NovelToon NovelToon
Selenophile

Selenophile

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Time Travel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai / Healing / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:919
Nilai: 5
Nama Author:

Rasanya sangat menyakitkan, menjadi saksi dari insiden tragis yang mencabut nyawa dari orang terkasih. Menyaksikan dengan mata sendiri, bagaimana api itu melahap sosok yang begitu ia cintai. Hingga membuatnya terjebak dalam trauma selama bertahun-tahun. Trauma itu kemudian memunculkan alter ego yang memiliki sifat berkebalikan. Kirana, gadis yang mencoba melawan traumanya, dan Chandra—bukan hanya alter ego biasa—dia adalah jiwa dari dimensi lain yang terjebak di tubuh Kirana karena insiden berdarah yang terjadi di dunia aslinya. Mereka saling Dalam satu raga, mereka saling menguatkan. Hingga takdir membawa mereka pada kebenaran sejati—alasan di balik kondisi mereka saat ini. Takdir itu memang telah lama mengincar mereka

Kembali Pulang

Beberapa hari setelah pertemuannya dengan Kirana, Arka merasa kian gelisah. Tiap malam, bayang-bayang Chandra menghantui tidurnya yang tak nyenyak, membuatnya terbangun dengan keringat dingin. Pikirannya dipenuhi oleh berbagai skenario buruk yang mungkin menimpa Chandra, dan ketidakpastian membuatnya frustrasi. 

Di satu sisi, dia tahu dia harus bertindak cepat untuk menyelamatkan Chandra. Namun, di sisi lain, dia juga menyadari bahwa keselamatan kedua negeri bergantung pada setiap langkah yang harus ditempuhnya. 

Arka merasakan beban tanggung jawab yang berat di pundak, seolah-olah dunia sedang menunggu keputusannya. 

Ada kemungkinan bagi Arka untuk melakukan perang, tetapi itu adalah langkah terakhir dan bisa jadi hal itu hanya akan berakhir sebagai kesia-siaan semata. Bagaimana tidak, jikapun Arka tetap bersikeras untuk berperang, lalu kerajaan memperoleh kemenangan, kabar tentang keberadaan Chandra juga tidak akan semudah itu bisa ditemukan. Bisa saja ada kemungkinan lain, yang menjadikan Chandra sebagai alat peperangan, dan Arka tidak ingin hal itu terjadi. Untuk itu, dia harus berpikir dengan jernih, mengatur siasat supaya bisa membalikkan keadaan.

Tiba-tiba saja, Kirana melintas dalam pikirannya. Ada keinginan yang begitu kuat dalam diri Arka untuk bertemu dengan gadis itu kembali, terutama karena Kirana sudah menawarkan diri untuk membantunya jika terjadi sesuatu. Walaupun identitas gadis itu masih dipertanyakan. Mungkin saja, pertemuan kali ini, Arka akan menemukan jawaban.

Sejujurnya, Arka tidak bisa membohongi hati nuraninya sendiri. Seberapa keras Kirana menolak bahwa dirinya bukanlah Chandra, tetapi wajah mereka sangatlah mirip. Hanya saja, memang kelakuannya jauh berbeda dengan Chandra yang Arka kenal. Chandra yang dikenalnya itu, seperti angin ribut, sementara Kirana, dia begitu tenang Bagai air.

"Baiklah, aku akan menemuinya," bisik Arka sambil memandang jauh ke cakrawala.

Jarak yang jauh antara pusat kekuasaan kerajaan dan kota Lunarterra membuat Arka memerlukan banyak persiapan menuju ke Langgar Suci. Dia segera memerintahkan pelayan dan pengawal kepercayaannya untuk menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan selama perjalanan.

Arka berdiri di balkon kamarnya, mengamati persiapan yang sedang dilakukan di bawah. Angin berembus lembut, membawa aroma bunga yang tumbuh di taman kerajaan. Pikirannya melayang, membayangkan bagaimana dia akan menghadapi Kirana. Kali ini, alasan apa yang harus dia lontarkan pada gadis itu?

***

Kota Lunarterra sendiri berada di perbatasan antara daerah kekuasaan Aetherial dan Arutala. Dua kerajaan tersebut dipisahkan oleh danau yang membentang sejauh mata memandang, sekitar 10 kilometer persegi. Meskipun bukan yang terbesar, danau Lembayu memberikan daya tarik dengan keindahan alamnya yang khas. Danau ini memiliki kedalaman yang bervariasi, dengan beberapa bagian mencapai sekitar 20 meter, cukup untuk mendukung kehidupan akuatik yang beragam, termasuk berbagai jenis ikan dan tanaman air. Tumbuhan di sekitar danau juga menciptakan lingkungan yang mendukung kehidupan berbagai spesies hewan dan burung.

Danau Lembayu memainkan peran penting dalam konektivitas antara daerah kekuasaan Aetherial dan Arutala. Perahu kecil, rakit atau kapal besar adalah transportasi utama yang digunakan untuk melintasi danau ini dalam kegiatan perdagangan dan komunikasi antarwilayah.

Ketika semua persiapan selesai, Arka naik ke atas kuda kesayangannya, menatap para prajurit yang sudah siap berangkat. "Kita harus bergerak cepat, tetapi tetap utamakan keselamatan dan keamanan," katanya dengan suara tegas. Bersama dengan para prajuritnya, Arka memulai perjalanan berangkat menuju Lunarterra.

***

Kirana dan Mita baru saja tiba di Langgar Suci. Perjalanan pulang terasa singkat, tahu-tahu mereka sudah tiba di Langgar Suci sebelum matahari terbenam. Kedatangan kedua gadis itu disambut hangat oleh Aria dan Lima. Mereka terlihat begitu senang karena sahabatnya pulang dengan selamat.

"Aku sangat merindukanmu, Kirana," ucap Aira dan Lima sambil memeluk Kirana dengan erat.

"Aku juga merindukan kalian. Terima kasih sudah menyambutku. Aku senang bisa melihat kalian lagi." Kirana juga membalas pelukan sahabatnya dengan penuh kerinduan.

Aria mengajak Kirana untuk langsung beristirahat saja, karena perjalanan yang mereka tempuh pasti sangat melelahkan. Begitu pula dengan Lima yang sama khawatirnya seperti Aria. Mereka tidak ingin sahabatnya itu jatuh sakit.

Sayangnya, Kirana tidak punya waktu untuk beristirahat. Dia harus segera menemui Empu Agung dan menceritakan ilham yang dia dapatkan sewaktu menjalani ritual sembahyang di lereng gunung Sembara.

"Di mana Empu Agung?" tanya Kirana sambil mengedarkan pandangan, mencari sosok Empu Agung di sekitar pendopo.

"Empu Agung ada di tempat biasanya," jawab Lima.

Tak ingin membuang banyak waktu, Kirana langsung berpamitan pada Aria dan Lima untuk pergi menemui Empu Agung. Tak lupa, Kirana mengucapkan terima kasih pada Mita karena telah menemaninya sejauh ini. Mita menerima ucapan terima kasih Kirana dan mengatakan bahwa dia senang bisa membantu Kirana. Setelah itu, mereka berpisah. Kirana pergi menemui Empu Agung, sementara Aria dan Lima melanjutkan aktivitas mereka, mencari beberapa jenis bunga dengan rupa berbeda untuk keperluan sembahyang di Langgar Suci. Sedangkan Mita, dia pergi ke bilik kamarnya untuk beristirahat.

Kirana berjalan dengan langkah terburu-buru. Setibanya di pendopo, Kirana langsung mengucapkan salam pada Empu Agung dan meminta izin untuk menghadap.

Empu Agung menerima salam Kirana dan memintanya untuk masuk. Dengan senyum hangat dan tatapan lembut, dia menyambut kedatangan Kirana di ruangan yang penuh dengan aroma dupa dan bunga segar.

"Bagaimana kabarmu, Kirana? Saya bisa melihat, sepertinya kamu berhasil menemukan jawaban yang kamu cari," tebak Empu Agung dengan pandangan penuh makna. Kekuatan intuisi dan supranatural yang dimiliki oleh Empu Agung tidak bisa diremehkan. Dia dapat melihat aura yang terpancar dari seseorang, dan dari aura Kirana, dia bisa merasakan perubahan yang signifikan.

Kirana menghela napas, sejenak menenangkan diri sebelum berbicara. "Apa yang Empu Agung katakan, sangat benar. Saya mengalami sesuatu yang tidak masuk akal selama melakukan ritual sembahyang, dan saya akan menceritakan semuanya pada Empu Agung."

Empu Agung mengangguk, memberikan isyarat agar Kirana duduk di atas tikar yang sudah disediakan. Kirana duduk bersila, lalu mulai menguraikan semua pengalaman yang terjadi setelah dia memasuki keadaan meditatif ketika proses sembahyang berlangsung.

Di dalam Niskala Jiwaraga, dia bertemu dengan jiwa Anin, yang memberikan kekuatan dan membantunya melepaskan beban emosional, seperti rasa takut, sedih, dan trauma yang selama ini membelenggu diri Kirana. Dengan dukungan yang diberikan oleh Anin, Kirana menjadi lebih percaya diri untuk menghadapi kehidupan di dunia asing ini beserta tantangan yang akan dia hadapi ke depannya.

Niskala Jiwaraga merupakan gabungan kata dari Niskala dan Jiwaraga. Kata "Niskala," memiliki arti tak terlihat atau gaib dalam bahasa Sanskerta, dan "Jiwaraga," yang berarti jiwa dan tubuh dalam bahasa Indonesia.

Kirana melanjutkan ceritanya dengan ekspresi serius. "Setelah itu, ada seorang gadis yang tidak kukenal. Dia mengajak saya untuk menyelamatkan seseorang, dan ternyata itu adalah Chandra. Saya akan mengatakan yang sejujurnya pada Empu mengenai sosok Chandra yang saya selamatkan. Jiwa Chandra sudah lama hidup bersama saya saat berada di dunia di mana saya berasal. Kami hidup dalam satu tubuh yang sama sampai akhirnya terjadi insiden yang membuat tubuh asli saya saat ini mengalami koma."

Empu Agung mengerutkan kening, merenungkan kata-kata Kirana. "Jadi, jiwanya sudah kembali ke tempat yang seharusnya."

"Bagaimana, Empu?" Kirana merasa tergelitik mendengar Empu Agung bergumam. Apa yang dimaksudkan oleh Empu Agung dengan jiwa yang sudah Kembali ke tempat yang seharusnya?

"Tidak ada. Silakan lanjutkan ceritamu lagi. Empu akan menjawab pertanyaanmu nanti," jawab Empu Agung.

Kirana mengangguk, dan kembali meneruskan ceritanya. "Baik, Empu. Ketika saya menemukan Chandra, keadaannya sangat memprihatinkan. Saya datang ke sini untuk memohon bantuan Empu. Tolong bantu kami dengan memberikan pengobatan kepada Chandra, seperti yang Empu lakukan pada saya beberapa waktu lalu."

Empu Agung terdiam sejenak, merenungkan permintaan Kirana. Kemudian, dia berkata, "Baiklah, Kirana. Saya akan membantu menyembuhkannya. Saya perlu memeriksa keadaannya terlebih dahulu."

Kirana tersenyum bahagia dengan mata yang berbinar-binar mendengar kesediaan Empu Agung untuk membantu menyembuhkan Chandra. "Terima kasih banyak, Empu," tuturnya sambil menundukkan sedikit kepala sebagai bentuk hormat dan ucapan terima kasih.

"Kau tahu, Kirana," kata Empu Agung dengan suara yang dalam dan penuh makna. Kirana langsung menatapnya dengan raut wajah serius, mata penuh antisipasi, menunggu kata-kata yang akan dilontarkan padanya. "Dahulu, aku menerima sebuah ramalan. Isinya menyatakan bahwa malam akan menelan rembulan, membuat cahayanya redup dan menghilang. Namun, gadis takdir akan mengembalikan cahaya itu pada rembulan. Mereka saling terikat, baik di masa lalu maupun di masa depan."

Bersambung

Jum’at, 10 Oktober 2025

1
Zeepree 1994
bagus ceritanya makin bikin penasaran, semangat ka author semoga rame yang mampir baca
Ismi Muthmainnah: Aamiin. Terima kasihhh💐
total 1 replies
Zeepree 1994
assalamualaikum ka othor semoga sukses ya ceritanya, aku izin baca ya Thor
Ismi Muthmainnah: Wa’alaikumussalaam. Terima kasih sudah tertarik buat baca dan kasih like juga😇 Aamiin, semoga ceritanya menghibur yaa🌹
total 1 replies
MARQUES
lanjutkan terus thor nulis novelnya kalau bisa bikin novel romansa fantasi aja terus tapi bikin nagih dan MC cewenya ga gampang luluh sama cowo🙏😄
Ismi Muthmainnah: Iya nih kak😂😭😭 Makasih banget yaa udah kasih masukan. Lumayan juga menurutku fantasi bangun wordbuldingnya
total 3 replies
Ismi Muthmainnah
Ini cerita pertama aku setelah hiatus lama. Selamat menikmati bagi yang suka cerita fantasi transmigrasi, tapi halal🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!