertinya alurnya agak berbeda 😁 terima kasih telah mengikuti ceritanya ♥️
total 1 replies
Sunaryati
Manda rahasia yang kau simpan akan terkuak juga, lebih baik jujur, dan menjelaskan kepada Raka kenapa kamu pergi, Sehingga kalian bisa bersandiwara di depan orang lain, sambil menyelidiki Adelia.
Sunaryati
Raka sudah terasa ada ikatan dengan Rayyan
partini
udah interaksi Ampe segitu masih ga ngehhh dia tuh anaknya 🙄🙄🙄
Anna Annawaliana
ayo manda jujur sama raka tentang Rayyan,,,biarkan Raka yang tau siapa kamu ,,,,tetaplah dandan jadi wanita tua kampungan biar Bu Hilda tidak curiga
Anna Annawaliana
manda di introgasi sama tuan Raka
partini
rasa apa ,,ko di rasa kaya makan
Anna Annawaliana
nah kan Rayyan mirip Raka papinya
Sunaryati
Foto copy Raka, Raka tidak akan tinggal diam, pasti akan menyelidiki, rahasia disimpan serapat- rapatpun bisa terbongkar Amanda
Sunaryati
Manda kamu harus bersyukur, Raka lelaki setia, dia selalu mengingatmu. Jika cinta kalii kuat bersatulah untuk berjuang bersama
Sunaryati
Sudah Nenek katakan kau tidak bisa melupakan Manda, jika kau menerima tunangan dengan Adelina, kau akan menyesal
Sunaryati
Kamu tidak akan bisa lupa sama Amanda Raka, apalagi ada ikatan di antara kalian.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!