NovelToon NovelToon
Bayangan Di Balik Gerbang

Bayangan Di Balik Gerbang

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Mengubah Takdir / Akademi Sihir / Keluarga / Kontras Takdir
Popularitas:920
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di dunia Eldoria, sihir adalah fondasi peradaban. Setiap penyihir dilahirkan dengan elemen—api, air, tanah, angin, cahaya, atau bayangan. Namun, sihir bayangan dianggap kutukan: kekuatan yang hanya membawa kehancuran.

Kael, seorang anak yatim piatu, tiba di Akademi Sihir Eldoria tanpa ingatan jelas tentang masa lalunya. Sejak awal, ia dicap berbeda. Bayangan selalu mengikuti langkahnya, dan bisikan aneh terus bergema di dalam kepalanya. Murid lain menghindarinya, bahkan beberapa guru curiga bahwa ia adalah pertanda bencana.

Satu-satunya yang percaya padanya hanyalah Lyra, gadis dengan sihir cahaya. Bersama-sama, mereka berusaha menyingkap misteri kekuatan Kael. Namun ketika Gong Eldur berdentum dari utara—suara kuno yang konon membuka gerbang antara dunia manusia dan dunia kegelapan—hidup Kael berubah selamanya.

Dikirim ke Pegunungan Drakthar bersama tiga rekannya, Kael menemukan bahwa dentuman itu membangkitkan Voidspawn, makhluk-makhluk kegelapan yang seharusnya telah lenyap.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1 – Bayangan di Balik Cahaya

Udara pagi di Desa Luthien selalu dipenuhi aroma tanah basah dan kicauan burung. Matahari baru saja menembus kabut tipis, memandikan atap-atap rumah dengan cahaya keemasan. Bagi sebagian besar orang, ini adalah hari biasa: para petani mulai menuju ladang, anak-anak berlarian sambil tertawa, dan para ibu sibuk dengan pekerjaan rumah. Namun, bagi seorang pemuda bernama Kael, pagi itu akan mengubah segalanya.

Kael berlari menuruni jalan berbatu dengan napas tersengal, sambil membawa keranjang penuh kayu bakar. Rambut hitamnya berantakan, matanya tajam namun penuh keraguan. Sejak kecil, ia selalu merasa berbeda. Tidak seperti anak-anak lain yang lahir dengan bakat kecil dalam sihir cahaya atau api, dirinya tak pernah menunjukkan tanda-tanda kekuatan apa pun. Orang-orang desa kerap berbisik di belakangnya: “Anak itu aneh… mungkin tak diberkati para dewa.”

Namun Kael tidak pernah menyerah. Ia bekerja keras membantu ibunya yang sakit-sakitan, menebang kayu, menjual hasil hutan, dan sesekali melatih pedang kayu tua peninggalan ayahnya. Meski demikian, hatinya selalu menyimpan kerinduan: ingin menjadi seseorang yang lebih besar, seperti para pahlawan yang diceritakan dalam balada tua.

Siang itu, desa mendadak diguncang oleh teriakan panik.

“Serigala! Serigala masuk desa!”

Warga berhamburan, beberapa mengangkat garpu besi dan kapak. Kael menjatuhkan keranjangnya dan berlari mengikuti suara. Ia menemukan seekor serigala besar, matanya merah menyala, tubuhnya diselimuti kabut hitam tipis. Itu bukan serigala biasa, melainkan makhluk dari hutan gelap di utara.

“Menjauhlah, Kael!” teriak salah satu pria desa.

Namun Kael justru maju. “Kalau aku lari, siapa yang akan melindungi kalian?”

Ia menggenggam pedang kayunya, berusaha menghadang binatang itu. Serigala melompat, taringnya siap merobek. Kael mengayunkan pedangnya, tapi tubuhnya terlalu ringan dibandingkan kekuatan lawan. Hewan itu menepisnya, membuat Kael terlempar ke tanah.

Di saat itulah, sesuatu terjadi.

Rasa panas menjalar di lengan kirinya, di mana sejak kecil ia memiliki tanda aneh berbentuk setengah bulan hitam. Tanda itu bersinar gelap, dan tiba-tiba bayangan di tanahnya bergerak sendiri. Dari bawah kakinya, muncul cakar raksasa hitam pekat yang mencabik udara—menebas serigala itu hingga terhempas.

Suasana hening. Semua warga desa menatapnya dengan wajah pucat.

“A… apa yang barusan dia lakukan?”

“Itu… sihir bayangan! Sihir terkutuk!”

“Dia bukan penyelamat… dia pembawa malapetaka!”

Kael tertegun, napasnya memburu. Lengan kirinya masih bergetar, dilingkupi aura hitam yang menakutkan. Dalam hatinya, ia merasa ngeri sekaligus heran. Apa ini… kekuatan dari tanda itu?

Serigala itu bangkit lagi, meraung marah. Namun sebelum ia menyerang, seorang pria berjubah putih muncul. Dengan satu gerakan tangan, ia menciptakan tombak cahaya yang menembus tubuh serigala, membuat makhluk itu hancur menjadi asap hitam.

Warga langsung berlutut hormat. “Penyihir kerajaan!”

Pria itu, berambut perak dengan tatapan bijak, menoleh ke arah Kael.

“Aku adalah Master Orlan, pengajar dari Akademi Sihir Aeryndor,” ucapnya dengan suara tenang. “Anak muda… kau baru saja menggunakan sihir yang seharusnya tidak mungkin ada di desa ini.”

Kael menelan ludah, bingung harus menjawab apa.

“Aku tidak tahu… Aku bahkan tidak mengerti apa yang kulakukan.”

Orlan menatap tanda hitam di lengan Kael dengan penuh minat.

“Menarik. Sihir bayangan adalah kekuatan kuno—langka, terlarang, dan berbahaya. Namun juga… kekuatan yang bisa mengubah dunia. Kael, kau punya dua pilihan: tetap di desa ini dan hidup dibenci, atau ikut denganku ke akademi, belajar mengendalikan kekuatanmu.”

Kael menatap ibunya yang berdiri di antara kerumunan, wajahnya penuh air mata.

“Pergilah, Kael,” bisiknya. “Takdirmu bukan di sini. Kau ditakdirkan untuk sesuatu yang lebih besar.”

Dengan hati bergejolak, Kael mengangguk. Ia tahu sejak saat itu, hidupnya tak akan pernah sama. Bayangan telah terbangun, dan jalan menuju takdirnya baru saja dimulai.

---

1
Anonymous
😍
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Anonymous
lanjut thor
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa support
total 1 replies
Anonymous
lanjut
Sang_Imajinasi: siap jangan lupa supportnya
total 1 replies
Ardi
bagus
Sang_Imajinasi: terimakasih jangan lupa supportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!