Story Of Love

Malam harinya, Rekha yang tidak suka keramaian memilih untuk menjauh dari temen-temennya yang bernyanyi bersama. Bahkan dia juga bisa melihat bagaimana Jake yang menunjukkan kemampuan bermusiknya di depan mereka. Sayangnya Rekha tidak tertarik dengan hal itu. Maka dia lebih memilih untuk menjauh saja.

Dari ketinggian seperti ini, Rekha merasa tenang. Sunyi, sepi, hanya di temani suara binatang malam yang mulai keluar.

Sayangnya Rekha tidak tahu jika saat ini dirinya menjadi pusat perhatian seseorang di sana.

Merasa ada yang memperhatikan dirinya membuat Rekha langsung berbalik arah dan betapa terkejutnya Rekha saat mengetahui yang melihatnya ternyata Gerry.

Dari tatapannya saja sudah mengartikan segalanya.

"Jangan berpikir jika aku memperhatikan mu." ucap Gerry tiba-tiba yang membuat Rekha terkejut.

Rekha menatapnya dengan raut wajah tidak enak. Bahkan sebelah alisnya terangkat untuk menunjukkan pada Gerry.

"Aku gak bilang kalau kakak ngeliatin aku dari tadi kok. Tapi kalau memang iya juga gak apa-apa. Aku gak bisa ngatur orang, karena menurut ku itu gak penting!" jawab Rekha sadis.

Jawaban Rekha menyakiti egonya Gerry. Sungguh, dia benar-benar tidak percaya dengan hal itu.

"Kamu terlalu percaya diri!" balas Gerry.

"Aku, percaya diri? Udah jelas! Karena mami dan papi selalu bilang untuk percaya diri dengan diriku sendiri. Love your self. Cinta dirimu sendiri, karena hanya kamu yang mengerti dirimu!" jawab Rekha yang membuat pembicaraan mereka semakin panas.

Ya, Gerry menghampiri Rekha yang berdiri di depannya. Mereka benar-benar berdebat kali ini dan perdebatannya semakin memanas.

"Tapi terlalu percaya diri juga tidak baik. Ego mu bisa menghancurkan dirimu sendiri!"

"Apa pun ceritanya cintai dirimu sebelum mencintai orang lain. Perkara ego, gak ada manusia yang gak egois. Bahkan fakta menyatakan jika lebih dari 70% jika laki-laki jauh lebih egois dari perempuan, dan menurutku itu kenyataannya!" sungguh, perdebatan yang sangat epic sekali.

Kali ini Gerry menemukan imbangnya dalam berdebat. Egonya tersentil dengan kata-katanya Rekha.

"Kenapa hanya laki-laki yang disalahkan? apakah yang dikit para wanita juga tidak egois?"

"Aku tidak pernah mengatakan bahwa perempuan itu tidak egois. Aku mengatakan lebih dari 70% yang egois itu adalah laki-laki, dan sisanya perempuan. Tolong pahami setiap kata-kataku agar kakak tidak terus salah paham." ucap Rekha pada Gerry.

Rekha yang hendak pergi meninggalkan laki-laki itu langsung dicegah olehnya.

"Mau kemana kamu?" tanya Gerry pada Rekha.

Tanpa sadar dia sampah menahan tangan Rekha hingga membuat gadis itu melihatnya. Sadar dengan apa yang dilakukannya saat ini membuat Gerry buru-buru melepaskan tangannya.

"Sorry, aku-" ucapnya terputus karena Rekha langsung pergi meninggalkan yang begitu saja tanpa mengatakan apapun lagi.

Sedangkan Rekha sendiri buru-buru pergi meninggalkan tempat itu karena dia tidak ingin bicara lagi dengan Gerry.

"Ahk....!!!!" Chyntia dan Rora berteriak saat Rekha tiba-tiba saja masuk ke dalam tenda hingga membuat mereka berdua terkejut bukan main.

"Apaan sih!" ketus Rekha melihat reaksi teman-temannya.

"Heh, kenapa Lo yang marah sih? seharusnya marah tuh kita tahu nggak. Lagian lo itu dari mana sih, tiba-tiba pergi tiba-tiba datang. Udah kayak hantu aja!"

"Dah, ah gue ngantuk!" jawab Rekha singkat yang membuat mereka berdua hanya bisa menatap diam pada teman mereka satu ini.

"What?! Lo dari luar dan tiba-tiba datang langsung tidur? gue yakin ada sesuatu yang terjadi!" ucap Rora penasaran dengan Rekha.

"Re, lu dari mana aja sih?" tanya Chyntia yang berusaha mencari tahu kebenarannya.

"Nyari nyamuk!" balas Rekha asal yang membuat keduanya hanya bisa pasrah saja.

***