Ziora Tasya Olyne adalah anak yatim piatu, dan sekarang dia tinggal bersama neneknya di kontrakan...
"Nenek, Ziora sudah siap untuk men.... " ucapan Ziora terhenti saat melihat tangannya neneknya yang penuh dengan darah.
Ziora pun berlari mendekati neneknya dan dia sangat khawatir, Ziora juga menyayangi neneknya seperti orang tuanya yang sudah tiada.
"Nek, kenapa tangan nenek banyak darah?" tanya Ziora.
"Ini hanya pewarna makanan, Ziora." jawab nenek Maya.
Uhuk!
Tiba-tiba saja nenek Maya berbatuk, dan setetes darah segar menodai bibirnya yang keriput.
"Nek, kita pergi ke rumah sakit sekarang." ucap Ziora berkaca-kaca.
"Ziora, nenek tidak apa apa." jawab nenek Maya berusaha tidak membuat Ziora khawatir.
"Aku mohon nek, Ziora tidak mau kehilangan nenek... hiks." ucap Ziora di selak tangisnya.
Tok! Tok! Tok!
-------------------------------
SETIAP AUTHOR YANG MENULIS NOVEL PENYEMANGAT MEREKA HANYA DUKUNGAN KALIAN... JADI SEMOGA KALIAN MENYUKAI JUGA NOVEL INI...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ᴀᴜᴛʜᴏʀ_ʀᴀʙʙɪᴛ¹⁸, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
"Ya sudah, kita pergi sarapan pagi." ucap mommy Bella.
Mereka bertiga pun berjalan keluar dari kamar dan akan menuju ke ruang makan. Sedangkan disisi lain di ruang kerja daddy Nathan, terlihat daddy Nathan melihat putranya.
"Revan, apa kamu masih menyukai Ziora dengan keadaan mengandung?" tanya daddy Nathan.
Revan pun menatap daddynya dan dia pun menghela napas.
"Iya daddy, aku masih menyukainya walaupun dia sedang mengandung anak orang lain. Dan aku siap jadi ayahnya." jawab Revan.
Tok! Tok! Tok!
Tiba tiba saja seseorang mengetuk pintu kamar, daddy Nathan pun berjalan menuju ke pintu dan dia pun membuka pintu.
Ceklek!
Pintu pun terbuka da terlihat Ayyana.
"Daddy, ini sudah waktunya makan." ucap Ayyana.
"Hahaha, putri daddy sangat perhatian sekalian." ucap daddy Nathan sambil mengelus kepala Ayyana.
"Revan, ayo kita pergi makan malam." ucap daddy Nathan.
"Iy dad." jawab Revan.
Revan pun bangkit dari duduknya dan dia pun mengikuti daddy dan adiknya yang sedang terlebih dulu jalan menuju ke ruang makan.
Sesampainya di ruang makan, Revan pun melihat Ziora yang sedang menundukkan kepalanya sambil membungkam mulut.
"Ziora, kamu kenapa?" tanya Revan.
Ziora pun menoleh ke Revan dan begitu pun yang lain menoleh ke Ziora, sedangkan Ziora yang mencium bau ikan goreng. tiba tiba dia kembali menundukkan kepalanya sambil membungkam mulutnya.
"Kamu kenapa nak Ziora?" tanya mommy Bella.
Ziora yang sudah tidak menahan mual, dia pun berlari menuju ke kamar Ayyana. Sedangkan yang lain sangat khawatir, mereka pun mengikuti Ziora yang berlari menuju ke kamar Ayyana.
"Nak Ziora, kamu hati hati saat berlari di tangga." ucap mommy Bella khawatir.
Segala Ziora sampai di kamar Ayyana, dia pun berlari menuju ke kamar mandi. Sedangkan yang lain baru saja sampai di kamar Ayyana, mereka pun melihat Ziora masuk ke kamar mandi.
"Nak Ziora, kamu tidak apa apa-kan?" tanya mommy Bella yang berada di depan kamar mandi.
"Mommy tenang saja, mungkin saja Ziora mual mual lagi." ucap Ayyana.
Setelah beberapa menit mereka menunggu, Ziora pun keluar dari kamar mandi dengan wajah yang pucat.
"Nak Ziora, wajah kamu pucat lagi." ucap mommy Bella.
"Revan, kamu telpon dokter cepat." perintah mommy Bella.
"Tidak perlu tante, saya baik baik saja." jawab Ziora.
"Tapi nak Ziora, wajah kamu sangat pucat." ucap mommy Bella.
"Maaf jika saya sudah membuat kalian khawatir, tadi aku merasa mual saat mencium bau ikan goreng." ucap Ziora cengengesan.
"Emang bisa mempengaruhi oleh orang yang sedang mengandung, mom?" tanya Ayyana.
"Iya sayang bisa, tapi saat mommy mengandung kamu. Mommy sangat mual saat melihat wajah daddymu." ucap mommy Bella.
"Sayang." tegur daddy Nathan.
Mommy Bella pun menahan ketawanya saat melihat wajah sang suami.
"Ayyana, kamu temanin Ziora disini. ibu akan menyuruh bibik Maira mengantar makanan ke sini." ucap mommy Bella.
"Siap mom." jawab Ayyana.
"Ziora." ucap Revan.
"Iya kak Revan." jawab Ziora dan melihat Revan.
"Jika kamu ingin memakan sesuatu beritahu aku saja." ucap Revan.
"I-iya kak Revan." jawab Ziora gugup dan dia pun tersenyum kepada Revan.
Revan pun tersenyum, sedangkan Ayyana yang melihat itu. dia pun menghela napasnya.
Bersambung....
...----------------...
Dukungan kalian adalah penyemangat untuk setiap author yang menulis novel....
Tinggalkan jejak kalian🙏
➩ LIKE
➩ KOMENTAR
➩ VOTE
➩ SUBSCRIBE
➩BANTU FOLLOW JUGA YAA
kalau di anime 😭🤣