NovelToon NovelToon
Istri Muda

Istri Muda

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Dokter Genius / Beda Usia / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Dijodohkan Orang Tua / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:161.5k
Nilai: 5
Nama Author: moon

WARNING❗
Cerita ini, buat yang mau-mau saja, TAK WAJIB BACA JUGA
Mengandung banyak Flashback
Banyak nama tokoh dari novel-novel pendahulu mereka
Slow update
Alur lambat
So, yang gak suka silahkan cabut, dan berhenti sampai di sini ❗


⚠️⚠️⚠️

Kenzo akhirnya menerima permintaan sang bunda untuk menikahi putri sahabatnya semasa SMA.

Tapi ternyata gadis itu adalah adik tiri Claudia mantan kekasihnya. Dulu Claudia mencampakkan Kenzo setelah pria itu mengalami kecelakaan hingga lumpuh untuk sementara waktu.

Bagaimana lika-liku perjalanan pernikahan Kenzo dengan Nada? (yang selisih usianya 10 tahun lebih muda).

Di sisi lain, Nada masih terbelenggu dengan potongan ingatan masa kecil yang mengatakan bahwa ibunya meninggal karena mengakhiri hidupnya sendiri.

Apakah itu benar? Atau hanya dugaan semata? Lantas jika tidak benar siapa gerangan yang telah menghilangkan nyawa ibunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari Pernikahan

#4

Pukul 02.00 dini hari, Kenzo tiba di hotel tempat dilaksanakan ijab qabul. Luar biasa sekali bukan, calon mempelai pria baru keluar dari ruang operasi setelah jam 01.00 dini hari. Untung saja ada sopir yang sudah disiapkan Bunda Emira agar Kenzo tak perlu menginap di Rumah Sakit, jelang hari H pernikahannya. 

Tak perlu lapor ke resepsionis, karena mereka sudah tahu siapa yang datang, Kenz lagsung naik lift menuju kamarnya di ruang VVIP lantai paling atas. 

Ia memijat lehernya yang terasa pegal, ini adalah bagian dari resiko pekerjaannya sebagai dokter bedah syaraf. Ia memang tak harus berdiri sepanjang melakukan pekerjaannya, namun posisi mikroskop yang tidak sejajar dengan kepala, membuat Kenzo harus sedikit menunduk agar mendapat posisi penglihatan yang pas. 

Keluar dari lift, ia sudah ditunggu sang bunda, wajah bunda Emira terlihat lega manakala melihat putra sulungnya kembali tiba dari rumah sakit. 

“Bunda, kenapa belum tidur?” tanya Kenz. 

“Bunda menunggumu,” jawabnya, tak lupa membawa kening kenzo untuk diberi kecupan sayang. 

“Beberapa jam lagi kamu menikah, dan jam segini baru tiba di hotel, bagaimana mungkin Bunda bisa tidur nyenyak?” 

Kenzo memeluk Bunda Emira, “Terima kasih, Bund. Tapi aku sudah dewasa, dan hal seperti ini sudah biasa bagiku.” Kenzo mengusap punggung bunda Emira. 

“Bagi Bunda, kamu tetap bayi kecil yang lucu.” 

“Baiklah, tak mengapa, aku akan bersikap seperti bayi jika di dekat Bunda,” jawab Kenzo. 

Tiba-tiba bunda Emira teringat sesuatu, “Oh iya, apa Leon mengabarimu?” 

Mereka berjalan menuju kamar yang Kenzo tempati, Bunda Emira sengaja ikut masuk ke kamar Kenzo, guna memastikan pria itu tidur sebelum mengucap ijab qobul. 

“Tidak, anak itu juga tak membalas pesanku, mungkin Rumah Sakit baru sedang sangat sibuk, Bund.” 

“Jika hanya perkara Rumah Sakit sibuk, Bunda bisa mengerti, tapi ini aneh, Leon bukan hanya tak menjawab pesan Bunda, tapi Ayahmu menelpon pun, dia tak menjawab,” keluh bunda Emira. 

“Ponselnya aktif?” 

“Aktif. Apa adikmu mencoba menghindari Bunda dan Ayah?” gumam bunda Emira. 

“Lebih baik Bunda istirahat sekarang, aku yakin Leon pasti datang besok.” 

“Hmmm … semoga saja. Kamu juga harus tidur.”

“Iya, Bunda.” 

Bunda Emira pun meninggalkan kamar Kenzo, dan benar saja, tak lama kemudian Kenzo pun terlelap, setelah membersihkan diri. 

•••

Keesokan harinya, tepat pukul 08.00 pagi ijab qobul dimulai. Dihadapan Kenzo, duduk Tuan Emir Abrizam, didampingi Alaric Abrizam, serta seorang penghulu. 

Sementara Kenzo duduk diapit, Ayah Juna dan Papa Kevin. Dua orang saksi dari pihak laki-laki pun ikut duduk mengelilingi meja. 

Tangan Kenzo dijabat erat Papa Emir, karena prosesi serah terima tanggung jawab akan segera berlangsung. 

Cepat, lugas, serta penuh keyakinan, Kenzo mengucap sumpah di hadapan wali serta para saksi. 

“Saya terima nikah dan kawinnya Nada Shakila Abrizam binti Emir Abrizam dengan mas kawin uang tunai sebesar 100 juta rupiah, serta seperangkat perhiasan dibayar tunai.” 

“Bagaimana para saksi?” 

“SAH!”

“SAH!”

“SAH!” 

Kata sah itu menggema, usai Kenzo mengucap kalimat ijab, kini tanggung jawab atas diri Nada, sepenuhnya ada di pundak Kenzo. Sehat, sakit, suka, duka, tangis, ataupun tawa bahagia, semua menjadi tanggung jawab Kenzo sebagai seorang suami, hingga nanti di akhirat. 

Tak lama kemudian, Bunda Emira dan Mama Laura datang bersama sang mempelai wanita yang saat ini mengenakan kebaya serba putih. 

Raut wajah Nada tersenyum bahagia, setelah sesaat lalu diliputi ketegangan. Walau Mama Laura muak melihat sang anak tiri bahagia, namun ia harus tertawa demi menyelamatkan nama baiknya. 

Lagi pula siapa yang tak mau berbesan dengan keluarga konglomerat terpandang, jika hatinya tidak ikhlas, setidaknya ia harus terlihat bahagia karena kini ia cukup punya nama di kalangan sosialita. 

Akhirnya, Kenzo kembali berhadapan dengan Nada, karena semenjak acara lamaran digelar, ia sama sekali tak bertatap muka dengan gadis yang kini resmi menjadi istrinya. 

Bunda Emira membuka kotak perhiasan yang berisi sepasang cincin kawin, Terlebih dahulu Kenzo memasang cincin di jari manis Nada, kemudian sebaliknya Nada pun memasang cincin di jari manis Kenzo. 

Sesudahnya, “Ayo, cium tangan suamimu dulu,” tutur Bunda Emira. 

Kedua tangan Kenzo yang semula terkepal, kini terbuka, ia membiarkan gadis yang kini resmi bergelar sebagai istrinya tersebut, mencium punggung tangannya dengan sungguh-sungguh. 

Keduanya saling bertukar senyuman, walau hanya senyuman tipis, karena sebelum ini mereka adalah dua orang yang sangat asing. 

Walau belum tahu seperti apa perasaannya pada Nada, namun Kenzo yang pernah dikhianati telah bersumpah, akan menjadikan Nada sebagai wanita pertama dan satu-satunya yang ia nikahi. 

Kini berganti Kenzo yang mencium kening dan puncak kepala nada. Begitu syahdu, pelan, dan sedikit berlama-lama. 

Nada tak kuasa membendung air matanya, karena ibu kandungnya tak lagi ada di dunia menyaksikan peristiwa ini. 

“Eh, kenapa menangis?” tanya Kenzo, dengan bisikan yang hanya didengar oleh Nada. 

“Andai Ibuku ada disini,” jawab Nada. Akhirnya Kenzo hanya bisa tersenyum, sangat paham apa yang kini dirasakan sang istri. 

Tanpa banyak bicara, Kenzo meraih selembar tisu dan dengan tangannya sendiri ia membersihkan air mata di kelopak mata dan pipi Nada, agar tak merusak riasan istrinya. 

•••

Resepsi pernikahan langsung digelar siang hingga malam harinya, mengingat kedua mempelai tak punya banyak waktu libur. Selain rekan kerja dan teman-teman mempelai, relasi kedua orang tua mempelai pun hadir, meramaikan pesta, serta memberikan doa agar mempelai tetap langgeng hingga akhir hayat. 

Leonardo adalah tamu dari pihak keluarga yang datang paling akhir, lagi-lagi kesibukannya sebagai Dokter ia jadikan alasan. 

“Kenapa baru datang?”

“Oh, Ayah dan Bundaku,” cetus Leon manakala tiba di hadapan kedua orang tuanya, wajahnya berseri-seri, sama sekali tak nampak penyesalan karena sejak kemarin mengabaikan panggilan dari kedua orang tuanya. 

Leon segera memeluk kedua orang tuanya bersamaan, “Dasar, anak nakal!” bisik Bunda Emira. 

“Kalau aku gak nakal, keenakan Bunda dan Ayah, dong.” Leon membalas candaan kedua orang tuanya. 

“Kapan kamu bawa calon istri?” cetus Ayah Juna setelah pelukan mereka terlepas. 

“Itu lagi yang Ayah tanya. Nanti, Yah, harap bersabar, mending Mas Kenz aja tuh yang suruh nyetak anak duluan. Abaikan aku!” seringai Leon kembali menjauh dari orang tuanya guna memberi selamat pada saudara sulungnya. 

“Selamat, Mas. Nanti malam pertama jangan terlalu ganas, kasian masih bocil istrinya.” Leon berkelakar, sambil memeluk erat kakak sulungnya tersebut.

Merah kuning hijau wajah Kenzo mendengar bisikan adiknya, “Mentang-mentang sudah duda,” gerutunya. 

“Oh, jelas aku bangga, karena aku lebih pro, sementara kau masih amatiran.” 

“Cari istri lagi, sana!” balas Kenzo kesal, bisa-bisanya adiknya bangga karena merasa lebih pro dalam hal percintaan, padahal menikah saja cuma seumur jagung, tak sampai setahun sudah berpisah. 

Leon terkekeh, menjauh dari pelaminan, untuk bergabung dengan para sepupunya yang sibuk berbincang dengan satu sama lain. Termasuk menyambut tamu undangan yang kebetulan mengenal mereka. 

1
Hawatus Syahro
💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐💐
Nur Hidayati
👍
Soraya
mksh thor👍
Soraya
Nada gak pantas jadi dokter
Soraya
katanya seorang dokter kn bisa membuktikan sudah berapa minggu kehamilan Nada gitu aja ribet
Soraya
Nada kn mahasiswi Kedokteran masa dibikin bodoh thor
Eva Karmita
Alhamdulillah happy ending 💓 tetap semangat Otor semoga rejekinya lancar dan kedepannya karya" mu mkin sukses aamiin 🤲🤲🥰
moon: amin...

mangga di lanjut ke Leon, jika berkenan, kak.

dan terima kasih banyak untuk apresiasinya selama ini 🥳
total 1 replies
Pujierde
yah gak ada bonchapnya donk 😁🤭
btw makasiih author udh bikin cerita yg seru, bikin penisirin n bikin dugun" juga sehat selalu dan semangaaaaat 💪💪
moon: sudah loncing eps perdana kak. silahkan mampir ya🥳
total 1 replies
Pujierde
telyus nanti joget gemoy baleng yaaaaa😂😂
Pujierde
xixixi 😆😆😆😆😆😆😆😆
Pujierde
pantecan gembul makan molo.....😂😂 tp onty cyuka....🥰🥰
Pujierde
sempet seliwer ney kenapa jadi bacanya cenayang jauh bgt yaks hahaha padahal cenangnya sama onty juga cenang cama dilimu mayla 🥰🥰
Sh
sedih..gagal retensi... diperhatikan..kami suka sekali jika upload cerita Geraldy...seru lihat mereka kumpul kumpul ..Tapi kemarin waktu tulis ulat bulu berhasil retensi... mungkin jika mau coba retensi lagi ..lepas dulu Geraldy..cari ide yang ga biasa...ulat bulu itu ga biasa dan segmennya terbatas..duda dan janda tua tapi berhasil... celotehan anak kecil juga suka berhasil... sampai sekarang aku juga bingung soal rumus retensi..padahal cerita bagus lho....jangan patah semangat ya .
moon: alhamdulillah, masih dapat sampai 40 babb kak. jadi nggak zonk2 amad.

aku juga suka edisi geraldy, ringan, banyak bercandanya, banyak nostalgila nya, tapi ya itu... banyak juga yang nggak suka, jadi asal udah dapat 40 babb udah bahagia kak.

nggak apa2, aku selesaikan Leon sekalin.
terus... entah kapan bikin anak cucu geraldy lagi 🥺
total 1 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
ditunggu karya barunya, semangat 💪💪💪
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞: sami sami🫶
total 2 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
🫶🫶🫶💚💚💚
Uba Muhammad Al-varo
akhirnya happy ending, terima kasih kakak Author 🙏
semoga kakak Author selalu sehat, selalu semangat dan selalu sukses dalam berkarya, aamiin...
in Syaa Allah selalu menunggu karya2 kakak Author berikutnya 🙏❤️💪💪💪
moon: sama2 kak, terima kasih juga sudah olweis baca dan rajin komen, huhuhu terhuraa aku tuuhh 🥺🥺
total 1 replies
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
buah cinta
moon: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 3 replies
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
hayoloh bayar 🤣🤣🤣
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
Leon apa Kenzo 🤔
@◌ᷟ⑅⃝ͩ●Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ☘𝓡𝓳
karena mangga tetangga lebih menggiurkan 🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!